Anda di halaman 1dari 16

UKURAN FREKUENSI

EPIDEMIOLOGI

Izza Suraya, M.Epid


Yoli Farradika, M.Epid
Ukuran Dasar pada Level Populasi

Kematian
Kasus
Peristiwa
Pembilang

Penyebut
Populasi
Populasi berisiko
Waktu berisiko
Prevalensi
• Proporsi individu dalam populasi yang mengalami
penyakit atau kondisi lainnya pada suatu periode
waktu tertentu

jumlah kasus (A) sekarang (kasus baru + kasus lama)


P=
populasi total (A+B) sekarang

• Tanpa dimensi –– bisa dinyatakan dalam persen


• Jangan dianggap sebagai rate
• Tergantung insidensi dan durasi
Prevalensi
 Point prevalence (Prevelansi titik)– proporsi semua
kasus pada suatu titik waktu
 Period prevalence (Prevalensi periode)– proporsi

semua kasus selama suatu periode waktu


 Contoh:

 Frekuensi penyakit pada otopsi  semua kasus


di antara semua yang diotopsi
Prevalensi
 Manfaat
 Mendeskripsikan beban penyakit pada populasi
 Mendeskripsikan status penyakit pada populasi

 Menaksir frekuensi paparan

 Menaksir kebutuhan pelayanan kesehatan untuk


individu-individu yang terkena penyakit
Prevalensi
 Prevalensi Virus Hepatitis B:
 4.4% dari populasi menunjukkan adanya bukti sedang
atau pernah terinfeksi Virus Hepatitis B
 Prevalensi Virus Hepatitis C:
 1.0% dari populasi menunjukkan adanya bukti sedang
atau pernah terinfeksi Virus Hepatitis C
Insidensi
 Angka terjadinya penyakit selama suatu periode
waktu
 Tiga elemen kunci:
 Hanya kasus baru dimasukkan di dalam pembilang
 Populasi total berisiko pada penyebut

 Elemen waktu – periode waktu terjadinya kasus baru


Insidensi
 Jenis
 Incidence Proportion/ Risk / Cumulative Incidence
 Menaksir probabilitas (risiko) bahwa seorang akan
mengalami penyakit selama suatu periode waktu

kasus baru selama suatu periode waktu


CI =
populasi total berisiko selama suatu periode waktu
Insidensi

Ukuran frekuensi kasus baru penyakit atau kondisi pada populasi berisiko selama
suatu periode waktu

Jumlah kasus baru penyakit


selama suatu periode waktu
CI= x multiplier
Total populasi berisiko selama periode waktu itu (mis., 100,000)

Asumsi: seluruh populasi pada awal studi telah diikuti sepanjang interval waktu untuk
terjadinya penyakit atau kondisi yang diminati
Insidensi
 Jenis
 IncidenceRate/Incidence Density (ID) – ukuran
kecepatan yang sesungguhnya tentang terjadinya
penyakit

kasus baru selama suatu periode waktu


ID =
total orang-waktu pengamatan
1. Berapa prevalensi penyakit?
2. Berapa prevalensi penyakit tahun 2000?
3. Berapa insidensi penyakit antara 1996 dan 2002?
4. Berapa insidensi penyakit pada tahun 2000?
Onset

B Onset

1996 1998 2000 2002 2004

1. P = jumlah kasus/total pop 3. CI = kasus baru/total pop


= (2+0)/6 = 0,333 = 33,3% 2. P = jumlah kasus/total pop = 2/5 = 0,4 = 40%
Jumlah kasus = kasus = (1+1)/5 = 0,4 = 40% 4. CI = kasus baru/total pop
baru+kasus lama =1/4 = 0,25 = 25%
Menghitung Orang-Waktu
Berapa Incidence Density penyakit?
Berapa Cumulative Incidence penyakit?

ID 1/05 1/06 1/07 1/08 1/09 1/10 Total

A x 3

B 3

C 5

D 4

E x 2

17
Total tahun berisiko CI = kasus baru/total pop
X = kasus = 2/5 = 0,4 = 40%
ID = kasus baru/total orang-waktu pengamatan = 2/17 = 0,118
= 11,8/100 orang-tahun pengamatan
Selama 100 th pengamatan/penelitian, akan ada 12 orang yg sakit jantung
Selama 1000 th penelitian, akan ada 118 orang yg sakit jantung
Menghitung Orang-Waktu
Berapa Incidence Density penyakit?
Berapa Cumulative Incidence penyakit?
Jumlah subjek Lama pengamatan Orang-Tahun
20 10 200
10 9 90
8 8 64
3 7 21
1 1 1
42 376
Terdapat 5 kasus baru selama periode 10 tahun.

Jawaban:
ID = kasus baru/total orang-th pengamatan = 5/376= 0.013298
Insidence density 10 tahun = 13.29 per 1000 orang tahun pengamatan
Atau bisa dinyatakan 1329.8 per 100,000 orang tahun pengamatan
CI = kasus baru/total pop = 5/42 = 0,119 = 11,9%
Selama 10 tahun penelitian, 11,9% subjek akan sakit PJK
Faktor yang Mempengaruhi Prevalensi

• Meningkatkan • Menurunkan

– Imigrasi kasus sakit – Imigrasi orang sehat


– Emigrasi orang sehat – Emigrasi kasus sakit
– Durasi makin panjang – Perbaikan angka
karena pengobatan/ penyembuhan
penyembuhan (penurunan durasi)
– Peningkatan insidensi – Peningkatan angka
kematian
– Penurunan insidensi
Faktor yang Mempengaruhi Insidensi

 Meningkatkan  Menurunkan

 Peningkatan risiko  Perubahan dalam


(jumlah orang riwayat alamiah
terpapar bertambah) penyakit
 Kegagalan program (misalnya perubahan
pencegahan penyakit patogenesitas)
 Keberhasilan program
pencegahan penyakit
 Jumlah orang terpapar
berkurang)

Anda mungkin juga menyukai