Anda di halaman 1dari 10

Daur Biogeokimia merupakan perpindahan unsur-unsur kimia melalui makhluk hidup dan

lingkungan abiotik (tanah dan air).

1. Daur Nitrogen

Proses Daur Nitrogen

1. Fiksasi nitrogen: pengikatan nitrogen bebas dari udara oleh


bakteri Rhizobium atau Acetobacter dan cara pengikatan nitrogen lainnya
2. Amonifikasi: penguraian nitrogen organik menjadi amonium (NH4+)
3. Nitrifikasi (Nitritasi dan Nitratasi)
√ Nitritasi: pembentukan ion nitrit (NO2–) oleh
bakteri Nitrosomonas atau Nitrosococcus
√ Nitratasi: pembentukan ion nitrat (NO3–) oleh bakteri Nitrobacter
4. Asimilasi: penyerapan ion nitrat oleh tumbuhan melalui rambut-rambut akar
5. Denitrifikasi: penguraian kembali nitrogen organik menjadi gas nitrogen ke
atmosfer oleh bakteri
.
2. Daur karbon
3. DAUR AIR

Tahapan daur air diawali dari penguapan yang terdiri dari tiga jenis
yaitu evaporasi, transpirasi, dan sublimasi. Air dari sumber air pada
permukaan bumi dapat menguap dikarenakan adanya sinar matahari.
Uap air di udara/atmosfer kemudian akan membentuk awan yang
dikenal dengan istilah kondensasi. Awan yang terbentuk lama
kelamaan menjadi jenuh dan akan menjatuhkan muatan awan dalam
bentuk air hujan. Peristiwa jatuhnya air dari awan ke permukaan
bumi dalam daur air dikenal dengan presipitasi. Air yang jatuh ke
permukaan bumi akan kembali menuju sumber-sumber air seperti
laut secara infiltrasi dan limpasan
4. Daur fosfor
5. DAUR SULFUR
Berikut ini adalah siklus proses terjadinya daur belerang atau sulfur. Agar lebih
mudah untuk memahaminya, mari kita cocokan dengan gambar siklus belerang
diatas.

1. Tahap pertama yaitu daur sulfur diawali dengan adanya aktivitas gunung
berapi atau karena adanya industri batubara yang menggunakan bahan bakar
dari batu bara berupa gas SO2.
2. Kemudian zat sulfur atau belerang naik keudara yang membentuk awan
sehingga terjadilah hidrolisis air berupa H2SO4, dan akhirnya mengakibatkan
terjadi kondensasi yang menurunkan hujan yang biasa dikenal dengan hujan
awan.
3. Setelah hujan awan turun, maka hasil dari hujan tersebut akan digiring
dibawa kedaratan kembali untu di ubah menjadi sulfat yang sangat
dibutuhkan bagi tumbuhan.
4. Sulfur yang berupa bentuk anorganik (SO4), ini nantinya akan berpindah dari
bumi atau alam menuju kedalam tubuh tumbuhan melalui penyerapan
sulphate menggunakan akar.
5. Sulfur umumnya direduksi oleh bakteri menjadi senyawa sulfida. Namun
kadang – kadang terdapat dalam bentuk yang lain seperti sulfur dioksida dan
hidrogen sulfida.
6. Hidrogen sulfida ini merupakan senyawa yang dihasilkan dari penguraian
bahan bakar organik yang mati yang juga dapat mematikan makhluk hidup
pada perairan.
7. Daur sulfur ini selalu dibantu oleh unsur organisme lain untuk bisa
menguraikan senyawa – senyawa menjadi sebuah unsur-unsur.
8. Pada daur sulfur ini, mikroorganisme yang bertanggung jawab membantu
dalam proses tranformasi dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
– H2S → S → SO4 berupa: bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.
– SO4 → H2S berupa: (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio.
– H2S → SO4 berupa: (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli.
– S organik → SO4 + H2S,

Maka, proses daur sulfur hanya akan dapat terjadi didarat asaja dengan
menggunakan bantuan bakteri, yakni bakteri tersebut yaitu :
bakteri Desulfomaculum dan Desulfibro yang mereduksi sulfat berubah menjadi
sulfida dalam bentuk hidorgensulfida (H2S). Kemudian bakteri fotoautotrof aerob
seperti Chromatium menggunakan senyawa H2S tersebut dan melepaskan sulfur
serta oksigen. Sulfur dioksida bisa berubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotro

Anda mungkin juga menyukai