Anda di halaman 1dari 4

Kebijakan Sistem Temu Balik Informasi Dalam Penelusuran

Kebijaksanaan Pengindeksan

Pada pengindeksan subyek, untuk meningkatkan terjadinya kecocokan (match) antara


informasi yang diminta dengan informasi yang dicari maka digunakan Bahasa Indeks. Untuk
meningkatkan kemungkinan terjadinya match, maka dalam proses simpan dan temu kembali di
semua sistem informasi perlu digunakan. Bahasa Indeks.Bahasa indeks adalah suatu bahasa
artificial karena ia tidak timbul dan tumbuh dengan spontan seperti bahasa alamiah, tetapi khusus
diciptakan untuk tujuan tertentu dan dikembangkan secara terarah.Bahasa indeks juga memiliki
peraturan-peraturan yang mengatur kombinasi kata-kata menjadi satuan-satuan bermakna yang
lebih besar, yaitu adalah sintaksis.Penerjemahan analisis konseptual ke dalam kosa kata tertentu
yaitu kosa kata terkendali atau terawasi yaitu,Bahasa indeks.

Diambilnya suatu kosa kata terkendali, karena kosa kata terkendali tidak membatasi
istilah-istilah yang boleh digunakan oleh pengindeks. Biasanya dalam kasus seperti ini
pengindeks mengambil kata-kata dan frase yang ditemukan dalam dokumen yang sedang di
indeks. Pada tahap analisis subyek pengindeks mempelajari isi dokumen lalu memilih konsep-
konsep (subyek) yang paling penting, yang kemudian akan diterjemahkan ke dalam bahasa
indeks (kosa kata terkendali), jadi berupa nomor kelas, tajuk subyek.

Pada waktu memilih subyek-subyek ini, pengindeks harus berpedoman pada


kebijaksanaan pengindeksan (indexing policy) yang berlaku di perpustakaan tempat ia bekerja.
Kebijaksanaan ini mengatur banyaknya konsep yang bisa dipilih dan jenis konsep yang dipilih,
yaitu konsep yang umum (luas) atau konsep yang khusus (spesifik). Kebijaksanaan ini akan
mempengaruhi kinerja (performance) dan efisiensi dari sistem simpan dan temu kembali.

Kebijaksanaan pengindeksan mencakup kebijaksaan mengenai 2 hal

Kelengkapan atau ketuntasan (exhaustivity) yaitu kebijaksanaan berkenaan dengan


banyaknya konsep yang dipilih pada tahap analisis subyek. Yang dapat berupa :

a. Pengindeksan mendalam (depth indexing)

b. Pengindeksan yang bersifat rangkuman (summarization)


Kekhususan (specificity) yaitu kebijaksanaan yang berkenaan dengan tingkatan generik konsep,
yaitu: genus, species, sub-species, atau lebih khusus lagi.

a. Pengindeksan dengan memilih konsep pada tingkat genus.

b. Pengindeksan dengan memilih konsep pada tingkat species(atau lebih khusus lagi).

Contoh Kebijakan Mengindeks Khusus pada tingkat

Contoh Kebijakan Mengindeks Khusus pada tingkat umum (genus) dan spesifik
(species)Jika misalnya pada suatu suatu sistem simpan dan temu kembali informasi berlaku
kebijaksanaan pengindeksan dengan mengindeks pada tingkat konsep umum (genus).Maka
semua dokumen tentang berbagai jenis sekolah (TK, SD, SLTP, SLTA, SMU, Sekolah Kejuruan,
dlsb.) akan diwakili oleh konsep umum “Sekolah”. Nomor klasifikasi adalah nomor klasifikasi
untuk subyek sekolah. Tajuk subyek adalah SEKOLAH, bukan tajuk subyek yang spesifik
seperti SEKOLAH DASAR, TAMAN KANAK-KANAK, SEKOLAH LANJUTAN,
SEKOLAH KEJURUAN.

Pengindeksan dengan kebijaksanaan seperti contoh di atas adalah pengindeksan dengan


tingkat kekhususan yang rendah.Padahal kita mungkin hanya ingin mencari dokumen tentang
Sekolah Dasar. Penelusuran akan menghasilkan sejumlah besar dokumen, tetapi yang benar-
benar relevan (jadi yang betul tentang Sekolah Dasar), hanya sebagian kecil saja. Sistem seperti
ini memberikan perolehan tinggi, tetapi ketelitian rendah. Kita memang mendapatkan banyak
dokumen, tapi kita terpaksa memilah-milah lagi untuk mencari yang benar-benar relevan.
Contoh ini dengan jelas menunjukkan pengaruh kebijaksanaan pengindeksan pada kinerja
sistem.

Kebijaksanaan pengindeksan menentukan kinerja (performance) sistem simpan dan temu


kembali informasi. Untuk menilai kinerja suatu sistem ada 2 parameter yang diteliti:1. Perolehan
(recall), yaitu berapa banyak dokumen yang ditemukan sebagai hasil penelusuran2. Ketelitian
(precision), yaitu berapa dokumen dari keseluruhan dokumen yang ditemukan benar-benar
relevan (sesuai dengan kebutuhan)
BAB

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

https://slideplayer.info/slide/13248171/

Anda mungkin juga menyukai