Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BAYI TABUNG DALAM PANDANGAN SEMUA AGAMA

DI SUSUN OLEH

NAMA: SISKA INDAH SARI


NIM: 163410004
PRODI : D3 ANALIS KESEHATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-
Nya, saya dapat menyelesaikan paper tentang “Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja”. Di dalam penyusunan karya tulis ini, penulis merasa bahwa banyak
hambatan yang penulis hadapi. Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak, hambatan-hambatan tersebut dapat penulis atasi sedikit demi
sedikit Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan di dalam penulisan
karya tulis ini. Demikian pula halnya, penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang demi penyempurnaan karya tulis ini untuk selanjutnya dapat menjadi lebih
baik dan mempunyai potensi untuk dikembangkan. Semoga karya tulis ini bisa
bermanfaat bagi teman-teman dan para pembaca dalam proses pembelajaran agar
lebih efektif. Mangupura, 31 Desember 2012 Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Manfaat dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Bayi Tabung
Proses terjadinya Bayi Tabung
Proses terjadinya Bayi Tabung……………………………………….
Cara menumbuhkan lebih dari satu sel………………………………...
BAB III PANDANGAN SEMUA AGAMA MENGENAI BAYI TABUNG
Pandangan agama Islam mengenai Bayi Tabung
Pandangan agama Khatolik mengenai Bayi Tabung
Pandangan agama Kristen Protestan mengenai Bayi Tabung
Pandangan agama Hindu mengenai Bayi Tabung
Pandangan agama Budha mengenai Bayi Tabung………………….
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya ( dari pertemuan
antara sel telur dan sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang
dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium. Didalam laboratorium tabung
tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai dengan tempat
pembuahannya yang asli yaitu rahim ibu atau wanita. Dibuat sedemikian rupa
sehingga temperatur dan situasinya persis sama dengan aslinya. Prosenya mula-
mula dengan suatu alat khusus semacam alat untuk laparoskopi dilakukan
pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja mengalami ovulasi. Kemudian
sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma yang sudah dipersiapkan
dalam tabung yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim. Setelah
pembuahan hasil konsepsi tersebut dipelihara beberapa saat dalam tabung tadi
sampai pada suatu saat tertentu akan dicangkokan ke dalam rahim wanita
tersebut. Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya
di dalam rahim wanita. Sudah tentu wanita tsb akan mengalami kehamilan,
perkembangan selama kehamilan seperti biasa. Sebelum ditemukannya teknik
bayi tabung, untuk menolong pasutri tak subur digunakan teknik inseminasi
buatan, yakni dengan cara penyemprotan sejumlah cairan semen suami ke dalam
rahim dengan bantuan alat suntik. Dengan cara ini diharapkan sperma lebih
mudah bertemu dengan sel telur. Sayang, tingkat keberhasilannya hanya 15%.
Pada teknik bayi tabung atau in vitro fertilization yang melahirkan Louis Brown,
pertama-tama dilakukan perangsangan indung telur sang istri dengan hormon
khusus untuk menumbuhkan lebih dari satu sel telur. Perangsangan berlangsung
5 - 6 minggu sampai sel telur dianggap cukup matang dan sudah saatnya
diambil. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:  Apa yang di maksud dengan
Bayi Tabung ?  Bagaimana proses terjadinya Bayi Tabung ?  Bagaimana cara
mereka menolong pasutri tak subur sebelum di temukannya Bayi Tabung ? 
Apa yang di lakukan untuk menumbuhkan lebih dari satu sel telur ? C. Tujuan
Makalah Berdasarkan rumusan masalah di atas ,makalah ini disususn dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:  Untuk mengetahui proses
terjadinya Bayi Tabung.  Untuk mengetahui di mana terjadinya proses
pembuahan.  Untuk mengetahui apakah setiap Agama di perbolehkan
melakukan Bayi Tabung. D. Manfaat Makalah a. Bagi penulis. Membantu
penulis mengetahui dan memahami secara mendalam tentang proses terjadinya
pembuahan pada Bayi Tabung.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bayi Tabung. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan bayi
tabung dan bagaimana prosesnya sampai melahirkan..? Bayi tabung adalah bayi
hasil konsepsinya ( dari pertemuan antara sel telur dan sperma) yang dilakukan
dalam sebuah tabung yang dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium.
Didalam laboratorium tabung tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga
menyerupai dengan tempat pembuahannya yang asli yaitu rahim ibu atau wanita.
2.2 Proses terjadinya Bayi Tabung. pengambilan sel telur dari wanita yang baru
saja mengalami ovulasi. Kemudian sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan
sperma yang sudah dipersiapkan dalam tabung yang suasananya dibuat persis
seperti dalam rahim. Setelah pembuahan hasil konsepsi tersebut dipelihara
beberapa saat dalam tabung tadi sampai pada suatu saat tertentu akan dicangkokan
ke dalam rahim wanita tersebut. Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh
sebagaimana layaknya di dalam rahim wanita. 2.3 Menolong pasutri tak subur
sebelum di temukannya Bayi Tabung. untuk menolong pasutri tak subur
digunakan teknik inseminasi buatan, yakni dengan cara penyemprotan sejumlah
cairan semen suami ke dalam rahim dengan bantuan alat suntik. Dengan cara ini
diharapkan sperma lebih mudah bertemu dengan sel telur. 2.4 Cara yang di
lakukan untuk menumbuhkan lebih dari satu sel telur pertama-tama dilakukan
perangsangan indung telur sang istri dengan hormon khusus untuk menumbuhkan
lebih dari satu sel telur. Perangsangan berlangsung 5 - 6 minggu sampai sel telur
dianggap cukup matang dan sudah saatnya diambil.
BAB III
PANDANGAN SETIAP AGAMA MENGENAI BAYI TABUNG
 Agama Islam. Sperma suami dan sel telur isterinya yang pertama diambil
dan dikumpulkan dalm sebuah tabung agar terjadi pembuahan. Setelah dirasa
cukup, maka hasil pembuahan tadi dipindahkan ke dalam rahim isteri kedua
dari laki-laki pemilik sperma tersebut. Walaupun isterinya pertama yang
mempunyai sel telur telah rela dalam hal tersebut, tetap saja bayi tabung
dengan proses semacam ini haram. Karena bisa saja isteri kedua yang dititipi
sel telur yang sudah dibuahi tersebut hamil dari hasil hubungan seks dengan
suaminya, sehingga bisa dimunkinkan bayi yang ada di dalm kandungan
kembar, dan ketika keduanya lahir tidak bisa dibedakan antara kebuanya,
tentunya ini akan menyebabkan pencampuran nasab yang dilarang dalm Islam.
 Agama Khatolik Gereja katolik tidak mengijinkan bayi tabung. Sebab bayi
tabung merupakan teknologi fertilisasi atau Konsepsi yang dilakukan oleh para
ahli. Jika manusia mengolah bayi tabung, artinya manusia itu sudah melampaui
kewajaran atau melebihi kuasa Allah Bapa yang sudah menciptakan manusia.
Jelas, fertilisasi in vitro menghapuskan tindakan kasih perkawinan sebagai
sarana terjadinya kehamilan, dan bukannya membantu tindakan kasih suami
isteri itu mencapai tujuannya yang alami. Kehidupan baru tidak dibuahkan
melalui suatu tindakan kasih antara suami dan isteri, melainkan melalui suatu
prosedur laboratorium yang dilakukan oleh para dokter atau ahli medis. Suami
dan isteri hanya sekedar sebagai sumber “bahan baku” telur dan sperma, yang
kemudian dimanipulasi oleh seorang ahli sehingga menyebabkan sperma
membuahi telur. Tak jarang pula dipergunakan telur atau sperma dari “donor”.
Artinya, ayah atau ibu genetik dari anak bisa saja seorang lain dari luar
perkawinan. Hal ini dapat menimbulkan situasi yang membingungkan bagi si
anak kelak, apabila ia mengetahui bahwa salah satu dari orangtua yang
membesarkannya, bukanlah orangtua bilogisnya.  Agama Kristen Protestan
Menurut pandangan agama Kristen protestan, program bayi tabung diizinkan
untuk dilaksanakan. Asalkan, dalam konteks yang melaksanakannya adalah
pasangan suami isteri yang sudah diberkati atau dinikahi. Program ini
dilaksanakan karena banyak orang yang masih mendambakan anak yang lahir
dari rahimnya sendiri. Tuhan berfirman "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar,
tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar,
tetapi bukan segala sesuatu membangun. (l korintus 10:23). Program bayi
tabung merupakan hasil pemikiran manusia. TUHAN Allah membentuk
manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya,- demikian manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kejadian
2:7).10 Bayi tabung boleh dilakukan asalkan dilakukan oleh pasangan suami
isteri yang sah dan tidak melibatkan orang lain. Maksudnya tidak menyewa
rahim atau mengambil sel telur milik wanita lain selain isterinya. Dan tidak
mengambil atau menggunakan sperma laki-laki lain selain suaminya.
Mengapa? karena lebih baik orang itu suami atau isteri menikah lagi, dari pada
melakukan hal ini. Karena perbuatan ini adalah pebuatan berzinah.  Agama
Hindu. "Embrio adalah mahluk hidup. Sejak bersatunya sel telur dan sperma,
ruh Brahman sudah ada didalamnya, tanda-tanda kehidupan ini jelas terlihat.
Karena itu, embrio yang dihasilkan baik secara alarm" (hamil karena hubungan
seks/tanpa menggunakan teknologi fertilisasi), dan kehamilan non alami (hamil
karena menggunakan teknologi fertilisasi; Bayi tabung) merupakan suatu hasil
ciptaan Ranying Hatalla dan hasil ciptaan manusia. Menurut agama kaharingan
program bayi tabung tidak disetujui karena sudah melanggar ketentuan.
Maksudnya sudah melanggar kewajaran Tuhan (Ranying Hatalla) untuk
menciptakan manusia.  Agama Budha. Dalam pandangan Agama Buddha,
perkawinan adalah suatu pilihan dan bukan kewajiban. Artinya, seseorang
dalam menjalani kehidupan ini boleh memilih hidup berumah tangga ataupun
hidup sendiri. Hidup sendiri dapat menjadi pertapa di vihara – sebagai
Bhikkhu, samanera, anagarini, silacarini – ataupun tinggal di rumah sebagai
anggota masyarakat biasa. Sesungguhnya dalam Agama Buddha, hidup
berumah tangga ataupun tidak adalah sama saja. Masalah terpenting di sini
adalah kualitas kehidupannya. Apabila seseorang berniat berumah tangga,
maka hendaknya ia konsekuen dan setia dengan pilihannya, melaksanakan
segala tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Orang yang demikian
ini sesungguhnya adalah seperti seorang pertapa tetapi hidup dalam rumah
tangga. Sikap ini pula yang dipuji oleh Sang Buddha.Dikatakan setelah
meninggal maka seseorang akan segera terlahir kembali pada salah satu alam
kehidupan yang baru. process kelahiran kembali perlu dipahami bahwa yang
terlahir kembali sebetulnya adalah kesadaran sebagai pelopor berserta ketiga
faktor batinlah yang terlahir kembali (ketiga faktor batin = pikiran, perasaan
dan ingatan) 1. penampakan (bentuk pikiran) pada saat menjelang kematian
sangatlah menpengaruhi kehidupan berikutnya. misalnya ketika seseorang
melihat binatang, dia akan terlahir kembali ke alam binatang.ketika seseorang
melihat dewa, maka dia akan terlahir kembali disurga.ketika memikirkan
sesuatu atau orang2 yang ditinggalkan, bisa terlahir kembali di salah satu alam
tidak bahagia (karena kehawatiran).melanjutkan keterangan diatas, maka
terlahir kembali ke alam berikutnya tentu sangat tergantung dengan perbuatan
kita, dan terlahir pada alam alam kehidupan tsb adalah tidak kekal. biasanya
umur kehidupan pada alam yang lebih rendah adalah lebih singkat, karena itu
biasanya kita mengatakan singgah kalau kita berada pada suatu tempat yang
agak singkat. bisa saja kita terlahir jadi nyamuk atau kutu dan hanya hidup
beberapa hari, jadi alam binatang adalah alam tunggu kita untuk kelahiran
ketempat yang lebih lama netapnya.bisa saja seseorang tsb tadi ada alam dewa
(yang berkalpa2) dan sekarang terlahir jadi manusia. kalau begitu alam
manusia bagi dia adalah ruang tunggu untuk kembali ke alam dewa lagi.semua
yang terjadi pada kita adalah pilihan kita.ada yang mengatakan saya tidak pilih
celaka, tidak mau pilih alam kehidupan rendah, tetapi kenapa tetap celaka,
tetap ada yang lahir di alam kehidupan rendah. (itu karena semua ini tidak
sama dengan memilih durian) di dalam Buddhism segala sesuatu yang terjadi
saling berhubungan dan menpunyai sebab dan menghasilkan akibat. karena
suatu sebab, maka timbulah akibat.karena kita telah bertumimbal lahir terus
dan banyak sekali, maka sebabnya menjadi sangat kompleks dan tidak
dapat/sulit disadari lagi,sehingga juga akan timbul akibat2 yang kompleks
(tentu diawali oleh“sebab” tindakan kita) kita telah menentukan pilihan kita
lewat“sebab-sebab” tsb.untuk dapat memenuhi pilihan kita (misalnya terlahir di
surga), makakita haruslah memulai menciptakan “sebab-sebab” yang dapat
membawakita kesana.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan. Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan yaitu : Dalam
agama islam dikatakan bahwa proses pembuatan bayi tabung yang sel telurnya
berasal dari isteri pertama dan dikembangkan dalam rahim isteri kedua,
hukumnya tetap haram karekan akan menyebabkan percampuran NASAB.
Dalam agama kristen protestan Bayi tabung boleh dilakukan asalkan dilakukan
oleh pasangan suami isteri yang sah dan tidak melibatkan orang lain. Dalam
agama katolik bahwa bayi tabung tidak diperbolehkan sebab tujuan menikah
bukanlah untuk mendapatkan seorang anak. Menurut agama kaharingan
program bayi tabung tidak disetujui karena sudah melanggar hak cipta Ranying
hatala langit. 4.1 saran Ambillah dari segi positifnya, hargailah semua ciptaan
Allah baik itu berupa bayi tabung dan sebagainya sebab karena manusia adalah
rekan cipta Allah. Tuhan menciptakan manusia dengan akal dan budi dan dapat
mengembangkan diri ke arah penemuan baru tetapi tanpa meleset dari aturan
dari Keagamaan
DAFTAR PUSTAKA
Bayi Tabung dari Sudut Pandang Hukum Perdata Indonesia. Dalam
http://bayitabung.blogspot.com. Bayi Tabung Menurut Ajaran Agama Islam.
Dalam http://lusicaem.blogspot.com/2008/12/bayi-tabung-menurut-ajaran-
agama-islam.htmlBayi Tabung dari Sudut Pandang Hukum Perdata Indonesia.
Dalam http://nathaiyoez-sadewablog.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai