Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK

Dosen Pengampu : Abdul Karim Batubara, S.Sos, M.A Mata


Kuliah : Kebijakan Informasi

Disusun Oleh:

KELOMPOK 8

1. Hidayani Syafitri (0601173083)


2. Kiki Ramdayanti Pasaribu (0601173088)
3. Halimah Lestari (0601182090)
4. Rahmiyanti (0601182084)

Kelas/ Semester : IP-1/ Sem.7

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS


SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kebijakan Informasi, di jurusan
Ilmu Perpustakaan, UINSU. Adapun yang dibahas dalam makalah ini mengenai ”Informasi
Transaksi Elektronik”.

Kami sangat berterima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Kebijakan
Informasi,yang telah membimbing kami untuk dapat mempelajari ilmu Kebijakan Informasi,
dan juga kepada semua yang membantu dalam penyusunanya.

Tentunya dalam makalah ini dengan segala keterbatasan tidak lepas dari kekurangan.
Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran dari Dosen Pengampu dan semua pembaca
untuk perkembangan pengetahuan penyusun di masa yang akan datang.

Medan, Desember 2020

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Derasnya arus globalisasi yang terjadi, yang telah menimbulkan berbagai masalah
pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia di bidang politik, sosial, budaya, ekonomi,
ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga terjadi perubahanperubahan yang mendasar.
Seiring dengan perubahan pada seluruh aspek tersebut berdampak pada berubahnya pula
tatanan pola tingkah laku sosial manusia dalam masyarakat, maka aspek hukumpun harus
berubah. Hukum harus diatur agar tercipta ketertiban dalam masyarakat. Hal ini
memerlukan payung hukum. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hukum tidak boleh
statis, tetapi harus dinamis, dan selalu diadakan perubahan sejalan dengan perkembangan
zaman serta dinamika kehidupan sosial dalam masyarakat.1
Pada era reformasi sejak tahun 1998, banyak peraturan perundang-undangan yang
telah diterbitkan dan disempurnakan sesuai dengan perkembangan arus globalisasi.
Diharapkan peraturan perundang-undangan yang telah diterbitkan itu dapat membawa
masyarakat kepada kehidupan yang lebih baik dari pada sebelumnya (Saifullah,2007:22).
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat telah mengubah hidup manusia
menjadi lebih mudah karena kecanggihan dan daya kerjanya yang efektif dan effisien.
Keberadaan teknologi informasi awalnya hanya digunakan kalangan tertentu saja, namun
sekarang hampir seluruh lapisan masyarakat sudah menggunakannya, baik instansi
pemerintah maupun swasta. Memanfaatkan dan kecanggihan serta kepraktisan teknologi
informasi dalam instansi pemerintah digunakan untuk mengelola semua jenis data,
memberikan informasi dan juga fasilitas kemudahan misalnya pelayanan publik melalui
situs pemerintah secara on-line dan lain-lain.
Demikian juga halnya dengan instansi swasta atau badan usaha yang
menggunakan teknologi informasi untuk mengelola semua jenis data dengan melakukan
transaksi penjualan secara on-line (e-commerce). Dampak perkembangan dan kemajuan
teknologi informasi sedemikian pesat yang dirasakan melanda dunia termasuk Indonesia.
Globalisasi Informasi telah menempatkan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat
1
Suyanto Sidik., “Dampak Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Terhadap Perubahan
Hukum Dan Sosial Dalam Masyarakat”. Jurnal Ilmiah WIDYA , Volume 2, Nomo 1, Mei-Juni 2013,. Hal. 1
informasi dunia. Hal ini menyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam
berbagai bidang yang secara langsung telah mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk
perbuatan hukum baru yang berkaitan dengan teknologi informasi. Sehingga
mengharuskan dilakukannya pengaturan mengenai pengelolaan informasi dan transaksi
elektronik ditingkat nasional yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-
undangan.
Pembangunan teknologi informasi dapat dilakukan secara optimal, merata dan
menyebar ke semua lapisan masyarakat guna mencerdaskan kehidupan bangsa
sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Preambule Undang-Undang Dasar 1945.
Kegiatan teknologi melalui media elektronik, disebut ruang siber (cyberspace) yang
meskipun bersifat virtual dapat dikategorikan sebagai tindakan perbuatan hukum yang
nyata. Secara yuridis kegiatan pada ruang siber tidak dapat didekati dengan ukuran dan
kualifikasi hukum konvensional saja, sebab akan terlalu banyak kesulitan dan hal yang
lolos dari pemberlakuan hukum. Transaksi melalui media elektronik atau internet diatur
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008, tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik dan telah diundangkan pada tanggal 21 April 2008, dengan Lembaran Negara
Tahun 2008 Nomor 58. Namun ternyata UU tersebut belum mencapai sasaran yang
optimal karena belum adanya Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur pelaksanaannya.
Padahal dalam Bab XIII, pada Ketentuan Penutup, Pasal 54 ayat 2, berbunyi: “Peraturan
Pemerintah harus sudah ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun setelah diundangkan
Undang-Undang ini.”
Permasalahan dalam pelaksanaan UU ITE tersebut sering menimbulkan
kerancuan, mengingat jumlah pemakai teknologi informasi dari tahun ketahun terus
meningkat dengan menggunakan sarana dengan teknologi tersebut. Sehingga terjadi salah
penafsiran sadar atau tidak sadar permasalahannya akan menjadi kasus yang akan
berhadapan dengan aparat penegak hukum. UndangUndang No.11 tahun 2008 tersebut
belum banyak di sosialisasikan ke masyarakat dan sampai sekarang belum adan Peraturan
Pemerintah (PP) seperti yang telah diamanatkan dalam Pasal 54 ayat 2 Undang-Undang
tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud definisi teknologi informasi?
2. Apa yang dimaksud definisi informasi elektronik?
3. Apa yang dimaksud definisi transaksi elektronik?
4. Apa saja dampak perkembangan teknologi?
5. Bagaimana implementasi UU ITE serta kasus-kasusnya?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi teknologi informasi.
2. Untuk mengetahui definisi informasi elektronik.
3. Untuk mengetahui definisi transaksi elektronik.
4. Untuk mengetahui dampak perkembangan teknologi.
5. Untuk mengetahui implementasi UU ITE serta kasus-kasusnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI TEKNOLOGI INFORMASI


Dalam Pasal 1 angka 3 Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, pengertian teknologi informasi adalah suatu teknik
untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan,
menganalisis dan atau menyebarkan informasi. Istilah “teknologi informasi” mulai
dipergunakan secara luas tahun 80-an.
Teknologi ini merupakan perkembangan dari teknologi komputer yang dipadukan
dengan teknologi telekomunikasi. Defenisi kata “informasi” sendiri secara internasional
disepakati sebagai “hasil dari pengolahan data” yang secara prinsip memiliki nilai atau
value yang lebih dibandingkan dengan data mentah. Komputer merupakan teknologi
informasi pertama yang dapat melakukan proses pengolahan data menjadi informasi.
Pengertian teknologi informasi secara umum ialah suatu studi perancangan,
implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis
komputer terutama pada aplikasi hardware (perangkat keras) dan software (perangkat
lunak komputer). Secara sederhana, pengertian teknologi informasi adalah fasilitas-
fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dalam mendukung dan
meningkatkan kualitas informasi untuk setiap lapisan masyarakat secara cepat dan
berkualitas. Sedangkan menurut Wikipedia, pengertian teknologi Informasi (IT) adalah
istilah umum teknologi untuk membantu manusia dalam membuat, mengubah,
menyimpan, mengomunikasikan, dan menyebarkan informasi. Tujuan teknologi
informasi adalah untuk memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam aktivitas manusia.

B. DEFINISI INFORMASI ELEKTRONIK


Berdasarkan ketentuan umum dalam Pasal 1 Bab 1 Undang – Undang No. 11
tahun 2008, pada angka 1, bahwa yang dimaksud dengan informasi elektronik adalah satu
atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara,
gambar, peta rancangan, foto, Elektronik Data Interchange (EDI), surat elektronik
(electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode
akses, simbol, atau perfrasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh
orang yang mampu memahaminya. Informasi elektronik merupakan salah satu hal yang
diatur secara substansial dalam Undang – Undang ITE selain transaksi elektronik.
Perkembangan pemanfaatan informasi elektronik dewasa ini, sudah memberikan
kenyamanan dan kemanfaatannya.
Sebagai contoh penggunaan email untuk memudahkan setiap orang untuk
berkomunikasi. Pemanfaatan informasi elektronik, memberikan manfaat dengan
menjamurnya usaha kecil dan menengah di bidang penjualan jasa seperti warung-warung
internet (warnet). Pemanfaatan informasi elektronik juga dimanfaatkan oleh kalangan
pemerintah, seperti lembaga – lembaga pemerintah baik sipil maupun TNI/ Polri, Komisi
Pemilihan Umum, untuk secara otomatis memanfaatkan informasi elektronik untuk
kepentingan pengawasan dan pengendalian fungsi pemerintah. Pada perkembangannya
digunakan untuk mencegah terjadinya praktik – praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme.
Beberapa instansi pemerintahan sudah menyelenggarakan suatu system nobody –
contact, seperti instansi Kementerian Hukum dan HAM dalam pengangkatan pejabat
notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), dan pejabat calon pendaftar hanya
mengirimkan berkas permohonan melalui loket – loket dan pengumuman keberatan
diterima atau tidaknya diumumkan melalui mass media cetak atau melalui e-mail
sehingga informasi itu tidak dapat diakses.2
Perbuatan yang dilarang oleh undang – undang berkaitan dengan informasi
elektronik adalah mendistribusikan, atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik
yang muatannya berisi melanggar kesusilaan, muatan perjudian, penghinaan atau
pencemaran nama baik atau pemerasan dan atau pengancaman.
Adapun tujuan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik ialah untuk:
1). mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia; 2).
mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat; 3). meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;
4).membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan
pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi
2
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/def6e74f65bb85ca509c199699a70453.pdf Diakses pada
tanggal 18 Januari 2021. Hlm 1-2.
seoptimal mungkin dan bertanggung jawab; dan 5). memberikan rasa aman, keadilan, dan
kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi.3

C. DEFINISI TRANSAKSI ELEKTRONIK


Dalam Pasal 1 angka 2 Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik yang dimaksud dengan Transaksi Elektronik adalah
perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer,
dan/ atau media elektronik lainnya.
Perbuatan hukum penyelenggara transaksi elektronik dapat dilakukan dalam
lingkup publik ataupun privat. Para pihak yang melakukan transaksi elektronik wajib
beritikad baik dalam melakukan interaksi dan/ atau pertukaran informasi elektronik dan
atau dokumen elektronik selama transaksi berlangsung. Penyelenggaraan transaksi
elektronik ini diatur dengan peraturan pemerintah.4

D. DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI


Teknologi informasi dan komunikasi selain memberikan keuntungan ekonomis
bagi pengguna media perangkat internet akan kebutuhan informasinya, akan dapat
menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi positif bagi
peningkatan kesejahteraan dan kemajuan peradaban manusia, sekaligus juga menjadi
sarana efektif untuk melakukan perbuatan melawan hukum. Teknologi yang berdampak
negative ini disebabkan oleh pengguna teknologi itu sendiri, misalnya : kartu ATM, situs
atau website yang menyediakan jasa preman/pembunuhan bayaran dan lain-lain.
Meningkatnya kriminalisasi cybercrime atau kejahatan dalam dunia maya sudah
banyak terjadi di Indonesia. Namun karena perangkat peraturan yang ada hukum
konvensional untuk mengatur aktivitas-aktivitas dalam cybercspace mendesak untuk
dilakukan tanpa harus menunggu berakhirnya perdebatan akademis tentang sistem hukum
mana yang paling tepat.

3
Ria Safitri. Undang-undang INformasi dan Transaksi Elektronik Bagi Perguruan Tinggi. Junal Sosial dan
Budaya Syar-i. Vol 5 No. 3. 2018. Hlm 202.
4
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/def6e74f65bb85ca509c199699a70453.pdf Diakses pada
tanggal 18 Januari 2021. Hlm 3.
Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa meluasnya akibat negative yang
ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas dalam cyberspace yang telah memaksa segera
dibentuk aturan hukum yang mengaturnya. Kelompok ketiga mengacu pandangan dari
kedua kelompok diatas yaitu bahwa aturan hukum yang mengatur aktivitas-aktivitas
dalam cyberspace harus dibentuk secara evolutif dengan menerapkan prinsip-prinsip
huku secara umum dengan umum dengan hati-hati akurat serta melibatkan peran
masyarakat dan memiliki beratkan pada aspek-aspek tertentu dalam cyberspace yang
menyebabkan kekhasan pada transaksi-transaksi melalui internet.5

BAB III
PENUTUP

5
Sidik suyanto, Dampak uu informasi dan transaksi elektronik(UU ITE) terhadap perubahan hukum dan social
dalam masyarakat(vol.1 no 1 mei-juni 2013)
Kesimpulan:
- Informasi elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak
terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta rancangan, foto, Elektronik Data Interchange
(EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf,
tanda, angka, kode akses, simbol, atau perfrasi yang telah diolah yang memiliki arti atau
dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
- Teknologi informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan,
menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis dan atau menyebarkan informasi.
Istilah “teknologi informasi” mulai dipergunakan secara luas. Sedangkan Transaksi
Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer,
jaringan komputer, dan/ atau media elektronik lainnya.
- Teknologi informasi dan komunikasi selain memberikan keuntungan ekonomis bagi
pengguna media perangkat internet akan kebutuhan informasinya, akan dapat menjadi
pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi positif bagi peningkatan
kesejahteraan dan kemajuan peradaban manusia, sekaligus juga menjadi sarana efektif
untuk melakukan perbuatan melawan hukum.

DAFTAR PUSTAKA

Safitri, Ria. 2018. Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik bagi Perguruan Tinggi.
Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Vol 5 No. 3. Hlm 197-218.
Suyanto, Sidik. 2013. Dampak Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
terhadap Perubahan Hukum dan Sosial dalam Masyarakat. Vol 1 No 1. Hlm 1-7.

Tinjauan Umum tentang Informasi Elektronik, Teknologi Elektronik, Transaksi Elektronik,


Kebencian, dan Media Sosial.
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/def6e74f65bb85ca509c199699a70453.pdf
Diakses pada tanggal 18 Januari 2021. Hlm 1-11.

Anda mungkin juga menyukai