FISIOLOGI
MANUSIA
Judul:
Anatomi Fisiologi Manusia
Penulis:
Lutvia Krismayanti, S.Pd.I, M.Kes
Editor:
Bahtiar, M.Pd.Si
Layout:
Hiebboel Wathonie
Desain Cover:
Sanabil Creative
Cetakan 1:
Desember 2015
ISBN:
978-602-74071-7-6
Diterbitkan oleh:
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram
Jln. Pendidikan No. 35 Mataram
Telp. 0370-621298, Fax. 0370-625337
Email: iainmatarampress@gmail.com
website: www.iainmataram.ac.id
| iii |
Terimakasih kepada Drs. H. Lukmanul Hakim, M.Pd (selaku
ketua PIU IsDB IAIN Mataram) yang telah memfasilitasi para
dosen, dan kepada para penulis buku-buku tersebut.
Rektor IAIN Mataram
Dr. H. Mutawali, M.Ag
| iv |
KATA PENGANTAR
| v |
Daftar IsI
bab I
sIstem rangka ( skeleton )
A. Pendahuluan ~ 1
B. Pembagian Rangka Tubuh Manusia ~ 2
C. Tulang ~ 10
D. Kelainan Pada Tulang ( Rangka ) ~ 15
E. Kesimpulan ~ 16
F. Latihan ~ 16
bab II
sIstem otot
A. Pengertian Otot ~ 19
B. Jenis-Jenis Otot ~ 20
C. Kerja Otot ~ 23
D. Kelainan-Kelainan Pada Otot ~ 25
E. Kesimpulan ~ 26
F. Latihan Soal ~ 26
bab III
sIstem Integumen
A. Pengertian ~ 27
B. Fungsi Kulit ~ 28
C. Struktur Kulit ~ 29
D. Derivatif Kulit (Pelengkap Kulit) ~ 34
E. Kelainan Kulit ~ 36
F. RanGkuman ~ 38
G. Latihan Soal ~ 38
| vii |
Lut via Krismayanti, M. Kes.
bab Iv
sIstem resPIrasI
A. Deinisi ~ 41
B. Struktur Anatomi Saluran Pernafasan ~ 42
C. Mekanisme Pernafasan ~ 51
D. Kelainan Pernafasan ~ 53
E. Rangkuman ~ 56
F. Latihan Soal ~ 56
bab v
sIstem Pencernaan PaDa manusIa
A. Pendahuluan ~ 57
B. Susunan Saluran Pencernaan ~ 57
C. Alat – Alat Penghasil Getah Cerna ~ 58
D. Struktur Pencernaan ~ 58
E. Mekanisme Pencernaan Manakan ~ 83
F. Gangguan Sistem Pencernaan ~ 85
G. Kesimpulan ~ 86
H. Latihan ~ 87
bab vI
sIstem karDIovaskular
A. Pendahuluan ~ 89
B. Alat-Alat Peredaran Darah Pada Manusia ~ 89
C. Macam-Macam Sistem Peredaran Darah ~ 98
D. Mekanisme Kerja ~ 99
E. Kelainan-Kelainan ~ 102
F. Kesimpulan ~ 103
G. Latihan Soal ~ 104
bab vII
sIstem eksresI
A. Pendahuluan ~ 105
B. Organ-Organ Eksresi ~ 105
C. Kelainan-KElainan ~ 129
D. Rangkuman ~ 130
E. Soal - Soal ~ 131
viii
Anatomi Fis iologi M anusia
bab vIII
sIstem enDokrIn
A. Pendahuluan ~ 133
B. Fungsi Sistem Endokrin ~ 135
C. Kelenjar-Kelenjar Endokrin ~ 135
D. Mekanisme Kerja hormon ~ 145
E. Kelainan-Kelainan ~ 145
F. Rangkuman ~ 145
G. Latihan Soal ~ 145
bab IX
sIstem syaraf
A. Anatomi Dan Susunan Saraf ~ 147
B. Organisasi Sistem Saraf ~ 150
C. Fisiologi Sisitem Saraf ~ 157
D. Kelainan-Kelainan Yang Terjadi Pada Sistem Saraf ~ 161
E. Kesimpulan ~ 162
F. Latihan Soal ~ 163
bab X
sIstem reProDuksI
A. Deinisi ~ 165
B. Organ Reproduksi Pria ~ 166
C. Organ Reproduksi Wanita ~ 170
D. Kelainan-Kelainan ~ 176
E. Kesimpulan ~ 177
F. Latihan Soal ~ 178
Daftar Pustaka ~ 181
ix
BAB I
SISTEM RANGKA
(SKELETON)
A. PENDAHULUAN
Sistem rangka melakukan banyak fungsi penting didalam
tubuh kita diantaranya menyusun bentuk tubuh, perlindungan,
gerakan tubuh, membentuk sel-sel darah, dan tempat
penyimpanan mineral. Sistem rangka adalah suatu sistem organ
yang memberikan dukungan isik pada makhluk hidup. Sistem
rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe; eksternal, internal,
dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka
hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua
jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Sistem rangka adalah struktur yang kuat dan tahan, terbuat dari
tulang beserta ligament dan tulang rawan yang mendukungnya1. Rata-
rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat
bervariasi antara individu.
Fungsi dari sistem rangka yang terdapat pada manusia
adalah2:
1. Member bentuk pada tubuh
2. Untuk menegakkan badan
3. Tempat melekatnya otot dan daging
4. Untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang penting
1
Ensiklopedia Sains Spektakuler. 2012. Tubuh Manusia 1. PT. Aku Bisa :
Jakarta
2
Abtokhi, Ahmad,. 2008. Sains Untuk PGMI dab PGSD. UIN Malang Press:
Yogyakarta
| 1 |
Lut via Krismayanti, M. Kes.
1. Skeleton Aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh
dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di
kepala, leher dan badan. Skeleton aksial terdiri dari: tulang
tengkorak, tulang dada, tulang rusuk, ruas-ruas tulang belakang.
a. Tulang Tengkorak
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun
kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang
yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun
bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai
pelindung dari otak.
3
Irianto, Koes,. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Afabeta: Bandung rta
2
Anatomi Fis iologi M anusia
3
Lut via Krismayanti, M. Kes.
4
Irianto, Koes,. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Afabeta: Bandung
4
Anatomi Fis iologi M anusia
5
Lut via Krismayanti, M. Kes.
6
Anatomi Fis iologi M anusia
b. Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari
skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari : anggota gerak atas,
anggota gerak bawah, gelang panggul, dan bagian akhir dari ruas-
ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx.
7
Lut via Krismayanti, M. Kes.
8
Anatomi Fis iologi M anusia
9
Lut via Krismayanti, M. Kes.
3. Gelang Panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang punggung.
Pada anak anak tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah
tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah)
dan tulang pubis (di bagian tengah). Di bagian belakang dari
gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian
dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat
simisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan
kedua tulang pubis.
C. TULANG
Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang,
yang dikatagorikan menjadi tulang panjang, tulang pipih, tulang
pendek, dan tulang tidak beraturan. Tulang disebut alat gerak
pasif karena tulang tidak dapat digerakkan tanpa adanya otot.
Akan tetapi tulang tetapi mempunyai peranan penting karena
gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.
Fungsi tulang – tulang pada manusia selain menyusun rangka,
juga mempunyai fungsi lain, yaitu5:
5
Dwisang, Luvina, Saputra, Lyndon. 2002. Anatomi & Fisiologi untuk Perawat
dan Paramedis. Binarupa Aksara Publisher. Jakarta.
10
Anatomi Fis iologi M anusia
1. Perlindungan
Kerangka tulang menjadi suatu pelindung bagi organ-organ
dan struktur lain yang terdapat di dalamya.
2. Bergerak
Otot-otot yang melekat pada tulang memungkinkan
terjadinya gerak.
3. Memberi bentuk tubuh
4. Menghasilkan sel-sel darah merah
Sel-sel darah merah dan separuh dari sel darah putih dihasilkan
oleh sumsem merah tulang.
1. Struktur Tulang
Tulang keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang
kompak yang padat dan keras dan tulang spons yang berlubang-
lubang dan rapuh. Tulang kompak bentuknya padat, keras dan
membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya.
11
Lut via Krismayanti, M. Kes.
2. Sel Tulang
Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu:
1. Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap
trauma, seperti fraktura (patah tulang). Sel ini memberikan
perlindingan pada tulang dan membentuk sel-sel baru, sebagai
pengganti sel-sel yang rusak
2. Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Sel
ini melakukan kegiatan sintesis dan sekresi mineral-mineral
keseluruh subtansi dasar dan subtansi pada daerah yang
memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi
3. Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari
sel osteoblas. Sel-sel tulang ini membentuk jaringan tulang
disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan tulang,
menghasilkan enzim dan mengendalikan kandungan mineral
dalam tulang, juga mengontrol pelepasan kalsium dari tulang
ke darah.
4. Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi
untuk menghancurkan jaringan tulang. Sel osteoklas berperan
penting dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan
pengaturan kembali bentuk tulang.
5. Sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang
permukaan tulang orang dewasa. Sel tulang ini mengatur
pergerakan kalsium dan fosfat dari dan ke dalam tulang.
12
Anatomi Fis iologi M anusia
3. Osiikasi
Osiikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari
tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis osiikasi yaitu osiikasi
intramembran dan osiikasi endokondral. Tulang keras dapat
terbentuk baik melalui proses osiikasi intamembran, osiikasi
endokondral atau kombinasi keduanya.
Osiikasi intra membran berasal dari mesenkim yang
merupakan cikal bakal dari tulang. pada proses perkembangan
hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm,
medoderm, dan endoderm. mesenkim merupakan bagian dari
lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan
ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel
mesenkim melalui proses osiikasi intramembran.
4. Jenis-Jenis Tulang
a. Tulang rawan (kartilago)
Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan
yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak
– anak jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks.
Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa
tempat , misalnya daun telinga, hidung, antara tulang rusuk dan
13
Lut via Krismayanti, M. Kes.
tulang dada, sendi- sendi tulang, antar ruas tulang belakang, pada
cakra epiis. Matriks tulang rawan merupakan campuran protein
dengan polisakarida yang disebut kondrin.
Tulang rawan ada tiga jenis yaitu: Hialin, elastik dan serat.
1) Tulang Rawan Hialin
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk
anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan
dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti
kaca.
2) Tulang Rawan Elastik
Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang
rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi
serat kolagen tulang rawan elastis tidak tersebar dan nyata
seperti pada tulang rawan hialin. Bentuk serat–serat elastis
bergelombang . tulang rawan elastis terdapat pada epiglottis
dan bagian luar telinga.
3) Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago)/Serat
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak
teratur; terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang
belakang, dan simisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini
adalah lacuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel–
sel (kondrosit)
b. Tulang (osteon)
Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem
rangka.tersusun dari bagian – bagian sebagai berikut:
1. Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate
mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu
berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar
membrane (periosteum).
2. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk
osteosit.
3. Osteosit merupakan sel–sel tulang dewasa.
14
Anatomi Fis iologi M anusia
2. Skoliosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping,
ini dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung
yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan
mengakibatkan tulang punggungnya menjadi miring.
3. Rakhitis
Yaitu kelainan pada tulang akibat
kekurangan vitamin D, sehingga
kakinya berbentuk X atau O
15
Lut via Krismayanti, M. Kes.
4. Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang
disebabkan oleh virus, sehingga keadaan
tulangnya mengecil dan abnormal.
D. KESIMPULAN
Rangka tubuh manusia di kelompokkan menjadi dua bagian
yaitu:
1. Rangka aksial, tersusun atas tulang tengkorak, tulang dada,
tulang rusuk, ruas-ruas tulang belakang.
2. Rangka apendikular, anggota gerak atas, anggota gerak
bawah, gelang panggul, dan bagian akhir dari ruas-ruas tulang
belakang seperti sakrum dan tulang coccyx.
Tulang–tulang pada manusia berfungsi sebagai penyusun
rangka, memberi bentuk tubuh, melindungi alat tubuh yang
vital, menahan dan menegakkan tubuh, tempat perlekatan
otot, tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan
posfor, tempat pembentukan sel darah, tempat penyimpan
energi, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum kuning.
E. LATIHAN SOAL
1. Sum-sum tulang sebagai tempat pembentukan sel darah
merah, dalam fungsi tulang secara umum dinamakan?
A. Fungsi imonologi
B. Hemopoisis
C. Penyimpanan kalsium
D. Perlengketan otot
E. Proteksi
2. Fungsi tulang secara khusus adalah sebagai berikut kecuali :
A. Menimbulkan nada khusus pada suara
B. Email pada gigi untuk memperkuat gigi
16
Anatomi Fis iologi M anusia
17
BAB II
SISTEM OTOT
A. PENGERTIAN OTOT
Otot (muscle) jaringan tubuh yg berfungsi mengubah
energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh
terhadap perubahan lingkungan. Semua sel-sel otot mempunyai
kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari 600
buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut
dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan
sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.
Serat merupakan sel kecil dan panjang yang kemudian disusun
dari ratusan menjadi kelompok-kelompok yang disebut fasikel,
menyusun otot. Masing-masing serat berisi sejumlah ilamen
yang disebut mioiber yang memiliki dua kelas ilamen protein:
miosin, juga disebut ilamen tebal, dan aktin atau ilamen tipis. 6
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya
berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan
memanjang jika sedang berelaksasi. Kontraksi terjadi jika otot
sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika
otot sedang beristirahat. Otot memiliki 3 karakter, yaitu:
1. Kontraktibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek
dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini terjadi jika otot
sedang melakukan kegiatan.
2. Kontrabilitas, yaitu kemampuan untuk memanjang dan lebih
panjang dari ukuran semula.
6
Ensiklopedi Sains Spektakuler. 2012. Tubuh Manusia 1. PT. Aku Bisa:
Jakarta
Lut via Krismayanti, M. Kes.
B. JENIS-JENIS OTOT
Otot membentuk sekitar 50% massa tubuh orang dewasa.
Ada tiga jenis otot: otot rangka (otot yang melekat pada rangka),
otot jantung (otot yang terlibat dalam fungsi jantung), otot polos
(otot yang terlibat pada banyak proses involunter di pembuluh
darah dan usus; jenis otot ini secara struktural tidak berlurik) 8.
1. Otot Lurik/Rangka (otot motoritas)
7
Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Alfabeta: Bandung
8
Linden, Roger,. dkk. At a Glance Fisiologi. Penerbit Erlangga: Jakarta
20
Anatomi Fis iologi M anusia
21
Lut via Krismayanti, M. Kes.
22
Anatomi Fis iologi M anusia
3. Otot Jantung
Otot jantung merupakan otot istimewa karena dapat bergerak
tanpa ransangan saraf, tapi kontrasksinya dapat diercepat dan
diperlambat oleh sisitem syaraf otonom. 9
Nama lain : Myocardium
atau musculus cardiata atau
otot involunter. Struktur :
Bentuk serabutnya memanjang,
silindris, bercabang. Tampak
adanya garis terang dan gelap.
memiliki satu inti yang terletak
di tengah. Kontraksi: tidak
menurut kehendak, gerakan
Gambar 2.3 Otot Jantung lambat, ritmis dan tidak mudah
lelah.
C. KERJA OTOT
Jika otot berkontraksi, maka otot akan mengeras dan bagian
tengahnya akan mengembang.
1. Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)
2. Supinasi(menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)
3. Defresor(menurunkan) >< Lepator (menaikkan)
4. Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)
5. Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)
6. Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)
Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan.
Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan yang
berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama
dan rangsangan ketiga memperkuat rangsangan kedua. Dengan
demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum.
Tonus yang maksimum terus menerus disebut tetanus.
9
Dwisang, Luvina, Saputra, Lyndon. 2002. Anatomi & Fisiologi untuk Perawat
dan Paramedis.Binarupa Aksara: Jakarta
23
Lut via Krismayanti, M. Kes.
10
Abtokhi, Ahmad,. 2008. SAINS Untuk PGMI Dan PGSD. UIN Malang
Press: Yogyakarta
24
Anatomi Fis iologi M anusia
b. Ligamen
Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang
merupakan jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen.
Ligamen membungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh
sendi.
Beberapa tipe ligamen :
1. Ligamen Tipis
2. Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan
ligament kolateral yang ada di siku dan lutut. Ligamen ini
memungkinkan terjadinya pergerakan.
3. Ligamen jaringan elastik kuning.
4. Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang
membungkus dan memperkuat sendi, seperti pada tulang
bahu dengan tulang lengan atas.
25
Lut via Krismayanti, M. Kes.
E. KESIMPULAN
Otot merupakan organ yang terdiri atas jaringan lemak yang
meliputi sel-sel kontraktil. Otot dapat dibagi menjadi otot lurik
dan otot polos; serta dalam sebuah unit khusus, ada otot jantung.
Otot membentuk dan melindungi organism. Otot rangka
menempel pada tulang untuk memungkinkan gerakan sadar, yang
secara sadar diatur oleh otak. Otot polos juga diatur oleh otak,
tapi gerakannya tidak di sadari, seperti pada pencernaan. Otot ini
hampir mendapatkan hampir semua energi dari karbohidrat, yang
dapat disimpan pada hati dan otot dalam bentuk glikogen, dan
kemudian mengalir ke darah untuk digunakan sebagai glukosa.
F. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan perbedaan otot lurik, otot jantung dan otot polos?
2. Jelaskan mekanisme kerja otot?
3. Mengapa ketika olah raga tanpa ada pemanasan, otot sering
mengalami kram?
26
BAB III
SISTEM INTEGUMEN
A. PENGERTIAN
Sistem integumen merupakan Sistem organ yang
membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan
hewan terhadap lingkungan sekitarnya yang mencakup kulit,
rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir). Kulit merupakan lapisan jaringan yang
terdapat pada bagian luar menutupi danmelindungi permukaaan
tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-
rongga, lubang-lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara
kelenjar keringat dan kelenjar mukosa.
Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup
kompleks dan memiliki berbagai fungsi vital. Kuli merupakan
organ tubuh yang memiliki luas paling besar, yaitu kira-kira 1,9
m2 pada orang dewasa. 11
Sistem integumen strukturnya tersusun oleh organ atau
struktur tertentu dengan memiliki fungsi yang bermacam-
macam. Sistem integumen dapat dianggap terdiri dari kulit yang
sebenarnya dan derivat-derivat dari kulit. Sistem integumen
berupa kulit merupakan organ terluar pada tubuh manusia, yang
membentuk 15% dari berat badan keseluruhan. Kulit sangat
sensitif terhadap pengaruh lingkungan sekitar, seperti panas
matahari, debu, dan asap knalpot karena selain sebagai alat
ekskresi kulit juga berfungsi sebagai alat peraba.
11
Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Alfabeta: Bandung
Lut via Krismayanti, M. Kes.
B. FUNGSI KULIT
Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat.
Fungsi kulit yang lain, antara lain melindungi tubuh terhadap
gesekan, kuman, penyinaran, panas. dan zat kimia; mengatur
suhu tubuh; menerima rangsang dari luar: serta mengurangi
kehilangan air. Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh
dan bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga yang
berfungsi sebagai berikut:
1. Sebagai pelindung
a. Kulit adalah relatif tak tembus air, dalam arti ia
menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga
menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi
penarikan dan hilangnya cairan.
b. Kulit melindungi struktur internal dari tubuh terhadap
trauma dan terhadap invasi oleh mikroorganisme yang
membahayakan
c. Sebagai pelindung oleh lapisan zat anduk
d. Mengandung pigmen melanin yang melindungi terhadap
sinar ultraviolet sinar matahari
2. Sebagai peraba atau alat komunikasi
a. Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf,
dikulit berbeda menurut ujung saraf yang dirangsang
(panas, dingin dan lain-lain)
b. Rasa skit dirasakan karena tekanan yang dalam dan rasa
yang berat dari suatu benda, misalnya mengenai otot dan
tulang atau sendi.
c. Kulit mempunyai banyak ujung saraf peraba yang
menerima rangsangan dari luar diteruskan kepusat saraf
otak.
d. Kulit merupakan media ekspresi wajah dan releks
veskuler yang penting dalam komunikasi.
28
Anatomi Fis iologi M anusia
C. STRUKTUR KULIT
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan utama yaitu
kulit ari (epidermis) dan kulit jangat (dermis). Kedua lapisan
ini berhubungan dengan lapisan yang ada di bawahnya dengan
perantaraan jaringan ikat bawah kulit (hipodermis/subkutis).
Untuk lebih jelasnya, lapisan kulit tersebut tertera pada gambar
di bawah ini:
29
Lut via Krismayanti, M. Kes.
30
Anatomi Fis iologi M anusia
31
Lut via Krismayanti, M. Kes.
32
Anatomi Fis iologi M anusia
33
Lut via Krismayanti, M. Kes.
34
Anatomi Fis iologi M anusia
2. Kuku
Kuku jari tersusun atas sel-sel jaringan epidermis yang mati.
Suatu bahan yang disebut keratin mengeras untuk membentuk
kuku. 12 Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh
kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan
warna kemerah-merahan.. Pertumbuhan kuku jari tangan
dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm, empat kali lebih
cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting
bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau
menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban
dan rapuh.
Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut
dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara
kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.
Kuku adalah sel epidermis
kulit yang mengalami keratinisasi
yang telah berubah tertanam
dalam palung kuku menutup
garis lekukan pada kulit. Palung
kuku mendapat persarafan dan
pembuluh darah yang banyak.
Bagian proksimal terletak pada
lipatan kulit merupakan awal
kuku tumbuh, badan kuku,
bagian yang tidak ditutupi kulit
dengan terikat dalam palung
kulit dan bagian atas merupakan
bagian yang bebas.
Gambar 3.7 Anatomi
Struktur Kulit
12
Dwisang, Luvina, Saputra, Lyndon. 2002. Anatomi & Fisiologi untuk
Perawat dan Paramedis.Binarupa Aksara: Jakarta
35
Lut via Krismayanti, M. Kes.
3. Kelenjar kulit
Kelenjar kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung
dengan saluran keluar lurus untuk mengeluarkan berbagai zat
dari badan (kelenjar keringat).
a. Kelenjar sebasea
Kelenjar ini berasal dari rambut yang bermuara pada saluran
folikel rambut untuk melumasi rambut dan kulit yang
berdekatan
b. Kelenjar keringat Kelenjar keringat (glandula sudorifera).
Ada 2 macam kelenjar keringat:
1. Kelenjar ekrin yang kecil-kecil, terletak dangkal di dermis
dengan sekret yang encer ,tersebar di seluruh tubuh
kecuali di bibir terbanyak di telapak tangan dan telapak
kaki,mengeluarkan keringat yang sifatnya asam melalui
saluran panjang yang bermuara pada pori-pori kulit
(kelenjar merokrin), sekresi tergantung pada beberapa
faktor dan dipengaruhi saraf kolinergik.Misal, faktor
panas dan stress emosional mempengaruhi peningkatan
produksi keringat.
2. Kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam
dan sekretnya lebih kental, hanya terdapat di kulit
ketiak,kulit sekitar puting susu dan kulit daerah kemaluan,
mengeluarkan keringat yang mengandung bagian-bagian
sel kelenjar , mudah rusak,menjadi bersifat alkali dan
bermuara ke dalam kandung rambut.
E. KELAINAN KULIT
Kelainan-kelainan kulit yang sering dialami kaum wanita;
1. Kelainan pada kelenjar palit
a. Jerawat
Jerawat atau akne adalah suatu penyakit radang yang
mengenai susunan pilosebaseus yaitu kelenjar palit dengan
folikel rambutnya. Pada dasarnya jerawat disebabkan oleh
36
Anatomi Fis iologi M anusia
37
Lut via Krismayanti, M. Kes.
4. Alergi (Hipersensisitivitas)
Alergi atau hipersensitivitas adalah perubahan kemampuan
tubuh yang didapat dan khas untuk bereaksi terhadap zat
(alergen dan antigen) yang menempel atau masuk ke dalam
tubuh. Pada hakekatnya, alergi termasuk kompleks kekebalan
(imunitas) dan bersifat reaksi kekebalan (imunologik) khas
antara alergen dengan zat lain (antibodi) yang dibentuk oleh
tubuh.
5. Kelainan Kelenjar Keringat
Misalnya, Biang keringat (miliaria), Hiperidrosis,
Anidrosis.
F. RANGKUMAN
Integument mencakup kulit pembungkus permukaan tubuh
dan turunannya termasuk kuku, rambut, dan kelenjar. Kulit
adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang
menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit berhubungan
dengan selapu lender yang melapisi rongga lubang masuk. Pada
permukaan kulit bermuara kelenjar kerinagat dan kelenjar
mukosa. Kulit disebut juga integgumen atau kutis, tumbuh dari
dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan
lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang
menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam).
Kulit terdiri atas tiga lapisan, yaitu kulit ari (epidermis), lapisan
kulit jangat (dermis), dan lapisan jaringan ikat bawah kulit.
G. LATIHAN SOAL
Petunjuk : pilihalah satu jawaban yang tersedia dan erat
hubungannya dengan suatu pertanyaan dan tiap jawaban hanya
satu kali pilihan
Urutan pertanyaan;
A. Fungsi persepsi
B. Ambang diskrimisasi rasa
38
Anatomi Fis iologi M anusia
C. Fungsi absorpsi
D. Rasa mekanik
F. Fungsi proteksi
1. Kemampuan seseorang untuk membedakan dua titik yang
berdekatan sebagai dua titik yang terpisah dinamakan
2. Beberapa modalitas rasa tekan, rasa raba, rasa getar, dan rasa
geli yang berbeda disetiap bagian tubuh disebut juga
3. Kulit menjaga bagian dalam bagian tubuh terhadap ganguan
isis atau mekanis misalnya terhadap gesekan, tarikan, dan
gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi fungsi ini
dinamakan
4. Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan
benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah
diserap, fungsi ini disebut
5. Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensoris di dermis dan
sub kutis, ransangan dingin terdapat didermis, rasa tekan
oleh epidermis fungsi ini disebut
39
BAB IV
SISTEM RESPIRASI
A. DEFINISI
Pernafasan atau respirasi mempunyai arti :
1. Proses pengambilan O2, pengeluaran CO2 dan penggunaan
energi yang dihasilkan oleh tubuh
2. Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya
3. Reaksi enzimatis, sebab dalam proses tersebut ada satu enzim
yang memegang peranan penting yaitu sitokrom (enzim
pernafasan)
Alat-alat pernapasan manusia terdiri dari saluran lubang
hidung (nares anterior) rongga hidung (vestibulum), pangkal
tenggorokan (laring), batang tenggorok (trakea), cabang batang
tenggorok (bronkus), dan paru-pari (pulmonum). 13 Dibawah ini
terdapat gambar sistem pernafasan pada manusia:
13
Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Alfabeta: Bandung
| 41 |
Lut via Krismayanti, M. Kes.
42
Rongga hidung dibagi atas 4 daerah :
a. Vestibula.
b. Atrium.
c. Daerah pembauan.
d. Daerah pernapasan.
Vestibula adalah bagian depan rongga, atrium adalah bagian
tengah. Daerah pembauan berada pada conchae yang atas,
sedangkan daerah pernapasan terletak pada dua conchae yang
bawah.
Rongga hidung dilapisi oleh tunica mukosa. Kecuali di bagian
depan vestibula sampai ke nares. Di sini dilapisi oleh kulit yang
strukturnya sama dengan kulit wajah. Epidermis dibina atas
jaringan epitel berlapis menanduk, ada bulu, kelenjar minyak
bulu, dan kelenjar peluh. Pada vestibula itu ada bulu yang keras,
disebut vibrissae.
Tunica mukosa sendiri dibina atas jaringan epitel berlapis semu
bersilia. Di daerah pembauan epitel bersilia itu memiliki struktur
dan fungsi khusus, yaitu sabagai indera bau. Diantara sel epitel
batang bersilia tersebar banyak sel goblet. Pada lamina propria
banyak terdapat simpul vena, simpul limfa dan kelenjar lendir. Tak
ada bulu, kelenjar minyak bulu maupun kelenjar peluh. Kelenjar
lendir itu di sebut kelenjar Bowman. Tunica mukosa melekat ketat
ke periosteum atau perichondrium di bawahnya.
Sekeliling rongga hidung ada empat rongga berisi udara yang
berhubungan dengannya, disebut sinus paranasal. Keempat sinus
itu berada pada tulang-tulang berikut : 1) Frontal; 2) Maxilla; 3)
Ethmoid; 4) sphenoid. Sinus dilapisi oleh tunica mucosa juga,
seperti yang melapisi rongga hidung. Hanya saja lebih tipis dan
sel-selnya lebih kecil-kecil serta sedikit mengandung kelenjar
lendir. Lamina propria tidak terliahat dengan jelas.
2. Tekak (pharynx)
Daerah simpangan saluran napas dan saluran makan.
Dibedakan atas tiga daerah
| 43 |
Lut via Krismayanti, M. Kes.
44
Anatomi Fis iologi M anusia
a. Jakun (Larynx)
45
Lut via Krismayanti, M. Kes.
46
Anatomi Fis iologi M anusia
47
Lut via Krismayanti, M. Kes.
48
Anatomi Fis iologi M anusia
49
Lut via Krismayanti, M. Kes.
50
Anatomi Fis iologi M anusia
C. MEKANISME PERNAFASAN
Pada awalnya kita menghirup udara melalui rongga hidung
yang kemudian melewati tekak dan pangkal tenggorok kemudian
terus ke tenggorokan. Tenggorok bentuknya seperti pipa yang
kuat, terletak di depan kerongkongan, melalui leher sampai
mencapai rongga dada sebelah atas. Dinding tenggorok diperkuat
oleh beberapa cincin rawan yang pada bagian belakangnya
terbuka. Dalam rongga dada, tenggorok bercabang dua yaitu
tenggorok kanan dan kiri yang masing-masing cabang memasuki
paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Kedua cabang tenggorok tersebut mempunyai ranting-
ranting seperti pada pohon. Pada ranting-rantingnya yang
terakhir terdapat gelembung-gelembung paru-paru yang amat
kecil dan amat tipis dindingnya. Gelembung-gelembung itu hanya
dapat dilihat dengan mikroskop. Dalam dindingnya mengalir
darah melalui pembuluh-pembuluh kapiler, sehingga mudah
terjadi pertukaran gas dari darah ke udara yang terdapat dalam
gelembung paru-paru dan sebaliknya. Darah tersebut mengambil
zat pembakar (oksigen) dan mengeluarkan karbondioksida.
Antara permukaan paru-paru yang juga dilapisi oleh selaput
paru-paru visceral dan dinding rongga selaput paru-paru terdapat
celah yang sempit yang berisikan sedikit cairan. Sekat dada
khususnya jantung tidak terletak tepat ditengah-tengah rongga
dada, tetapi agak ke kiri, sehingga menyebabkan paru-paru kiri
lebih kecil dari paru-paru kanan. Isi rongga dada dapat diperbesar
berkat pengaruh otot-otot pengangkatan iga-iga, kontraksi sekat
rongga badan yang melengkung ke atas. Paru-paru mengikuti
perluasan rongga dada maka terhisaplah udara melalui saluran
pernapasan yang telah diuraikan di atas. Bila tenaga-tenaga yang
51
Lut via Krismayanti, M. Kes.
52
Anatomi Fis iologi M anusia
D. KELAINAN PERNAFASAN
Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
antara lain sebagai berikut:
53
Lut via Krismayanti, M. Kes.
1. Asma
54
Anatomi Fis iologi M anusia
3. Faringitis
Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul
rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan
terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau
virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri
yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
Seperti terligat gambar di samping:
4. Bronkitis
Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran
yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa
karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah
asap rokok, debu, atau polutan udara.
5. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan
paru-paru dimana alveolus biasanya
terinfeksi oleh cairan dan eritrosit
berlebihan. Infeksi disebarkan
oleh bakteri dari satu alveolus
ke alveolus lain hingga dapat
meluas ke seluruh lobus bahkan
seluruh paru-paru. Umumnya
disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus),
Diplococcus pneumoniae, dan
bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Seperti terlihat gambar dibawah
Gambar 4.11 Bentuk
ini perbedaan antara alveoli yang
alveolus yang terinfeksi
normal dengan yang terganggu.
6. Emisema Paru-paru
Emisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus.
Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat
dalam paru-paru. Pada penderita emisema, volume paru-paru
lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
55
Lut via Krismayanti, M. Kes.
E. RANGKUMAN
Respirasi adalah suatu peristiwa ketika tubuh kekurangan
oksigen (O2) dan O2 yang berda di luar tubuh dihirup (inspirasi)
melalui organ pernafasan. Pada keadaan tertentu tubuh kelebihan
karbon dioksida (CO2), maka tubuh berusaha mengeluarkan
kelebihan tersebut dengan menghembuskan napas (ekspirasi)
sehingga terjadi suatu keseimbangan antara O2 dan CO2 di
dalam tubuh.
Sistem respirasi perperan untuk menukar udara kepermukaan
dalam paru. Udara masuk dan menetap dalam sisitem pernapasan
fan masuk dalam pernapasan otot. Trakea dapat melakukan
penyaringan, penghangatan, dan melembabkan udara yang masuk,
melindungi permukaan organ yang lembut. Hantaran tekanan
menghasilkan udara ke paru-paru melalui saluran pernapasan
atas. Tekanan ini digunakan untuk menyaring, mengatur udara,
dan mengubah permukaan saluran napas bawah.
G. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut?
2. Apa yang dimaksud dengan penyakit paru-paru basah?
56
BAB V
SISTEM PENCERNAAN
PADA MANUSIA
A. PENDAHULUAN
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan
penerimaan makanan dan prosesnya sehingga zat makanan siap
memasuki proses metabolisme didalam sel tubuh. Selama dalam
proses pencernaaan makanan dihancurkan menjadi zat–zat
sederhana dan dapat diserap oleh usus halus, kemudian digunakan
oleh sel tubuh.
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang
menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk
diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan ( pengunyahan,
penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang
terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
Saluran pencernaan adalah suatu pipa berongga yang berjalan
dari rongga mulut dampai dubur, dengan modiikasi pada berbagai
bagiannya tetapi dalam keseluruhannya terdiri dari 4 selaput atau
lapisan : mukosa, sub mukosa, muskularis dan adventisia atau
serosa.
| 57 |
Lut via Krismayanti, M. Kes.
3. Esophagus ( Kerongkongan )
4. Ventrikulus (lambung )
5. Intestinum minor ( usus halus ):
a. Duodenum (usus 12 jari)
b. Yeyenum
c. Ileum
6. Intestium mayor (usus besar) :
a. Seikum
b. Kolon asendens
c. Kolon transfersum
d. Kolon Desendens
e. Kolon sigmoid
7. Rektum
8. Anus
D. STRUKTUR PENCERNAAN
Sistem pencernaan makanan terbagi atas rongga mulut,
tekak, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Selain
58
Anatomi Fis iologi M anusia
59
Lut via Krismayanti, M. Kes.
60
1) Palatum, terdiri atas 2 bagian yaitu :
a) Palatum durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk
– tajuk palatum dan sebelah depan tulang maksilaris dan
lebih kebelakang terdiri dari dua tulang palatum.
b) Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang
merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak,
terdiri atas jaringan ibrosa dan selaput lendir.
Gerakannya dikendalikan oleh ototnya sendiri, disebelah
kanan dan kiri dari tiang fauses terdapat saluran lendir
menembus ketosil.
2) Pipi, dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung
papila, otot yang terdapat pada pipi adalah otot buksinator.
Didalam rongga mulut terdapat :
a). Gigi
Tanpa adanya gigi, manusia akan sulit memakan makanan
yang dimakannya. Menurut tugasnya, gigi termasuk
dari sistem pencernaan. Gigi tumbuh di dalam lesung
pada rahang dan memiliki jaringan seperti pada tulang,
tetapi gigi bukanlah bagian dari kerangka. Menurut
perkembangannya, gigi lebih banyak persamaannya
dengan kulit daripada dengan tulang.
| 61 |
Lut via Krismayanti, M. Kes.
62
Anatomi Fis iologi M anusia
63
Lut via Krismayanti, M. Kes.
Keterangan :
1 1 : pahit
2 2 : asam
3 3 : asin
4 4 : manis
Gambar 5.5
Penampang lidah
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput
lendir, kerja otot lidah ini dapat digerakkan keseluruh
arah.
Lidah dibagi atas 3 bagian :
(1) Radiks lingua = pangkal lidah
(2) Dorsum lingua = Punggung lidah
(3) Apeks lingua = ujung lidah
c) Kelenjar Ludah.
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang mempunyai
duktus yang bernama duktus wartoni dan duktus stensoni
kelenjar ludah ini ada dua yaitu :
(1) Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris)
yang terdapat dibawah tulang rahang atas pada bagian
tengah.
64
Anatomi Fis iologi M anusia
65
Lut via Krismayanti, M. Kes.
e). Esofagus
Esophagus adalah suatu saluran panjang dan lunak yang
panjangnya kira–kira 10 inci (meluas dari faring sampai
kelambung). Saluran ini terleak di posterior trakea dan sebagian
besar ditemukan didalam mediasatinum rongga toraks. Esophagus
menembus diafragma muscular, dan sebagian kecil dari saluran
ini memasuki rongga abdomen sebelum berakhir pada lambung.
Di rongga toraks, esophagus dikelilingi oleh adventisia jaringan
ikat. Di rongga abdomen, esophagus yang membentuk sorosa
dikelilingi oleh mesotelium (suatu epitel gapeng sederhana).
Lumen esophagus dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan
keratin. Pada saat saluran ini kosong, lumennya memperlihatkan
banyak lipatan longitudinal sementara pada mokusa. Dinding
luar esophagus terdiri atas otot rangka dan otot polos (sepertiga
atas esophagus), campuran otot rangka dan otot polos (sepertiga
tengah esophagus)
3 4 7 8 9 6 5 2 1
Gambar 5.6 Esofagus (kerongkongan)
66
Anatomi Fis iologi M anusia
Keterangan gambar :
1 : faring 6 : kontraksi otot
2 : kerongkongan 7 : relaksasi otot
3 : tenggorokan 8 : kontraksi otot
4 : makanan 9 : lambung.
5 : relaksasi otot
Pada dasarnya dinding kerongkongan (Esofagus) tersusun
atas tiga lapisan berikut:
1. Tunika mukosa yang menghasilkan mucus atau lender
2. Tunika Submukosa, dimana terdapat jaringan ikat kaloget
dan elastis, ujung kapiler darah dan ujung saraf.
3. Tunika muskularis, mengandug otot polos dan jaringan ikat.
Selama melewati kerongkongan, zat makanan tidak
mengalami proses pencernaan. Waktu yang diperlukan untuk
sampai kelambung + 6 detik. Gerak releks menelan berlangsung
setelah bolus makanan menyentuh dinding hulu kerongkongan
yang pada hakikatnya merangsang akhiran–akhiran saraf
didalamnya. Rangsangan yang timbul dihantarkan ke otak
belakang (medula oblongata) tempat terdapatnya pusat deglutisi.
Dari pusat ini keluar rangsangan yang dihantarkan menuju ke
otot–otot faring dan sekitarnya. Akibatnya, terjadi bolus dari
hulu kerongkongan masuk ke dalam kerongkongan.
f. Gaster (Lambung)
67
Lut via Krismayanti, M. Kes.
68
Anatomi Fis iologi M anusia
69
Lut via Krismayanti, M. Kes.
70
Anatomi Fis iologi M anusia
71
Lut via Krismayanti, M. Kes.
72
Anatomi Fis iologi M anusia
6. PANKREAS
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan
panjang dan tebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm. Pankreas
73
Lut via Krismayanti, M. Kes.
74
Anatomi Fis iologi M anusia
75
Lut via Krismayanti, M. Kes.
76
Anatomi Fis iologi M anusia
77
Lut via Krismayanti, M. Kes.
78
Anatomi Fis iologi M anusia
79
Lut via Krismayanti, M. Kes.
80
Anatomi Fis iologi M anusia
81
Lut via Krismayanti, M. Kes.
itu berbentuk semi cair; saat mencapai bagia akhir usus besar,
residu ini telah menjadi semi solid sebagaimana feses umumnya.
Kolon memiliki lapisan epitel, jaringan ikat, dan otot polos
pada dindingnya, serupa dengan lapisan pada usus halus. Mukosa
terdiri atas epitel selaput silindris kelenjar intestinal, lamina propria,
dan muskularis mukosa. Submukosa dibawahnya mengandung
sel dan serat jaringan ikat, berbagai pembuluh darah dan saraf.
Tanpa kedua lapisan otot polos bimuskularis eksterna. Serosa (
teritonium viseral dan mesenterium ) manutupi daerah kolon
transversum dan kolon sigmoid. Adanya sejumlah modiikasi
nyata pada kolon memberikan perbedaan dengan bagian lain
saluran cerna.
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap
air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus
berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya
menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus
besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu
penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga
berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin k. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus. beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di
dalam usus besar. akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan
dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
82
Anatomi Fis iologi M anusia
83
Lut via Krismayanti, M. Kes.
84
Anatomi Fis iologi M anusia
85
Lut via Krismayanti, M. Kes.
G. KESIMPULAN
Adapun susunan saluran pencernaan makanan terdiri dari :
1. Oris (mulut)
2. Faring (Tekak)
3. Esophagus ( Kerongkongan )
4. Ventrikulus (lambung )
5. Intestinum minor ( usus halus ):
a. Duodenum (usus 12 jari)
b. Yeyenum
c. Ileum
6. Intestium mayor (usus besar) :
a. Seikum
b. Kolon asendens
c. Kolon transfersum
d. Kolon Desendens
e. Kolon sigmoid
86
Anatomi Fis iologi M anusia
7. Rektum
8. Anus
Adapun alat – alat penghasil getah cerna pada system
pencernaan makanan adalah sebagai berikut :
1. Kelenjar ludah :
a. Kelenjar (glandula ) parolis.
b. Kelenjar (glandula) submaksilaris.
c. Kelenjar (glandula) sublingualis.
2. Kelenjar getah lambung.
3. Kelenjar hati
4. Kelenjar pankreas.
5. Kelenjar getah usus.
H. LATIHAN
1. Jelaskan mekanisme kerja pecernaan secara mekanik
maupun kimiawi?
2. Jelaskan perubahan isik dan kimia yang dihasilkan dari
sistem pencernaan?
3. Mengapa bisa terjadi usus buntu, jelaskan?
87
BAB VI
SISTEM KARDIOVASKULAR
A. PENDAHULUAN
Sistem kardiovaskular atau sistem peredaran darah merupakan
suatu rangkaian tertutup yang tersusun atas jantung, pembuluh
darah dan paru-paru. Jantung merupakan suatu pompa yang
mengalirkan darah beroksigen keseluruh bagian tubuh melalui
arteri dan pembuluh kapiler, sedangkan darah yang memiliki
kandungan oksigen rendah diangkut ke jantung oleh vena.
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung dan pembuluh
darah, dan mengandung -5,5 L darah pada laki-laki dengan berat
70 Kg. fungsi utama kardiovaskular adalah mendistribusikan O2
dan nutrisi ke jaringan, mentransfer metabolit dan Co2 ke organ
eksresi dan paru, serta mentranspor hormone dan komponen
sisitem imun dan termoregulasi16.
16
Linden, Roger,. dkk. 2009. At a Glance Fisiologi. Penerbit Erlangga:
Jakarta
| 89 |
Lut via Krismayanti, M. Kes.
90
Anatomi Fis iologi M anusia
91
Lut via Krismayanti, M. Kes.
92
Anatomi Fis iologi M anusia
93
Lut via Krismayanti, M. Kes.
1) Plasma darah
Plasma darah terutama atas 90% air dan 10% bahan-
bahan terlarut yang terdiri atas 7% protein, 1% garam-
garam mineral, dan 2% lemak. Fungsi plasma darah,
antara lain:
a) Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
b) Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam
amino, vitamin, karbondiosida (sebagai ion hydrogen
karbonat), dan bahan-bahan buangan.
c) Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke
organ yang lebih dingin.
d) Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel
dan cairan di luar sel
2) Sel-sel darah
a) Sel darah merah (eritrosit)
Ciri-ciri eritrosit adalah berbentuk seperti cakram
bikonkaf, berdiameter 7-8µm, tebalnya 1-2 µm,
bersifat elastis serta tidak memilki inti ( pada eritrosit
94
Anatomi Fis iologi M anusia
95
Lut via Krismayanti, M. Kes.
vit. K
Protrombin Trombin
ion Ca2+
menjadi
Fibrinogen Fibrin
Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada
permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim
trombokinase (tromboplastin).
96
Anatomi Fis iologi M anusia
97
Lut via Krismayanti, M. Kes.
17
Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Alfabeta: Bandung
98
Anatomi Fis iologi M anusia
D. MEKANISME KERJA
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan
terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi
dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).
Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan,
dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan.
99
Lut via Krismayanti, M. Kes.
100
Anatomi Fis iologi M anusia
101
Lut via Krismayanti, M. Kes.
E. KELAINAN-KELAINAN
1. Hipertensi
Hipertensi ditunjukkan dengan tingginya tekanan darah.
Beberapa gejala penyakit ini di antaranya adalah jantung berdebar-
debar, sesak napas saat kerja berlebihan, dan badan terasa lemah
serta kepala menjadi pusing.
2. Sklerosis
Sklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) yang
disebabkan oleh terbentuknya kerak keras di bagian dalam dinding
pembuluh nadi. Bila kerak tersebut dari senyawa lemak disebut
ateroskerosis, sedangkan bila terbentuk dari senyawa kalsium
disebut arterisoklerosis. Akibat adanya kerak pada dinding
pembuluh darah, bisa menyebabkan penyempitan pembuluh
darah dan akibat selanjutnya terjadi hipertensi (tekanan darah
tinggi).
3. Varises
Varises merupakan pelebaran pembuluh balik (vena) yang
umumnya terjadi di bagian betis. Di bagian betis tersebut tampak
tonjolan berbelok-belok berwarna biru yang disebut varises.
Varises terjadi karena terlalu lama berdiri atau kerja yang banyak
menggunakan kaki.
4. Hemoili
Hemoili adalah penyakit kekurangan atau tidak adanya zat
antihemoili sehingga darah si penderita sulit membeku. Akibatnya
102
Anatomi Fis iologi M anusia
F. KESIMPULAN
Jantung adalah mesin bagi organ peredaran darah. Jantung
memasok 4,7 liter darah permenit. Pemampaan jantung yang
teratur memastikan darah sampai ke setiap bagian tubuh.
Jantung adalah organ berongga, seukuran kepalan tangan.
Jantung menempel pada rongga dada dibagian tengah dada di
atas diafragma.
Darah merupakan jaringan cair yang tersusun atas air, zat
terlarut, dan sel darah. Darah beredar di dalam pembuluh darah
berkat impuls yang diterima dari kontraksi jantung. Fungsi utama
darah adalah mendistribusi nutrient ke semua sel tubuh. Sebagai
contoh, sel darah merah (eritrosit) membawa oksigen, yang
berhubungan dengan hemoglobin, zat pada sel yang bertanggung
jawab untuk sel warna darah. Darah juga mengandung sel darah
putih dan platelet yang melindungi tubuh dalam berbagai cara.
103
Lut via Krismayanti, M. Kes.
G. LATIHAN SOAL
1. Mengapa pada saat marah, jantung berdetak kencang?
2. Mengapa setelah berolahrag dan berkeringat, timbul rasa
lemah dan jantung berdebar-debar? Bagaimana pengaturan
kerja jantung?
3. Lengkapi peta konsep tentang sirkulasi darah dan fungsi
jantung di bawah ini:
1
Yang membawa darah ke
Dari Kondisi
10
2 3
4 9
Arteri pulmonalis 8
Menuju
6
5 Kembali
ke
7
104
BAB VII
SISTEM EKSRESI
A. PENDAHULUAN
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi proses-proses
biologis berupa pembongkaran dan penyusunan (metabolisme).
Metabolisme akan menghasilkan zat yang berguna bagi
tubuh dan zat-zat sisa yang tidak digunakan tubuh. Sisa hasil
metabolisme dikeluarkan melalui alat-alat pengeluaran. Apabila
sisa hasil metabolisme tersebut tidak dikeluarkan maka dapat
menyebabkan tubuh keracunan. Zat-zat sisa yang dikeluarkan
tubuh antara lain karbon dioksida (CO2), amonia (NH4), dan air
(H2O). Proses pengeluaran sisa metabolisme yang tidak berguna
tersebut disebut ekskresi.
Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat hasi
metabolisme sel yang sudah tidak digunakan oleh tubuh dan
dikeluarkan bersama urine, keringat, atau udara pernapasan.
Pada system ekskresi manusia,sisa-sisa metabolisme dapat diserap
oleh darah kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat
alat-alat ekskresi. 18
B. ORGAN-ORGAN EKSRESI
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang
berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil
metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan,
misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea
18
Gibson, John. 2003. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
| 105 |
Lut via Krismayanti, M. Kes.
dan zat warna empedu. Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak
berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat
racun dan dapat menimbulkan penyakit.
Organ atau alat-alat ekskresi pada manusiaterdiri dari: paru-
paru, hati, kulit, ginjal.
1. Ginjal
a. Lokasi
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang
perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang
belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal
terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di
belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua
ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan
biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi
tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas
dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak
(lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam
goncangan.
106
Anatomi Fis iologi M anusia
107
Lut via Krismayanti, M. Kes.
108
Anatomi Fis iologi M anusia
19
Evelyn.C.Peacce. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
109
Lut via Krismayanti, M. Kes.
110
Anatomi Fis iologi M anusia
3. Augmentasi
Augmentasi adalah
proses penambahan zat
sisa dan urea yang mulai
terjadi di tubulus kontortus
distal. Komposisi urin
yang dikeluarkan lewat
ureter adalah 96% air,
1,5% garam, 2,5% urea,
dan sisa substansi lain,
misalnya pigmen empedu
yang berfungsi memberi
warm dan bau pada urin.
Gambar 7.3 Proses
Pembentukan Urin
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan
tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan
urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam
ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa
metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik.
Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan
interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi
ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap
kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang
tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai
senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang
keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat
diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat
111
Lut via Krismayanti, M. Kes.
112
Anatomi Fis iologi M anusia
2. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi)
dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi)
vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah
menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Prosesnya disebut pernapasan eksternal atau bernapas. Paru-paru
juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang
berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo, dari kata
Latin pulmones untuk paru-paru.
Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan.
Akan tetapi, karma mengekskresikan zat Sisa metabolisme maka
dibahas pula dalam sistem ekskresi. Karbon dioksida dan air hash
metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk
dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-
paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2
dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru
karena pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai
selaput tipis.
Karbon dioksida dari jaringan sebagian besar (75%) diangkut
oleh plasma darah dalam bentuk senyawa HC03, sedangkan
sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang membentuk karboksi
hemoglobin (HbC02).
3. Hati (Hepar)
Hati adalah sebuah organ dalam vertebrata, termasuk manusia.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan
glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga
memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis
yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat-
atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
113
Lut via Krismayanti, M. Kes.
114
Anatomi Fis iologi M anusia
115
Lut via Krismayanti, M. Kes.
kiri dan lobus kaudata. Selain lobus kaudata, juga terdapat lobus
kaudrata yang terletak diantara lobus kiri dan kandung empedu.
Lobus-lobus dari hati terdiri atas lobulus-lobulus. Sebuah
lobulus terdiri atas sel-sel epitel yang disebut sel-sel hati atau
hepatosit. Disusun secara tak beraturan, bercabang, berlapis-
lapis dan dihubungkan langsung ke sebuah vena pusat. Sel-sel
ini mensekresikan cairan empedu. Diantara lapisan-lapisan sel
tersebut ada ruang endothelial-lined yang disebut sinusoid-sinusoid
yang diteruskan ke aliran darah. Sinusoid-sinusoid juga sebagian
terdiri atas sel-sel fagosit dan sel-sel kupffer yang merombak sel-
sel darah merah dan sel darah putih yang telah rusak, bakteri-
bakteri dan senyawa-senyawa beracun. Hati terdiri atas sinusoid-
sinusoid yang bergantung pada tipe pembuluh kapilernya. Hati
menerima darah dari usus dan jantung. Pembuluh darah kecil
(kapiler) di dinding usus mengalirkan darahnya ke dalam vena
porta, yang akan masuk ke dalam hati. Selanjutnya darah mengalir
melalui saluran-saluran kecil di dalam hati, dimana zat gizi yang
dicerna dan berbagai zat yang berbahaya diproses. Arteri hepatika
membawa darah dari hati ke jantung. Darah ini membawa oksigen
untuk jaringan hati, kolesterol, dan zat lainnya. Darah dari usus
dan jantung kemudian bercampur dan mengalir kembali ke dalam
jantung melalui vena hepatika.
1) Fungsi hati
Secara isiologis, fungsi utama dari hati adalah:
a) Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol
kadar gula dalam darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah
tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam darah menjadi
glikogen yang kemudian disimpan dalam hati (Glikogenesis), lalu
pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di
hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan
ke dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar
gula darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat
116
Anatomi Fis iologi M anusia
117
Lut via Krismayanti, M. Kes.
118
Anatomi Fis iologi M anusia
119
Lut via Krismayanti, M. Kes.
120
Anatomi Fis iologi M anusia
121
Lut via Krismayanti, M. Kes.
122
Anatomi Fis iologi M anusia
123
Lut via Krismayanti, M. Kes.
Air 97,0%
Garam empedu 0,7%
Pigmen empedu 0,2%
Kolesterol 0.06%
Garam anorganik 0.7%
Asam lemak 0.15%
Lesitin 0.1%
Lemak 0.1%
Alkali fosfatase …
d. Proses sekresi empedu
Empedu mengandung beberapa komponen diantaranya
yaitu garam empedu, igmen empedu, elektroloit, kolesterol
dan lemak. Namun yang akan di bahas terkait dengan eksekresi
getah empedu yaitu garam empedu dan pigmen hati terutama
bilirubin.
1) Garam empedu
Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam
kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir
dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian
124
Anatomi Fis iologi M anusia
125
Lut via Krismayanti, M. Kes.
126
Anatomi Fis iologi M anusia
127
Lut via Krismayanti, M. Kes.
128
Anatomi Fis iologi M anusia
129
Lut via Krismayanti, M. Kes.
D. RANGKUMAN
Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh
antara lain karbon dioksida (CO2), air (H2O), urea, amonia, dan
zat warna empedu. Alat pengeluaran pada manusia terdiri atas
ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
Pada bagian korteks ginjal terdapat alat penyaring darah
(nefron) yang tersusun atas badan malighi dan saluran panjang
(tubulus). Di dalam badan malpighi terdapat glomerulus yang
dikelilingi oleh simpai bowman, kemudian disalurkan ke
pembuluh panjang, ke sumsum ginjal, saluran pengumpul, pelvis
renalis, ureter, dan kemudian ke kantong kencing.
130
Anatomi Fis iologi M anusia
E. SOAL - SOAL
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan analisismu!
Seorang pasien melakukan uji urin di laboraturium dengan
menggunakan larutan benedict. Hasilnya pada urin tersebut
endapan berwarna orange.
1. Apa yang disimpulkan dari hasil uji urin tersebut?
2. Bagaimana kelainan tersebut dapat terjadi?
3. Apa hubungannya dengan hormon insulin?
4. Menderita penyakit apakah pasien tersebut?
131
BAB VIII
SISTEM ENDOKRIN
A. PENDAHULUAN
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang
nengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah ang beredar
dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan
hasil sekresinya disebut hormon. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, hormon adalah zat yg dibentuk oleh bagian tubuh
tertentu dalam jumlah kecil dan dibawa ke jaringan tubuh lainnya
serta mempunyai pengaruh khas (merangsang dan menggiatkan
kerja alat-alat tubuh).21
Beberapa dari organ
endokrin ada yang
menghasilkan satu macam
hormon (hormon tunggal)
disamping itu juga ada yang
menghasilkan lebih dari
satu macam hormon atau
hormon ganda misalnya
kelenjar hipoise sebagai
pengatur kelenjar yang
lain. Kelenjar dari sistem
endokrin meliputi tiroid
dan paratiroid, hipoisis,
pankreas, kelenjar adrenal,
Gambar 8.1 Sistem Endokrin dan gonad.
21
Kus, Arianto. 2004. Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Para Medis.
Bandung:Yrama Widya..
| 133 |
Lut via Krismayanti, M. Kes.
22
Gibson, John. 2003. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
134
Anatomi Fis iologi M anusia
C. KELENJAR-KELENJAR ENDOKRIN
Di dalam tubuh manusia ada beberapa jenis kelenjar endokrin,
yakni kelenjar hipoisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas,
adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar pencernaan. Simak dan
pahami uraian berikut.
23
Kus, Arianto. 2004. Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Para Medis.
Bandung:Yrama Widya.
135
Lut via Krismayanti, M. Kes.
136
Anatomi Fis iologi M anusia
137
Lut via Krismayanti, M. Kes.
138
Anatomi Fis iologi M anusia
4. Kelenjar Timus
Kelenjar timus
merupakan kelenjar hasil
penimbunan hormon
somatotrof atau hormon
pertumbuhan. Pada orang
dewasa, kelenjar ini tidak
digunakan kembali.
139
Lut via Krismayanti, M. Kes.
6. Kelenjar Pankreas
Kelenjar prankeas dinamakan juga kelenjar Langerhans atau
pulau Langerhans. Pulau Langerhans merupakan sekelompok
kecil yang tersebar di seluruh pankreas. Sel-sel pulau Langerhans
tak terkait dengan saluran pembawa getah pankreas yang
menuju duodenum. Namun, sel-sel kelenjar ini sangat kaya akan
pembuluh darah.
Sekresi yang dihasilkan
dari kelenjar Langerhans
yakni hormone insulin,
sebuah hormon berbentuk
protein yang ditemukan oleh
Dr. Frederick Banting pada
tahun 1922.
Hormon insulin berperan
saat proses pengubahan gula
darah (glukosa) menjadi
gula otot (glikogen) di dalam
hati. Sehingga, oleh hormon
tersebut, kadar gula darah
Gambar 8.7 Kelenjar Pankreas
menjadi turun.
Kekurangan hormon insulin pada seseorang dapat
menyebabkan penyakit diabetes melitus atau penyakit ken cing
manis. Gejala penyakit kencing manis ditandai dengan tingginya
glukosa dalam darah yang tinggi. Glukosa yang ada dalam tubuh
penderita tidak diubah menjadi glikogen dan lemak, justru
sebaliknya glikogen dan lemak yang diubah menjadi glukosa.
Selain hormon insulin, kelenjar Langerhans juga memproduksi
hormon guklagon. Hormon guklagon hormon yang berperan
dalam mengubah glikogen menjadi glukosa.
7. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun
fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin,
140
Anatomi Fis iologi M anusia
141
Lut via Krismayanti, M. Kes.
142
Anatomi Fis iologi M anusia
143
Lut via Krismayanti, M. Kes.
144
Anatomi Fis iologi M anusia
7. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh
kelainan hormon yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak
dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketika di
dalam darah tidak terdapat cukup insulin atau ketika sel-sel tubuh
tidak dapat bereaksi secara normal terhadap insulin dalam darah.
Pada kedua hal tersebut, sel-sel Tubuh tidak mendapat cukup
glukosa dari darah sehingga kekurangan energi dan akhirnya
terjadi pembakaran cadangan lemak dan protein tubuh.
F. RANGKUMAN
Hormon merupakan hasil sekresi dari kelenjar endokrin yang
beredar didalam darah ke jaringan tanpa melewati duktus atau
saluran. Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan
satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu juga
ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau
hormon ganda misalnya kelenjar hipoise sebagai pengatur
kelenjar yang lain. Kelenjar dari sistem endokrin meliputi tiroid
dan paratiroid, hipoisis, pankreas, kelenjar adrenal, dan gonad.
Kelenjar pineal juga dianggap sebagai kelenjar endokrin karena
kekurangan saluran, meskipun fungsi yang tepat yang tidak
diketahui. Kelenjar thymus, pernah dianggap sebagai kelenjar
endokrin, kini digolongkan dengan sistem getah bening. Sistem
endokrin dengan sistem saraf bersama-sama, mengatur fungsi
tubuh yang penting, termasuk pertumbuhan dan perkembangan
jaringan tubuh, reproduksi, produksi energi, metabolisme dan
kemampuan untuk beradaptasi dengan stres.
G. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan pengaruh hormon terhadap siklus reproduksi
wanita?
2. Bagaimana pengaruh hormon pada proses spermatogenesis
dan oogenesis?
145
BAB IX
SISTEM SYARAF
24
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
| 147 |
Lut via Krismayanti, M. Kes.
148
Anatomi Fis iologi M anusia
2. Neuroglia
Neuroglia (glia) adalah sel-sel yang mendukung (penunjang)
dan melindungi neuron yang berfungsi sebagai jaringan ikat
yang mensupport sel saraf dari nervous sistem. Empat macam
neuroglia ditemukan pada sistem saraf pusat.
a. Astrosit mempunyai banyak taju yang menyebabkan
sel tampak seperti bintang. Astrosit mempertahankan
keseimbangan ion disekitar neuron dan mengendalikan
pertukaran material anatara pembuluh darah dan neuron.
b. Oligodendrosit mempunyai lebih sedikit taju dibandingkan
dengan astrosit. Oligodendrit melapisi taju sitoplasma
149
Lut via Krismayanti, M. Kes.
150
Anatomi Fis iologi M anusia
151
Lut via Krismayanti, M. Kes.
152
Anatomi Fis iologi M anusia
berpikir, dan lain-lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan
berikut.
(1) Korteks
Korteks merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian ini
terbuat dari bahan abu-abu, yaitu massa badan sel. Keadaan
korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga
dapat memperluas permukaannya.
(2) Lapisan Dalam
Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun
dari bahan putih.
Di bagian otak besar ini terdapat talamus, hipotalamus, bagian
dari kelenjar pituitari, dan kelenjar pineal. Talamus merupakan
penjaga pintu gerbang pada korteks serebrum. Semua pesan
sensori yang sampai ke otak harus melalui talamus terlebih dahulu
agar dapat dirasakan secara sadar, kecuali bau semua rangsangan
dari reseptor diterima talamus dan kemudian diteruskan ke area
sensorik serebrum.
Hipotalamus berfungsi sebagai pusat koordinasi bagi banyak
kegiatan organ-organ dalam. Selain itu, hipotalamus juga
berfungsi untuk mengatur suhu dan kandungan air dalam darah.
Hipotalamus juga merupakan penghasil hormon. Hormon
yang dihasilkan, antara lain oksitosin dan ADH (antideuretik
hormon) yang tersimpan di lobus posterior pada pituitari, serta
TSH (hormon perangsang tiroid) dan LH (Luteinizing hormon)
yang tersimpan di lobus anterior pada pituitari. Otak besar dibagi
menjadi beberapa bagian penting sebagai berikut.
(1) Lobus Osksipitalis
Daerah ini berperan penting terhadap penglihatan.
(2) Lobus Temporalis
Bagian ini berperan sebagai pusat pendengaran. Adanya bunyi
dapat meningkatkan metabolisme daerah pembicaraan pada
lobus temporalis.
153
Lut via Krismayanti, M. Kes.
154
Anatomi Fis iologi M anusia
155
Lut via Krismayanti, M. Kes.
156
Anatomi Fis iologi M anusia
157
Lut via Krismayanti, M. Kes.
158
Anatomi Fis iologi M anusia
2. Pengolahan Informasi.
Informasi yang masuk sedemikian rupa banyaknya sehingga
terjadi reaksi motorik yang tepat. Lebih dari 99% dari semua
informasi sensoris terus dibuang karena tidak penting, misalnya
orang menyadari bagian tubuh yang bersentuhan dengan pakaian
atau tidak menyadari tekanan pada tempat duduk ketika sedang
duduk. Perhatian ditujukan kepada suatu objek khusus dalam
lapangan penglihatan dan bunyi yang terus menerus.
Sinaps sebagai tempat hubungan satu neuron dengan neuron
berikutnya untuk mengatur penghantaran isyarat, menentukan
arah penyebaran isyarat saraf di dalam sistem saraf. Beberapa
neuron bereaksi terhadap perangsangan dengan sejumlah
besar impuls sedangkan yang lain bereaksi terhadap beberapa
impuls saja. Sinaps melakukan suatu tindakan selektif, sering
menghambat isyarat lemah dan meneruskan isyarat kuat, tidak
menyalurkan isyarat ke berbagai arah tetapi hanya ke satu arah
saja.
Hanya sebagian kecil informasi sensoris penting yang
menyebabkan reaksi motorik segera. Sebagian besar sisanya
disimpan untuk mengatur kegiatan motorik di masa yang akan
datang dan digunakan dalam proses berikir. Penyimpanan ini
terjadi dalam korteks serebri tetapi tidak semuanya karena daerah
basal otak dan medula spinalis dapat menyimpan sejumlah kecil
informasi.
3. Releks
Releks adalah respon yang tidak berubah terhadap
perangsangan yang terjadi di luar kehendak. Rangsangan ini
merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan
baik dalam maupun luar organisme yang melibatkan sistem
saraf pusat dalam memberikan jembatan (respon) terhadap
rangsangan.
159
Lut via Krismayanti, M. Kes.
a. Lengkung Releks
Proses yang terjadi pada releks melalui jalan tertentu disebut
lengkung releks. Komponen-komponen yang dilalui releks:
1) Reseptor rangsangan sensoris, peka terhadap suatu
rangsangan (misalnya kulit).
2) Neuron aferen (sensoris), dapat menghantarkan impuls
menuju ke susunan saraf pusat (medula spinalis/ batang
otak).
3) Pusat saraf (pusat sinaps), tempat integrasi masuknya
sensoris dan dianalisis kembali ke neuron eferen.
4) Neuron eferen (motorik), menghantarkan impuls ke
perifer
5) Alat efektor, merupakan tempat terjadinya reaksi yang
diwakili oleh suatu serat otot atau kelenjar.
a. Fisiologi releks
160
Anatomi Fis iologi M anusia
161
Lut via Krismayanti, M. Kes.
E. KESIMPULAN
Hampir semua fungsi penegendali tubuh manusia dilakukan
oleh sistem saraf. Secara umum sistem saraf mengendalikan
aktivitas tubuh yang cepat seperti kontraksi otot. Daya kepekaan
dan daya hantaran merupakan sifat utama dari makhluk hidup
dalam bereaksi terhadap perubahan sekitarnya. Ransangan ini
dinamakan stimulasi. Reaksi yang dihasilkan dinakan respon.
Hubungan reseptor dengan efektor terjadi melalui siistem
sirkulasi. Dengan perantara zat kimia yang aktif atau melalui
hormone melewati tonjolan sitoplasma dari satu sel berupa
benang (serabut). Sel ini dinamakan neuron.
Terdapat dua tonjolan neuron sensorik yaitu ke saraf perifer
dan saraf pusat, yang ke perifer berhubungan dengan organ ujung
(otot dan kulit). Yang dikenal sebagai dendrite dan tonjolan pusat
disebut akson.
Susunan saraf terdiri dari susunan saraf sentral dan saraf
perifer. Susunan saraf sentral terdiri dari otak (otak besar, otak
162
Anatomi Fis iologi M anusia
kecil, dan batang otak) dan medula spinalis. Susunan saraf perifer
terdiri dari saraf somatic dan saraf otonom (saraf simpatis dan
parasimpatis).
F. LATIHAN SOAL
1. Suatu ransangan pada membrane neuron setempat yang
mengakibatkan perubahan permiabilitas membrane
mengakibatkan ion-ion natrium dapat mengadakan difusi
dan masuk kedalam neuron (akson) keadaan ini disebut:
a. Gelombang depolarisasi
b. Proses repolarisasi
c. Pengembalian keseimbangan
d. Potensial aksi
f. Peristiwa visceral berubah dengan cepat
2. Sisitem saraf melakukan fungsi yang kegiatannya secara
bersamaan diperintah oleh isyarat saraf disebut:
a. Fungsi motorik
b. Fungsi otonom
c. Fungsi khusus
d. Fungsi control otot
f. Fungsi keseimbangan
3. Daerah kontak khusus antara satu neuron dengan neuron
yang lain tempat dan terjadinya penghantaran impuls neuron
disebut:
a. ganglian basali
b. sinaps
c. medula spinalis
d. relex
e. korteks motoriks
163
BAB X
SISTEM REPRODUKSI
A. PENDAHULUAN
Reproduksi bergantung pada penyatuan gamet (sel reproduktif
atau sel germinativum) pria dan wanita, yang masing-masing
memiliki separuh sel kromosom yang utuh dan khas. Sistem
reproduksi pria dan wanita dirancang untuk memungkinkan
penyatuan bahan genetik dari kedua mitra kerja, dan sistem
wanita dilengkapi untuk dapat menampung dan memberi makan
keturunan sampai ke tahap perkembangan sampai keturunan
tersebut dapat bertahan hidup secara independen di lingkungan
eksternal.
Organ reproduksi primer, atau gonad, terdiri dari sepasang
testis pada pria dan sepasnag ovarium (indung telur) pada
wanita. Pada kedua jenis kelamin, gonad matang melaksanakan
fungsi ganda, yaitu (1) menghasilkan gamet (gametogenesis),
yaitu spermatozoa (sperma) pada pria dan ovum (telur) pada
wanita, dan (2) mengeluarkan hormon-hormon seks, terutama
testosteron pada pria dan estrogen pada wanita.
Karakteristik seks sekunder adalah berbagai karakteristik
eksternal yang tidak secara langsung terlibat dalam reproduksi
tetap membedakan pria dan wanita, misalnya konigurasi tubuh
dan distribusi rambut. Sebagai contoh, pada manusia, pria memiliki
bahu yang lebih besar sementara wanita memiliki pinggul yang
melengkung, dab pria memiliki janggut sementara wanita tidak.
testosteron pada pria dan estrogen pada wanitamerupakan
penentu perkembangan pemeliharaan karakteristik tersebut.
Karakteristik sekunder ini penting dalam membedakan antar pria
| 165 |
dan wanita memamng menarik perhatian lawan jenis, tetapi daya
tarik sangat dpengaruhi oleh kompleksitas masyarakat manusia
dan perilaku budaya.
| 166 |
Anatomi Fis iologi M anusia
1. Skrotum
Terletak di sudut di antara kedua pangkal paha.
167
Lut via Krismayanti, M. Kes.
168
Anatomi Fis iologi M anusia
169
Lut via Krismayanti, M. Kes.
26
Wulanda, Febria, Ayu. 2011. Biologi Reproduksi. Penerbit Salemba Medika:
Jakarta
170
Anatomi Fis iologi M anusia
171
Lut via Krismayanti, M. Kes.
172
Anatomi Fis iologi M anusia
27
Verrals, Sylvia. 2003. Anatomi & Fisiologi Terapan dalam Kebidanan.
Penerbit Buku Kedokteran: Jakarta
28
Marcelle I. Cerdas, MD. 2005. Infertilitas Partical Pathways In Obstetrics &
Gynecology. Medical Publishing Division: America.
173
Lut via Krismayanti, M. Kes.
174
Anatomi Fis iologi M anusia
175
Lut via Krismayanti, M. Kes.
F. KELAINAN-KELAINAN
Gangguan pada sistem reproduksi manusia yang disebabkann
oleh bakteri atau virus da sebagainya disebut dengan penyakit
kelamin, penyakit kelamin pada manusia ada beberapa macam
jenisnya di antaranya yaitu:
a. Gonoroe
Nama lain dari penyakit ini adalah kencing nanah. Penyakit
ini disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhea. Gejala
penyakit ini salah satunya ialah keluarnya nanah dari penis
atau vagina.
b. Klamidiatis
Nama lain dari penyakit ini uretritis non-gonoroe, gejala
penyakit ini sama dengan gonoroe hanya perbedaanya adalah
banyak perempuan yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.
Komplikasi yang menyebabkan kemandulan juga sering
terjadi.
c. Siilis
Nama lain dari penyakit ini adalah raja singa , penyakit siilis
disebabkan oleh Treponema palladium, yaitu sebuah bakteri
176
Anatomi Fis iologi M anusia
G. KESIMPULAN
Sistem reproduksi manusia terdiri atas berbagai organ yang
berfungsi untuk mempertahankan keberadaan manusia di dunia
ini. Beberapa organ tersebut menghasilkan hormon untuk
memungkinkan reproduksi ini bisa berjalan dengan lancar.
Organ reproduksi pada laki-laki dan perempuan dapat dibagi
menjadi organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam.
Organ reproduksi laki-laki bagian luar adalah penis dan scrotom.
Sedangkan organ dalam tersusun atas testis dan susunannya, vas
deferens, vesikula seminalis dan salurannya, prostat, glandula
coeperi. Organ reproduksi perempuan bagian luar terdiri dari
mons pubis, labium major, clitoris, hymen. Sedangkan organ
dalam terdiri atas uterus, ovarium, tuba fallopi, vagina.
177
Lut via Krismayanti, M. Kes.
F. Latihan Soal
Petunjuk : pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dan
erat hubungannya dengan suatu pertanyaan dan tiap
pertanyaan hanya salah satu kali terpilih.
Untuk pertanyaan 1-5
A. Testosteron
B. Hormone Estrogen
C. Spermatogenesis
D. Semen
E. Sperma
1. Pematangan Cairan yang berasal dari vasdeferens
merupakan cairan yang terakhir di ejakulasi yang
berfungsi untuk mendorong sperma keluar adalah:
2. Setelah tyerbentuk dalam tubulus seminiferus sperma
membtuhkan waktu beberapa hari untuk melewati
epididimis dan bergerak dari tubulus seminiferus ke
bagian aawal epididimis selama 18-24 jam mempunyai
kemampuan motilitas yaitu :
3. Tubulus seminiferus mengandung banyak sel epitel
germinativum yang berukuran kecil yang dinamakan :
4. Hormon yang dibentuk dari testosterone dan dirangsang
oleh hormone perangsang folikel yang memungkinkan
spermatogenesis menyereksi protein adalah :
5. Hormon yang dihasilkan oleh sel intersel yang terletak
antara tubulus seminiferus sel ini banyak terdapat pada
pria dewasa atau setelah pubertas :
Untuk pertanyaan 6-10
A. Menstruasi
B. Folikel de Graaf
C. Pubertas
D. Siklus ovarium
E. Ovulasi
178
Anatomi Fis iologi M anusia
179
DAFTAR PUSTAKA
| 181 |
http://www.cartage.org.lb/en/themes/sciences/LifeScience/
Gener alBiolog y/Physiolog y/EndocrineSystem/
NervousEndocrine/endocrorgs.gif
http://healindonesia.iles.wordpress.com/2009/06/thyroid.jpg
http://images.google.co.id/imgres?Imgurl (10 Februari 2008)
http://images.google.co.id/imgres= (10 Februari 2008)
http://www.web-books.com/elibrary/medicine/Physiology/
skeletal/divisions
Setiadi.2007.Anatomi isiologi manusia. Jakarta:Graha Ilmu.
Ikip Malang.Struktur Hewan Bagian II.1993.Malang: Upt
Perpustakaan UM
Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Alfabeta:
Bandung
Kadaryanto, et,al. (2006). Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.
Karmana, O., dan Anwar, A. 1987. Pegangan Pelajaran : Biologi un-
tuk SMA IIA2. Bandung: Ganeca Exact.
Kus, Arianto. 2004. Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk
Para Medis.
.Bandung:Yrama Widya.
Lestari, S., et. al. 2007. IPA: Biologi Eksplorasi Kelas VIII. Klaten:
Intan Pariwara.
Linden, Roger, dkk,. 2009. At a Glance Fisiologi. Penerbit
Erlangga: Jakarta
Marcelle I. Cerdars, MD. 2005. Infertility Practical Pathways In
Obstetrics & Gynecology: America
Purwanto, B. dan Nugroho, A. (2007). Belajar Ilmu Alam dan
Sekitarnya 2. Solo: Tiga Serangkai.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Saputra lyndon, dkk. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat
dan Paramedis. Tangerang selatan: Binarupa Aksara
| 182 |
Setiadi. 2007. Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi. Jakarta : EGC
Saputra, Lyndon & Luvina. Evi Dwisang. 2002. Anatomi &
Fisiologi. Tangerang: BINARUPA AKSARASetiadi. 2007.
Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta: GRAHA ILMU
Saktiyono. 2004. Sains: Biologi SMP 3. Jakarta: Esis-Penerbit
Erlangga, hlm. 16-17.
Scanlon VC, 2007. Sanders T. Essential of anatomy and physiol-
ogy. 5th ed. US: FA Davis Company;. p. 104-34.
Tarwoto, dkk. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media
Van de Graaf KM. 2001. Human anatomy. 6th ed. US: The McGraw-
Hill Companies;. p. 132-95.
Verralls, Sylvia. 2003. Anatomi & Fisiologi Tarapan dalam
Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Wulandari, Febri, Ayu,. 2011. Biologi Reproduksi. Penerbit
Salemba Medika: Jakarta
Yatim, wildan. 1996. Histologi biologi modern. Bandung:
Tarsito.
| 183 |