Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAYI TABUNG

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah pembelajaran fiqih kontemporer pada progran studi
pendidikan agama islam institut agama islam negeri palopo

IAIN PALOPO

Di susun Oleh

Rianti tasman 2202010117

Ika nurjanna 2202010118

Dosen pengampuh

Muh. Agil Amin, S.Pd.I.,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS


TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM
(IAIN) PALOPO

2024
KATA PENGANTAR

Segala puji allah ALLAH Swt, berkat rahmat dan hidayahnya kami mampu
menyelesaikan makalah mengenai “BAYI TABUNG” . secara khusus makalah ini kami
susun sebagai pedoman yang diberikan kepada kami.

Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulita dan hambatan yang kami alami,
namun berkat dukungan, semangat dan dorongan, sehingga kami mampu
menyelesaikannya. Oleh karen itu, kami pada kesempatan ini mengucapkan terimah kasi
kepada dosen yang telah memerikan tudas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas makalah ini da juga semua teman kelompok yang telah
membantu dan mengatasi kesulitan sehingga tugas makalah ini bisa selesai.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya mata kuliah
pisikologi pendidikan dan penulispada khusus nya. Penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurnah untuk itu kami parah penulis
mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah yang lebih
baik.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................4
Latar belakang............................................................................................................................................4
Rumusan masalah.......................................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................................................6
Pengertian Dan Proses Bayi Tabung..........................................................................................................6
Tujuan bayi tabung.....................................................................................................................................7
Dampak positif dan dampak negatif kehadiran bayi tabung......................................................................7
Dampak positif.......................................................................................................................................8
Hukum bayi tabung menurut islam............................................................................................................9
BAB III.........................................................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................................................................12
KESIMPULAN........................................................................................................................................12
SARAN........................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Banyak pasangan suami istri yang sudah bertahun tahun menikah tapi belum di
karuniai anak. Merekapun gelisa, usia yang semakin tua, tapi belum mempunyai anak.
Ajaran syariat islam mengajarkan kita untuk tidak boleh berputus asa dan
menganjurkan untuk senantiasa beriktiar (usaha) dalam menaggapi karunia Allah
SWT. Demikian halnya diantara panca maslahat yang dayomi oleh maqashid asy-
syariah (tujuan filisofis syariah islam) adalah hifdz an-nasl (memelihara fungsi dan
kesucian reproduksi) bagi kelangsungan dan kesinambuangan generasi umat
manusian.Allah telah menjanjikan setiap kesulitan ada solusi.QS.AL-Insyirah:5
termauk kesuliatan reproduksi manusia dengan adanya kemajuan teknologi
kedokteran dan ilmu biologi modern yang Allah karuniakan kepada umat manusia
agar mereka bersyukur dengan mengunakannya sesuai kaedah ajaran-Nya.

Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara yang alami
pula(hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang telah di tetapkan Allah untuk
Manusia.Akan tetapi pembuahan alami ini tekadang sulit terwujud,misalnya rusaknya
atau tertutupnya saluran indung telur (tuba fallopii)yang membawa sel telur ke rahim
serta tidak dapat diatasi dengan cara membukanya atau mengobatinya.Atau karena sel
sperma suami lemah atau tidak mampu menjangkau rahim isteri untuk bertemu
dengan sel telur, serta tidak dapat diatasi dengan cara memperkuat sel sperma
tersebut,atau mengupayakan sampainya sel sperma ke rahim isteri agar bertemu
dengan sel telur disana. Semua ini akan meniadakan kelahiran dan menghambat suami
isteri untuk berbanyak anak. Padahal islam telah menganjurkan dan mendorong hal
tersebut dan kaum muslimin pun telah disunnahkan melakukannya.

Dengan maju pesatnya, dibidang teknologi,kini banyak telnologo-teknologi yang


mampu menciptakan / membuat bermacam-macam produk hasil teknologi mutakhir
adalah dibidang biologi, salah satunya adanaya bayi tabung untuk mengatasi
permasahan yang telah diuraikan diatas.tersebut,namun mereka belum tahu pasti
apakah produk-produk hasil teknologi tersebut dibenarkan menurut hukum.
2. Rumusan masalah
a. Apa yang di maksud dengan bayi tabung dan bagaimana proses pembuatannya.
b. Apakah tujuan dari adanya bayi tabung.
c. Dampak negatif dan positif kehadiran bayi tabung.
d. Bagaimana hukum bayi tabung menurut islam.
3. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian dan proses bayi tabung
b. Untuk mengetahui tujuan bayi tabung
c. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif kehadiran bayi tabung
d. Untuk mengetahui hukum bayi tabung menuruit islam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Proses Bayi Tabung

Dalam bahasa inggris bayi tabung di kenal dengan In fitroFestilisatoin yang di rintis
oleh PC steptoe RG Edwars pada tahun 1977 jika di lihat dari kata ‘bayi’ dan
‘tabung’, bayi tabung berarti bayi dari hasil pembuahan di tabung 1. Dalam istilah,
bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh
sang wanita in fitro (di dalam gelas kaca).2

Bayi tabung pada dasarnya merupakan bayi hasil konspsi (dari pertemuan antara sel
telur dan sperma) yang di lakukan dalam sebuah tabung yang di persiapkan sedemikian
rupa di laboratorium. Di dalam laboratorium tabung tersebut di bust sedemikian rupa
sehingga menyerupai dengan tempat pembuahannya yang asli yaitu rahim ibu atau
wanita. Di buat sedemikian rupa sehingga tempretur dan situasinya persis sama dengan
aslinya.

Setelah pembuahan hasil konsepsi tersebut di pelihara beberapa saat dalam dalam
tabung tersebut sampai pada saat suatu saat tertentu di cengkokkan ke dalam rahim
wanita. Sudah tentu wanita tersebut. Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh
sebagaimana layaknya dalam rahim wanita. Sudah tentu wanita tersebut akan
mengalami keehamilan, perkembangan selama kehamilan seperti biasa. 3

B. Tujuan bayi tabung

Pada mula program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri
yang tidak mungkin memiliki keturunan secara alami di sebabkan tuba falopi istrinya
mengalami kerusakan yang permanen.

1
Habieb, “contoh makalah bayi tabung dalam pandangan hukum islam”,
https://www.academia.edu/19363633/contoh-makalah-bayi-tabung-dalam-pandangan-islam ( di akses pada
11 mei 2019)
2
Kontributor wikipedia.”fertilisasi in vitro” wikipedia,ensiklopedia bebas,
https://id.wikipedia.org/indeks.php?title=invitro.
3
Habieb, Op cit
Namun kemudian ada perkembangan di mana kemudian program ini di terapkan pula
pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang meyebabkan tidak di
mungkinkan untuk memproleh keturunan.

Selain itu beberapa kondisi seperti di bawah ini yang kemungkinan menyebabkan sulit hamil
dan di sarankan menggunakan prosedur bayi tabung.

1. Kelainan genetik
2. Kondisi kesehatan yang tengah menderita penyakit serius seperti kanker
3. Ganguan pada tuba falopi atau rahim berupa kerusakan atau sumbatan jalur sel
telur
4. Ganguan ovulasi yang membuat produksi sel telur minimal.
5. Endometriosis.
6. Produksi sperma dengan kuantitas yang rendah.
7. Masalah sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel telur atau sperma.
8. Sperma yang tidak mampu melewati leher rahim.
9. Alasan dari masalah ketidaksuburan yang tidak diketahui.
10. Memiliki resiko penyakit turunan.

Kelainan kondisi seperti di atas yang membuat istri menjadi sulit hamil,melaui
metode IVF,sel teklur yang sudah dibuahi dapat diskrining kode genetiknya untuk
memncari masalah genetik tertentu. Setelah embrio dinyatakan tidak memiliki resiko
penyakit yang dapat diturunkan, dapat di tanama pada rahim. Jadi, melalui metode
bayi tabung, istri memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan keberhasilan
kehamilan dan memiliki bayi yang sehat.4

C. Dampak positif dan dampak negatif kehadiran bayi tabung

1. Dampak positif

Anak adalah dambaan setiap pasanagan suami istri(pasutri). Tapi faktanya tak
semua pasutri dapat dengan mudah memperoleh keturunan . data menunjukan 11-15
persen pasutri dapat dengan mudah memperoleh keturunan,baik karena kurang subur
(subfertil) atau tidak subur (inferti).

4
Arrafina muslimah, “apa itu bayi tabung dan dan bagaimna prosesnaya”. https.//www.popmama.com
(indeks pada 11 mei 2019)
Kemajuan teknologi dan biologi kedokteran telah berhsil membantu pasangan suami
istri yang mengalami masalah kesuburan untuk memperoleh buah cinta
mereka,bahkan bisa memilih jenis kelamin serta diagnosis ganguan genetik bakal
janin. Di tanah air, teknologi yang bisa dinikmati baru sampai pada pembuatan bayi
tabung. Di makmal terpadu FKUI harga ditawarkan cukup terjangkau dengan suatu
siklus sekitar 30-40 juta rupiah.Namun yang menjadi keberhasilan bayi tabung di
indonesia masih kecil,sekitar 10%5
a. dampak negatif
Pada program bayi tabung proses pembuahan secara tidak alami, dilakuakan secara
buatan metode pembuatan buatan ini tidak menutupi kemungkinan menimbulkan
risiko.6
1. Adanya dugaan cacat bahwa sebagai dampak bayi tabung maupun pembuahan
buatan lain
2. Merupakan Tindakan Pembunuhan.
Secara etika dan moral sebagian masyarakat menolak karena proses
pembuahan pada bayi tabung dilakukan dengan menggunakan dengan cawan petri
sehingga embrio yang di perlakukan yang dimasukkan kembali ke rahim,
sedangkan sisanya “dibuang”. Hak hidup embrio inilah yang di permasalahkan,
sebab banyak yang memandang hal ini sebagai tindakan pemb nuhan.
3. Masalah dalam pendonoran sperma
Hubungan fudamental antara manusia terutama antara laki-laki dan
perempuam sebangai pasangan suami istri yang sah, kemudian di pertanyakan
eksitensinya bila memlakuan fertilisasi ivintro. Hal ini menhjadi lebih buruk lagi
bila sel telur dari suami yang sah, misalnya dari bank sperma atau telur.hal
laainya ialah bila menggunakan rahim kontrak karena istri tidak dapat
memelihara ebrio didalam rahimnya.
4. Hanya 20% saja kemungkinan program ini akan berhasil.
5. Adanya kemungakinan sang ibu terserang infeksi, romatoidarthiris tatu lupus dan
alergi.

D. Hukum bayi tabung menurut islam

5
Fiyan. “bayi tabung dan kloning sebagai alternatif baru kelangsungan hidup umat manusia”
https.//fiyanthebadboy.blongspot.com/2011/03/ilmu-kesehata.html.
6
Roy judika,” bayi tabung”,https.//www.academia,edu/1017257/bayi tabung.
Masalah bayi tabung (athafalul anabib) ini menurut pandangan islam termaksud
masalah kontemporer ijtihadiah, karena tidak terdapat hukumnya secara spesifik di
dalam al-qur’an dan as-sunnahbukan dalam kajian fiqih klasik sekalipun oleh karena
itu, dalam menyelesaikan masalah ini hendak di kaji menurut hukum islam dengan
menggunakan metode ijtihad yang lazimnya di pakai oleh para ahli ijtihad (mujahid),
agar dapat di temukan hukumnya yang sesuai dengan prinsip dan jiwa al-qur’an dan as-
sunah yang merupakan sumber pokok hukum islam.
Namun, kajian masalah mengenai bayi tabung ini sebaiknya menggunakan
pendekatan multi di siplineroleh para mujahiddan cendikiwian muslim dari berbagai
ilmu yang relevan,agar dapat di proleh kesimpulan hukum yang benar benar
propesional dan mendasar. Misalnya menggunakan ahli kedokteran. Peternakan, biologi
hukum, agama dan etika. Dua tahun sejak di temukan teknologi ini, para ulama di tanah
air telah menetapkan fatwa tentang bayi tabung\inseminasi buatan.7
a. Dassar hukum
1. Al-qur’an
a. Surah at-tin ayat 4
Yang artinya
“sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
seabaik baiknya”
Pada ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia di ciptakan oleh Allah
SWT sebagai mahluk yang mempunyai kelebihan atau keistimewaan
sehingga melebihi makhluk-makhluk Allah lainnya. Dan Allah sendiri
berkenan memuliakan manusia, maka sudah seharusnya anusia bisa
menghormati martabatnya sendiri dan juga menghormati matrabat sesama
manusia lainnya. Sebailiknya inseminasi buatan dan donor itu pada
hakikat merendahkan harkat manusia sejajar dengan hewan.
b. Surah al-isra ayat 70
Yang artinya
“dan sesungguhnya telah kami muliakan anak anak adam kami angkat
mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezeki dari baik baik,
dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan”

7
Muhammad nur,”hukum bayi tabung “, https.//www.era muslim.com/konsultasi fiqih-kontemporer/hukum-
bayi tabung.
Pada ayat tersebut di jelaskna bahwa allah menjelaskan bahwa allah
menciptakan manusia dengan sebaik baik bentuk dengan berbagai
kelebihan di bandingkan dengan makhluk lainnya. Sungguh Allah
menciptakan manusia denagn sempurnah dan memuliakan makhluk
ciptaannya. 8
Maka sepantasnya manusia menghormati martabatnya sendiri dan
manusia lainnya. Sedangkan telah kita di ketahui pada awalnya iseminasi
buatannya itu awalnya di lakukan pada hewan dan tumbuhan. Tetapi,
karena teknologi dan zaman semakin berkembang inseminasi buatan ini di
terapkan pada manusia. Dari segi etika dan moaral, jika tidak dalam
keadaan yang terpaksa dan benae benar darurat inseminasi buatan.9
2. Hadist nabi
Yang artinya
“ Tidak halal baginya seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir
airnya (sperma) pada tanaman orang lain ( vagina istri orang lain)”

(hadist riwayat abu daud, at-tirmizi, dan hadis ini di pegang sahi oleh ibnu
hibban)

Hadis di atas dapat di jadikan sebabagi dalil untuk mengharamkan inseminasi


buatan dengan donor sperma ataupun ovum. Karena pengertian airhujan atau
air pada umumnya , seperti tersebut dalam surah at-taha ayat 53 dan al-thariq
ayat 6.
3. Kaidah hukum fiqh islam
Bayi tabung buatan bila di lakukan dengan sel sperma dan ovum suami
istri sendiri, baik dengan cara pengambilan sperma suami, kemudian di
suntikkan kedalam vagina atau uterus istri maupun dengan cara pembuahan di
luar rahim, kemudian di tanam di dalam rahin istri, maka dari itu hal ini di
bolehkan asalkan keadaan suami isrti tersebut benar benar mengeluarkan
insemunasi buatan untuk membantu pasangan tersebut untuk memperoleh
keturunan.

8
Maressa, “hukum bayi tabung menurut islam dan dalilnya,”,https.//dalamislam.com/hukum-islam/hukum-
bayi-tabung-menurut islam.
9
Nur maharani,” bayi tabung dalam pandangan islam”,
https.//keperawatanreligionnurmaharani.wordpress,com
Hal ini sesuai dengan kaidah islam yang artinya:
Hajat (kebutuhan ya g sangat penting itu) di perlikan seperti dalam
keadaan terpaksa.
Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan dalam memperolrh
keturunan yang di tempuh dengan jalan inseminasi buatan “di bolehkan “
karena terdapat faktor darurat yang akhirnya di beri dispensasi oleh agama,
sebagaimna hadis yang mengatakan.
“tidak boleh mempersulit diri dan menyulitkan orang lain “
(HR, ibnu majjah yang bersumber dari abi sa’id al-hudri)
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Bayi tabung merupakan suatu peroses pembuatan sel telur oleh sperma di luar
tubuh sang wanita. Bayi tabung pada dasarnya merupakan bayi hasil konspsi
( pertemuan sel telur dan sperma) yang di lakukan dalam sebuah tabung yang
di persiapkan sedemikian rupa di laboratorium.

proses pebuatan bayi tabung mula mula dengan suatu alat khusus semacam
alat untuk laparoskopi di lakukan pengambilan sel telur dari wanita yang baru
saja mengalami ovulasi. Kemudian sel telur di ambil lalu di buahi dengan
sperma yang sudah dia siapkan dalam tabung yang suasananya yang di buat
perss seperti dalam rahim. Setelah pembuatan hasil konsepsi tersebut di
pelihara beberapa saat dalam tabung tersebut sampai pada suatu saat tertentu
akan di cangkokkan ke dalam rahim wanita tersebut. Selanjutnya di harapkan
embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya di dalam rahim wanita.

2. Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan


suami istri yang tidak mungkin memiliki keturunan secsra alamiah di
sebabkan tuba palopi isrtinya menaglami kerusakan yang permanen. Namun
kemudian mulai ada perkembangan di mana kemudian program ini di terapkan
pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang
menyebabkan tidak di mungkin kan untuk tidak memproleh memiliki
keturunan. Melalui metode bayi tabung, istri memiliki peluang besar untuk
mendapatkan keberhasilan kehamilan dan memiliki bayi yang sehat.

3. Dampak positif dari adanya bayi tabung dapat membantu pasutri yabg
mengalami masalah kesuburan untuk memproleh buah cinta mereka, bahkan
bisa memili jenis kelamin serta di agnosis angguan genetik bakal janin.

Sedangkan negatif dari adanya bayi tabung tidak menutp kemungkinan


menimbulkan resiko adanya dugaan cacat bawaan bayi, adanya anggapan
sebagai tindakan pembunuhan dari perspektif sebagian masyarakat, masalah
dalam proses bayi tabung dan adanya kemungkinan sang ibu terangsang
penyakit, laergi msupun infeksi.

4. Hasil ijtihad para ulama menetapkan bahwa bayi tabung di perbolehkan


asalkan tidak melanggar aturan yang sudah di atur dalan al-qur’an dan as-
sunnah dan dalam keadaan yang sangat di perlukan karena pasangan suami
istri tersebut sulit mendapatkan anak. Hal tersebut termasuk kedalam ihktiar
dan sesuai dengan kaidah fikih.

Secara garis besar dapat di simpulkan bahwa bayi tabung di laksanakan


dengan memenuhi syarat seperti, sperma dan ovum berasal dari pasutri yang
sah dan tidak berasal dari sperma dan ovum pendonor, bayi tabung tidak ti
titipkan ke dalam rahim wanita lain dan bayi tabung tidak menggunakan
sperma yang di bekukan dari suami yang telah meninggal dunia.

B. SARAN
Pemerintah hendaknya melarang bank nuthfa/sperma dan ovum untuk pembuatan
bayi tabung, karena sealain bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945, juga
bertentangan dengan norma agama dan moral serta perendahan harkat martabat
manusia di mana sejajar dengan hewan yang di iseminasi tanpa perlu adanya
perkawinan.
Pemerintah hendaknya mengizinkan, melayani, dan membantu keberhasilan dalam
proses serta permintaan bayi tabung dengan sel sperma dan ovum suami istri yang sah
(tanpa tranfer kedalam rahim wanita lain atau ibu titipan) dan sesuai dengan aturan
agama, serta pemerintah hendaknya melarang keras dan juga memberi hukuman
terhadap dokter dan siapapun yang melakukan inseminasi buatan apada manusia
dengan sperma dan ovum donor.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, muhammad daud. 1984. Kedudukan islam dan sistem hukum islam. Jakarta: yayasan
risalah.

Hasa, M. Ali. 1998. Masaul fiqiah al-hadits. Jakatra: PT. Igrafindo persada.

Zuhdi, masyfuk. 1989. Mashail fiqiyah. Jakatra: PT inti idayu pres.

Noya, Taufan. Bayi tabung. https://www.academia .edu/6781789/BAYI TABUNG.

Habibie. Contoh makalah bayi tabung dalam perdangan hukum islam.


https://www.academia.edu/19363633/contoh-makahalah-bayi-tabung-dalam-pandangan-
hukum -islam.

Ruslan, haeri, 2010. Apa hukum bayi tabung menurut islam.


https.//www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/fatwa/10/05/08/114856-apa-huku-
bayi-tabung-menurut-islam.

MUI. 1990. Keputusan majelis ulama indonesia tentang inseminasi buatan/bayi tabung ( No.
Kep. 952 /MUI/IX/1990). JAKARTA.

Anda mungkin juga menyukai