SKRIPSI
Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Dalam Menepuh Jenjang S1
Program Studi Manajemen
Di susun Oleh :
Nama : Paula Laras Sartika
Nim : 21208914
ABSTRAK INGGRIS................................................................................ iv
MOTO......................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
ix
2.1.2. Teori Kompensasi………………. ..................................... 16
2.1.2.1. Jenis-jenis Kompensasi ................................................ 17
2.1.2.2.Tujuan Manajemen Kompensasi…................................ 18
2.1.3. Teori Pengunduran Diri ...................................................... 19
2.1.4. Kepuasan Karyawan…. . .................................................... 20
2.2. Kerangka Pemikiran…………………………………………… 24
2.3. Hipotesis Penelitian .................................................................. 30
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR PUSTAKA
Buhler, Patricia, 2004, Alpha Teach Yourself Management Skills, Edisi Pertama,
diterjemahkan oleh Sugeng Haryanto Sukono Mukidi dan M. Rudi
Atmoko,Prenada, Jakarta.
Flippo, Edwin B., (terjemahan Moh. Mas’ud), 1994, Manajemen Personalia Jilid
1, Erlangga, Jakarta.
Handoko, T. Hani, 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi
2 Cetakan 15, BPFE, Yogyakarta.
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 2, Edisi 10, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Nawawi, Hadari, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Ngadimin dan M. Wahyudin, 2005, Rekruitmen, Dekruitmen, Pengembangan
Karier dan Kompensasi Perannya Terhadap Motivasi Kerja di PT Delta Merlin
Dunia Textil Karanganyar, Jurnal Daya Saing Vol. 6. No. 2 tahun 2005, Surakarta.
Simamora, Henry, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Edisi
Ketiga, Yogyakarta.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2006, Metode Penelitian Survey, LP3S,
Jakarta. Siagian,
Stoner, James A.F., 1996, Manajemen Jilid 1, Edisi II Cetakan 8, Alih bahasa oleh
Hendardi, Gunawan Hutauruk dan Khristina, Erlangga, Jakarta.
Martoyo, Susilo, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kelima. Cetakan
Pertama. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Mathis, Robert L, dan Jackson, John H, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Salemba Empat, Jakarta.
Santosa P Budi dan Ashari, 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Exccel &
SPSS. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Griffin, Ricky W. And Ebert, Ronald J.2006. Bisnis. Edisi 8. Jilid 1.Jakarta:
Erlangga.
Priyatno, Dwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis dan Uji
Statistik. Cetakan ke-3. Yogyakarta: MediaKom.
Robbins, Stephen P and Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi 12.
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Pustaka Utama. Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis
Bisnis. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Riduwan, & Akdon. 2006. Rumus dan Data dalam APLIKASI STATISTIKA.
Bandung : Alfabeta.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh
Segala puji serta syukur kehadirat allah SWT, atas rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini tepat pada waktunya
Penulisan skripsi ini diajukaan sebagai salah satu syarat sidang guna
Komputer Indonesia.
dimiliki penulis atas laporan yang telah dibuat semaksimal mungkin untuk
diharapkan oleh penulis agar pembuatan laporan berikutnya akan lebih baik.
membantu dalam penyelesaian skripsi ini terutama kepada Allah swt, Ibunda,
Ayahanda tercinta atas doa, dorongan yang di berikan terima kasih juga kepada
vi
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, Ms., Ak. selaku Wakil Rektor I
6. Dr. Ir. H. Iman Satoso, SE., MM.,MBA., selaku dosen pembimbing yang
7. Isniar Budiarti, SE. M.Si selaku Wali Dosen MN-4 Karyawan angkatan ‘08
SE.,MM dan Rizki Zulfikar, SE.,M.Si Selaku Dosen Tetap yang telah
mengajarkan banyak ilmu dan Dosen- Dosen Lain yang juga ikut berperan
besar dalam berlangsungnya kegiatan belajar yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu.
10. Hana Umi Kalsum .A.md dan Rismaya. S.Sos selaku staf administrasi
Indonesia).
11. Ibu dan Bapak tersayang yang senantiasa selalu mendukung dalam semua
langkah perjalanan.
vii
12. Suami tercinta Achmad Basyir Abdurachman dan Kedua putra-putri saya
Azka,Azra dan adik tercinta saya Syakila beserta kaka Tris yang selalu
memberikan dukungan dan motivasi dan selalu siap membantu setiap saat
13. Bapak Dodo Ricardo F selaku Branch Manager di PT. Hyundai Mobil
Indonesia.
14. Ibu Silfie dan Bapa Asep Purnama, selaku pembimbing dan pemberi arahan
15. Seluruh Staff & Karyawan PT Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung.
16. Sahabat terbaik saya Mirna,Tiar, Ista, Agis, Selvy dan masih banyak yang
lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang senantiasa telah
Mohon maaf kepada pihak-pihak yang tidak tertulis dalam ucapan terima
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, kritik serta saran dari para pembaca merupakan masukan yang
sangat membantu bagi penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.
Penulis
viii
BAB I
PENDAHULUAN
dan misinya sangat tergantung dari peran dan kualitas sumberdaya manusiayang
manusia secara kontinyu agar diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas,
dengan upaya mengelola unsur manusia dengan segala potensi yang dimilikinya
harus dilakukan selektif mungkin sehingga dapat diperoleh sumber daya manusia
merupakan cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak
dalam sikap positif pekerja terhadap pekerjaan yang dihadapi dan lingkungannya.
Sebaliknya, pekerja yang tidak puas akan bersikap negative terhadap pekerjaan
Selain itu kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan
dan banyaknya yang diyakini yang harus diterima. Oleh karena, itu salah satu cara
1
2
kompensasi dengan kepuasan pegawai. Jika program kompensasi dirasakan adil dan
kompetitif bagi pegawai, maka organisasi akan lebih mudah untuk menarik pegawai
dibutuhkan dalam tiap proses produksi barang dan jasa. Menurut Cascio (1987),
manusia adalah sumber daya yang penting dalam industry dan organisasi, oleh
karena itu pengelolaan sumber daya manusia mencakup penyediaan tenaga kerja
manajemen sumber daya manusia dipacu dengan adanya tuntutan untuk lebih
Kebijakan perusahaan yang tidak sesuai dengan harapan pekerja akan membawa
dampak buruk pada sikap kerja pekerjanya. Berbagai penelitian (Gilmer, 1961
dalam Novliadi, 2007) menunjukkan bahwa pekerja yang memiliki sikap kerja
positif akan menampakkan produktifitas yang lebih tinggi daripada yang sikap
kerjanya negatif. Pekerja yang memiliki sikap positif terhadap pekerjaan akan
pengusaha. Seperti
3
(Gomes,2003).
berbagai aktivitas kerja yang terdapat pada perusahaan dan dapat juga
(1986), dampak negatif yang dirasakan oleh perusahaan akibat terjadinya turnover
merugikan perusahaan baik dari segi biaya, sumber daya, maupun motivasi
tenaga kerja. Kehilangan ini harus diganti dengan karyawan baru. Perusahaan
kerja siap pakai. Karyawan yang tertinggal akan terpengaruh motivasi dan
baru akan mulai mencari lowongan kerja, yang kemudian akan melakukan
turnover.
karyawan untuk tetap bekerja dan berkarya dengan sumber daya yang
dimilikinya. Usaha untuk menekan turnover ini harus dimulai dari upaya untuk
4
karyawan lebih memiliki intensitas untuk serius bekerja pada perusahaan yang
merekrutnya dan mampu menekan perasaan untuk keluar kerja dari perusahaan.
antara kepuasan kerja dan intensi turnover ini, maka kepuasan kerja bukan lagi
sebuah rujukan namun lebih merupakan suatu keharusan untuk diwujudkan guna
(1998:113) bahwa kepuasan kerja terdiri dari pekerjaan, kualitas dari aktivitas
PT. Hyundai Mobil Indnesia mengalami hal seperti itu, dilakukan lah pra survey
kepada 10 orang karyawan dari berbagai divisi yang terlihat dari absensi yang
menurun.
bergerak di bidang penjualan mobil baru di kota Bandung, PT. Hyundai Mobil
kota bandung maupun daerah kabupaten sekitar kota bandung selain itu juga
perusahaan kami merupakan agen resmi part dan service terbesar di kota
masyarakat pada saat ini, kian hari kian meningkat seiring dengan trend dan
pesat. Dan itu semua tidak lepas dari kinerja para karyawannya. Semua kegiatan
Tabel 1.1
Jumlah Karyawan keluar masuk 2 tahun terakhir di PT. Hyundai Mobil Indonesia
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH
NO BULAN KARYAWAN KARYAWAN TOTAL
KARYAWAN
MASUK KELUAR
1 APRIL ’13 79 2 1 80
2 MEI ’13 80 1 2 79
3 JUNI ’13 79 - 1 78
4 JULI ’13 78 - 1 77
5 AGUSTUS ’13 77 3 2 78
6 SEPTEMBER’13 78 - 1 77
7 OKTOBER ’13 77 - - 77
8 NOVEMBER’13 77 2 1 78
9 DESEMBER ’13 78 3 2 79
10 JANUARI ’14 79 2 3 78
11 FEBRUARI ’14 78 1 3 76
12 MARET ’14 76 3 2 77
Rata-rata 17 19
Sumber : Arsip Human Resources Department (HRD) PT.Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung 2013-2014
Hyundai Mobil Indonesia lebih besar dari pada penerimaan karyawan baru.
6
Dengan rata-rata jumlah karyawan relatif stabil namun tidak ada peningkatan
untuk mengundurkan diri. Hal ini tidak akan terjadi jika adanya pengembangan
karir dan kompensasi pada karyawan yang akan menciptakan kepuasan untuk
karyawannya itu sendiri agar lebih loyal dan solid terhadap perusahaan. Hal ini
Bandung yaitu kurangnya sumber daya yang memberdayakan pekerja yang telah
lama bekerja untuk naik jabatan dan kompensasi karyawan yang kerap sering di
abaikan oleh perusahaan kepada karyawan yang telah lama bekerja di perusaan
tinggi di perusahaan ini tertera pada tabel sebelumnya hampir 1 orang karyawan
dalam satu bulan mengundurkan diri karena ketidak puasan karyawan terhadap
manajemen yang ada pada PT.Hyundai itu sendiri, sehingga memberikan efek
karyawan yang sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkannya setiap waktu, maka
Cabang Bandung.
Bandung.
Bandung.
Cabang Bandung.
berikut:
a. Manfaat Praktis
b. Manfaat Akademis
menganalisa fakta, gejala, dan peristiwa yang terjadi dan dapat menarik
ilmiah.
di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung , yang merupakan badan atau
perusahaan yang bergerak dalam bidang Otomotif yang berdasar pada 3S yaitu
11
Sales, Service, Sparepart, Perusahaan ini terletak di jalan Soekarno Hatta No.590
Bandung .
Sedangkan waktu yang penulis lakukan yaitu sejak bulan Maret 2014
Tabel 1.2
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan
Maret April Mei Juni Juli
Penelitian
1.
Terdahulu
Penulisan Usulan
2.
penelitian
Pengumpulan
3.
Data
4. Pengolahan Data
Penulisan
5.
Penelitian
BAB II
seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Ada beberapa
manager.
12
13
rasional.
dalam Dika (2011), manajemen karir (career management) adalah proses dimana
berikut. Dari satu perspektif, karir adalah serangkaian pekerjaan yang dijalani
seseorang selama hidupnya yang disebut dengan karir obyektif. Sedangkan dari
perspektif lain, karir meliputi perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi
seiring dengan bertambahnya usia yang disebut dengan karir subyektif. Kedua
atas sikap dan perilaku yang berkaitan dengan aktifitas pekerjaan dan pengalaman
dicapai dalam rangka mencapai karier yang diinginkan. Dapat disimpulkan bahwa
bagian pengelola sumber daya manusia dapat turut berperan dalam kegiatan
pegawai yang bersangkutan sendiri, karena dialah yang berkepentingan dan kelak
organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang
pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir dan
dan dikembangkan pada SDM aparatur melalui pembinaan karier dan penilaian
1. Mutasi jabatan
2. Promosi
Mutasi
posisi, yang menurut hasil analisis jabatan, telah sesuai dengan kualifikasi,
memindahkan tenaga kerja dari suatu tempat kerja ke tempat kerja lain disebut
mutasi.
kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal
Promosi
perubahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan
tanggung jawab yang lebih tinggi daripada dengan wewenang dan tanggung
jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja (pegawai) pada waktu
2.1.2 Kompensasi
mereka berikan kepada majikan. Ardana, dkk (2012:153) segala sesuatu yang
diterima oleh karyawan sebagai balas jasa atas kontribusinya kepada perusahaan
penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada pegawai dan timbul dari
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas
“employees” baik yang langsung berupa uang (financial) maupun yang tidak
langsung berupa uang (nonfinancial). Dari definisi tersebut dapat disadari bahwa
kerja, kepuasan kerja maupun motivasi karyawan. Oleh karenanya penting sekali
perhatian organisasi terhadap pengaturan kompensasi secara benar dan adil lebih
dipertajam.
yang terdiri dari bentuk kompensasi finansial seperti gaji pokok, insentif dan
pekerjaan, tanggung jawab, pengakuan yang memadai atas prestasi yang dicapai,
mereka. Bentuk-bentuk pemberian upah, bentuk upah dan gaji digunakan untuk
upah biasanya dalam bentuk konsep pembayaran yang berarti luas daripada
merupakan ide-ide gaji dan upah yang secara normal berupa keuangan tetapi
bentuk:
(a) financial seperti gaji dan insentif (financial langsung), asuransi kesehatan,
pembayaran upah pada waktu tidak bekerja (finansial tidak langsung) dan
motivasi kerja, serta hasil kerja. Perusahaan yang menentukan tingkat upah
19
pegawai bekerja dengan penuh motivasi. Hal ini karena motivasi kerja pegawai
mereka sebagaimana disam paikan oleh Rothwell dan Kanzanas (1988) serta
Davis K dan Newstrom (1995) bahwa kompensasi sebagai layanan moneter dan
non moneter yang diterima karyawan. Dengan demikian salah satu cara untuk
pegawai.
Intense turnover Yaitu kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar
karyawan mulai malas bekerja, peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib kerja,
peningkatan protes terhadap atasan dan perilaku positif yang sangat berbeda dari
biasanya.
dengan keinginan berpindahnya karyawan dari satu tempat kerja ke tempat kerja
untuk berpindah, belum pada tahap realisasi yaitu melakukan perpindahan dari
dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan
20
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Pendapat tersebut juga relatif sama
Toly (2001) menyatakan tingkat keinginan berpindah yang tinggi para staf
akuntan telah menimbulkan biaya potensial untuk Kantor Akuntan Publik (KAP).
turnover.
membawa pengaruh kurang baik bagi organisasi. Dalam arti luas, turnover
diartikan sebagai aliran para karyawan yang masuk dan keluar perusahaan
hubungan dengan sesama pekerja, kesempatan promosi, dan gaji dengan realitas
2.1.4 Kepuasan
tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu; seorang yang tidak puas
didahului oleh penegasan bahwa konsep masalah kepuasan kerja bukanlah hal
yang sederhana, baik dalam arti konsepnya maupun dalam arti analisisnya,karena
(1998:113), bahwa indikator kepuasan kerja didasarkan pada lima (5) perspektif,
yaitu :
pembelajaran.
Secara umum, dipahami bahwa jika melalui aktivitas supervisi karyawan merasa
22
terbantu untuk urusan teknis, dan merasa termotivasi, maka tingkat kepuasan
lingkungan karyawan yaitu sesama karyawan. Untuk itu, kepuasan karyawan juga
terpicu oleh respon lingkungan. Jika karyawan merasa dihargai dalam lingkungan
Pengukuran atas variabel ini sangat tergantung pada penilaian karyawan atas
advancement, ingin mencapai karir yang lebih tinggi merupakan salah satu hal
yang dianggap wajar oleh setiap karyawan. Kesempatan promosi juga menjadi
perhatian untuk memicu kepuasan kerja karyawan. Karyawan akan merasa puas
Kelima adalah pay – adequacy of pay and perceived equity compared with
the pay that others receive, imbalan atas pekerjaan pada dasarnya merupakan
suatu bentuk ganti rugi atas kontribusi yang telah diberikan karyawan pada
perusahaan. Penilaian kepuasan atas gaji ini sangat subyektif karena tiap
karyawan mempunyai tuntutan gaji yang berbeda sesuai dengan beban hidupnya.
karyawan.
23
didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima
diinginkan dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas, atau berhak baginya.
memuaskan.
demikian tetap relevan untuk mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu
cara pandang seseorang, baik secara positif maupun negatif tentang pekerjaannya.
Karena tidak sederhana, banyak faktor yang perlu mendapat perhatian dalam
bersangkutan akan merasa puas. Bentuk program pengenalan yang tepat serta
berakibat pada diterimanya seseorang sebagai anggota kelompok kerja dan oleh
organisasi secara ikhlas dan terhormat juga pada umumnya berakibat pada tingkat
kepuasan kerja yang tinggi. Situasi lingkungan pun turut berpengaruh pada
Pemahaman yang lebih tepat tentang kepuasan kerja dapat terwujud apabila
kemangkiran, keinginan pindah, usia pekerja, tingkat jabatan, dan besar kecilnya
positive amotional state resulting from the appaisal of one’s job or job
positif atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu pekerjaan
between how much of something there should be and how much there is now.”
merupakan pernyataan emosional yang positif yang merupakan hasil evaluasi dari
pengalaman kerja).
4. Mendorong pertumbuhan.
5. Mengurangi penimbunan.
Sejalan dengan hal tersebut Susilo Martoyo (2000) menyatakan bahwa tujuan
bagi pegawai
Menurut Keith Davis dan Werther W.B. (1996) secara umum tujuan
tujuan strategis dan menjamin terjadinya keadilan internal dan eksternal. Keadilan
dikutip oleh Gibson, Ivanchevich dan Donelly (1996) bahwa faktor-faktor yang
lain:
1. Pembayaran (gaji/upah).
26
Gaji merupakan alat ukur kuantitatif terhadap usaha atau prestasi yang
2. Pekerjaan.
3. Kesempatan Promosi.
kinerja yang telah dihasilkan tidak mendapat tanggapan serta tindak lanjut
4. Penyelia.
karyawan secara langsung. Menurut teori jalur tujuan, atasan harus dapat
5. Rekan sekerja.
bersangkutan. Dari defenisi diatas, disimpulkan bahwa turnover adalah aliran para
karyawan yang masuk dan keluar perusahaan. Namun definisi yang dikemukakan
indikasi diatas.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
28
Sama-sama
menggunakan
uji simultan dan
parsial
Menggunakan
Hasil Uji T
X1
PENGEMBANGA
N KARIR H4
(Agus Dwi Nugroho,
Kurnatinah, 2012
Z
Y PENGUNDURAN
H1
KEPUASAN DIRI (INTENSI
H3 TURNOVER)
(Wendi Amsuri
Nasution,2009) (Andra Bianca ,
Wahyu
Susihono,2012)
30
X2 H2
KOMPENSASI H5
(Eren Magdalena
Ritonga )
2.3 Hipotesis
yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, maka perlu adanya perumusan
mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara objektif. Pengertian objek
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Objek
Bandung.
Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih maka objek yang akan diteliti
(Y).
31
32
32
Adapun tujuan metode deskriptif yang menjadi fokus pada penelitian ini
Bandung
bahwa:
sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample
ditentukan.
34
secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel
Karyawan.
yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan di
kumpulkan, diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori
yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan dapat ditarik kesimpulannya.
35
hubungan dua variabel bebas secara bersamaan dengan satu variable tergantung.
agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2005:84) dalam Norlim (2011), “Desain
pelaksanaan penelitian.”
55) dalam Norlim (2011) adalah “Desain penelitian merupakan rencana dan
struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian.”
penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam
1. Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi pada PT. Hyundai Mobil
penelitian
36
pengumpulan data
dalam penelitian.
sebagai berikut:
37
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Desain Penelitian
Tujuan
Penelitian Metode yang Time
Jenis Penelitian Unit Analisis
digunakan Horizon
Karyawan
Descriptive dan
PT.Hyundai Cross
T–1 Descriptive
Mobil Indonesia Sectional
Survey
Cab.Bandung
Karyawan
Descriptive dan PT.Hyundai Cross
T–2 Descriptive
Mobil Indonesia Sectional
Survey
Cab.Bandung
Karyawan
Descriptive dan PT.Hyundai Cross
T–3 Descriptive
Survey Mobil Indonesia Sectional
Cab.Bandung
Karyawan
Descriptive dan
Descriptive & PT.Hyundai Cross
T – 4-5 eksplanatory
Verifikatif Mobil Indonesia Sectional
Survey
Cab.Bandung
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga
pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Pada
akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2
berikut ini :
39
Tabel 3.2
Sumber
Variabel/Konsep Data
Indikator Ukuran Skala
Variabel
Pengembangan Absensi
1. Prestasi
Karir Karyawan
kerja
(Variabel X1) Pekerjaan Selesai
sesuai target
Kedekatan
2. Jaringan
“Pengembangan Kerja
Dengan Pembina
Karir adalah suatu organisasi
(Network)
kondisi yang
Hubungan Baik
menunjukan adanya
dengan Sponsor
peningkatan- (pemegang
peningkatanstatus saham)
seseorang dalam Karyawan
suatu organisasi Keinginan untuk PT.
dalam jalur karir 3. Loyalitas menyelesaikan Hyundai
yang telah terhadap tugas dalam Mobil
Organisasi waktu yang lebih Indonesia
ditetapkan dalam
cepat dari yang Cabang
organisasi yang ditentukan Ordinal
bersangkutan ”. Bandung
Selalu menjadi
4. Promosi terdepan di
dalam
Organisasi
Membaur
dengan semua
peserta
organisasi
40
Tabel 3.3
Standart
2.Perlindung Jaminan
an Keselamatan
“Kompensasi adalah
Ekonomis Kerja
setiap bentuk
Terhadap
pembayaran yang
Bahaya
diberikan kepada
karyawan sebagai
pertukaran pekerjaan
yang mereka berikan Adanya
overtime Ordinal
kepada majiakan”
3. Pembayara
Karyawan
(Suwanto & Priansa
n Diluar Tunjangan – PT.
jam kerja Tunjangan
(2011:220) Hyundai
yang
diberikan Mobil
prusahaan Indonesia
Cabang
Bandung
Infentaris
yang
diberikan
kepada staf
dengan
jabatan
Ordinal
tertentu
Reward
untuk
karyawan
achivemen
42
Tabel 3.4
“Kepuasan kerja
adalah perasaan
pekerja atau 2. Insentif Adanya target Ordinal
pegawai yang tercapai Karyawan
terhadap sehingga PT.
pekerjaannya, menghasilkan Hyundai
hal ini insentif Mobil
merupakan sikap Indonesia
umum terhadap Cabang
perkerjaan yang Bandung
di dasarkan Prestasi kerja
3. Kesempata yang
penilaian aspek n Untuk mendukung
yang berbeda Maju karyawan
dalam untuk lebih
pekerjaan” baik
Kesadaran
untuk
meminimalis
4. Supervisi ir
penggunaan
sumber daya
perusahaan
Jenis
pekerjaan
yang sesuai
5. Isi Pekerjaan
dengan job
desk
Keyakinan
pada diri Ordinal
sendiri utk
menyelesaik
an tugas
tanpa
6. Rekan Kerja bantuan
orang lain
Kesediaan
berkoordinas
i dengan tim
44
Tabel 3.5
Proses
1. Malas
Pengunduran absensi yang
Diri (Intensi Bekerja mulai
turnover) meningkat
(Z)
“ Pengunduran
diri (intensi Pencapaian
turnover) adalah
target yang
kadar intensitas
dari keinginan kurang
untuk keluar dari maksimal
perusahaan,
banyak alas an
yang Atribut yang
menyebabkan 2. Melanggar telah di Karyawan
timbulnya intensi Tata tertib tetapkan
turnover ini dan perusahaan PT. Hyundai
diantaranya dengan Mobil
adalah keinginan standart Ordinal
untuk Operasional Indonesia
mendapatkan SOP Cabang
pekerjaan yang
lebih baik” Bandung
Aturan
(Hartono
bekerja yang
(2002:2)
sudah
ditetapkan
oleh mentri
tenaga kerja
3. Protes Ketidak
sesuaian
Terhadap
antara
Organisasi prosedur
dengan
keadaan kerja
45
Bekerjasama
dengan tim
dan
perorangan di Ordinal
dalam
organisasi
Jenis skala pengukuran yang digunakan yaitu ordinal, dimana oleh Zainal Mustafa
pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert.
Skala likert menurut Sugiyono (2009:134) adalah sebagai berikut: ”Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial”.
46
Tabel 3.6
Skala Likert
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Kurang setuju 3
4. Tidak Setuju 2
turnover) melalui kepuasan kerja karyawan adalah data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”
dubutuhkan yang bersumber langsung dari objek pertama yang akan diteliti. Setelah data-
data terkumpul, data tersebut akan diolah sehingga akan menjadi sebuah informasi bagi
peneliti tentang keadaan objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil
2. Data Sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.”
yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai masalah-masalah di
Adapun Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan
sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Populasi Penelitian
berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah
dalam penelitian maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan di PT.Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung. Terdapat 3 Divisi yaitu Sales,
Tabel 3.7
Jumlah Karyawan
No Divisi Populasi
1 Branch Manager 1
2 Kepala Bengkel 1
3 Kepala Sparepart 1
4 SPV 3
5 Administrasi 5
6 Service Area 2
7 Sales 16
8 Mekanik 33
9 Staf Sparepart 14
TOTAL 76
Bila jumlah populasi besar dan tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap
seluruh anggota populasi maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut. Sugiyono (2010:81) memaparkan bahwa, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” . Teknik pengambilan sample dalam
penelitian ini dilakukan secara sensus karena jumlah karyawan di PT. Hyundai Mobil
mengambil keterangan mengenai populasi dari setiap unit populasi yang semuanya
dihitung”.
49
dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk
mendapatkan data primer (data yang diperoleh langsung dari karyawan) dan data
sekunder.
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung diperusahaan yang menjadi objek
penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang diperoleh dengan cara:
diperlukan.
b. Wawancara Langsung
Teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-
pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan
karyawan.
c. Kuesioner
dijawabnya. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diberi
skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik kuesioner
50
berhubungan dalam penelitian ini. Hasil dari kuesioner ini yaitu berupa data-data
d. Dokumentasi
kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, yang dalam hal ini adalah pengaruh
characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the
karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner)
dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengembangan Karir
Dari tabel 3.8 di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (indeks
validitas) dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0.30. Hasil
pengembangan karir valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian serta
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Kuesioner Kompensasi Kerja Karyawan
Butir Pertanyaan Indeks Validitas Nilai Kritis Keterangan
Item 11 0,515 0,30 Valid
Item 12 0,609 0,30 Valid
Item 13 0,471 0,30 Valid
Item 14 0,362 0,30 Valid
Item 15 0,422 0,30 Valid
Item 16 0,425 0,30 Valid
Item 17 0,586 0,30 Valid
Item 18 0,614 0,30 Valid
Item 19 0,550 0,30 Valid
52
Dari tabel 3.9 di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (indeks
validitas) dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0.30. Hasil
kompensasi kerja karyawan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Kerja Karyawan
Dari tabel 3.10 di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (indeks
validitas) dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0.30. Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel kepuasan
kerja karyawan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian serta dapat
Tabel 3.11
Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengunduran Diri
Dari tabel 3.11 di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (indeks
validitas) dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0.30. Hasil
pengunduran diri karyawan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian
masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson adalah
sebagai berikut :
X Y
r= xy N
X
X
2
Y 2
2
N
Y
2
N
54
Keterangan :
r n 2
t= : db n 2
1 r2
Dimana :
n = ukuran sampel
1. Item instrument dikatakan valid jika thitung lebih dari atau sama dengan t0,05 (165)
2. Item instrument dikatakan tidak valid jika thitung kurang dari t0,05 (165) = 1,9744 maka
adalah melakukan uji reliabilitas untuk menguji kehandalan atau kepercayaan alat
pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji validitas yang menunjukkan
hasil indeks korelasi yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara dua belahan
instrumen. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Split
Half Method (Spearman–Brown Correlation) Tehnik Belah Dua. Metode ini menghitung
reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes
tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap–
1. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian dikelompokkan
2. Skor untuk masing–masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk
Ґb
+Ґb
56
4. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Ґb
Ґ1 =
+Ґb
Dimana :
Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara
besar dari 0.70 maka secara keseluruhan pernyataan dinyatakan andal (reliable).
Data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk
menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini
kumulatif. Untuk data > 30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva
normal
Dimana :
rumus :
menguji apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas
dalam penelitian ini dengan analisis grafik (normal P-P plot) regresi. Jika
menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka residual pada model
normal atau tidak. Menurut Ghozali (2005) dalam Dewi (2010) untuk dapat
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal artinya regresi tersebut diasumsikan
berdistribusi normal sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan
atau mengikuti arah garus diagonal artinya regresi tersebut diasumsikan tidak
berdistribusi normal.
59
bahwa titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka
saling terkait dalam suatu model regresi. Oleh karena itu masalah multikolinearitas
tidak terjadi pada regresi linier sederhana yang hanya melibatkan satu variabel
independen.
variabel bebas.Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi antara
memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data
dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai matriks korelasi tidak lebih
besar dari 0.5 data tersebut dikatakan bebas dari multikolinearitas Jika nilai VIF
sebagai berikut:
1. Nilai R2 yang tinggi (signifikan), namun nilai standar error dan tingkat
multikolinearitas dalam model regresi linier. Selain itu hubungan korelasi yang
eigenvalue, dan yang paling umum digunakan adalah varians inflation factor
(VIF).
Hingga saat ini tidak ada kriteria formal untuk menentukan batas terendah
dari nilai toleransi atau VIF. Beberapa ahli berpendapat bahwa nilai toleransi
signifikan, sementara itu para ahli lainnya menegaskan bahwa besarnya R 2 model
bahwa, jika VIF lebih besar dari 1/(1 – R2) atau nilai toleransi kurang dari (1 – R2),
Priyatno (2011:296), uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model
metode Scatter plot yaitu dengan melihat pola titik-titik scatterplot regresi. Jika
61
titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan dibawah angka 0 pada
residual dari satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Salah satu cara
agar bias mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot
antara nilai prediksi variable dependen (ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID).
Jika titik-titik membentuk pola tertentu misalnya seperti gelombang yang lebar
tersebar merata dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola
tertentu artinya tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian kali ini peneliti
menggunakan software PASW 18 dengan melihat dari uji Getjser. Nilai yang
dilihat adalah nilai t dan nilain signifikansinya. Jika P value > 0.05 maka data
Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada hubungan linier antara
error serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (data time series).
dimana:
Note : Karena dalam penelitian ini sifatnya cross sectordan tidak menggunakan
time series maka uji autokorelasi tidak di lakukan dalan penelitian ini.
data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah
verifikatif/kuantitatif.
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari
yang terkait.
apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk dalam kategori:
berikut:
peringkat jawaban.
b. Dihitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari seluruh
seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik.
Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah
diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden
Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut :
65
Tabel 3.12
Kriteria Presentase Tanggapan Responden
nilai sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Jenis kuesioner yang digunakan adalah
data kuesioner yang telah diisi oleh responden digunakan skala likert dengan
pertanyaan positif.
66
Keseluruhan nilai atau skor yang didapat lalu dianalisis dengan cara:
independen (X) yaitu X1, X2, . dan variabel dependen (Y) dan (Z) sebagai
seperti diuraikan diatas. Oleh karena data yang didapat dari kuesioner
1. Analisis Korelasi
linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional.
Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen
n ∑XiYi – ∑ Xi ∑Y
r=
2. Koefisien Determinasi
mengestimasi variable terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari
Dimana :
d : Koefisien Determinasi
r : Koefisien korelasi
Tabel 3.13
Kreteria Hubungan Antar Variabel
Analisis path penting pula dihitung pengaruh langsung (Direct Effect atau
DE), pengaruh tidak langsung (Indirect Effect atau IE) dan pengaruh total (Total
Effect).
Pengaruh yang langsung (DE) yang terdapat di dalam penelitian ini adalah:
69
Pengaruh tidak langsung (IE) yang terdapat di dalam penelitian ini adalah:
Pengaruh total (Total Effect) yang terdapat di dalam penelitian ini adalah:
dan kompensasi karyawan terhadap pengunduran diri (intensi turnover) melalui kepuasan
Analisis jalur mengkaji hubungan sebab akibat yang bersifat struktural dari variabel
variabel independen. Model analisis jalur yang akan digunakan pada penelitian sebagai
berikut :
70
X1 Ɛ
H4
PENGEMBANGAN
KARIR
Z
(Agus Dwi Nugroho, H1
Kurnatinah, 2012) Y PENGUNDURAN
H3 DIRI (INTENSI
KEPUASAN
TURNOVER)
(Wendi
Amsuri (Andra Bianca ,
H2 Nasution,2009 Wahyu
) Susihono,2012)
X2
KOMPENSASI H5
(Eren Magdalena
Ritonga )
Keterangan:
X2 = Kompensasi Karyawan
sebagai berikut:
korelasi antara ketiga variabel yang diterliti menggunakan rumus korelasi product
n X iY X i Y
rX iY Ɛ
i i
n X 2 X 2 n Y 2 Y 2
Keterangan:
Z = kepuasan
X1 = Pengembangan Karir
X2 = Kompensasi Karyawan
sebagai berikut :
72
Tabel 3.14
Pedoman untuk memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi
1 rX1 X 2 rX1Y
R 1 rX 2Y
1
C C12
R 1 11
C 21 C 22
Y
73
X1 rX1Y
RXYz =
Z
X2 rX2Y
2
Pyxi CRij ryx ; i 1, 2
j 1
Keterangan:
CRij : Unsur atau elemen pada baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks invers
korelasi
Setelah koefisien jalur diperoleh, maka dapat dihitung besar pengaruh gender dan
dengan koefisien determinasi. Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien
rYX
R 2Y X1 X 2 Z PYX1 PYX 2 1 z
rYX 2
Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, maka dapat ditunjukkan jumlah
pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel pengembangan karier dan
PT.Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung . Berhubung data yang digunakan pada
75
penelitian ini merupakan data seluruh populasi atau sensus, maka tidak dilakukan uji
signifikansi. Menurut Cooper and Schindler (2006; 492) mengatakan bahwa “Uji
telah dikumpulkan dari data sampel, bukan data sensus”. Jadi untuk menjawab hipotesis
Pada pengujian secara parsial apabila nilai koefisien jalur variabel yang sedang diuji
tidak sama dengan nol, maka Ho ditolak dan sebaliknya apabila koefisien jalur variabel
yang sedang diuji sama dengan nol maka Ho diterima. Pada pengujian simultan apabila
ada nilai koefisien jalur variabel independen tidak sama dengan nol, maka Ho ditolak dan
sebaliknya apabila semua koefisien jalur sama dengan nol, maka Ho diterima.
a. Hipotesis
b. Kriteria pengujian
76
Jika terdapat nilai koefisien jalur variabel independen tidak sama dengan nol, maka
Ho ditolak dan sebaliknya apabila semua koefisien jalur sama dengan nol, maka Ho
diterima.
a. Hipotesis
H01 = 0, Pengembangan Karir tidak berpengaruh terhadap pengunduran
diri (intensi turnover) melalui Kepuasan Kerja Karyawan.
H11 = 0, Pengembangan Karir berpengaruh terhadap pengunduran diri
(intensi turnover) melalui Kepuasan Kerja Karyawan.
H02 = 0, Kompensasi tidak berpengaruh terhadap pengunduran diri
(intensi turnover) melalui Kepuasan Kerja Karyawan.
H12 = 0, Kompensasi berpengaruh terhadap pengunduran diri (intensi
turnover) melalui Kepuasan Kerja Karyawan.
b. Kriteria pengujian
Jika nilai koefisien jalur variabel independen (Pengembangan karir dan Kompensasi)
tidak sama dengan nol, maka Ho ditolak dan sebaliknya apabila koefisien jalur
Yung pada tahun 1947, Hyundai Motor Company (HMC) kini berkembang
menjadi salah satu produsen mobil dunia asal Asia terbesar setelah Jepang.
pertama kali diluncurkan adalah Elantra pada tahun 1995 yang merupakan mobil
assembling dengan kapasitas produksi per tahun 10.000 unit untuk masa kerja
satu shift.
77
78
Jenis kelamin (gender) seringkali dianggap sebagai salah atu faktor yang
Tabel 4.1
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%)
1 Laki-laki 46 60,5
2 Perempuan 30 39,5
Total 76 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa paling banyak karyawan di PT.
berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 46 orang atau sebesar 60,5% dari total
atau sebesar 39,5 persen. Mengapa di Hyudai mobil ini banyak karyawan laki-
laki karena di PT.Hyundai mobil ini banyak memerdayakan tenaga kerja mekanik
Tabel 4.2
Distribusi Responden Menurut Usia
No Usia Frekuensi (F) Persentase (%)
1 21 – 30 tahun 24 31,6
2 31 – 40 tahun 44 57,9
3 Diatas 40 tahun 8 10,5
Total 76 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan usia seperti tampak pada tabel 4.2 dapat dilihat paling
responden atau sebesar 57,9% dari total responden. Kemudian responden yang
berusia antara 21-30 tahun ada sebanyak 24 orang atau sebesar 31,6 % dari total
responden. Mengapa lebih banyak karyawan yang berusia matang karena seluruh
tenaga kerja ini memrlukan tenaga kerj yang ahli dan profesional.
80
Tabel 4.3
Distribusi Responden Menurut Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi (F) Persentase (%)
1 SLTA/D3 42 55,3
2 Sarjana (S1) 34 44,7
Total 76 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
paling karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung yang menjadi
Tabel 4.4
Distribusi Responden Menurut Masa kerja
No Pendidikan Frekuensi (F) Persentase (%)
Berdasarkan masa kerja seperti tampak pada tabel 4.4 dapat dilihat
paling banyak karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung yang
81
menjadi responden masih memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun, yaitu
kemudian responden yang memiliki masa kerja antara 1-3 tahun ada sebanyak 29
orang atau sebesar 38,2% dari total responden. Sedangkan responden yang
memiliki masa kerja diatas 3 tahun hanya ada sebanyak 17 orang atau sebesar
Sebelum dianalisis, data hasil penelitian terlebih dahulu diuji validitas dan
reliabilitasnya untuk membuktikan apakah alat ukur yang digunakan berupa butir
item pernyataan yang diajukan kepada responden telah mengukur secara cermat
Seperti telah dijelaskan pada metodologi penelitian bahwa untuk menguji valid
tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui
nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila
koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total item lainnya 0,30 maka
Selain valid, alat ukur juga harus memiliki keandalan atau reliabilitas,
suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan berulangkali
akan memberikan hasil yang relatif sama (tidak beberda jauh). Untuk melihat
andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu
melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0.70
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Pengembangan Karir
Reliability Statistics
Value ,603
Part 1
N of Items 5a
Cronbach's Alpha Value ,593
Part 2
N of Items 5b
Total N of Items 10
Correlation Between Forms ,879
Equal Length ,936
Spearman-Brown Coefficient
Unequal Length ,936
Guttman Split-Half Coefficient ,936
a. The items are: P1, P3, P5, P7, P9.
b. The items are: P2, P4, P6, P8, P10.
dari nilai kritis 0.70. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kompensasi Kerja Karyawan
Reliability Statistics
Value ,687
Part 1
N of Items 5a
Cronbach's Alpha Value ,610
Part 2
N of Items 4b
Total N of Items 9
Correlation Between Forms ,756
Equal Length ,861
Spearman-Brown Coefficient
Unequal Length ,862
Guttman Split-Half Coefficient ,852
a. The items are: P11, P13, P15, P17, P19.
b. The items are: P19, P12, P14, P16, P18.
lebih besar dari nilai kritis 0.70. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Kerja Karyawan
Reliability Statistics
Value ,697
Part 1
N of Items 4a
Cronbach's Alpha Value ,711
Part 2
N of Items 4b
Total N of Items 8
Correlation Between Forms ,702
Equal Length ,825
Spearman-Brown Coefficient
Unequal Length ,825
Guttman Split-Half Coefficient ,825
a. The items are: P20, P22, P24, P26.
b. The items are: P21, P23, P25, P27.
Dari tabel 4.11 di atas terlihat bahwa nilai reliabilitas kuesioner kepuasan
kerja karyawan sebesar 0,825 (Spearman-Brown Coefficient) dan lebih besar dari
nilai kritis 0.70. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan
yang digunakan sudah reliabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang
Tabel 4.8
85
Reliability Statistics
Value ,628
Part 1
N of Items 4a
Cronbach's Alpha Value ,585
Part 2
N of Items 3b
Total N of Items 7
Correlation Between Forms ,639
Equal Length ,780
Spearman-Brown Coefficient
Unequal Length ,783
Guttman Split-Half Coefficient ,773
a. The items are: P28, P30, P32, P34.
b. The items are: P34, P29, P31, P33.
lebih besar dari nilai kritis 0.70. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua
diketahui bagaimana kondisi setiap indikator variabel yang sedang diteliti. Agar
Tabel 4.9
Skor % Skor
Indikator Skor Aktual Kategori
Ideal Aktual
1 227 380 59,74 Kurang
2 228 380 60,00 Kurang
3 257 380 67,63 Kurang
4 258 380 67,89 Kurang
5 180 380 47,37 Tidak Baik
6 166 380 43,68 Tidak Baik
7 255 380 67,11 Kurang
8 256 380 67,37 Kurang
9 235 380 61,84 Kurang
10 235 380 61,84 Kurang
Total 2297 3800 60,45 Kurang
(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014)
Gambar 4.1
60,45
20 36 52 68 84 100
skor dari variabel pengembangan karir sebesar 60,45 berada pada interval 52 –
Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung secara umum berada dalam kategori
kurang baik. Agar lebih jelas penulis juga menyajikan gambaran pengembangan
masing indikator.
1) Prestasi Kerja
Tabel 4.10
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Prestasi Kerja
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Absensi Sesuai Dengan jam Kerja F 0 21 35 18 2 59,74
% 0,00 27,63 46,05 23,68 2,63
Bekerja Sesuai Dengan Jam Yang diberikan F 0 22 34 18 2 60,00
Oleh Kantor % 0,00 28,95 44,74 23,68 2,63
Pekerjaan Yang dikerjakan Sesuai Dengan F 0 39 27 10 0 67,63
Schedule % 0,00 51,32 35,53 13,16 0,00
Karyawan Melakukan Pekerjaan sesuai F 1 36 31 8 0 67,89
dengan Jam kerja yang telah ditentukan % 1,32 47,37 40,79 10,53 0,00
F 1 118 127 54 4 63,82
Akumulasi Jawaban Responden
% 0,33 38,82 41,78 17,76 1,32
kerja karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung secara umum
masih kurang baik. Hal ini bisa diketahui dari persentase akumulasi skor jawaban
kurang. Berikut ini adalah uraian tanggapan responden terhadap setiap butir
Pada tabel 4.10 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
bahwa absensinya sudah sesuai dengan jam kerja, disusul responden yang
Pada tabel 4.10 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju telah
bekerja sesuai dengan jam yang diberikan oleh kantor, disusul responden
kantor.
Pada tabel 4.10 dapat dilihat paling banyak responden setuju pekerjaan
ditentukan
Pada tabel 4.10 dapat dilihat paling banyak responden setuju karyawan
2) Jaringan Kerja
Tabel 4.11
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Jaringan Kerja
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Pimpinan sangat memberikan perhatian F 0 5 30 29 12 47,37
terhadap bawahannya % 0,00 6,58 39,47 38,16 15,79
Pimpinan maupun pemegang saham selalu F 0 4 20 38 14 43,68
menyapa karyawan setiap bertemu % 0,00 5,26 26,32 50,00 18,42
F 0 9 50 67 26 45,53
Akumulasi Jawaban Responden
% 0,00 5,92 32,89 44,08 17,11
kerja di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung secara umum masih
buruk. Hal ini bisa diketahui dari persentase akumulasi skor jawaban responden
Berikut ini adalah uraian tanggapan responden terhadap setiap butir pernyataan
Pada tabel 4.11 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
bawahannya.
bertemu
Pada tabel 4.11 dapat dilihat paling banyak responden tidak setuju bahwa
Tabel 4.12
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Loyalitas Terhadap
Organisasi
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Mengerjakan pekerjaan tepat waktu bahkan F 3 31 34 6 2 67,11
sebelum waktu yang di tentukan % 3,95 40,79 44,74 7,89 2,63
Karyawan bersedia bekerja exstra (diluar jam F 1 33 35 7 0 67,37
92
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
kerja) tanpa memikirkan pesangon yang % 1,32 43,42 46,05 9,21 0,00
diberikan perusahaan
F 4 64 69 13 2 67,24
Akumulasi Jawaban Responden
% 2,63 42,11 45,39 8,55 1,32
secara umum masih kurang. Hal ini bisa diketahui dari persentase akumulasi skor
kategori kurang. Berikut ini adalah uraian tanggapan responden terhadap setiap
tentukan
Pada tabel 4.12 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju telah
Pada tabel 4.12 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
4) Promosi
Tabel 4.13
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Promosi
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Selalu bersedia jika di berikan mandat untuk F 0 24 35 17 0 61,84
menjadi seorang pemimpin dalam kegiatan % 0,00 31,58 46,05 22,37 0,00
apapun di perusahaan
Saya gampang bergaul dengan teman baik F 0 24 36 15 1 61,84
baru maupun teman lama % 0,00 31,58 47,37 19,74 1,32
F 0 48 71 32 1 61,84
Akumulasi Jawaban Responden
% 0,00 31,58 46,71 21,05 0,66
karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung secara umum masih
kurang. Hal ini bisa diketahui dari persentase akumulasi skor jawaban responden
Berikut ini adalah uraian tanggapan responden terhadap setiap butir pernyataan
Pada tabel 4.13 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
b) Saya gampang bergaul dengan teman baik baru maupun teman lama
Pada tabel 4.13 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
gampang bergaul dengan teman baik baru maupun teman lama, disusul
Cabang Bandung agak kesulitan bergaul dengan teman baik baru maupun
teman lama.
95
Tabel 4.14
Skor % Skor
Indikator Skor Aktual Kategori
Ideal Aktual
1 239 380 62,89 Kurang
2 234 380 61,58 Kurang
3 158 380 41,58 Rendah
4 203 380 53,42 Kurang
5 243 380 63,95 Kurang
6 256 380 67,37 Kurang
7 237 380 62,37 Kurang
8 169 380 44,47 Rendah
9 213 380 56,05 Kurang
Total 1952 3420 57,08 Kurang
(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014)
Gambar 4.2
Skala Penafsiran Persentase Skor Variabel Kompensasi
57,08
20 36 52 68 84 100
skor dari variabel kompensasi sebesar 57,08 berada pada interval 52 – 68.
Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung secara umum berada dalam kategori
kurang. Agar lebih jelas penulis juga menyajikan gambaran kompensasi kerja
masing indikator.
1) Gaji
Tabel 4.15
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Gaji
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Imbalan (Gaji) sesuai dengan jam kerja yang F 0 20 47 9 0 62,89
telah dijalani % 0,00 26,32 61,84 11,84 0,00
Kegiatan diluar jam kerja di hargai dengan F 0 24 34 18 0 61,58
imbalan (gaji) yang sesuai % 0,00 31,58 44,74 23,68 0,00
97
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
F 0 44 81 27 0 62,24
Akumulasi Jawaban Responden
% 0,00 28,95 53,29 17,76 0,00
umum masih kurang. Hal ini bisa diketahui dari persentase akumulasi skor
kategori kurang. Berikut ini adalah uraian tanggapan responden terhadap setiap
Pada tabel 4.15 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
imbalan (Gaji) sesuai dengan jam kerja yang telah dijalani, disusul
b) Kegiatan diluar jam kerja di hargai dengan imbalan (gaji) yang sesuai
Pada tabel 4.15 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
kegiatan diluar jam kerja di hargai dengan imbalan (gaji) yang sesuai,
Tabel 4.16
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Perlindungan Ekonomis
Terhadap Bahaya
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Jaminan Perlindungan kesehatan sesuai F 0 1 17 45 13 41,58
dengan jabatan yang belaku di perusahaan % 0,00 1,32 22,37 59,21 17,11
Kemudah Menggunakan akses perlindungan F 0 9 37 26 4 53,42
kerja % 0,00 11,84 48,68 34,21 5,26
F 0 10 54 71 17 47,50
Akumulasi Jawaban Responden
% 0,00 6,58 35,53 46,71 11,18
Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung secara umum masih rendah. Hal ini
bisa diketahui dari persentase akumulasi skor jawaban responden sebesar 47,50
berada diantara 36 – 52 dan termasuk dalam kategori rendah. Berikut ini adalah
uraian tanggapan responden terhadap setiap butir pernyataan yang terdapat pada
perusahaan
Pada tabel 4.16 dapat dilihat paling banyak responden tidak setuju
Pada tabel 4.16 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
Tabel 4.17
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Pembayaran diluar Jam Kerja
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Overtime di perusahaan termasuk jam lembur F 0 27 38 10 1 63,95
% 0,00 35,53 50,00 13,16 1,32
Tunjangan- Tunjangan Sesuai dengan F 1 33 35 7 0 67,37
Standart Operational Perusahaan (THR) % 1,32 43,42 46,05 9,21 0,00
F 1 60 73 17 1 65,66
Akumulasi Jawaban Responden
% 0,66 39,47 48,03 11,18 0,66
karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung diluar jam kerja
secara umum masih kurang. Hal ini bisa diketahui dari persentase akumulasi skor
kategori kurang. Berikut ini adalah uraian tanggapan responden terhadap setiap
Pada tabel 4.17 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
Pada tabel 4.17 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
Tabel 4.18
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Program Pelayanan
Karyawan
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Proses Cuti dan Kebijakan yang berkaitan F 0 25 35 16 0 62,37
dengan ketidak hadiran sesuai dengan % 0,00 32,89 46,05 21,05 0,00
pekerjaan yang kita kerjakan
Infentaris Baik Kendaraan (untuk para Head F 0 4 22 37 13 44,47
Manager) maupun infentaris yang disediakan % 0,00 5,26 28,95 48,68 17,11
sesuai dengan kebutuhan
Adanya reward kepada karyawan berprestasi F 0 11 40 24 1 56,05
% 0,00 14,47 52,63 31,58 1,32
F 0 40 97 77 14 50,26
Akumulasi Jawaban Responden
% 0,00 17,54 42,54 33,77 6,14
jam kerja secara umum masih kurang. Hal ini bisa diketahui dari persentase
termasuk dalam kategori kurang. Berikut ini adalah uraian tanggapan responden
terhadap setiap butir pernyataan yang terdapat pada tabel 4.18 diatas.
102
a) Proses Cuti dan Kebijakan yang berkaitan dengan ketidak hadiran sesuai
Pada tabel 4.18 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
proses cuti dan kebijakan yang berkaitan dengan ketidak hadiran sesuai
Pada tabel 4.18 dapat dilihat paling banyak responden tidak setuju
Pada tabel 4.18 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju telah
Tabel 4.19
Skor % Skor
Indikator Skor Aktual Kategori
Ideal Aktual
1 203 380 53,42 Kurang
2 213 380 56,05 Kurang
3 271 380 71,32 Tinggi
4 157 380 41,32 Rendah
5 199 380 52,37 Kurang
6 187 380 49,21 Rendah
7 237 380 62,37 Kurang
8 170 380 44,74 Rendah
Total 1637 3040 53,85 Kurang
(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014)
104
Gambar 4.3
53,85
20 36 52 68 84 100
skor dari variabel kepuasan kerja sebesar 53,85 berada pada interval 52 – 68.
Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung secara umum berada dalam kategori
kurang. Agar lebih jelas penulis juga menyajikan gambaran kepuasan kerja
masing indikator.
1) Kondisi Pekerjaan
Tabel 4.20
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Kondisi Pekerjaan
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Tempat bekerja sangat nyaman dengan F 0 11 29 36 0 53,42
fasilitas yang diberikan dan standart % 0,00 14,47 38,16 47,37 0,00
operasinal perusahaan
kondisi pekerjaan secara umum masih kurang. Hal ini bisa diketahui dari
2) Insentif
Tabel 4.21
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Insentif
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Insentif akan keluar jika target perusahaan F 2 14 27 33 0 56,05
tercapai % 2,63 18,42 35,53 43,42 0,00
karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung atas insentif secara
umum masih kurang. Hal ini bisa diketahui dari persentase skor jawaban
106
kurang.
tersebut.
Tabel 4.22
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Kesempatan Untuk Maju
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Prestasi akan mempermudah untuk naik F 5 41 22 8 0 71,32
jabatan % 6,58 53,95 28,95 10,53 0,00
Atasan mendukung penuh atas segala yang F 0 2 15 45 14 41,32
dilakukan selama itu untuk kemajuan % 0,00 2,63 19,74 59,21 18,42
F 5 43 37 53 14 56,32
Akumulasi Jawaban Responden
% 3,29 28,29 24,34 34,87 9,21
untuk maju secara umum masih kurang. Hal ini bisa diketahui dari persentase
termasuk dalam kategori kurang. Berikut ini adalah uraian tanggapan responden
terhadap setiap butir pernyataan yang terdapat pada tabel 4.22 diatas.
107
Pada tabel 4.22 dapat dilihat paling banyak responden setuju prestasi
b) Atasan mendukung penuh atas segala yang dilakukan selama ini untuk
kemajuan
Pada tabel 4.22 dapat dilihat paling banyak responden tidak setuju atasan
mendukung penuh atas segala yang dilakukan selama ini untuk kemajuan,
4) Supervisi
Tabel 4.23
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Supervisi
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Sumber daya manusia bekerja sesuai dengan F 0 9 35 26 6 52,37
porsi yang telah di tentukan % 0,00 11,84 46,05 34,21 7,89
supervisi secara umum masih kurang. Hal ini bisa diketahui dari persentase skor
kategori kurang.
5) Isi Pekerjaan
atas isi pekerjaan diukur menggunakan 1 butir pernyataan. Berikut distribusi skor
Tabel 4.24
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Isi Pekerjaan
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan F 0 5 28 40 3 49,21
posisi dan Jabatan yang berlaku % 0,00 6,58 36,84 52,63 3,95
kepuasan karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung atas isi
pekerjaan secara umum masih rendah. Hal ini bisa diketahui dari persentase skor
kategori rendah.
109
6) Rekan Kerja
Tabel 4.25
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Rekan Kerja
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Menyelesaikan Tugas atau Pekerjaan tanpa F 3 22 35 13 3 62,37
Bantuan orang lain % 3,95 28,95 46,05 17,11 3,95
Berdiskusi atau bermusyawarah jika terjadi F 0 5 21 37 13 44,74
perselisihan % 0,00 6,58 27,63 48,68 17,11
F 3 27 56 50 16 53,55
Akumulasi Jawaban Responden
% 1,97 17,76 36,84 32,89 10,53
karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung atas rekan kerja
secara umum masih kurang. Hal ini bisa diketahui dari persentase akumulasi skor
kategori kurang. Berikut ini adalah uraian tanggapan responden terhadap setiap
Pada tabel 4.25 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
Pada tabel 4.25 dapat dilihat paling banyak responden tidak setuju
terjadi perselisihan.
Tabel 4.26
Skor % Skor
Indikator Skor Aktual Kategori
Ideal Aktual
1 205 380 53,95 Kurang
2 249 380 65,53 Kurang
3 255 380 67,11 Kurang
4 218 380 57,37 Kurang
5 189 380 49,74 Rendah
6 241 380 63,42 Kurang
7 252 380 66,32 Kurang
Total 1609 2660 60,49 Kurang
(Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014)
Gambar 4.4
60,49
20 36 52 68 84 100
skor dari variabel kepuasan kerja sebesar 60,49 berada pada interval 52 – 68.
Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung secara umum berada dalam kategori
112
cukup tinggi. Agar lebih jelas penulis juga menyajikan gambaran pengunduran
masing indikator.
1) Malas Kerja
Tabel 4.27
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Malas Kerja
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Sudah Tidak perduli dengan absensi jika F 0 17 19 40 0 53,95
karyawan sudah tidak merasa nyaman % 0,00 22,37 25,00 52,63 0,00
Tidak ada Target yang tercapai jika sudah F 1 33 29 12 1 65,53
tidak merasa nyaman % 1,32 43,42 38,16 15,79 1,32
F 1 50 48 52 1 59,74
Akumulasi Jawaban Responden
% 0,66 32,89 31,58 34,21 0,66
ditunjukkan dengan malas kerja secara umum cukup tinggi. Hal ini bisa diketahui
dari persentase akumulasi skor jawaban responden sebesar 59,74 berada diantara
52 – 68 dan termasuk dalam kategori kurang. Berikut ini adalah uraian tanggapan
responden terhadap setiap butir pernyataan yang terdapat pada tabel 4.27 diatas.
113
a) Sudah Tidak perduli dengan absensi jika karyawan sudah tidak merasa
nyaman
Pada tabel 4.27 dapat dilihat paling banyak responden tidak setuju sudah
tidak perduli dengan absensi jika karyawan sudah tidak merasa nyaman,
b) Tidak ada Target yang tercapai jika sudah tidak merasa nyaman
Pada tabel 4.27 dapat dilihat paling banyak responden setuju tidak ada
target yang tercapai jika sudah tidak merasa nyaman, disusul responden
nyaman.
Tabel 4.28
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Melanggar Tata Tertib
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Menggunakan seragam yang diwajibkan oleh F 1 34 33 7 1 67,11
perusahaan % 1,32 44,74 43,42 9,21 1,32
Apakah jam atau aturan pekerjaan di F 1 16 32 26 1 57,37
perusahaan sesuai dengan ketentuan % 1,32 21,05 42,11 34,21 1,32
pemerintah
F 2 50 65 33 2 62,24
Akumulasi Jawaban Responden
% 1,32 32,89 42,76 21,71 1,32
ditunjukkan dengan melanggar tata tertib secara umum masih cukup tinggi. Hal
ini bisa diketahui dari persentase akumulasi skor jawaban responden sebesar
62,24 berada diantara 52 – 68 dan termasuk dalam kategori kurang. Berikut ini
adalah uraian tanggapan responden terhadap setiap butir pernyataan yang terdapat
pemerintah
115
Pada tabel 4.28 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju jam
termasuk dalam kategori kurang, artinya jam atau aturan pekerjaan di PT.
ketentuan pemerintah.
Tabel 4.29
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Proses Terhadap Organisasi
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Prosedur kerja yang di terapkan sesuai F 0 5 29 40 2 49,74
dengan keadaan kerja di perusahaan % 0,00 6,58 38,16 52,63 2,63
yang ditunjukkan dengan proses terhadap organisasi secara umum masih rendah.
Hal ini bisa diketahui dari persentase skor jawaban responden sebesar 49,74
4) Kondisi Pekerjaan
Tabel 4.30
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Kondisi Pekerjaan
Skor Jawaban %
Pernyataan
SS S KS TS STS Skor
Lingkungan pekerjaan dan tempat bekerja F 3 23 36 12 2 63,42
memberikan kenyamanan saat bekerja % 3,95 30,26 47,37 15,79 2,63
Atasan dan Supervisor Sangat mendukung F 0 36 28 12 0 66,32
kegiatan yang ada di perusahaan % 0,00 47,37 36,84 15,79 0,00
F 3 59 64 24 2 64,87
Akumulasi Jawaban Responden
% 1,97 38,82 42,11 15,79 1,32
ditunjukkan dengan kondisi pekerjaan secara umum masih cukup tinggi. Hal ini
bisa diketahui dari persentase akumulasi skor jawaban responden sebesar 64,87
berada diantara 52 – 68 dan termasuk dalam kategori kurang. Berikut ini adalah
uraian tanggapan responden terhadap setiap butir pernyataan yang terdapat pada
bekerja
Pada tabel 4.30 dapat dilihat paling banyak responden kurang setuju
perusahaan
Pada tabel 4.30 dapat dilihat paling banyak responden setuju atasan dan
Pada sub bab ini hipotesis penelitian yang sebelumnya diajukan akan diuji
yang telah dituangkan di dalam bab II adalah adanya pengaruh dari variabel
digunakan adalah analisis jalur. Namun karena data hasil tanggapan responden
terlebih dahulu data ordinal tersebut dikonversi menjadi data interval melalui
dilakukan melalui dua tahap, dimana pada tahap pertama akan diuji pengaruh
karyawan, kemudian pada tahap kedua akan diuji pengaruh pengembangan karir,
diri. Secara diagram bentuk hubungan antara keempat variabel yang sedang
X1 1 2
PYX1
PZX1
Y PZY Z
PZX2
PYX2
X2
Gambar 4.5
Y = PYX1X1 + PYX2X2 + 1
Keterangan:
Z = Pengunduran diri
diuji dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Langkah pertama yang
Tabel 4.31
Interval Koefisien
No Tingkat Hubungan
Korelasi
1 0,000 – 0,199 Sangat rendah
2 0,200 – 0,399 Rendah
3 0,400 – 0,599 Sedang
4 0,600 – 0,799 Kuat
5 0,800 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, 2009; 250
kepuasan kerja karyawan (Y) serta variabel dependen pengunduran diri karyawan
software IBM SPSS Statistics.20 diperoleh koefisien korelsi antara ketiga variabel
Tabel 4.32
Korelasi Antar Variabel Penelitian
Correlations
Z X1 X2 Y
Z 1,000 -,655 -,675 -,833
X1 -,655 1,000 ,441 ,589
Pearson Correlation
X2 -,675 ,441 1,000 ,643
Y -,833 ,589 ,643 1,000
Z . ,000 ,000 ,000
X1 ,000 . ,000 ,000
Sig. (1-tailed)
X2 ,000 ,000 . ,000
Y ,000 ,000 ,000 .
Z 76 76 76 76
X1 76 76 76 76
N
X2 76 76 76 76
Y 76 76 76 76
121
antara pengembangan karir dangan kompensasi kerja karyawan sebesar 0,441 dan
masuk dalam kategori sedang atau cukup kuat. Arah hubungan positif antara
dengan kepuasan kerja karyawan sebesar 0,589 termasuk dalam kategori cukup
kepuasan kerja karyawan sebesar 0,643 juga termasuk dalam kategori kuat
Tabel 4.33
Koefisien jalur pengembangan karir dan kompensasi kerja karyawan terhadap
kepuasan kerja karyawan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -,792 2,413 -,328 ,744
1 X1 ,340 ,080 ,379 4,236 ,000
X2 ,455 ,086 ,476 5,316 ,000
a. Dependent Variable: Y
(PYX2 0, 476) yang terdapat pada tabel 4.34 merupakan nilai koefisien jalur
karyawan. Jadi melalui koefisien jalur dapat diketahui bahwa kompensasi kerja
Tabel 4.34
Koefisien determinasi pengembangan karir dan kompensasi kerja karyawan
terhadap kepuasan kerja karyawan
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 ,727a ,529 ,516 3,42502
a. Predictors: (Constant), X2, X1
47,1% merupakan pengaruh faktor lain diluar kedua variabel yang sedang diteliti.
Secara visual jalur dari variabel independen terhadap kepuasan kerja karyawan di
PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung dapat dilihat pada gambar
berikut.
X1
1
PYX1 =0,379 0,471
R2=0,529
Y
PYX2 =0,476
X2
Gambar 4.6
Diagram Dan Koefisien Jalur Sub-Struktur Pertama
sebagai berikut.
124
0,080 (8,0%)
22,4% dengan arah positif. Artinya semakin baik pengembangan karir akan
berikut.
0,080 (8,0%).
=30,7% dengan arah positif. Artinya semakin tinggi kompensasi kerja yang
3) Pengujian Hipotesis
pengujian secara parsial. Pada pengujian secara simultan digunakan statistik uji F
Tolak Ho jika Fhitung > F tabel dan Terima Ho jika Fhitung ≤ F tabel
Jika thitung > ttabel, atau thitung < -ttabel maka H0 ditolak (signifikan)
Hipotesis Statistik:
melalui tabel anova seperti yang disajikan pada tabel 4.34 di bawah ini:
Tabel 4.35
ANOVAa
Total 1818,647 75
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Berdasarkan tabel 4.35 di atas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar
41,016 dengan nilai signifikansi mendekati nol. Nilai ini menjadi statistik uji
yang akan dibandingkan dengan nilai F dari tabel dimana pada tabel F untuk =
0.05 dan derajat bebas (2&73) diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,122. Karena Fhitung
(41,016) lebih besar dibanding Ftabel (3,122) maka pada tingkat kekeliruan 5%
Daerah
Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
0
F0,05(2;73) = 3,122 Fhitung = 41,016
Gambar 4.7
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Bersama-sama
Pada gambar 4.7 diatas dapat dilihat Fhitung sebesar 41,016 berada pada
Cabang Bandung.
pengujian parsial adalah uji t, dimana nilai tabel yang digunakan sebagai nilai
kritis pada uji parsial (uji t) sebesar 1,993 yang diperoleh dari tabel t pada =
0.05 dan derajat bebas 73 untuk pengujian dua arah. Nilai statistik uji t yang
digunakan pada pengujian secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut.
128
Tabel 4.36
Nilai Statistik Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -,792 2,413 -,328 ,744
1 X1 ,340 ,080 ,379 4,236 ,000
X2 ,455 ,086 ,476 5,316 ,000
a. Dependent Variable: Y
Nilai statistik uji t yang terdapat pada tabel 4.37 selanjutnya akan
dibandingkan dengan nilai ttabel untuk menentukan apakah variabel yang sedang
4.36 diperoleh nilai thitung variabel pengembangan karir sebesar 4,236 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai thitung (4,236) lebih besar dari ttabel (1,993)
empiris bahwa semakin baik pengembangan karir akan membuat kepuasan kerja
uji pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan dapat dilihat
Daerah Daerah
Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Penolakan Ho
0
- t0,025;73 = - 1,993 t0,025;73 = 1,993 thitung = 4,236
Gambar 4.8
Daerah penerimaan dan penolakan Ho pada uji pengaruh pengembangan
karir terhadap kepuasan kerja karyawan
130
Pada gambar 4.8 diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar 4,236 berada
pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan bahwa pengembangan karir secara
Karyawan
4.37 diperoleh nilai thitung variabel kompensasi kerja karyawan sebesar 5,316 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai thitung (5,316) lebih besar dari ttabel
bukti empiris bahwa semakin tinggi kompensasi kerja karyawan akan membuat
kepuasan kerja karyawan menjadi meningkat. Secara visual daerah penolakan dan
Daerah Daerah
Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Penolakan Ho
0
- t0,025;73 = - 1,993 t0,025;73 = 1,993 thitung = 5,316
Gambar 4.9
Daerah penerimaan dan penolakan Ho pada uji pengaruh kompensasi
kerja karyawan
Pada gambar 4.9 diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar 5,316 berada
Tabel 4.37
Koefisien jalur pengembangan karir dan kompensasi kerja karyawan terhadap
pengunduran diri dengan kepuasan kerja karyawan seagai variabel intervening
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 40,469 1,435 28,209 ,000
X1 -,173 ,053 -,232 -3,241 ,002
1
X2 -,170 ,060 -,214 -2,832 ,006
Y -,463 ,070 -,559 -6,660 ,000
a. Dependent Variable: Z
Nilai standardized coefficients sebesar -0,232 (PZX1 0, 232) dan -0,214
(PZX2 0, 214) yang terdapat pada tabel 4.37 merupakan nilai koefisien jalur
Tabel 4.38
Koefisien determinasi pengembangan karir dan kompensasi kerja karyawan
terhadap pengunduran diri karyawan dengan kepuasan kerja karyawan sebagai
variabel intervening
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 ,873a ,762 ,752 2,03510
a. Predictors: (Constant), Y, X1, X2
pengaruh faktor lain diluar ketiga variabel yang sedang diteliti. Secara visual jalur
134
X1 2
Y PZY = -0,559 Z
PYX2 =0,476
PZX2 = -0,214
X2
Gambar 4.10
Diagram Dan Koefisien Jalur Sub-Struktur Kedua
4,9% = 12,5% dengan arah negatif. Artinya semakin baik pengembangan karir
berikut.
5,6% =12,5% dengan arah negatif. Artinya semakin tinggi kompensasi kerja
Bandung = 31,2% dengan arah negatif. Artinya semakin tinggi kepuasan kerja
3) Pengujian Hipotesis
Tolak Ho jika Fhitung > F tabel dan Terima Ho jika Fhitung ≤ F tabel
Jika thitung > ttabel, atau thitung < -ttabel maka H0 ditolak (signifikan)
Hipotesis Statistik:
melalui tabel anova seperti yang disajikan pada tabel 4.39 di bawah ini:
Tabel 4.39
Anova Untuk Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan
ANOVAa
Total 1250,419 75
a. Dependent Variable: Z
b. Predictors: (Constant), Y, X1, X2
Berdasarkan tabel 4.39 di atas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar
76,638 dengan nilai signifikansi mendekati nol. Nilai ini menjadi statistik uji
yang akan dibandingkan dengan nilai F dari tabel dimana pada tabel F untuk
= 0.05 dan derajat bebas (3&72) diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,732. Karena
Fhitung (76,638) lebih besar dibanding Ftabel (2,732) maka pada tingkat kekeliruan
variabel intervening. Secara visual daerah penolakan dan penerimaan Ho pada uji
138
Daerah
Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
0
F0,05(3;72) = 2,732 Fhitung = 76,638
Gambar 4.11
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Simultan
Pada gambar 4.11 diatas dapat dilihat Fhitung sebesar 76,638 berada pada
pengujian parsial adalah uji t, dimana nilai tabel yang digunakan sebagai nilai
kritis pada uji parsial (uji t) sebesar 1,993 yang diperoleh dari tabel t pada =
139
0.05 dan derajat bebas 72 untuk pengujian dua arah. Nilai statistik uji t yang
digunakan pada pengujian secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.40
Nilai Statistik Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 40,469 1,435 28,209 ,000
X1 -,173 ,053 -,232 -3,241 ,002
1
X2 -,170 ,060 -,214 -2,832 ,006
Y -,463 ,070 -,559 -6,660 ,000
a. Dependent Variable: Z
Nilai statistik uji t yang terdapat pada tabel 4.40 selanjutnya akan
dibandingkan dengan nilai ttabel untuk menentukan apakah variabel yang sedang
4.40 diperoleh nilai thitung variabel pengembangan karir sebesar -3,241 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,002. Karena nilai thitung (-3,241) lebih kecil dari negatif
karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung. Hasil penelitian ini
Daerah Daerah
Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Penolakan Ho
0
thitung = -3,241 - t0,025;72 = - 1,993 t0,025;72 = 1,993
Gambar 4.12
Daerah penerimaan dan penolakan Ho pada uji pengaruh pengembangan
karir terhadap pengunduran diri karyawan
Pada gambar 4.12 diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar -3,241 berada
pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan bahwa pengembangan karir secara
141
Karyawan
4.41 diperoleh nilai thitung variabel kompensasi kerja karyawan sebesar -2,832
dengan nilai signifikansi sebesar 0,006. Karena nilai thitung (-2,832) lebih kecil
dari negatif ttabel (-1,993) maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk
diri karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung. Hasil penelitian
ini memberikan bukti empiris bahwa semakin tinggi kompensasi kerja karyawan
karyawan terhadap pengunduran diri karyawan dapat dilihat pada grafik berikut.
Daerah Daerah
Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Penolakan Ho
0
thitung = -2,832 - t0,025;72 = - 1,993 t0,025;72 = 1,993
Gambar 4.13
Daerah penerimaan dan penolakan Ho pada uji pengaruh kompensasi
kerja karyawan
Pada gambar 4.13 diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar -2,832 berada
Karyawan
4.41 diperoleh nilai thitung variabel kompensasi kerja karyawan sebesar -6,660
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai thitung (-6,660) lebih kecil
dari negatif ttabel (-1,993) maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk
diri karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung. Hasil penelitian
ini memberikan bukti empiris bahwa semakin tinggi kepuasan kerja karyawan
karyawan terhadap pengunduran diri karyawan dapat dilihat pada grafik berikut.
Daerah Daerah
Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Penolakan Ho
0
thitung = -6,660 - t0,025;72 = - 1,993 t0,025;72 = 1,993
Gambar 4.14
Daerah penerimaan dan penolakan Ho pada uji pengaruh kepuasan kerja
karyawan
Pada gambar 4.13 diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar -6,660 berada
pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan