Anda di halaman 1dari 3

PE (Perencanaan dan Evaluasi) Program RSUP SANGLAH

Pada bagian PE (Perencanaa dan Evaluasi Pelaporan) di RSUP Sanglah


terdiri atas 1 kabag dan 1 sub bab yaitu yang pertama sub bab perencanaan dan
sub bab kedua yaitu evaluasi pelaporan. Adapun kegiatannya adalah melakukan
perencanaan yang terdiri dari 2 antara lain Perencanaan barang dan Perencanaan
program rumah sakit. Mengumpulkan semua perencanaan barang dan
perencanaan program yang ada di rumah sakit sesuai VIC, seperti VIC barang
diminta datanya dalam satu tahun kemudian dikonfilasi, sehingga jadilah
perencanaan rumah sakit yang dicocokkan dengan anggaran yang tersedia untuk
menyusun belanja ditahun depannya ini merupakan untuk barang. Sedangkan
untuk program, setelah melakukan rekap kebutuhan dan barang, kemudian
menyusun program, berdasarkan apa yang sudah direncakan, barang apa yang
sudah dibeli dan dana yang sudah ada untuk dibuat program perencaan kegiatan.
Setelah program jadi, dilaksanakan, dan akhirnya di evaluasi. Kesulitan dalam PE
di RSUP Sanglah ini adalah besar atau banyaknya terkait dalam pelaporan dan
perencaan, ada batas waktu yang ditentukan, yang sering kali dilewati, banyak
yang belum terkumpul.

Peran managemen dalam rumah sakit yaitu perencaan, monitoring


evaluasi, controlling. Semua bidang bagian mempunyai keempat peran tersebut.
Untuk di RSUP Sanglah

1. Berdasarkan apa yang diminta oleh pusat. Apa yang diminta oleh
kemekes itu yangdilakukan dievaluasi.
2. Mempunyai laporan Rumah Sakit. Laporan Rumah Sakit yang
dievaluasi terkait kegiatan-kegiatan di RS
3. Indikator kinerja Unit. Setiap unit kerja terdapat banyak indikator-
indikator yang menunjukkan kinerja para petugas.
Rsup Sanglah merupakan BLU, yang sumber dananya antara lain Dana
yang diperoleh dari pelayanan (PNBP) dan APBN. System pelaporan dan
pengelolaan tetap mengikuti pelaporan berdasarkan standar yang telah ditetapkan
oleh Kementerian Keuangan sehingga bebas untuk memakainya tidak perlu
dikembalikan dinegara. Terdapat DES yang ada dipusat. Di RSUP Sanglah
terpisah antara perencanaan dan anggaran, sedangkan di RS lain menjadi satu atau
sama. Jadi, prosesnya seperti Tahun 2018, untuk tahun 2019 sudah berproses di
bulan januari. Sudah dikumpulkan berdasarkan VIC barang di RS, jadi VIC
barang di RS itu terdapat banyak kemudian dipisahkan. Seperti bagian umum
mengurus mabeller, kebutuhan semua mambeller di RS dijadikan satu ternyata
membutuhkan dana 1 milyar, bagian obat membutuhkan 2 milyar, untuk
kebutuhan lain APK membutuhkan 1,5 milyar, dikumpulkan semua, kemudian
meminta anggaran dipusat, namun sebelumnya membuat prioritas terlebih dahulu,
yang nanti apabila saat dipusat tidak bisa, dari RS bisa memotong anggaran-
anggran tersebut. Perjuangan anggran tersebut dimulai bulan mei sampai oktober.
Seperti RS ingin pembelian peralatan medis, pembelian barang modal, mengganti
alat-alat medis juga perlu diajukan. Dalam setahun dana kotornya mecapai 1
triliun sedangkan yang dapat dari pusat sedikit sekitar 40 milyar. Terkadang
menurut fluktuasi tergantung bagaimana cara memperjuangkan perencaan kita dan
dalam mempertahankan mengapa kita harus membelinya, apabila mencapai goals
terdapat anggaran, sehinnga diputuskan pada bulan oktober – November, setelah
ada keputusan baru membuat program sambil mengevaluasi kegiatan yang lain.

RENSTRA di RSUP Sanglah merupakan target jangka menengah setiap 5


tahun sekali. Di RSUP setiap 5 tahun RS mengumpulkan data setiap 5 tahun
tersebut untuk menentukan visi dan misi kedepannya. Misal pada tahun 2015-
2019 unggulan di RSUP Sanglah ada 3 yaitu intensive care , jantung terpadu, dan
kanker. Jadi kalau kita sudah memastikan dalam Renstra terkait 3 indikator yang
di Rs yang harus diutamakan dari tahun ketahun terkait pembelanjaan. Di RSUP
Sanglah terdapat 50 unit kerja dan dari semuanya tidak dievaluasi secara
keselurahannya. Hanya mengevaluasi menurut RENSTRA dan yang diwajibkan,
untuk yang lainnya merujuk pada direktorat masing-masing. Dan seharusnya dari
masing-masing direktorat bisa memilih indikator unit kerja dibawahnya yang
mengungkit kinerja RS yang memiliki resiko merugikan atau membahayakan
paien di RS.

Yang menentukan tipe ialah jumlah pelayanan. Kalau sub spesialisasinya


lengkap itu merupakan tipe A. bor dir sup sanglah untuk menghitungnya yaitu
dengan jumlah pasien perhari kemudian berapa tempat tidur yang tersedia. Di RS
jumlah tempat tidur terdapat 765, tetapi dalam keadaan terdesak kami menambah
dengan brangka.di RS Sanglah masih memakai cara manual untuk menghitung
BOR. Nilai normal 76-80% supaya ada waktu untuk paling tidak 1,3 hari untuk
melakukan pembersihan dan pensterilan namun di RS Sanglah pasien pergi sudah
ada yang menunggu bahkan pasienya.

Di RSUP Sanglah RS Rujukan Tipe A yaitu Indonesia Timur seperti


Lombok, NTT NTB sehingga ada maupun tidak ada ruangan harus diterima, jadi
pasien banyak yang menumpuk di UGD. Untuk logistic medis yang dikeluarkan
dan membutuhkan dana terbesar adalah obat namun juga yang menghasilkan
pemasukan terbesar, dengan sitemnya paket INA CBGs (Indonesia Case Base
Group) bahwa obat untuk penderita penyakit ini hanya diberikan untuk 3-7 hari.

Anda mungkin juga menyukai