Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAYI TABUNG

DI SUSUN

OLEH

KELOMPOK 3:

 VITO OTMA SAPUTERA (220118071)


 APRIANTI SEREMANE (220118063)
 SARA PARELA’BI (220118085)
 KRISTI NATALIA T. (220118083)

KELAS: B11

FALKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat

dan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Bayi Tabung”

dengan waktu yang tepat.

Makalah ini memuat tentang bagaimana pandangan Hukum,Agama dan Medis mengenai bayi

tabung .

Penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.oleh

karena iu,kami mengharap kritik dan saran yang dapat membangun bagi para pembaca untuk

kami jadikan pelajaran,supaya kami dapat menulis makalah dengan lebih baik lagi dikemudian

hari.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua pembaca dan bisa

membantu meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.Sebagai penulis kami

mengucapkan mohon maaf jika ada terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,sekian dan

terima kasih.

Makale,29 April 2021

Penulis
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………… …………………………...i

KATA PENGANTAR………………………………………………..ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH………………………1

B.RUMUSAN MASALAH………………………………….2

C.TUJUAN…………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Bayi Tabung…………………………………...3

B.Tujuan Bayi Tabung……………………………………….3

C.Jenis-jenis Bayi Tabung………………………....………....3

D.Proses Pembuatan Bayi Tabung……………………………4

E.Dampak Dari Bayi Tabung…………………………………5

F.Bayi Tabung dipandang dari Beberapa Sudut……………..5

1. Sudut Pandang Hukum ……………………………..5


2. Sudut Pandang Medis……………………………….6
3. Sudut Pandang Alkitab……………………………..7

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ……………………………………………..8

B. SARAN…………………………………………………...…8

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….9


ii

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH


Pada dasarnya pembuahan yang dialami terjadi dalam rahim melalu cara yang alami pula

(hubungan seksual),sesuai dengan fitrah yang telah ditetapkan Allah untuk manusia.Setiap

pasangan suami istri pasti mengharapkan hadirnya seorang anak sebagai buah hati perkawinan

mereka.Akan tetapi pembuahan alami ini terkadang sulit terwujud,misalnya karena rusaknya atau

tertutupnya indung telur (tuba fallopi) yang membawa sel telur kerahim atau karena sel sperma

suami lemah sehingga tidak mampu menjangkau rahim istri. Semua ini akan meniadakan

kelahiran dan menghambat suami istri mendapatkan anak.

Dengan pesatnya kemajuan di bidang teknologi,kini banyak teknologi-teknologi yang

mampu menciptakan bermacam-macam produk hasil teknologi yang berkualitas.Diantara

produk teknologi muthakir adalah dibidang biologi.Salah satunya adalah bayi tabung untuk

mengatasi permasalahan yang telah diuraikan diatas.Pada dasarnya orang memuji keajuan

dibidang teknologi namun mereka belum tahu pasti apakah produk-produk hasil teknologi

dibenarkan menurut agama.Oleh karena hal diatas ,maka dalam makalah ini penulis akan lebih

banyak menjelaskan mengenai bayi tabung.

1
B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan bayi tabung?


2. Apa tujuan dilakukannya bayi tabung?
3. Apa saja jenis-jenis bayi tabung?
4. Bagaimana proses pembuatan bayi tabung bayi tabung?
5. Apa dampak melakukan bayi tabung?
6. Bagaimana pandangan dari berbagai sudut pandang tentang bayi tabung?

C.TUJUAN

1. Mengetahui serta memahami tentang bayi tabung


2. Mengetahui tujuan bayi tabung
3. Memahami sudut pandang bayi tabung

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Bayi Tabung

Bayi tabung adalah individu atau bayi yang pembuahannya terjadi diluar tubuhwanita,dengan
cara mempertemukan sel gemete (ga-met) betina (ovum) dengan sel jantan (spermatozoon)
dalam sebuah bejana yang dalam bejana telah disediakan medium yang cocok (suhunya dan
lembabnya) dengan didalam rahim sehingga hasil pembuahan yang terjadi dari dua sel tadi
menjadi morulla (moerbei) dan kemudian menjadi blastuta (pelembungan).

B.Tujuan Bayi Tabung

Tujuan dari program bayi tabung ini awalnya adalah untuk membantu pasangan suami istri
yang tidak dapat memiliki anak dikare nakan sang suami dan sang istri yang mengalami
kerusakan organ reproduksinya seperti pada tuba fallpopii. Seiring dengan berjalannya
waktu,tujuan dari program bayi tabung bertamb ah dengan membantu pasangan suami istri yang
memiliki penyakit atau kelainan lain yang menyebabkan istri tidak boleh hamil seperti penyakit
kanker rahim,

C.Jenis-Jenis Bayi Tabung

Berdasarkan sperma ovum dan embrio ditransplantasikan,bayi tabung dapat dibedakan


menjadi beberapa jenis diantaranya adalah:

1. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami istri
2. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami istri kemudian
embrionya ditransplantasikan kedalam rahim ibu pengganti (surrogate mother)
3. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari suami dan ovum dari donor kemudian
embrionya ditransplantasikan kedalam rahim istri.
4. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor dan ovum dari istri kemudian
embrionya ditransplantasikan kedalam rahim istri
3
5. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor dan ovum dari istri kemudian
embrionya ditransplantasikan kedalam rahim ibu pengganti (surrogate mother)
6. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari suami dan ovum dari donor kemudian
embrionya ditransplantasikan kedalam rahim ibu pengganti (surrogate mother).
7. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor dan ovum dari kemudian embrionnya
ditransplantasikan kedalam rahim ibu pengganti (surrogate mother)
8. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari donor kemudian embrionya
ditransplantasikan kedalam rahim istri
9. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari donor kemudian
ditransplantasikan ke dalam rahim ibu pengganti (surrogate mother)

D.Proses Pembuatan Bayi Tabungan

Berikut beberapa tahapan dalam proses bayi tabung adalah sebagai berikut :

1. Seleksi pasien.Pada proses ini tingkat kesuburan istri dan suami akan dilihat.
2. Merangsang indung telur.Dalam ovulasi alamih dibutuhkan hanya satu sel telur.
3. Pemantauan perumbuhan folikel (cairan tempat pertumbuhan sel telur) melalui
ultrasonografi untuk melihat kematangan sel telur yang akan diambil.
4. Mematangkan sel telur
5. Pengambilan sel telur dari tubuh ibu.
6. Pengambilan sel sperma suami melalui mansturbasi
7. Pembuahan yang dibantu oleh dokter di laboratorium.
8. Pengembangan menjadi embrio
9. Pengutan dinding rahim agar siap menerima kehadiran janin
10. Embrio yang tersisa akan dibekukan dan disimpan,dan kembali dimasukkan kedalam
11. rahim ibu jika kehamilan gagal terjadi atau untuk kehamilan selanjutnya.

4
E.Dari Bayi Tabung

Bayi tabung memiliki 2 dampak positif dan negative yaitu sebagai berikut:

1. Dampak positif
Bayi tabung merupan proses yang diperuntukkan bagi pasangan suami istri yang
tidak memiliki keturunan,sehingga bayi tabung adalah sebuah harapan bagi
pasangan suami istri untuk mempunyai anak.
2. Dampak negatif
selain memiliki dampak positif terdapat pula dampak negative yaitu sebagai
berikut:
a. Kemungkinan kelainan genetic
b. Efek samping dari obat pemicu ovulasi dalam proses bayi tabung.

F.BAYI TABUNG DIPANDANG DARI BERBAGAI SUDUT


1.Sudut Pandang Hukum

Berdasarkan jenis hukum di Indonesia terdapat 2 jenis hukum yang menmandang

tentang proses bayi tabung yaitu sebagai berikut:

1) Hukum perdata

Berdasarkan hukum perdata di Indonesia terdapat 2 pandangan mengenai tentang

proses bayi tabung sebagai berikut:

a. Benih berasal dari pasangan suami istri.

Pada suatu kondisi terdapat 3 kondisi berdasarkan hukum yaitu sebagai berikut:

i. Apabila benih berasal dari suami istri yang sah dan embrionya ditranspalantasikan
kedalam rahim istri,maka anak tersebut baik secara biologis ataupun yuridis
mempunyai status anak yang sah dari pasangan tersebut.
5
ii. Berdasarkan hukum KHUPer pasal 255,apabila pada kondisi suami dan istri yang
telah bercerai tetapi embrio telah ditransplantasikan kedalam rahim ibu maka jika
anak itu lahir sebelum 300 hari perceraian,maka anak tersebut memiliki status anak
sah dari pasangan tersebut.
iii. Berdasarkan hukum UU No.1 Th 1974 pasal 42 dan KUHPer pasal 250,apabila
embrio ditransplantasikan kedalam rahim wanita lain yang bersuami, maka secara
yuridis status anak itu adalah sah dari pasangan pengamil, bukan pasangan yang
mempunyai benih.
b. Benih berasal dari pasangan suami istri dan pendonor
Jika benih bersal dari suami mandul dan istri subur atau sebaliknya suami subur istri
mandul, maka berdasarkan KUHPer pasal 250, proses bayi tabung dapat dilakukan
dengan persetujuan pasangan tersebut.

2) Hukum yuridis
Dari tinjauan yuridis menurut hukum perdata barat di Indonesia terhadap
kemungkinan yang terjadi dalam proses bayi tabung ditemukan beberapa kaidah hukum

yang sudah tidak relevan dan tidah dapat meng cover kebutuhan yang ada serta tidak
sesuai lagi perkembangan yang ada khususnya mengenai status sah yang lahir dan
pemusnahan kelebihan embrio yang ditransplantasikan kedalam rahim ibu.

2.Sudut Pandang Medis

Dalam proses bayi tabung berlangsung dilaboratorium dan dilaksanakan oleh tenaga medis

sampai menghasilkan embrio dan di impelementasikan kedalam rahim wanita yang

mengikuti program bayi tabung.Dari sisi medis bayi tabung tidak memiliki masalah kalau

sperma dan ovum berasal dari pasangan suami istri yang sah.
6

3.Sudut Pandang Alkitab

Masalah dalam bayi tabung juga dipandang bertentangan dengan alkitab .Tokoh-

Tokoh agama menilai bahwa pembuangan janin yang tidak digunakan dianggap pembunuhan

Ada beberapa pandangan Kristen terhadap bayi tabung.:

1.Melanggar hukum taurat yang ke-6

Dalam metode bayi tabung memaksa untuk mengorbankan janin untuk mendapatkan

satu janin disini sudah diartikan sebagai manusia,maka metode dalam bayi tabung pembuang

janin bisa dipandang sebagai kesengajaan untuk membunuh manusia.Hal ini bertentangan

dengan beberapa ayat dalam alkitab.Seperti dalam keluaran 20:13 “Jangan Membunuh”

2.Penggunaan sperma donor

Perkembangan teknik bayi tabung bisa sangat bertentangan dengan Alkitab apabila sperma

yang digunakan adalah sperma donor milik pria asing bukan milik suami sendiri,ini jelas

tidak bisa dibenarkan menurut alkitab.Keluaran 20:14 “Jangan Berzinah”

7
BAB

III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Bayi tabung adalah individu atau bayi yang pembuahannya terjadi diluar tubuh
wanita,dengan cara mempertemukan sel gemete (ga-met) betina (ovum) dengan sel jantan
(spermatozoon) dalam sebuah bejana telah disediakan medium yang cocok (suhunya dan
lembabnya) dengan didalam rahim sehingga hasil pembuahan yang terjadi dari dua sel menjadi
morulla (morbei) dan kemudian menjadi blastuta (pelembungan).

Pandangan bayi tabung dari segi etika Kristen adalah hal tidak bisa diterima bagi iman
Kristen,karena hal ini seakan menyaingi Allah.Dari sudut pandang etika Kristen yang
menentukan dan menciptakan kehidupan hanya Tuhan sendiri dan juga pembuatan bayi tabung
telah membuat manusia membunuh hak kehidupan dari embrio-embrio yang dibuat ii jelas
melanggar hukum Allah ,terdapat dalam keluaran 20:13”Jangan membunuh” yang termasuk
dalam kesepuluh firman Tuhan.

B.SARAN

Kita sebagai manusia yang mempunyai keyakinan dan kepercayaan yang kuat hendaknya
memahami betul larangan-larangan yang terdapat dalam kepercayaan yang kita anut. Khususnya
untuk kita agama kristiani,sesungguhnya bayi tabung adalah kegiatan yang melanggar ketetapan
Tuhan karena manusia berusaha menciptakan kehidupan sendiri.Dengan demikian hanya Tuhan
yang berhak menciptakan dan atas namanya segala sesuatu akan terjadi pada manusia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alkitab. 2012. Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia

Guwandi,J. 2007. Hukum dan Dokter. Jakarta : CV. Sagung Seto.

Jacoeb,T.Z. 2002. Bayi Tabung (fertilisasi in vitro) sebagai pilihan pasangan suami-istri

pedamba anak. Jakata : Yayasan SamMarie Binafiat.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010 .Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta : Rikena Cipta.

Soimin ,Soedharjo. 1995. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jakarta : Sinar Grafika.

Anda mungkin juga menyukai