BAYI TABUNG
DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK 3:
KELAS: B11
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat
dan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Bayi Tabung”
Makalah ini memuat tentang bagaimana pandangan Hukum,Agama dan Medis mengenai bayi
tabung .
Penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.oleh
karena iu,kami mengharap kritik dan saran yang dapat membangun bagi para pembaca untuk
kami jadikan pelajaran,supaya kami dapat menulis makalah dengan lebih baik lagi dikemudian
hari.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua pembaca dan bisa
mengucapkan mohon maaf jika ada terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,sekian dan
terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
B.RUMUSAN MASALAH………………………………….2
C.TUJUAN…………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ……………………………………………..8
B. SARAN…………………………………………………...…8
BAB I
PENDAHULUAN
(hubungan seksual),sesuai dengan fitrah yang telah ditetapkan Allah untuk manusia.Setiap
pasangan suami istri pasti mengharapkan hadirnya seorang anak sebagai buah hati perkawinan
mereka.Akan tetapi pembuahan alami ini terkadang sulit terwujud,misalnya karena rusaknya atau
tertutupnya indung telur (tuba fallopi) yang membawa sel telur kerahim atau karena sel sperma
suami lemah sehingga tidak mampu menjangkau rahim istri. Semua ini akan meniadakan
produk teknologi muthakir adalah dibidang biologi.Salah satunya adalah bayi tabung untuk
mengatasi permasalahan yang telah diuraikan diatas.Pada dasarnya orang memuji keajuan
dibidang teknologi namun mereka belum tahu pasti apakah produk-produk hasil teknologi
dibenarkan menurut agama.Oleh karena hal diatas ,maka dalam makalah ini penulis akan lebih
1
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bayi tabung adalah individu atau bayi yang pembuahannya terjadi diluar tubuhwanita,dengan
cara mempertemukan sel gemete (ga-met) betina (ovum) dengan sel jantan (spermatozoon)
dalam sebuah bejana yang dalam bejana telah disediakan medium yang cocok (suhunya dan
lembabnya) dengan didalam rahim sehingga hasil pembuahan yang terjadi dari dua sel tadi
menjadi morulla (moerbei) dan kemudian menjadi blastuta (pelembungan).
Tujuan dari program bayi tabung ini awalnya adalah untuk membantu pasangan suami istri
yang tidak dapat memiliki anak dikare nakan sang suami dan sang istri yang mengalami
kerusakan organ reproduksinya seperti pada tuba fallpopii. Seiring dengan berjalannya
waktu,tujuan dari program bayi tabung bertamb ah dengan membantu pasangan suami istri yang
memiliki penyakit atau kelainan lain yang menyebabkan istri tidak boleh hamil seperti penyakit
kanker rahim,
1. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami istri
2. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami istri kemudian
embrionya ditransplantasikan kedalam rahim ibu pengganti (surrogate mother)
3. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari suami dan ovum dari donor kemudian
embrionya ditransplantasikan kedalam rahim istri.
4. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor dan ovum dari istri kemudian
embrionya ditransplantasikan kedalam rahim istri
3
5. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor dan ovum dari istri kemudian
embrionya ditransplantasikan kedalam rahim ibu pengganti (surrogate mother)
6. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari suami dan ovum dari donor kemudian
embrionya ditransplantasikan kedalam rahim ibu pengganti (surrogate mother).
7. Bayi tabung yang menggunakan sperma dari donor dan ovum dari kemudian embrionnya
ditransplantasikan kedalam rahim ibu pengganti (surrogate mother)
8. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari donor kemudian embrionya
ditransplantasikan kedalam rahim istri
9. Bayi tabung yang menggunakan sperma dan ovum dari donor kemudian
ditransplantasikan ke dalam rahim ibu pengganti (surrogate mother)
Berikut beberapa tahapan dalam proses bayi tabung adalah sebagai berikut :
1. Seleksi pasien.Pada proses ini tingkat kesuburan istri dan suami akan dilihat.
2. Merangsang indung telur.Dalam ovulasi alamih dibutuhkan hanya satu sel telur.
3. Pemantauan perumbuhan folikel (cairan tempat pertumbuhan sel telur) melalui
ultrasonografi untuk melihat kematangan sel telur yang akan diambil.
4. Mematangkan sel telur
5. Pengambilan sel telur dari tubuh ibu.
6. Pengambilan sel sperma suami melalui mansturbasi
7. Pembuahan yang dibantu oleh dokter di laboratorium.
8. Pengembangan menjadi embrio
9. Pengutan dinding rahim agar siap menerima kehadiran janin
10. Embrio yang tersisa akan dibekukan dan disimpan,dan kembali dimasukkan kedalam
11. rahim ibu jika kehamilan gagal terjadi atau untuk kehamilan selanjutnya.
4
E.Dari Bayi Tabung
Bayi tabung memiliki 2 dampak positif dan negative yaitu sebagai berikut:
1. Dampak positif
Bayi tabung merupan proses yang diperuntukkan bagi pasangan suami istri yang
tidak memiliki keturunan,sehingga bayi tabung adalah sebuah harapan bagi
pasangan suami istri untuk mempunyai anak.
2. Dampak negatif
selain memiliki dampak positif terdapat pula dampak negative yaitu sebagai
berikut:
a. Kemungkinan kelainan genetic
b. Efek samping dari obat pemicu ovulasi dalam proses bayi tabung.
1) Hukum perdata
Pada suatu kondisi terdapat 3 kondisi berdasarkan hukum yaitu sebagai berikut:
i. Apabila benih berasal dari suami istri yang sah dan embrionya ditranspalantasikan
kedalam rahim istri,maka anak tersebut baik secara biologis ataupun yuridis
mempunyai status anak yang sah dari pasangan tersebut.
5
ii. Berdasarkan hukum KHUPer pasal 255,apabila pada kondisi suami dan istri yang
telah bercerai tetapi embrio telah ditransplantasikan kedalam rahim ibu maka jika
anak itu lahir sebelum 300 hari perceraian,maka anak tersebut memiliki status anak
sah dari pasangan tersebut.
iii. Berdasarkan hukum UU No.1 Th 1974 pasal 42 dan KUHPer pasal 250,apabila
embrio ditransplantasikan kedalam rahim wanita lain yang bersuami, maka secara
yuridis status anak itu adalah sah dari pasangan pengamil, bukan pasangan yang
mempunyai benih.
b. Benih berasal dari pasangan suami istri dan pendonor
Jika benih bersal dari suami mandul dan istri subur atau sebaliknya suami subur istri
mandul, maka berdasarkan KUHPer pasal 250, proses bayi tabung dapat dilakukan
dengan persetujuan pasangan tersebut.
2) Hukum yuridis
Dari tinjauan yuridis menurut hukum perdata barat di Indonesia terhadap
kemungkinan yang terjadi dalam proses bayi tabung ditemukan beberapa kaidah hukum
yang sudah tidak relevan dan tidah dapat meng cover kebutuhan yang ada serta tidak
sesuai lagi perkembangan yang ada khususnya mengenai status sah yang lahir dan
pemusnahan kelebihan embrio yang ditransplantasikan kedalam rahim ibu.
Dalam proses bayi tabung berlangsung dilaboratorium dan dilaksanakan oleh tenaga medis
mengikuti program bayi tabung.Dari sisi medis bayi tabung tidak memiliki masalah kalau
sperma dan ovum berasal dari pasangan suami istri yang sah.
6
Masalah dalam bayi tabung juga dipandang bertentangan dengan alkitab .Tokoh-
Tokoh agama menilai bahwa pembuangan janin yang tidak digunakan dianggap pembunuhan
Dalam metode bayi tabung memaksa untuk mengorbankan janin untuk mendapatkan
satu janin disini sudah diartikan sebagai manusia,maka metode dalam bayi tabung pembuang
janin bisa dipandang sebagai kesengajaan untuk membunuh manusia.Hal ini bertentangan
dengan beberapa ayat dalam alkitab.Seperti dalam keluaran 20:13 “Jangan Membunuh”
Perkembangan teknik bayi tabung bisa sangat bertentangan dengan Alkitab apabila sperma
yang digunakan adalah sperma donor milik pria asing bukan milik suami sendiri,ini jelas
7
BAB
III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Bayi tabung adalah individu atau bayi yang pembuahannya terjadi diluar tubuh
wanita,dengan cara mempertemukan sel gemete (ga-met) betina (ovum) dengan sel jantan
(spermatozoon) dalam sebuah bejana telah disediakan medium yang cocok (suhunya dan
lembabnya) dengan didalam rahim sehingga hasil pembuahan yang terjadi dari dua sel menjadi
morulla (morbei) dan kemudian menjadi blastuta (pelembungan).
Pandangan bayi tabung dari segi etika Kristen adalah hal tidak bisa diterima bagi iman
Kristen,karena hal ini seakan menyaingi Allah.Dari sudut pandang etika Kristen yang
menentukan dan menciptakan kehidupan hanya Tuhan sendiri dan juga pembuatan bayi tabung
telah membuat manusia membunuh hak kehidupan dari embrio-embrio yang dibuat ii jelas
melanggar hukum Allah ,terdapat dalam keluaran 20:13”Jangan membunuh” yang termasuk
dalam kesepuluh firman Tuhan.
B.SARAN
Kita sebagai manusia yang mempunyai keyakinan dan kepercayaan yang kuat hendaknya
memahami betul larangan-larangan yang terdapat dalam kepercayaan yang kita anut. Khususnya
untuk kita agama kristiani,sesungguhnya bayi tabung adalah kegiatan yang melanggar ketetapan
Tuhan karena manusia berusaha menciptakan kehidupan sendiri.Dengan demikian hanya Tuhan
yang berhak menciptakan dan atas namanya segala sesuatu akan terjadi pada manusia.
8
DAFTAR PUSTAKA
Jacoeb,T.Z. 2002. Bayi Tabung (fertilisasi in vitro) sebagai pilihan pasangan suami-istri
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010 .Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta : Rikena Cipta.
Soimin ,Soedharjo. 1995. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jakarta : Sinar Grafika.