Anda di halaman 1dari 1

Kunjungan pertama :

1) Ro-foto dan isolasi daerah kerja.


2) Buka atap pulpa dan setelah ruang pulpa terbuka, jeringan pulpa diangkat dengan file
Hedstrom.
3) Instrumen saluran akar pada kunjungan pertama tidak dianjurkan jika ada
pembengkakkan, gigi goyang atau ada fistel.
4) Irigasi saluran akar dengan H2O2 3% keringkan dengan gulungan kapas kecil.
5) Obat anti bakteri diletakkan pada kamar pulpa formokresol atau CHKM dan diberi tambalan
sementara.
Kunjungan kedua (setelah 2 – 10 hari ) :
1) Buka tambaln sementara.
2) Jika saluran akar sudah kering dapat diisi dengan ZnO dan eugenol
formokresol (1:1) atau ZnO dan formokresol.
3) Kemudian tambal sementara atau tambal tetap.
Jumlah kunjungan, waktu pelaksanaannya dan sejauh mana instrumen dilakukan ditentukan oleh
tanda dan gejala pada tiap kunjungan. Artinya saluran akar diisi setelah kering dan semua tanda
dan gejala telah hilang. (Pedodonsia terapan)

Langkah 1: Beri analgesia lokal dan mengisolasi gigi dengan rubber dam.
Langkah 2: Membuang jaringan karies menggunakan low speed round bu
Langkah 3: Membuka atap ruang pulpa dan mengidentifikasi orifice
Langkah 4: Membuat radiografi diagnostik dengan file dalam saluran akar.
Langkah 5: Membersihkan saluran akar dengan jarum ekstirpasi dan preparasi saluran akar lalu
diirigasi dengan NaOCl
Langkah 6: Pengeringan saluran akar dengan paper point dan menempatkan cotton pellet
yang telah dibasahi formokresol dalam ruang pulpa selama empat menit.
Langkah 7: Pilih jarum lentulo dengan ukuran yang sesuai
Langkah 8: Campur zinc oxide dan eugenol, dan putar bahan dalam saluran akar menggunakan
jarum lentulo
Langkah 9: Mengisi ruang pulpa dengan semen
Langkah 10: Restorasi gigi dengan stainless steel crown
Langkah 11: Membuat rontgen pasca perawatan untuk memeriksa pengisian saluran akar

Anda mungkin juga menyukai