Anda di halaman 1dari 2

 Seseorang yang kandungan timbal dalam darahnya tinggi maka akan mencerminkan

rendahnya profil darah terutama kadar hemoglobin. Rendahnya kadar hemoglobin,


menimbulkan dampak bagi kesehatan seperti anemia. Logam timbal yang terserap
dalam darah berikatan dengan sel darah merah (eritrosit) dan akan menghambat
proses pembentukan hemoglobin, sehingga kandungan timbal dalam darah akan
meningkat dan hemoglobin akan menurun (Palar, 2004).
 Timbal merupakan logam berat toksik tanpa fungsi dan tidak diperlukan
keberadaannya oleh tubuh.Penggunaan bahan bakar seperti premium dan solar
melepaskan 95% emisi timbal yang dapat mencemari udara dan kemudian dapat
dihirup serta diserap oleh tubuh sehingga menimbulkan gangguan kesehatan seperti
mual, pusing, gangguan hematologi, pencernaan dan pernafasan hingga penurunan
tingkat intelegensi (Ati, 2014).
 Timbal jika masuk ke saluran peernafasan akan mengendap di dalam alveoli dan
dihantar melalui aliran darah keseluruh tubuh. Timbal dalam darah mengakibatkan
terjadinya gangguan kesehatan. Salah satunya adalah gangguan pada proses sintesa
hemoglobin. Gangguan sintesa hemoglobin berakibat pada terjadinya penurunan
kadar hemoglobin (Suryandari, 2003)
 Sebenarnya tidak hanya jumlah paparan saja yang dapat mempengaruhi kadar timbal
dalam darah akan tetapi kadar timbal dalam darah juga dapat meningkat seiring
dengan lama paparan, dan cara masuk timbal ke dalam tubuh. Pada orang dewasa
terdapat perbedaan kandungan timbal dalam darah, hal ini disebabkan oleh faktor
lingkungan dan geografis dimana orang-orang itu berada.
 Adapun lamanya kerja bertahun-tahun terpapar timbal menyebabkan tubuh tidak
dapat mengabsorbsi timbal dalam darah sehingga timdal dalam darah terus-menerus
terakumulasi menjadi banyak dan mengendap menjadi racun Timbal dan senyawanya
biasanya dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan (inhalasi). Absorbsi
melalui kulit hanya penting dalam hal senyawa organik (alkil timbal dan naftenat
timbal). Efek timbal terhadap kesehatan terutama biasanya terjadi pada system
haemotopoetic (system pembentukan darah), adalah menghambat sintesis hemoglobin
dan memperpendek umur sel darah merah sehingga akan menyebabkan anemia
sehingga Paparan Timbal dapat menyebabkan hemolisa eritrosit dan menghambat
pembentukan hemoglobin.
 Timbal yang berasal dari sisa pembakaran bahan bakar bermotor merupakan
kontributor utama konsentrasi timbal di udara. Masuknya timbal dalam tubuh akan
mengakibatkan gangguan proses sintesis hemoglobin.
 Logam Pb yang terhirup masuk ke paru-paru akan berikatan dengan darah paru-paru
serta diedarkan ke seluruh jaringan organ tubuh, lebih dari 90% logam Pb yang
terserap dalam darah berikatan dengan sel darah merah (eritrosit) dan akan
menghambat proses pembentukan haemoglobin, sehingga seseorang yang
mengabsorbsi Pb di udara, kandungan Pb dalam darah akan meningkat dan kadar
haemoglobin akan menurun (Pratiwi,2012).

 Ekskresi Pb pada umumnya berjalan sangat lambat, karena Pb memiliki waktu paruh
didalam darah kurang dari 25 hari. Pajanan Pb yang terus menerus selama bertahun-
tahun dapat menyebabkan mengendapnya Pb dalam darah. Gangguan yang
ditimbulkan dengan mengendapnya Pb didalam darah yaitu lisisnya komponen darah
salah satunya kadar haemoglobin(Pratiwi,2012).
 Timbal mengganggu sistem sintesa Hb dengan jalan menghambat konversi Delta
Aminolevulinic Acid (Delta ALA) menjadi porphobilinogen dan juga menghambat
korporasi dari Fe ke dalam protophorpirin IX untuk membentuk Hb dengan
jalan menghambat enzim Delta Aminolevulinic Acid Dehidrase (delta ALAD) dan
ferroketalase. Hal ini mengakibatkan meningkatnya ekskresi koprotophorpirin
dalam urin dan delta ALA serta menghambat sintesa Hb.Timbal masuk ke dalam
darah menempel pada eritrosit, timbal bersifat perusak sehingga timbal yang
menempel pada eritrosit akan membuat eritrosit lisis/hancur sebelum waktunya
regenerasi. Sifat kerusakan timbal bersifat fluktuatif sesuai dengan intensitas
paparan dan waktu regenerasi eritrosit, walaupun disisi lain ketika paparan terus
menerus akan menyebabkan timbal terus masuk ke dalam darah mengikuti sirkulasi
darah ke seluruh tubuh dan mengendap di organ yang lain seperti tulang sumsum
dan terakumulasi, akan tetapi asupan gizi atau nutrisi yang cukup mampu berperan
dalam pembuatan eritrosit yang baru menggantikan eritrosit yang lisis akibat
timbal
 Timbal masuk kedalam darah melalui saluran pernafasan
 Timbal yang masuk sampai dalam aliran darah akan bertahan dalam darah dengan
waktu paruh 25 hari. Di dalam darah timbal secara langsung mempengaruhi sistem
peredaran darah karena mempengaruhi sintesis hemoglobin dengan menghambat
berbagai enzim utama yang terlibat dalam proses sintesis heme. Timbal juga
mengurangi waktu hidup eritosit dengan meningkatkan kerapuhan pada membran sel
darah. Pada akhirnya kedua pengaruh ini menyebabkan anemia. Selain menyebabkan
anemia, timbal yang masuk dalam aliran darah juga dapat menyebabkan hipertensi.
Ini dikarenakan, timbal dapat menyebabkan meningkatnya produksi reactive oxygen
species (ROS). Paparan timbal kronis juga menyebabkan meningkatnya oxidative
stress, yang menyebabkan inflammasi dan mengganggu kerja nitric oxide (NO), yang
akhirnya memicu proses-proses yang menyebabkan meningkatnya tekanan darah dan
penyakit kardiovaskuler (Flora dkk. 2012).

Anda mungkin juga menyukai