Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


HIV

OLEH : NOPI INDARSIH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2020-2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktik keperawatan Medikal Bedah ini telah disetujui dan


disahkan oleh Pembimbing Pendidikan :
Telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal :

Mojokerto,..........................................

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Rumah Sakit

Puteri Indah Dwipayanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Mengetahui,
Kepala Ruangan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas yang berjudul “Laporan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dengan
Diagnosa HIV” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Ibu Puteri Indah Dwipayanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai asuhan keperawatan yang diberikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Mojokerto, ............................

Penulis
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Nopi Indarsih

NIM :0320036

Pengkajian diambil : Februari 2021

Jam : 13.00 WIB

I. IDENTITAS
Nama Pasien : Tn.R
Umur : 20 thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Nganjuk

ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Klien masuk ke rumah sakit melalui IGD pada tanggal 18 Februari 2021 dengan
keluhan demam hilang timbul sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit
II. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan badannya terasa lemas ,pusing, mual muntah, saat batuk dada
klien sakit
2. Riwayat Keperawatan Sekarang

Saat dilakukan pengkajian tanggal 19 Februari 2021 pada pukul 08.00WIB,


keluarga klien mengatakan klien mempunya riwayat hubungan sex bebas
semenjak 3 tahun yang lalu, klien mengatakan badan letih,klien mengatakan nafsu
makannya kurang, makan klien selama dirumah sakit hanya 2 sendok
makan,muntah ( - ) , mual (+ ) klien mengatakan tenggorokannya sakit saat
menelan klien mengatakan tidur sering terbangun pada malam hari.klien kadang
merasakan pusing,klien mengatakan badan nya terasa lemas, nyeri pada perut
nyeri tekan ( + ) skala nyeri 5-6, pasien merasakan nyeri pada persendian saat
istirahat dan aktivitas. klien mengatakan batuk berdahak, klien mengatakan dada
sakit jika batuk, nafas sesak,pendengaran pasien mulai terganggu pada telingga
bagian kanan, pasien mengatakan dia tidak mampu untuk beraktivitas dari
berbaring ke posisi duduk sangat lemah, pasien mengalami penurunan berat badan
seberat 8 Kg, klien tampak pucat.BAB ( - ) sejak 1 hari saat pengkajian Selama
dirawat dirumah sakit klien tampak tidak menghabiskan porsi makan nya, hanya
2 sendok makan, klien tampak lemah dan letih, klien tampak susah untuk
beraktifitas secara mandiri, klien tampak kurus, klien tampak meringis menahan
sakit, klien tampak pucat, mulut klien tampak ada sariawan dan kering, klien
tampak terbaring
3. Riwaya Keperawatan Dahulu

Keluarga klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti ini


sebelumnya, keluarga mengatakan pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga mengatakan keluarganya tidak ada mengalami riwayat penyakkit


yang sama dengan yang diderita klien dan tidak memiliki penyakit keturunan
seperti DM, Hipertensi, Jantung. Penyakit menular seperti, TBC, HIV, Hepatitis,
dll
III. Pola Aktivitas Sehari – hari
1. Pola nutrisi dan cairan
Sebelum : biasanya klien makan 1 piring 3x sehari, tidak ada patangan
apapun minum 2liter/hari
Setelah : Diit tinggi kalori protein (TKTP), makan hanya 2 sendok nasi,
minum 600 ml/hari air mineral
2. Pola eliminasi BAK/BAB
Sebelum : BAB : 1 kali sehari warna kuning khas konsistensi padat
BAK : kurang 6x lebih sehari bau pesing warna kuning muda cair
Setelah : BAB : belum BAB setelah di rawat di rumah sakit

BAK : 1000 CC bau pesing warna kuning muda

3. Pola istirahat dan tidur


Sebelum : tidur jam 20.00 WIB tidur kurang lebih 8 jam/hari
Setelah : tidur di jam 21.00 WIB tidur kurang lebih 8 jam namun sering
terbangun pada malam hari.
4. Pola personal hygine
Sebelum : mandi 2x sehari, 1x sehari cuci rambut, 2x sehari gosok gigi,
potong kuku 1 minggu sekali
Setelah : mandi 1x sehari, gosok gigi 1x sehari, belum potong kuku selama
di rumah sakit
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesan umum / keadaan umum
Kesadaran Composmetis GCS 4,5,4
2. Tanda – tanda vital
TD : 100/60 S: 36,9
N : 104 x/menit RR: 22x/meniy
3. Pemeriksaan kepala dan leher

a. Rambut :
I :rambut klien tampak kotor, berminyak, tidak adaketombe, rambut tidak
beruban, rambut tampak kering, mulai rontok, bau tidak sedap,dan rambut
klien tampak tidak rapi

P :tekstur rambut kering, tidak ada benjolan


b. Mata
I : Mata terlihat simetris kiri dan kanan, penglihatan mulai
menurun,konjungtiva anemis, palpebra tidak oedema, skeleraikterik, mata
tampak cekung, pupil isokor, reflek cahaya (+/+)

c. Telinga
I :Telinga tampak simetris kiri dan kanan,
P : tidak ada nyeri tekan, pendengaran mulaiterganggu pada telinga kanan,
tidak ada pembesaran disekitar telinga, tidak ada oedema, tidak ada
perdarahan disekitar telinga
d. Hidung
I : Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada lecetan di daerah hidung,
lubang hidung tampak bersih tidak ada secret, penciuman masih bagus dan
normal
e. Mulut dan gigi
I : Rongga mulut tampak kotor, mokusa bibir kering, gigi tidak lengkap,gigi
berkaries, lidah klien kotor, tonsil tidak ada peradangan
f. Leher
I : Simetris kiri dan kanan, warna kulit sawo
matang P :Tidak ada pembembesaran kelenjer
tiroid.KGB.

4. Pemeriksaan Integumen

Warna kulit sawo matang, turgot kulit kering

5. Pemeriksaan payudara dan ketiak

6. Pemeriksaan thoraks

Paru-paru
I : Terlihat simetris kiri dan kanan (ekspansi
dinding dada), frekuensipernafasan 22x/menit
P : Traktil premitus melemah di bagian paru
ka/ki P: bunyi sonor
A : Bunyi nafas whezing
Jantung
I : Tidak terlihat pembengkakan, iktus kordis tidak terlihat
P : Tidak ada nyeri tekan,iktus teraba, nadi 104x/i
P : Terdengar bunyi redup
A : Iramanya teratur (BJ 1 Lup, BJ 2 Dup ) heart Rate : 104x/i
7. Pemeriksaan Abdomen

I : tidak ada pembesaran


A : bissing usus 18x/menit

P : nyeri tekan pada epigastrium

P : bunyi normal tympani

8. Pemeriksaan dan daerah sekitarnya

Punggung

I : tidak ada lesi, lecet dan tanda dekubitus lainnya

P : tidak ada pembekakan

9. Pemeriksaan muskuloskeletal

Tidak ada lesi tidak ada edema


Kekuatan otot :

4 4
4 4

10. Pemeriksaan neurologi


No. NERFUS FUNGSI HASIL KETERANGAN
PEMERIKSAAN
1. Nerfus Olfaktorius Saraf sensorik Tidak terdapat Normal
untuk penciuman. kelainan pada
penciuman
klien,karna klien
masih dapat
membedakan
antara bau
teh
dan kopi ataupun
bau lain nya.
2. Nerfus Opticus Saraf sensorik Penglihatan masih Normal
untuk penglihatan. bagus.
3. Nerfus Saraf motorik Klien dapat Normal
Okulomotorius untuk mengangkat mengangkat
kelopak mata kelopak mata
keatas,kontriksi keatas dan pupil
pupil dan gerakan klien dapat
ekstrukuler. mengikuti arah
perintah yang di
berikan.
4. Trochlearis Saraf Klien dapat Normal
motorik,gerakan mengerakan pupil
mata kebawah dan kearah atas dan
keatas. bawah.
5. Trigeminus Saraf Klien dapat Normal
motorik,gerakan mengunyah
mengunyah,sensasi makanan dengan
wajah,lidah baik dan bisa
dan merasakan
gigi,reflek kornea ransangan nyeri
dan reflek kedip. pada daerah pipi
dengan benda
tumpul.
6. Abdusen Saraf motorik Klien dapat Normal
deviasi mata ke menggerakan
leteral. mata ke arah
kanan dan kiri
dengan mengikuti
arah telunjuk
perawat
7. Fasialis Saraf motorik Klien dapat Normal
untuk ekspresi tersenyum dan
wajah. tertawa.
8. Vestibulokoklearis Saraf sensorik Klien bisa Normal
untuk berdiri dan
keseimbangan dan mampu berjalan
ransangan suara. sendiri kekamar
mandi,pendengara
n klien saat diberi
ransangan suara
sudah berkurang.
9. Glosofaringeus Saraf sensorik dan Klin dapat Normal
motorik untuk menelan sedikit
sesasi rasa. sedikit dan klien
dapat
membedakan rasa
asin atau pahit di
1/3 lidah klien.
10. Vagus Saraf sensorik dan Fungsi menelan Normal
motorik untuk klien mulai
sensasi menelam. terganggu dan
Klien dapat
menelan saliva
dan pada di
instruksikan
mengatakan
’’aaa’’ uvula
terangkat den
tetap berada di
median.
11. Asesorius Saraf motorik untuk Klien dapat Normal
mengerakan bahu. mengerakan bahu
nya dagean diberi
tahanan.
12. Hipoglosus Saraf motorik Klien dapat Normal
untuk mengerakan Menggerakan
lidah lidahnya dan
kekuatan otot
lidah klien baik.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan diagnostik / pemeriksaan medis
Laboratorium, USG, CT SCAN, USG
VI.PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
Paracetamol 500 mg 3x1
Levofloaxin 500 mg 1x1
Ringer laktat 500 ml 20 tetes
Dexametason 0,75 – 9 mg 3x1
Cotrimoxazole forte 800 mg 1x1
Loperamid 4 – 8 mg 3x1
Curcuma sirup 3x1
Kalnex 250 mg 3x1
Vit K 15 mg 3x1
Prsogan 30 mg 1x1
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn.R
Umur : 20 thn

No Data Penunjang Kemungkinan Penyebab Masalah


1. DS: Infeksi Oportunistik Risiko defisit
-Klien mengatakan badan terasa nutrisi
letih dan lemas Sistem Neuorologi

- klien mengatakan tidak nafsu


Kriptococus
makan
makan sejak 2 bln yang lalu
Meningitis kriptococus
-Klien mengatakan sakit
tenggorokan nyeri
Perubahan status mental,
menelan
kejang, kaku kuduk,
-Klien mengatakan nyeri tekan
pada perut kelemahan, mual, kehilangan
nafsu makan, vomitus,
DO: demam, panas, pusing
-Klien tampak lemah dan letih
-Berat badan klien turun Risiko defisit nutrisi
-Klien tampak kurus
-Klien tampak makan
hanya 2 sendok saja
-Mulut klien tampak sariawan
2. DS: Infeksi oportunisti Nyeri akut
-Klien mengatakan nyeri tekan
pada perut
Integumen
-Klien mengatakan nyeri pada
persendian, saat beraktivitas
Herpes zoster + herpes
dan istirahat
simpleks
-Klien mengatakan dada sakit
jika batuk
P:Klien mengatakan nyeri di Dermatitis serebroika
persendian,
Ruam, difus, bersisik,
Q :Klien mengatakan nyeri
folikulitas, kulit kering,
saat beraktivitas, nyeri juga
mengelupas eksema
datang tiba tiba
R : Klien mengatakan nyeri di
persendian Terapi trimetoprim sulfame
S : Klien meringis, skala nyeri
5-6, klien mengatakan tidak
Ruam, pruritus, papula,
nyaman saat nyeri datang
makula merahmudah
T : Klien
mengatakan nyeri hilang
Nyeri
timbul,
DO:
-Klien tampak meringis menahan
sakit
-Skala nyeri 5 -6
-Nyeri tekan pada perut
3 Ds : klien mengatakan sulit Infeksi Oportunistik Intoleransi
melakukan aktifitas sendiri
- Klien mengatakan badan aktivitas
terasa letih dan lemas jika Sistem Neuorologi
beraktifitas
Do :
- Klien tampak susah Kriptococus
beraktivitas
- Klien tampak kurang
semangat Meningitis kriptococus
- Klien tampak berbaring

Perubahan status mental,


kejang, kaku kuduk,
kelemahan, mual, kehilangan
nafsu makan, vomitus,
demam, panas, pusing

Intoleransi Aktivitas
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. R
No Registrasi :

No. Tgl. Muncul Diagnosa Keperawatan Tgl. Teratasi Tanda tangan


1 Februari 2021 Nyeri akut berhubungan
dengan agen pencedera
fisiologis

2 Februari 2021 Risiko Defisit Nutrisi


berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan
makanan

3 Februari 2021 Intoleransi Aktifitas


berhubungan dengan
kelemahan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn.R


Umur : 20 tahun
No. Register :

No. Tgl Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


1 Nyeri akut Setelah L. 08066 Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri I.08238
berhubungan dilakukan - keluhan nyeri menurun Observasi
dengan agen perawatan (5) - Identifikasilokasi, karakteristik ,durasi
pencedera diharapkan - meringis menurun (5) ,frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
fisiologis masalah nyeri - gelisah menurun (5) - Identifikasi skala nyeri
akut - kesulitan tidur menurun - Identifikasi respons nyeri secara
berhubungan (5) verbal
dengan agen - menarik diri menurun - Identifikasi faktor yang memperberat
pencedera (5) dan meringkan nyeri
fisiologis - muntah menurun (5) - Identifikasi pengetahuan dan
Sehingga nyeri - mual menurun (5) keyakinan tentang nyeri
dapat menuru - anoreksia menurun (5) - Identifikasi pengaruh budaya terhadap
- frekuensi nadi membaik respons nyeri
(5) - Identifiksi pengaruh nyeri terhadap
- pola nafas membaik (5) kualitas hidup
- proses berpikir - Monitor keberhasilan terapi
membaik (5) komplementer yang sudah diberikan
- Nafsu makan membaik - Monitor efek samping penggunaan
(5) analgesik
- Pola tidur membaik (5) Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi pemicu nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
Pemberian Analgesik I. 08242
Observasi
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Identifiksdi kesesuaian jenis analgesik
dengan tingkat keparahan nyeri
- Monitor tanda – tanda vital sebelum
dan sesudah pemberian analgesik
- Monitor efektifitas analgesik
Terapeutik
- Diskusikan jenis analgesik yang
disukai untuk mencapai analgesia
optimal, jika perlu
- Pertimbangkan penggunaan infus
kontinu atau bolus oploid untuk
mempertahankan kadar dalam serum
- Tetapkan target efektifitas analgesik
untuk mengoptimalkan respons pasien
- Dokumentasikan respons terhadap
efek analgesik dan efek yang tidak
diinginkan
Edukasi
- Jelaskan efek terapi dan efek samping
obat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik, sesuai indikasi
2 Risiko defisit Setelah Status Nutrisi Manajemen gangguan makanan I.03111
nutrisi dilakukan Observasi
- Porsi makan yang di
berhubungan perawatan - Monitor asupan dan keluarnya
dengan diharapkan habiskan meningkat makanan dan cairan serta kebutuhan
ketidakmampuan masalah risiko kalori
(5)
menelan makanan defisit nutrisi Terapeutik
berhubungan - Berat badan - Timbang berat badan secara rutin
dengan meningkat (5) - Diskusikan perilaku makan dan
ketidakmampu jumlah aktivitas fisik (termasuk
- Frekuensi makan
an menelan olahraga) yang sesuai
makanan dapat meningkat (5) - Lakukan kontrak perilaku (mis. Target
membaik berat badan)
- Nafsu makan
- Dampingi ke kamar mandi untuk
meningkat (5) pengamatan perilaku memuntahkan
kembali makanan
- Perasaan merasa
- Berikan penguatan positif terhadap
kenyang menurun (1) keberhasilan target dan perubahan
perilaku
- Berikan konsekuensi jika tidak
mencapai target sesuai kontrak
- Rencanakan program pengobatan
untuk perawatan dirumah
Edukasi
- Anjurkan membuat catatan harian
tentang perasaan dan situasi pemicu
pengeluaran makanan
- Ajarkan pengaturan diet yang tepat
- Ajarkan ketrampilan koping untuk
penyelesaian masalah perilaku makan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
target berat badan, keutuhan kalori
dan pilihan makanan
Manajemen Nutrisi I.03119
Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
jenis nutrien
- Identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastrik
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
- Lakukan oral Hygiene sebelum
makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
- Sajikan makanan secara menarik
dengan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- Berikan suplemen makanan
- Hentikan pemberian makan melalui
selang nasogastrik jika asupan oral
dapat ditolerensi
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentikan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu
3 Intolerasi aktivitas Setelah Intoleransi Aktivitas Manajemen energi I.05178
berhubungan dilakukan Observasi
L.05047
dengan kelemahan perawatan - Identifikasi gangguan fungsi tubuh
diharapkan - Frekuensi nadi yang mengakibatkan kelelahan
masalah - Monitor kelelahan fisik dan emosional
meningkat (5)
Intolerasi - Monitor pola dan jam tidur
aktivitas - Saturasi oksigen - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
berhubungan selama melakukan aktivitas
meningkat (5)
dengan Terapeutik
kelemahan - Kemudahan dalam - Sediakan lingkungan yang nyaman
dapat dan rendah stimulus
melakukan aktivitas
meningkat - Lakukan latihan rentang gerak aktif
lebih baik sehari – hari meningkat dan pasif
- Berikan aktifitas distraksi yang
(5)
menenangkan
- Kecepatan berjalan - Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
meningkat (5)
berjalan
- Kekuatan tubuh bagian Edukasi
- Anjurkan tirah baring
atas meningkat (5)
- Anjurkan melakuan aktivitas secara
- Kekuatan tubuh bagian bertahap
- Anjurkanmenghubungi perawat jika
bawah meningkat (5)
tanda dan gejala kelelahan tidak
- Toleransi dalam berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk
menaiki tangga
mengurangi kelelahan
meningkat (5) Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi cara
- Keluhan lelah menurun
meningkatkan asupan makanan
(5) Terapi aktivitas I. 05186
Observasi
- Dispnea saat beraktiitas
- Identifikasi defisit tingkat aktifitas
menurun (5) - Identifikasi kemapuan berpartisipasi
dalam aktivitas tertentu
- Dispnea setelah
- Identifikasi sumber daya untuk
beraktifiras menurun aktivitas yang diinginkan
- Identifikasi strategi partisipasi dalam
(5)
aktivitas
- Perasaan lemah - Identifikasi makna aktiitas rutin
- Monitor respons emosional, fisik,
menurun (5)
sosial, dan spritual terhadap aktivitas
- Aritmia saat beraktifitas Terapeutik
- Fasilitasi fokus pada kemampuan,
menurun (5)
bukan defisit yang dialami
- Aritmia setelah - Sepakati komitmen untuk
meningkatkan frekuensi dan rentang
beraktifias menurun (5)
aktivitas
- Sianosis menurun (5) - Fasilitasi memilih aktivitas dan
tetapkan tujuan aktivitas yang
- Warna kulit membaik konsisten sesuai kemapun fisik,
(5) psikologis, dan sosial
- Koordinasikan mmilih aktivitas sesuai
- Tekanan darah usia
membaik (5) - Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
- Fasilitasi transportasi untuk
- Frekuensi nafas menghadiri aktivitas, jika sesuai
membaik (5) - Fasilitasi pasiendan keluasrga dalam
menyesuiakan lingkunga untuk
- EKG iskemia membaik mengakomodasi aktivitas yang dipilih
(5) - Fasilitasi aktivitasi fisik rutin
- Fasilitasi aktivitas pengganti saat
mengalami keterbatasan waktu,
energi, atau gerak
- Fasilitasi aktivitas motorik kasak
untuk pasien hiperaktif
- Terapkan aktivitas fisik untuk
memelihara berat badam
- Fasilitasi aktivitas motorik untuk
merelaksasi otot
- Fasilitasi aktivitas dengan komponen
memori implisit dan emosional untuk
pasien demensia, jika perlu
- Libatkan dalam permainan kelopok
yang tidak kompetitif, terstruktur, dan
aktif
- Tingkatkan dalam keterlibatan
aktivitasi rekreasi dan divesifikasi
untuk menurunkan kecemasan.
- Libatkan keluarga dalam aktivitas,
jika perlu
- Fasilitasi mengembangkan motivasi
dan penguatan diri
- Fasilitasi pasien dan keluarga
memantau kemanjuannya sendiri
untuk mencapai tujuan
- Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas
sehari – hari
- Berikan penguatan positif atas
partisipasi dalam aktivitas
Edukasi
- jelaskan metode aktivitas fisik sehari
– hari, jika perlu
- Ajarkan cara melakukan aktivitas
yang dipilih
- Ajarkan melakukan aktivitas fisik,
sosial, spritual, dan kognitif dalam
menjaga fungsi dan kesehatan
- Ajurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok atau terapi, jika perlu
- Anjurkan keluarga untuk memberi
penguatan positif atas partisipasi
dalam aktivitas
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan terapis okupasi
dalam merencanakan dan memonitor
program aktivitas, jika sesuai
- Rujuk pada pusat atau program
aktivitas komunitas, jika perlu
TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn.R


Umur : 20 thn
No. Register : ………………………………

No Tanggal/Jam No. Dx Tindakan TT


EVALUASI

Nama : Tn.R
Umur : 20 thn

No Hari dan Diagnosa Evaluasi Ttd


tanggal

Anda mungkin juga menyukai