“SISTEM PENCERNAAN”
Disusun oleh:
KELOMPOK XII
Sinta Bella (193030209051)
Karina Evaying (193020209052)
Dosen Pengampu:
Drs. Bejo Basuki, M.Si
Elga Araina, S.Si., M.Pd
Ririn Fahrina, S.Pd., M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sistem
Pencernaan" dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
dikemudian hari.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
2.1. Pengertian Otot.............................................................................................6
2.2. Terminologi Otot Pembentuk Tubuh Manusia.............................................6
2.3. Jenis-jenis dan Struktur Otot.......................................................................13
2.4. Fungsi Otot..................................................................................................16
2.5. Sifat-sifat Otot.............................................................................................17
2.6 Sifat Kerja Otot...........................................................................................18
2.6 Mekanisme Terjadinya Gerak pada Otot...................................................20
2.7. Kelainan-kelainan pada Otot.......................................................................22
BAB III..................................................................................................................23
PENUTUP.............................................................................................................23
3.1 Kesimpulan..............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUAN
mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Sel otot
memiliki struktur filamen dalam sitoplasma, bentuk selnya memanjang agar dapat
secara eksplisit hanya merupakan gerak mekanik itu, terjadilah beberapa proses
kimiawi dasar yang berseri demi kelangsungan kontraksi otot. Dalam makalah ini,
dengan tujuan akhir pada penjelasan lengkap tentang proses di balik kontraksi
otot, akan dibahas dahulu mengenai zat-zat kimia penyusun filamen-filamen tebal
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot
jantung dan otot rangka. Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai
bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai
kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini
biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung dan usus. Otot Lurik
(otot rangka).
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara
lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling
4
istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni
mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik
memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung
interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara
1.2.1 Apa saja otot serta jaringan penyusun yang ada pada manusia?
1.3.1 Mengetahui otot serta jaringan penyusun yang ada pada manusia
5
BAB II
PEMBAHASAN
dan diubah menjadi energi. Sistem organ pencernaan terdiri dari organ-
makanan.
1) Karbohidrat
adalah sukrosa, maltose dan laktosa. Sukrosa banyak terdapat dalam gula
6
c. Polisakarida merupakan karbohidrat yang memiliki susunan molekul yang
otot dan hati hewan, sedangkan selulosa banyak terdapat di bagian serat
tumbuhan.
2) Protein
Protein adalah zat makanan yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen
(H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Protein memiliki fungsi sebagai sumber
energi, zat pembangun tubuh, sintesis hormone dan enzim, dan perbaikan serta
Sebelum diserap oleh tubuh, protein harus diubah dahulu menjadi asam
amino. Asam amino dibagi menjadi dua macam yaitu asam amino esensial dan
asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak
dapat disintesis atau dibentuk oleh tubuh, jadi diperoleh melalui makanan.
Sedangkan asam amino nonesensial yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh
menjadi dua macam yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani
adalah protein yang diperoleh dari hewan, seperti daging, telur dan ikan. Adapun
kacangkacangan.
3) Lemak
Lemak sering disebut lipid dan tersusun atas unsur C, H dan O. Di dalam
satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak.
7
Asam lemak debadakan menjadi dua yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak
jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat pada daging, keju, susu dan mentega.
Sedangkan asam lemmak tak jenuh banyak terdapat pada minyak kedelai, minyak
kelapa, ikan dan minyak goreng. Fungsi lemak bagi tubuh adalah sebagai sumber
4) Vitamin
Vitamin adalah zat organic yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah
sedikit. Meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit, vitamin memiliki peran sangat
penting bagi tubuh seperti untuk kesehatan mata dan tulang. Semua jenis vitamin
dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu vitamin yang larut dalam air
(vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
5) Mineral
Mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relative sedikit. Sumber
mineral dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan. Fungsi mineral bagi tubuh
Antara lain:
8
C. Proses Pencernaan Manusia
besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh
tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang
lebih sederhana.
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada
manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum
1) Mulut
dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu
gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan
mulut, yaitu:
9
a) Gigi
lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri,
gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi
manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum),
dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang
Sumber: https://biologigonz.blogspot.com
b) Lidah
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan
kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
10
pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel
https://www.ruangbiologi.co.id/fungsi-kelenjar-saliva/
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah
11
2) Kerongkongan
yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak
disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan
makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar berikut.
https://biologigonz.blogspot.com/2016/12/kelenjar-pencernaan.html
12
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian
bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita
menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah
3) Lambung
kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan
dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter
makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal
(musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan
13
dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin
berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi.
4) Usus Halus
tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili
(Lihat gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus
sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili
banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening
usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding
usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe.
Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus,
melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut
misel.
14
Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak
akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah
bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah.
Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat
diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya,
makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak
5) Usus Besar
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan
proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari
usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk
15
Gambar 4. Struktur Usus Besar
https://biologigonz.blogspot.com/2016/12/kelenjar-pencernaan.html
sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam.
Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
6) Anus
dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila
feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan
otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya
otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
16
E. Kelenjar pencernaan
terdiri atas kelenjar ludah (saliva), pankreas, dan hati yang berperan untuk
17
F. Gangguan/Kelainan pada Sistem Pencernaan
1) Diare
Dimana gangguan pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas dan feses
penderita menjadi encer. Gangguan ini terjadi karena selaput dinding usus besar si
makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman, sehingga dengan begitu
gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta di dalam usus besar tidak
terjadi penyerapan air. Jika fases penderita bercampur dengan nanah atau darah,
mana gangguan itu disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada
2) Gastritis
peradangan. Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu
tinggi. Selain itu, Gastritis juga dapat disebabkan karena penderita mengkonsumsi
yang terkena gangguan ini yaitu berada di sekitar atau di dalam bokong, entah itu
18
4) Parotitis Epidimika
Akibatnya, kelenjar yang terserang menjadi bengkak, panas, dan nyeri. Parotitis
5) Apendisitis
usus buntu mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika ada
sisasisa makanan yang terjebak serta tidak bisa keluar di umbai cacing. Sehingga
lama kelamaan umbai cacing tersebut akan menjadi busuk serta akan
menimbulkan peradangan yang menjalar ke usus buntu. Jika umbai cacing tidak
segera dibuang, maka lama kelamaan akan pecah. Dimana peradangan usus buntu
ini biasanya ditandai dengan terdapatnya nanah. Bila gangguan atau penyakit ini
tidak terawat, maka akan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan makalah adalah sebagai
berikut:
dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari
ukuran semula.
a. Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau
lebih besar dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada
binaragawan.
d. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek
20
e. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram
atau kejang.
bakteri tetanus.
21
DAFTAR PUSTAKA
Arthur J. Vander (1986). Human Physiology, 4th ed. Mc Graw: Hill Internasional
Editions.
Gitamedia.
Kus. Irianto (2004). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis.
Gramedia: Jakarta.
Syaifuddin (1997). Anatomi dan Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC.
Bandung.
22