(Disusun guna memenuhi tugas Gizi Masyarakat A, Rabu 07.00-08.40)
Disusun oleh :
Putri Arintiasari (152110101110)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER 2018 SOAL DAN PEMBAHASAN
Soal individu, berikan pendapat anda :
1. Dari jurnal tersebut, Mengapa pemerintah fokus pada pemberian vitamin A khususnya pada balita? Hubungkan Vitamin A dengan berbagai penyakit ? Pembahasan : Pemerintah fokus pada pemberian vitamin A khususnya pada balita dikarenakan bayi/balita merupakan salah satu kelompok rentan terhadap kejadian Kekurangan Vitamin A (KVA). Pada masa balita terjadi pertumbuhan dan perkembangan anak yang menyebabkan anak mudah sakit dan kekurangan gizi. Perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan menjadi landasan perkembangan berikutnya. Kekurangan zat gizi yang biasa terjadi pada balita seperti, Kurang Energi Protein (KEP), Kurang vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi (AGB). KVA yang terjadi balita menyebabkan timbulnya penyakit xerophtalmia yang dilihat dari kadar serum retinol <20 mcg/100 ml. Tingginya proporsi balita dengan serum retinol <20 mcg/100 ml ini menyebabkan anak balita di Indonesia berisiko tinggi untuk terjadinya xeropthalmia dan menurunnya tingkat kekebalan tubuh sehingga mudah terserang penyakit infeksi. Keadaan ini yang mengharuskan pemerintah memberikan kapsul vitamin A dosis tinggi pada anak balita. Upaya penyadaran gizi kepada masyarakat agar selalu mengkonsumsi sayur dan buah berwarna menjadi sangat penting, agar tidak selalu tergantung pada kapsul Vitamin A. Program nasional pemberian suplemen kapsul vitamin A adalah upaya penting untuk mencegah kekurangan vitamin A di antara anak-anak Indonesia. Tujuan Program ini adalah untuk mendistribusikan kapsul vitamin A pada semua anak di seluruh wilayah Indonesia dua kali dalam satu tahun. Setiap Februari dan Agustus, kapsul vitamin A didistribusikan secara gratis kepada semua anak yang mengunjungi Posyandu dan Puskesmas. Suplemen kapsul vitamin A yang digunakan adalah kapsul yang mengandung vitamin A dosis tinggi. Sasaran suplementasi Vitamin A adalah sebagai berikut : a. Bayi 6-11 bulan Kapsul Biru (100.000 SI) Frekuensi 1 kali b. Anak Balita 12-59 bulan Kapsul Merah (200.000 SI) Frekuensi 2 kali c. Ibu Nifas (0-42 hari) Kapsul Merah (200.000 SI) 2 kali. Waktu pemberian suplementasi kapusl Vitamin A dosis tinggi untuk bayi dan anak balita (umur 6-59 bulan) diberikan secara serentak yaitu a. Bayi umur 6-11 bulan pada bulan Februari atau Agustus & untuk anak balita umur 12-59 bulan pada bulan Februari dan Agustus. b. Pemberian kapsul vitamin A untuk ibu nifas memiliki manfaat penting bagi ibu dan bayi yang disusuinya, selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kelangsungan hidup anak juga dapat membantu pemulihan kesehatan ibu, Oleh sebab itu pemerintah di tingkat kabupaten dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak dengan cara memperkuat program vitamin A ibu nifas.
Junal 1 tentang PERAN BEBERAPA ZAT GIZI MIKRO DALAM
SISTEM IMUNITAS Zat gizi mikro merupakan vitamin dan mineral. Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan proses metabolisme tubuh. Mineral, dalam jumlah kecil beberapa mineral dibutuhkan tubuh untuk menjaga agar organ tubuh berfungsi secara normal. Zat gizi mikro yang dimaksud adalah vitamin A, vitamin E, vitamin C, Selenium, Zinc dan Besi peranannya dalam sistem imun manusia. Kecukupan zat gizi terutama vitamin dan mineral sangat diperlukan dalam mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang optimal. Karena sebagian besar vitamin dan seluruh mineral tidak dapat disintesa oleh tubuh, maka konsumsi makanan yang beragam dan seimbang sangat diperlukan utamanya sumber vitamin mineral seperti buah, sayuran dan pangan hewani. Beberapa vitamin dan mineral mempunyai peran sebagai antioksidan yang sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia diantaranya adalah vitamin A, vitamin E, vitamin C, selenium, zat besi dan zinc. Zat gizi ini diperlukan dalam sistem pertahanan tubuh karena perannya sebagai zat gizi antioksidan.
Jurnal 2 tentang THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL
STATUS AND IMMUNONUTRITION INTAKE WITH IMMUNITY STATUS Status imunitas atau kekebalan tubuh merupakan suatu sistem dalam tubuh manusia yang melindungi sel tubuh terhadap benda asing. Benda asing tersebut dalam berasal dari luar ataupun dalam tubuh. Status imunitas yang baik bisa mencegah dari berbagai macam penyakit, contohnya adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang merupakan penyakit yang paling banyak menyerang manusia hampir di semua kelompok umur. Beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang mudah terkena infeksi adalah status gizi yang kurang dan berkurangnya daya tahan tubuh yang disebabkan oleh banyak faktor. Status gizi dan asupan zink memiliki hubungan yang tidak bermakna dengan status imunitas. Sedangkan asupan protein dan zat besi memiliki hubungan yang bermakna dengan status imunitas. Seperti salah satu komponen utama sistem kekebalan tubuh adalah sel T, suatu bentuk sel darah putih (limfosit) yang berfungsi mencari jenis penyakit pathogen lalu merusaknya. Apabila seseorang kurang mampu menghasilkan limfosit untuk sistem imun, maka sel perlawanan infeksi yang dihasilkan kurang cepat bereaksi dan kurang efektif. Dan pola makan yang salah dapat menyebabkan kurangnya asupan zat gizi yang dibutuhkan oleh sesorang seperti asupan protein, vitamin A, vitamin C dan beberapa zat gizi lain yang berperan dalam fungsi imunitas tubuh. Sehingga hubungan Vitamin A dengan berbagai penyakit bisa dikarenakan dilihat dari faktor penyebab dari Kekurangan vitamin A (Unicef 1990 dalam ACC/SCN, 1994) dibagi atas tiga hal yaitu : a. Faktor langsung : Penyebab utama kekurangan vitamin A adalah konsumsi makanan hewani yang banyak mengandung retinol masih rendah. Misalnya : Minyak ikan, hati dan ginjal,susu (sumber vitamin A) b. Faktor tidak langsung : Produksi makanan vitamin A yang rendah menyebabkan ketersediaan makanan tersebut juga rendah sehingga konsumsi makanan sumber vitamin A menjadi rendah. Seperti pada jurnal 2 pola makan yang salah dapat menyebabkan kurangnya asupan zat gizi yang dibutuhkan oleh sesorang seperti asupan protein, vitamin A, vitamin C dan beberapa zat gizi lain yang berperan dalam fungsi imunitas tubuh. c. Akar masalah : Akar masalah dari kekurangan vitamin A mempengaruhi penyebab langsung dan tidak langsung, misalnya kemiskinan membuat keluarga tidak dapat membeli makanan sumber vitamin A dan tidak dapat memproduksi makanan sumber vitamin A. Dan juga dilihat dari sifatnya, hubungan Vitamin A dengan berbagai penyakit ( infeksi) yaitu a. SINERGISTIK yaitu hubungannya bersifat searah, saling memberatkan dengan mekanisme Interaksi yang menyebabkan Infeksi menimbulkan kekurangan gizi, dan sebaliknya infeksi memperberat status malnutrisi seperti status gizi buruk dg penyakit infeksi b. ANTAGONISTIK yang merupakan hubungannya tidak searah/berkebalikan seperti status gizi buruk dg malaria,
DAFTAR PUSTAKA
1. Siswanto; Budisetyawati; Ernawati, Fitrah.2013. PERAN BEBERAPA
ZAT GIZI MIKRO DALAM SISTEM IMUNITAS. Peneliti Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik,Badan litbang Kesehatan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Badan litbang Kesehatan. 2. Angraini, Dian Isti; Ayu, Putu Ristyaning. 2014. THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND IMMUNONUTRITION INTAKE WITH IMMUNITY STATUS.Lampung: Universitas Lampung 3. Adinatha, Yohannes. 2015. Pentingnya Pemberian Vitamin pada Anak dan Balita.Belitung Timur : bangkapos.com. http://bangka.tribunnews.com/2015/03/04/pentingnya-pemberian- vitamin-pada-anak-dan-balita [diakses pada tanggal 07 November 2018]