KEPERAWATAN KOMUNITAS
Disusun Oleh:
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok I
Hari : Sabtu
Mengetahui
Pembimbing Pendidikan
Yufi Aris Lestari, S.Kep., Ns., M..Kes
NPP. 10.02.182
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Pembimbing Pendidikan
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti praktik lapangan komunitas dan keluarga diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan keluarga
yang mengalami masalah kesehatan mengorganisir potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang sedang
dan akan dihadapkan dalam rangka mewujudkan keluarga maupun komunitas yang mandiri terhadap kesehatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Membina hubungan baik dengan komunitas dengan mengenali wilayahnya dan tokoh masyarakat serta mengenali masalah kesehatan.
2. Bekerja sama dengan komunitas untuk pendataan masyarakat.
3. Menganalisa dengan pendekatan statistik, epidemiologi dan mengklasifikasikan masalah kesehatan yang terjadi.
4. Memfasilitasi masyarakat untuk musyawarah tentang masalah kesehatan yang terjadi.
5. Mengenali potensi dan sumber daya komunitas serta mengorganisasikan untuk merencanakan dan malaksanakan tindakan.
6. Memanfaatkan tenaga – tenaga potensial dikomunitas dengan memberikan pembinaan.
7. Bekerja sama dengan tokoh – tokoh dikomunitas dengan memberikan dukungan pembinaan.
8. Mengevaluasi hasil kegiatan berdasarkan pencapaian tujuan dan kriteria setidaknya yang telah ditetapkan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan ilmu keperawatan komunitas yang diperoleh dari proses perkuliahan ke dalam kehidupan masyarakat
untuk menemukan masalah dan memecahkannya.
1.3.2 Untuk Masyarakat
a. Masyarakat mengerti dan menyadari permasalah kesehatan yang ada dan mau menyelesaikan permasalahan tersebut.
b. Masyarakat dapat mengerti gambaran status kesehatannya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.2.9 Ikut serta dalam penelitian untuk mengembangkan perawatan kesehatan masyarakat sesuai dengan tingkat pelayanan dan
pendidikan yang dimiliki.
2.3.1 Pengkajian
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat adalah:
1. Pengumpulan data adalah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam menghimpun informasi.
2. Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor lingkungannya. Elemen pengkajian komunitas menurut Anderson dan
MC.Forlane (1958) terdiri dari inti komunitas meliputi: demografi, populasi, nilai-nilai keyakinan dan riwayat individu termasuk
riwayat kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan adalah: lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan
pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.
3. Hal-hal diatas perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif dalam langkah-langkah selanjutnya.
4. Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa
data memerlukan pemikiran yang kritis.
5. Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul
dikomunitas. Selanjutnya dirumuskan masalah atau diagnosa keperawatan. Menurut Mueke (1987) yang terdiri dari :
a. Masalah sehat sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
6. Merumuskan masalah keperawatan/kesehatan dan diagnosa keperawatan kesehatan masyarakat di berbagai tingkat sesuai dengan
urutan prioritasnya.
7. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan dapat aktual, ancaman / resiko atau wellness.
8. Menetapkan masalah keperawatan kesehatan masyarakat berdasarkan :
a. Masalah yang ditetapkan dari data umum
b. Masalah yang dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan kesehatan
9. Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk menentukan tindakan yang lebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam
kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan :
a. Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
b. Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
c. Kemampuan dan sumber daya masyarakat
d. Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat
10. Kriteria skala prioritas:
a. Perhatian masyarakat, yang meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi masyarakat terhadap masalah kesehatan
yang dihadapi dan urgensinya untuk segera ditanggulangi.
b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun waktu tertentu.
c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan
masyarakat.
d. Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan mempertimbangkan berbagai alternatif dalam cara-cara
pengelolaan masalah yang menyangkut biaya, sumberdaya, sarana yang tersedia dan kesulitan yang mungkin timbul (Nasrul
Efendi,1995).
2.3.2 Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a) Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
b) Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan.
c) Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan.
2.3.3 Pelaksanaan
Adalah melaksanakan rencana yang telah disusun dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya
dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Hal – hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat adalah:
1. Melaksanakan kerjasama lintas sektoral dan lintas program dengan instansi terkait.
2. Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya.
3. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunitas terdiri dari :
1. Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidakberfungsinya dan diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya
dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologis, sehingga
memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi ketidakmampuan sambil stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki
lagi. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan individu kepada
tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.
2.3.4 Penilaian/evaluasi
Evaluasi terhadap respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input),
pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (out put).
Penilaian yang dilkaukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada
4 dimensi yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian yaitu:
1. Daya guna dan hasil guna
2. Kelayakan
3. Kecukupan.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
KELOMPOK 1
Keperawatan komunitas dilaksanakan mahasiswa Program Profesi – Keperawatan STIKES Dian Husada Mojokerto Kelompok 1
tanggal 5 – 26 Desember 2020 untuk menyelesaikan tugas keperawatan komunitas.
Praktik tersebut dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan komunitas serta keluarga di masyarakat sehingga
mencetak tenaga perawat profesional sesuai dengan kompetensinya dan dapat tercapai solusi permasalahan di masyarakat.
Kegiatan tersebut menggunakan proses keperawatan sebagai model pendekatan yang bersifat ilmiah, yaitu pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berikut kami uraikan asuhan keperawatan komunitas yang telah kami lakukan.
Dikarena sebuah pandemi maka praktek komunitas dilakukan secara Daring dibeberapa daerah sesuai dengan tempat tinggal
setiap anggota kelompok masing – masing dengan jumlah setiap individu melakukan pengkajian sebanyak 8 KK. Anggota kelompok 1
dengan jumlah anggota 15 mahasiswa jadi jumlah KK yang dikaji sebanyak 120 KK
Daerah pengkajian praktek komunitas anggota kelompo 1 :
1. Deny : Dusun Ngelak RT 08 RW 11 Kelurahan Dampit Kecamantan Dampit Kabupaten Malang
2. Luluk : Dusun Sonokeling RT 002 RW 002 Desa Wringintelu Kecamatan Puger Kabupaten Jember
3. Zakiya : Dusun Pesisir Timur RT 003 RW 003 Desa Legung Timur Kecamatan Batang – batang Kabupaten Sumenep
4. Puspa : Dusun Sidoleh RT 003 RW 001 Desa Mojopilang Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto
5. Fitri : Dusun Jambe RT 004 RW 002 Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro
6. Afiyah : Dusun Bante RT 005 RW 001 Desa Tanjungrejo Kecamatan Tongas Kabupaten Probolingo
7. Wulan : Dusun III RT 006 RW 001 Desa Pelindung Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur
8. Elis : Gang buntu Dusun Kelampok RT 12 RW 04 Desa Tenaru Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik
9. Sugiarni : Dusun Bandaran RT 003 RW 002 Desa Macilan Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang
10. Aldi Yuan: Jl Tirta Suam Desa Sekar Putih RT 02 RW 02 Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari Kota Mojokerto
11. Aisyah : Dusun Labak Laok RT 2 RW 01 Gang Sumber Desa Kebun Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
12. Sisca : Dusun Semanding RT 02 RW 02 Desa Beloh Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto
13. Khusnul : Dusun Getong RT 02 RW 09 Desa Talok Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto
14. Nopi : Dusun Depok RT 007 RW 003 Desa Sumberjo Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk
15. Ayu : Dusun Slempit RT 01 RW 01 Desa Slempit Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik
3.1 PENGKAJIAN
A. DATA DEMOGRAFI
1. Jenis kelamin
2. Umur
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Agama
6. Suku
7. Status imunisasi
2. Tabungan
7. Bila sakit,tindakan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut
3) Data bayi
Dari hasil pengkajian didapatkan 120 KK yang didalamnya terdapat 7 KK yang memiliki bayi.
1. Usia bayi
4. KMS BB bayi
5. Manfaat imunisasi
No Maanfaat imunisasai Frekuensi Prosentase
1 Untuk kekebalan penyakit tertentu 4 57,1%
2 Untuk megnhindari penyakit 3 42,9%
3 Tidak ada kegunaannya 0 0%
Total 7 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa sebagian besar pengetahuan ibu mengenai manfaat imunisasi menurutnya
adalah untuk kekebalan penyakit tertentu sebanyak 4 orang (57,1%).
7. Manfaat posyandu
No Pendapat ibu Frekuensi Prosentase
1 Tempat menimbang bayi 2 28,6%
2 Tempat penyuluhan kesehatan 0 0%
3 Tempat mendapatkan imunisasi 5 71,4%
4 Tempat mendapatkan PMT 0 0%
5 Tidak tahu 0 0%
Total 7 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa sebagian pendapat ibu tentang manfaat posyandu adalah tempat mendapatkan
imunisasi sebanyak 5 orang (71,4%).
6. Penimbangan balita
No. Timbang berat badan Frekuensi Prosentase
1 Ya 21 100%
2 Tidak 0 0%
Total 21 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa seluruh balita ditimbang sebanyak 21 balita (100%).
3. Berat Badan
No. Berat badan Frekuensi Prosentase
1 20 - 22 kg 19 45,2%
2 22 - 27 kg 13 31,0%
3 36 -50 kg 10 23,8%
Total 42 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa hampir setengahnya berat badan anak usia sekolah adalah 19 anak (45,2%).
5. Porsi makan
No. Porsi makan anak Frekuensi Prosentase
1 Satu porsi 42 100%
2 Lebih dari 1 porsi 0 0%
3 Kurang dari 1 porsi 0 0%
Total 42 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa seluruh anak usia sekolah porsi makannya adalah satu porsi sebanyak 42 anak
(100%).
3. Kebiasaan remaja
No. Sikap remaja Frekuensi Prosentase
1 Pulang lewat malam 2 4,8%
2 Menginap di rumah teman 1 2,4%
3 Malam suka begadang, 18 42,9%
pagi susah dibangunkan
4 Lain lain (bekerja) 21 50%
Total 42 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa setengahnya remaja memiliki kebiasaan bekerja sebanyak 21 orang (50%).
2. Posyandu lansia
No. Kegiatan lansia Frekuensi Prosentase
1 Pernah 26 56,5%
2 Tidak 20 43,5%
Total 46 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa sebagian besar lansia pernah mendengar tentang posyandu lansia sebanyak 26
orang (56,5%).
3. Dari mana tahu tentang posyandu lansia
No. Sumber Frekuensi Prosentase
1 Tetangga 11 23,9%
2 Petugas kesehatan 33 71,7%
3 TV/ Radio 0 0%
4 Media cetak 0 0%
5 Tidak ada 2 4,3%
Total 46 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa sebagian besar lansia mendapatkan informasi mengenai posyandu lansia dari
petugas kesehatan sebanyak 33 orang (71,7%).
D. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Yang mengalami gangguan jiwa
2. Ventilasi ruangan
5. tampungan air
No Kondisi tempat penampungan Frekuensi Prosentase
.
1 Tertutup 34 28,3%
2 Terbuka 86 71,7%
Total 120 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa sebagian besar tempat penampungan air warga kondisinya terbuka sebanyak 86
rumah (71,7%).
1 Ditimbun 10 8,3%
3 Di buang sembarangan 0 0%
4 Dibiarkan 2 1,7%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa hampir seluruhnya warga mengelola barang bekas dengan cara dimanfaatkan
sebanyak 108 keluarga (90%).
1 Got 83 69,2%
2 Resapan 28 23,2%
3 Sungai 7 5,8
4 Tidak ada (dibuang sembarang 2 1,7%
tempat)
5 Lain-lain 0 0%
Total 120 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa sebagian besar saran pembuangan air limbah warga adalah got sebanyak 83
keluarga (69,2%).
4. Kebiasaan olahraga
No. Kebiasaan Olahraga Frekuensi Prosentase
1 Ya 43 35,8%
2 Tidak 77 46,2%
Total 120 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa hampir setengahnya warga tidak melakukan olahraga sebanyak 77 keluarga
(46,2%).
5. Rekreasi
7. Konsumsi MSG
No. Konsumsi MSG Frekuensi Prosentase
1. Ya 117 97,5%
2. Tidak 3 2,5%
Total 120 100 %
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa hampir seluruhnya warga menggunakan MSG untuk memasak sebanyak 117
keluarga (97,5%).
G. STATUS KESEHATAN
1. Keluhan saat ini
Penapisan Masalah