Nim : DF1803027
Kelas : A (Tingkat 1 )
RESUME
Gugus Fungsi
Sifat gugus fungsi yang terdiri atas atom non karbon serta bagian-bagian
molekul yang tepat bersebelahan dengannya. Gugus fungsi cenderung menjadi
tapak reaktif dalam molekul organik, dan sifat kimianya kurang bergantung pada
sifat hidrokarbon yang dilekatinya. Kenyataan ini menyebabkan molekul organik
sebagai kerangka hidrokarbon yang terutama mengandalikan ukuran dan bentuk,
dengan gugus fungsi yang melekat pada kerangka tersebut adalah yang paling
menentukan sifat kimia molekulnya. Salah satu gugus fungsi yang paling
sederhana terdiri atas satu halogen, contohnya adalah alkil halida terbentuk bila
campuran alkana dengan halogen kecuali iodin dipanaskan pada cahaya.
Mekanisme ini merupakan reaksi rantai, Dimana cahaya ultraviolet mengawali
reaksi dengan mendiosiasi sedikit molekul klorin menjadi atom-atom yang sangat
reaktif.
1. Alkohol/Alkanol
Contoh: metanol (CH3OH) dan etanol (C2H5OH) yang sering digunakan sebagai
pelarut untuk reaksi-reaksi kimia
2. Eter/Alkoksialkana
3. Aldehid/Alkanal
4. Keton/Alkanon
Contoh: Asam asetat (CH3COOH) atau sering disebut asam cuka, dapat digunakan
untuk pengawet makanan, penambah rasa makanan, dan sebagai salah satu bahan
pembuatan nata de coco
6. Ester/Alkil Alkanoat
Contoh: metil salisilat (C8H8O3), banyak digunakan untuk campuran bahan koyo
7. Alkil Halida/Haloalkana
Gugus fungsi: -X
Ester
Pada gugus fungsi ester terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih)
atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik (biasa
dilambangkan dengan R').
Eter adalah senyawa karbon turunan alkana yang memiliki gugus fungsi –
OR’ (alkoksi). Eter dikenal dengan alkoksi alkana. Eter (alkoksi alkana) dianggap
berasal dari substitusi satu atom H pada alkana dengan gugus fungsi –OR. Rumus
umum Eter adalah sebagai berikut:
Gugus fungsi pada asam karboksilat adalah gugus karboksil –COOH, dan
pada ester gugus karboalkoksi (-COOR’). Gugus –COOH bersifat kompleks karena
terdiri dari sauatu gugus hidroksil –OH. R adalah gugus alkil.
Tatanama Alkohol
A. IUPAC
Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama
alkana dengan–ol.
Contoh :
1) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang.
Contoh :
2) Tambahkan akhiran “alkohol” setelah nama substituen.
contoh:
Tata Nama Eter, Aturan Penamaan, IUPAC, Trivial, Contoh, Senyawa Kimia
- Eteratau alkoksi alkana terbentuk dari dua alkohol yang bereaksi dengan
melepaskan molekul air.
Contoh :
R–O–R'
Gugus fungsi –O– terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil dapat sama tetapi dapat
juga berbeda. Perhatikan rumus molekul etoksi etana di atas. Jumlah atom C = 4,
H = 10, dan O = 1. Jika dituliskan rumus molekulnya adalah C4H10O. Secara umum
rumus molekul eter adalah seperti berikut.
CnH2n+2O
Tata nama eter dapat dilakukan dengan sistem IUPAC dan nama trivial. Menurut
sistem IUPAC eter disebut juga alkoksi alkana. Tata nama menurut IUPAC
dilakukan dengan menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang
lebih besar sebagai alkana. Tata nama dengan nama trivial dilakukan dengan
menyebutkan nama alkil sesuai urutan abjad dan diakhiri eter. Jika kedua alkil
sama digunakan awalan -di. Perhatikan tata nama senyawa eter berikut.
Aturan Penamaan, IUPAC, Trivial, Contoh, Senyawa Kimia -Keton atau alkanon
merupakan gugus fungsi yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang diikat oleh
dua gugus alkil.
contoh
Tata nama untuk keton menurut sistem IUPAC yaitu dengan mengubah
akhiran -a pada alkana dengan huruf -on. Tentukan rantai terpanjang yang
melewati gugus fungsi –CO–. Penomoran dimulai dari ujung terdekat gugus fungsi.
Contoh :
1. Membuat obat-obatan
2. Membuat disinfektan