Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AGAMA ISLAM

INSEMINASI BAYI TABUNG

Dosen Pengampu:
Dr. Nanik Nurhayati, M. Pd

Disusun Oleh:

1. Nela Febrian F. (202202131)

2. Permadi Ramadhani (202202132)

3. Pradika Adelia P. (202202133)

4. Nadila Dwi P. (202202134)

5. Rahma Trinita C. (202202135)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2022
MAKALAH AGAMA ISLAM
INSEMINASI BAYI TABUNG

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah


Agama Islam

Disusun Oleh:

1. Nela Febrian F. (202202131)

2. Permadi Ramadhani (202202132)

3. Pradika Adelia P. (202202133)

4. Nadila Dwi P. (202202134)

5. Rahma Trinita C. (202202135)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT, yang telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah serta bimbingannya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Inseminasi Bayi
Tabung. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam.

Penulis yakin tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak Makalah
Menyusun Kutipan dan Sistem Rujukan ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:

1. Orang Tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan materil kepada
kami
2. Ibu Dr. Nanik Nurhayati, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Agama Islam
3. Seluruh pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, bila ada kritik dan saran dari pembaca kami terima sebagai masukan
yang membangun bagi kami. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Waalaikumsalam wr.wb

Madiun, 25 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Pengertian Kutipan...................................................................................3

2.2 Tujuan Penggunaan Kutipan......................................................................4

2.3 Jenis Kutipan..............................................................................................5

2.4 Catatan Kaki (footnote)..............................................................................7

2.5 Kutipan Ucapan Lisan...............................................................................8

2.6 Tujuan Sistem Rujukan..............................................................................9

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..............................................................................................11

3.2 Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu dan teknologi di bidang kedokteran mengalami perkembangan yang
sangat pesat serta memberikan dampak positif bagi umat manusia.Salah satu hasil
penemuan di bidang ini adalah telah ditemukannya cara-cara baru dalam
memproduksi manusia, yang dalam istilah kedokterandisebut dengan fertilisasi in
vitro atau lebih popular dengan istilah bayi tabung. Sejarah bayi tabung ini
berawal dari upaya untuk mendapatkan keturunan bagi pasangan suami isteri yang
mengalami gangguan kesuburan.Sebelum program bayi tabung ditemukan,
inseminasi buatan dikenal sebagai metode untuk menyelesaikan masalah
tersebut.Inseminasi buatan dilakukan dengan menyemprotkan sejumlah cairan
sperma suami ke dalam rahim isteri dengan menggunakan bantuan alat suntik.
Dengan caraini sperma diharapkan mudah bertemu dengan sel telur, tingkat
keberhasilan metode inseminasi buatan hanya sebesar 15%.

Kehadiran seorang anak merupakan dambaan setiap pasangan suami istri,


tetapi tidak semua pasangan suami istri dapat dengan mudah memperoleh
keturunan. Dengan semakin berkembang dan majunya ilmu dan teknologi
kedokteran, kini sebagian besar dari penyebab ketidaksuburan (infertilitas) telah
dapat diatasi dengan pemberian obat atau operasi.Fertilisasi in vitro (pembuahan
dalam tabung) atau sering disebut sebagai bayi tabung merupakan salah satu
teknologi reproduksi.

Permasalahan Inseminasi buatan atau kerap kali disebut


dengan bayi tabung merupakan terjemahan dari Artificial Insemination. Dalam
Bahasa Arab disebut dengan al talqihal shina’iy, dalam bahasa Indonesia orang
menyebutnya dengan pemanian buatan, pembuahan buatan, atau penghamilan
buatan. Saat ini bayi tabung bukanlah kata yang asing ditelinga masyarakat
Indonesia. Assisted Reproductive Technology atau yang popular dengan teknologi
bayi tabung merupakan aplikasi teknologi dalam bidang reproduksi manusia.Bayi
tabung dalam bahasa kedokteran disebut In VitroFertilization (IVF). In Vitro

1
berasal dari Bahasa Latin yang berarti di dalam sedangkan Fertilization adalah
bahasa Inggris yang memiliki arti pembuahan.

Pada hakikatnya program bayi tabung bertujuan untuk membantu


pasangan suami istri yang tidak mampu melahirkan keturunan secara alami yang
disebabkan karena ada kelainan pada tubanya, endometriosis (radang pada selaput
lender rahim), oligospermia (sperma suami kurang baik), unexplained infertility
(tidak dapat diterangkan sebabnya), dan adanya factor immunologik (faktor
kekebalan).

Realitas menunjukkan bahwa hanya manusia yang memiliki


perkembangan dan kemajuan dalam kehidupannya. Perkembangan manusia lebih
dipicu oleh adanya karunia akal, kemampuan, dan daya cipta dari Tuhan
membawa dampak terhadap perubahan tuntutan zaman.Manusia adalah makhluk
yang beruntung karena telah dikaruniai daya, karsa dan cipta serta kekuatan oleh
Tuhan. Dengan karunia itulah, manusia menciptakan ilmu pengetahuan. Dalam
perkembangan selanjutnya ilmu pengetahuan telah memainkan peranannya dalam
bentuk berbagai penemuan dan teknologi. Puncak kebahagiaan hidup suami dan
istri dalam sebuah rumah tangga ditandai dengan lahirnya seorang bayi yang
lahir dari proses bayi tabung. Salah satu tujuan dari pernikahan adalah untuk
memperoleh keturunan dari pernikahan yang sah, yang dihasilkan dengan cara
yang sesuai dengan kaidah Islam dan ilmu pengetahuan. Sebuah rumah tangga
akan terasa gersang dan kurang sempurna tanpa ada anak-anak sekalipun rumah
berlimpah dengan harta benda dan kekayaan.

Hidup berumah tangga merupakan tuntutan fitrah manusia sebagai


makhluk sosial. Manusia itu lahir berlainan bentuk dan sifatnya yang berbeda agar
masing-masing saling melengkapi, saling membutuhkan. Mendambakan turunan
adalah kebahagiaan bagi pasangan suami istri dan dapat menjadi pelipur lara
dalam
kesunyian, juga sebagai pendukung utama terciptanya ketenteraman hidup sebagai
perwujudan dari rasa cinta dan kasih sayang. Produk bayi tabung telah
berkembang di Indonesia dan berbagai negara di kalangan yang beragama Islam.
Di Indonesia pasangan suami istri Markus dan Chai Lian, pasangan artis Surya

2
Saputra dan Cyntia Lamusu, Inul Daratista dan Adam Suseno, dan masyarakat
lainnya. Bayi tabung pada hakikatnya tidak bertentangan dengan sunnatullah,
malah justru membuktikan kebenaran sunnatullah, bahwa terciptanya manusia itu
dari sperma
yang bercampur dengan sel telur wanita sepanjang sperma berasal dari suami istri
yang sah dengan cara teknologi dari kedokteran yang sah.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan dalam makalah ini, dapat dirumuskan sebagai berikut:

1 Apa yang dimaksud dengan bayi tabung?


2 Bagaimankah sejarah bayi tabung di dunia?
3 Apa tujuan dilakukannya bayi tabung?
4 Apa saja macam-macam proses bayi tabung?
5 Bagaimana proses pembuatan bayi tabung?
6 Apa saja dampak dari melakukan bayi tabung?
7 Bagaimana hukum bayi tabung menurut Islam?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut:

1. Untuk memahami pengertian bayi tabung.


2. Untuk mengetahui sejarah bayi tabung di dunia.
3. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya bayi tabung.
4. Untuk mengetahui macam-macam proses bayi tabung.
5. Untuk mempelajari proses pembuatan bayi tabung.
6. Untuk mengetahui dampak dari melakukan bayi tabung.
7. Untuk mengetahui hukum bayi tabung menurut Islam.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kutipan


Kutipan adalah suatu pernyataan yang ditulis berdasarkan pendapat, buah
pikiran, definisi, dan rumusan. Kutipan juga dapat diartikan sebagai pengulangan
suatu kalimat terkenal yang ditandai dengan tanda kutip. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pengertian kutipan adalah pengambilan satu kalimat atau lebih
dari sebuah karya tulisan lain yang dijadikan tujuan ilustrasi untuk memperkuat
atau memperkokoh argumen yang terdapat di dalam tulisan, jadi dapat diartikan
bahwa pengertian kutipan bisa ditulis oleh penulis dan penulis dapat menulis
ulang terhadap bahan bacaan, pustaka atau referensi yang sudah dibaca dan akan
dijadikan acuan.
Kutipan harus ditulis secara valid dan harus dapat
dipertanggungjawabkan dalam kegiatan menulis. Kutipan dapat dijadikan sebagai
acuan untuk menulis ringkasan atau ikhtisar suatu karya tulis, kutipan juga
biasanya merupakan serangkaian proses reproduksi penulis, di mana penulis dapat
mengambil gambaran terhadap bacaannya dan dapat memilih bahan bacaan yang
bisa digunakan di dalam karya ilmiah sebagai rujukan.
Dengan demikian, kutipan secara umum yaitu suatu kegiatan menulis satu
kalimat atau lebih dari karya tulis lain yang kemudian dapat dipertanggung
jawabkan untuk tujuan memberikan ilustrasi atau memperkuat argumen penulis
dalam penyusunan karya tulis atau karya ilmiah.
Selain pengertian kutipan secara umum, kutipan juga memiliki arti
berbeda atau pandangan berbeda menurut beberapa ahli :
1. Keraf
Menurut Keraf, pengertian kutipan adalah bagian dari suatu pernyataan
maupun pendapat yang telah terdokumentasi. Pengertian kutipan dilakukan
apabila penulis sudah memperoleh sebuah kerangka berpikir yang mantap.
Kutipan bisa dijadikan pilihan dan menjadi berfungsi jika pengertian kutipan
hanya diselipkan sebagai bahan bukti untuk dapat menunjang pendapat penulis.

4
2. Azahari
Azahari berpendapat bahwa pengertian kutipan merupakan bagian dari
pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis
lain, atau penulis yang telah terdokumentasi serta dikutip untuk dibahas dan
ditelaah berkaitan dengan materi penulisan.
3. Hariwijaya dan Triton
Karena mengutip adalah pekerjaan yang menunjukkan kredibilitas penulis,
maka Hariwijaya dan Triton mengungkapkan pengertian kutipan harus dipelajari
mengenai teknik pengutipan sesuai dengan standar ilmiah.

Jika diambil kesimpulan dari pendapat para ahli, maka, karya ilmiah tidak
boleh hanya ditulis dari berbagai kutipan demi kutipan, tetapi hanya disisipkan
kutipan sebagai penguat dan pelengkapnya, serta memuat materi dan teori yang
valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.2 Tujuan Penggunaan Kutipan


Jika pengertian kutipan, fungsi kutipan, dan manfaat kutipan telah dibahas,
maka perlu diketahui bahwa kutipan juga memiliki tujuan. Tujuan ditulisnya
kutipan dalam karya tulis, skripsi, artikel, dan lain sebagainya sebagai penguat
atau pengokohan argumentasi dalam sebuah karya tulis atau karangan. Jadi,
penulis suatu karya ilmiah tidak perlu menghabiskan waktunya untuk menyelidiki
hal yang telah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, mereka cukup mengutip
karya dari penulis lain tersebut.

Tujuan ditulisnya kutipan adalah sebagai berikut :

1. Kutipan ditulis sebagai landasan teori dari karya ilmiah atau suatu karangan.
2. Kutipan ditulis sebagai penguat argumen atau pendapat penulis.
3. Kutipan ditulis sebagai penjelasan dari suatu uraian terhadap materi atau teori
yang sudah diambil.
4. Kutipan bisa dijadikan sebagai bahan bukti untuk dapat menunjang teori atau
materi yang diangkat.

Oleh sebab itu, penulis tidak perlu buang-buang waktu untuk meneliti dan
menganalisis hal yang sebelumnya sudah diteliti oleh penulis lain.

5
2.3 Jenis Kutipan
2.3.1 Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara


lengkap atau persis kata demi kata,kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.
Cara penulisannya sebagai berikut;

1. Tidak lebih dari empat baris


1) Kutipan diintegrasikan dengan teks
2) Jarak antar baris kutipan dua spasi
3) Kutipan diapit dengan tanda kutip
4) Sudah kutipan selesai, langsung dibelakang yang dikutip
Dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan
menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor
halam tempat kutipan itu.

2. Lebih empat baris


1) Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
2) Jarak antara kutipan satu spasi
3) Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alenia teks pengarang atau
pengutip. Bila kutipan dimulai dengan Alinea baru, maka baris pertama kutipan
dimasukkan lagi 5-7 ketukan
4) Kutipan diambil oleh tanda kutip.
5) Di belakang kutipan diberi sumber kutipan
Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi
sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai sebuah penghilangan
kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan menandai
adanya kesalahan dalam kalimat.
Jenis- jenis kutipan langsung antara lain,

1. Kutipan Langsung Panjang

Kutipan langsung panjang memiliki syarat penulisannya harus sesuai dengan


APA Style (American Psychology Association) yaitu panjang kalimat yang
dikutip lebih dari 40 kata. Penulisan kutipan juga sesuai dengan MLA Style

6
(Modern Language Association) yaitu panjang kalimat yang dikutip lebih dari 4
baris.

Penulisan kutipan langsung panjang memiliki ciri-ciri, yaitu:

1) Dipisahkan dari teks yang menggunakan spasi


2) Diberi jarak rapat antarbaris dalam kutipan
3) Diapit dengan tanda kutip
2. Kutipan Langsung Pendek

Pengertian kutipan langsung pendek biasanya panjangnya kurang dari 4 baris


dan teks yang dikutip dimasukkan ke dalam bagian penulisannya sebagai
kelanjutan tubuh tulisan dengan menggunakan tanda kutip pada awal dan akhir
kutipan untuk memisahkan kalimat kutipan dengan kalimat penulis

Penulisan kutipan langsung pendek memiliki ciri-ciri, yaitu:

1) Terintegrasi langsung dengan teks


2) Berjarak antarbaris yang sama dengan teks
3) Diapit dengan tanda kutip
4) Tidak lebih dari empat baris

2.3.2 Kutipan Tidak Langsung

Penulis melakukan paraphrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang


disusunya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/ inti sari dari sumber yang
dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip
menjadi ikhtisar atau itisari berdasarkan apa yang dikutipnya.

Adapaun cara peraturan dalam pembuatanya adalah sebagai berikut :

1. Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi


rangkap sebagaimana teks bisa
2. Semua kutipan harus dirujuk
3. Kutipan di intregasikan dengan teks
4. Kutipan tidak diapit tanda kutip
5. Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung kutipan.

7
6. Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum
dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan
diantara tanda kurung.
7. Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung,
dimulai dengan nama akhir sebagaiman tercantum dalam daftar Pustaka, ttik
dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.

Contoh Kutipan Tidak Langsung

Oleh sebab itu, ketrampilan dan kejelian dalam menerapkan teori


penerjemahan akan menentukan keberhasilan terjemahannya. Pemahaman
terhadap konsep umum teori penerjemahan adalah penting dan bermanfaat
baginya (Nababan, 2003, 16).

2.4 Catatan Kaki (footnote)


Catatan kaki (footnote) adalah catatan kaki halaman untuk menyatakan sumber
suatu kutipan, pendapat, peryataan, atau ikhtisar. Cara ini agak rumit. tetapi
memiliki kelebihan, yakni pembaca akan dapat menelusuri semua sumber yang
dipakai oleh penulisnya. Mengapa? Kerena semua buku atau sumber lain yang
terdapat dalam daftar pustaka tertera jelas di catatan kaki.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan catatan kaki adalah
sebagai berikut.

1. Nomor catatan kaki agak diangkat sedikit diatas baris biasa, tetapi tidak sampai
setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau tepi teks,
atau sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua
baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.
2. Nama pengarang ditulis Menurut urutan nama aslinya. Pangkat ataugelar
seperti Prof., Dr., Ir., dsb tidak perlu dicantumkan.
3. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring
jika diketik dengan komputer.
4. Jika buku, Majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang. nama
pengarang dicantumkan semua.

8
5. Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang pertama,
lalu dibelakangnya ditulis et al., atau dkk.

2.4.1 Fungsi Catatan Kaki


Catatan kaki juga memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
1. Untuk Menambah Informasi Pada Karya Ilmiah
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa catatan kaki merupakan
keterangan dari kutipan yang ada pada karya ilmiah. Oleh karena itu, dengan
dibuatnya catatan kaki, maka berfungsi untuk menambah informasi pada karya
ilmiah. Dengan adanya informasi tambahan ini, suatu pembahasan dalam karya
ilmiah menjadi lebih tajam dan lebih kompleks.
2. Untuk Memberikan Keterangan pada Suatu Pembahasan
Selain berfungsi untuk untuk menambah informasi pada karya ilmiah,
catatan kaki juga berfungsi untuk memberikan keterangan pada suatu
pembahasan. Dalam hal ini, keterangan yang dimaksud biasanya berupa kutipan
langsung atau kutipan tidak langsung. Adanya catatan kaki ini membuat pembaca
menjadi lebih mudah dalam mencari sumber rujukan pada topik permasalahan
tertentu.
3. Untuk Bukti Sumber Data
Fungsi terakhir dari ditulisnya catatan kaki adalah untuk bukti sumber
data. Tanpa adanya bukti sumber data pada karya ilmiah, maka sumber data yang
digunakan menjadi tidak valid. Catatan kaki yang berfungsi untuk bukti sumber
data dapat menjelaskan dari mana sumber data itu berasal (penulis, tahun terbit,
nomor halaman, dan judul sumber data). Dengan begitu, pembaca lebih mudah
dalam mencari sumber data yang ada pada suatu karya ilmiah.

2.5 Kutipan Ucapan Lisan


Dalam karya-karya ilmiah atau tulisan-tulisan lainya, sering pula dibuat
kutipan-kutipan atas ucapan-ucapan lisan, entah yang diberikan dalam ceramah-
ceramah, kuliah-kuliah atau wawancara-wawancara sebenarnya kutipan atas
sumber semacam ini sulit dipercaya, kecuali mungkin ucapan yang disampaikan
seorang tokoh yang penting dalam suatu kesempatan yang luar biasa, serta dapat
diikuti oleh masyarakat luas.

9
Bila penulis ingin memasukkan juga kutipan semacam ini di dalam
tulisannya, maka sebaiknya ia memperhatikan naskah kutipan itu terlebih dahulu
kepada orang yang memberi keterangan itu untuk mendapatkan pengesahannya.
Kalau ada kekurangan atau kesalahan dapat diadakan perbaikan terlebih dahulu
oleh yang bersangkutan. Dengan demikian timbul bantahan atau hal-hal yang
tidak diingikan kemudian hari.Sumber ucapan lisan itu tidak dapat dimasukkan
langsung dalam teks, dapat pula dimasukkan dalam catatan kaki seandainya
menganggu jalannya teks itu sendiri.

Contoh dengan cara yang pertama :

Dalam menjawab Nota Keuangan & RAPBD Daerah Khusus Ibukota


tahun 1973, tanggal 2 Februari 1973, Gubernur Ali Sadikin mengatakan antara
lain :”… Tetapi apabila kita jujur berkenan melihat persoalan itu pada perspektif
yang lebih luas dan pada proporsi yang wajar, maka terlihat bahwa kepentingan
umum memang benar menuntut adanya pengorbanan-pengorbanan …”

Contoh dengan cara yang kedua :

Dalam usaha meremajakan Ibukota, Pemerintah DKI jaya selalu berusaha


memperkecil pengorbanan. Pengorbanan inilah yang pada instansi pertama sering
dirasakan membawa akibat yang kurang menyenangkan bagi sementara pihak
yang terkena ketentuan itu. Kepentingan umum akhirnya menuntut yang
demikian, sebagaimana yang ditegaskan dengan kata-kata berikut: “…Tetapi
apabila kita jujur berkenan melihat persoalan itu pada perspektif yang lebih luas
dan pada proporsi yang wajar, maka terlihat bahwa kepentingan umum memang
benar menuntut adanya pengorbanan-pengorbanan …”²

2.6 Tujuan Sistem Rujukan


Dalam setiap penulisan karya ilmiah, mestilah memiliki sebuah rujukan atau
referensi. Karya yang dibuat untuk ini tentunya membutuhkan beberapa agar apa
yang ditulis menjadi mendekati kebenaran. Artinya tidak ditulis secara
langsung. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari referensi atau rujukan dalam
sebuah karya tulis ilmiah;

10
1. Sebagai Bukti

Seperti yang sudah saya katakan, referensi atau rujukan ini bertindak
sebagai pendukung atas apa yang ditulis seseorang dalam karya
ilmiahnya. Pendukung ini berguna sebagai bukti bahwa objek yang ia tulis dan
teori yang ia lemparkan, memiliki pembenaran dengan adanya acuan tersebut.

2. Plagiarisme
Sebagai pendukung atau bukti dari objek yang disampaikan, referensi atau
rujukan ini juga merupakan pengingat bagi penulis apakah hal yang dituliskannya
pernah dituliskan sebelumnya atau tidak. Hal ini berguna untuk menghindari
plagiarisme. Agar semua yang ditulis oleh si individu, tetap autentik dan tidak
mengingkari aturan-kaidah Hak kekayaan atas Intelektual.
3. Landasan Teori
Kutipan atau rujukan atau biasa disebut rujukan ini juga bertujuan sebagai
landasan teori bagi sang penulis. Ini membantu penulis untuk lebih menuliskan
tulisannya secara sistematis dan tertata.

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kutipan adalah pengambilan satu kalimat atau lebih dari sebuah karya tulisan
lain yang dijadikan tujuan ilustrasi untuk memperkuat atau memperkokoh
argumen yang terdapat di dalam tulisan , jadi dapat diartikan bahwa pengertian
kutipan bisa ditulis oleh penulis dan penulis dapat menulis ulang terhadap bahan
bacaan , pustaka atau referensi yang sudah dibaca dan akan dijadikan acuan.
Tujuan ditulisnya kutipan dalam karya tulis, skripsi, artikel, dan lain sebagainya
sebagai penguat atau pengokohan argumentasi dalam sebuah karya tulis atau
karangan.

Dapat disimpulkan bahwa kutipan berperan penting dalam pargaraf karena


dapat menunjang fakta, konsep, gagasan, ide, atau bisa juga dimanfaatkan dalam
menyampaikan informasi mengenai sumber data dan berbagai hal yang relevan.
Kutipan yang digunakan untuk menunjang fakta biasanya disebut dengan catatan
acuan.

3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun, apabila ada kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan maupun penyampaian makalah ini, kami mohon
maaf. Akhir kata, penulis juga mengharapkan saran yang membangun guna
memperbaiki makalah kami yang selanjutnya. Terima kasih atas perhatiannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahyar, J. (2015). Bahasa Indonesia dan Penulisan Ilmiah. Aceh: BieNa Edukasi.
Amaliah, R. dkk. (2016). Cerdas Menulis Karya Ilmiah. Malang: Gunung
Samudera.
Anira. (2012). Materi Kutipan. Diakses pada 10 November 2022 melalui
https://aanborneo.blogspot.com/2012/10/materi kutipan.html
Jalil, I. (2012). Pengutipan. Diakses pada 10 November 2022 melalui
https://mickeybal.wordpress.com/tag/prinsip
Jihad, A., & Suyanto. (2009). Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Penerbit Eduka.
Puspa, S. (2019, Desember 27). Makalah Kutipan. Scribd. Diakses pada 10
November 2022 melalui
https://www.scribd.com/document/441009909/MAKALAH-KUTIPAN
Salma. (2021, Desember). Pengertian Kutipan. Penerbit Deepublish. Diakses
pada 09 November 2022 melalui
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kutipan/amp/
Suaedi. (2015). Penulisan Ilmiah. Bogor: IPB Press.

13

Anda mungkin juga menyukai