Pengertian Urine
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Secara
umum urine berwarna kuning. Urine encer warna kuning pucat (kuning jernih),
urine kental berwarna kuning pekat, dan urine baru/segar berwarna kuning jernih.
Urine yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh.Urine berbau khas
jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph urine berkisar antara 4,8 – 7,5, urine
akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein, dan urine akan
menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urine 1,002 –
1,035. Secara kimiawi kandungan zat dalan urine diantaranya adalah sampah
nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan
sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolisme lemak, ion-ion elektrolit (Na,
Cl, K, Amonium, sulfat,Ca dan Mg), hormon, zat toksin (obat, vitamin dan zat
kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb). Volume
urine normal per hari adalah 900 – 1400 ml, volume tersebut dipengaruhi banyak
faktor diantaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan kopi), jumlah air
minum, hormon ADH, dan emosi.
b. Faktor Eksternal
1) Zat-zat diuretik
Misalnya teh, kopi, atau alkohol dapat menghambat reabsorpsi ion
Na+. Akibatnya ADH berkurang sehingga reabsorpsi air terhambat dan volume
urine meningkat.
2) Suhu lingkungan
Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya
dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah akan lebih
banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal. Apabila darah yang menuju
ginjal jumlahnya samakin banyak, maka pengeluaran air kencing pun banyak.
3) Gejolak emosi dan stress
Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan meningkat
sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat orang berada
dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan demikian,
maka timbullah hasrat ingin buang air kecil.
4) Jumlah air yang diminum
Jumlah air yang diminum tentu akan mempengaruhi konsentrasi air dalam darah.
Jika meminum banyak air, konsentrasi air dalam darah akan tinggi, dan kosentrasi
protein dalam darah menurun, sehingga filtrasi menjadi berkurang. Selain itu,
keadaan seperti ini menyebabkan darah lebih encer, sehingga sekresi ADH akan
berkurang. Menurunnya filtrasi dan berkurangnya ADH akan menyebabkan
menurunnya penyerapan air, sehingga urine yang dihasilkan akan meningkat dan
encer.
5) Kondisi penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi produksi urine, seperti diabetes melitus.
6) Life Style dan aktivitas
Seorang yang suka berolahraga, urine yang terbentuk akan lebih sedikit dan lebih
pekat karena cairan lebih banyak digunakan untuk membentuk energi sehingga
cairan yang dikeluarkan lebih banyak dalam bentuk keringat.
D. Pemeriksaan Urine
Yang dimaksud dengan pemeriksaan urine rutin adalah pemeriksaan makroskopik,
mikroskopik dan kimia urine yang meliputi pemeriksaan protein dan glukosa.
Sedangkan yang dimaksud dengan pemeriksaan urine lengkap adalah pemeriksaan
urine rutin yang dilengkapi dengan pemeriksaan benda keton, bilirubin,
urobilinogen, darah samar dan nitrit.
1. Pemeriksaan Makroskopik
Tes makroskopik dilakukan dengan cara visual. Pada tes ini biasanya
menggunakan reagen strip yang dicelupkan sebentar ke dalam urine lalu
mengamati perubahan warna yang terjadi pada strip dan membandingkannya
dengan grafik warna standar. Tes ini bertujuan mengetahui Warna, Kejernihan,
bau,Volume pH, berat jenis (BJ), glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, darah,
keton, nitrit dan lekosit esterase.
1. Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (
daya gabung ) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk
oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen
dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin
otomatis. Selain mengukur hemoglobin, mesin ini juga dapat mengukur beberapa
komponen darah yang lain.
Nilai diatas dapat berbeda pada masing masing laboratorium namun tidak akan
terlalu jauh dari nilai diatas. Ada pula laboratorium yang tidak membedakan antara
lelaki atau perempuan dewasa dengan lelaki atau perempuan tua.
Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas , pasien dan
dokter. Hal ini karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu /
mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra
instrumentasi meliputi:
Pada tahap ini perlu diperhatikan benar apa yang diperintahkan oleh dokter dan
dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan
pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasien sehingga tidak
merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secara
lengkap meliputi identitas pasien : nama, alamat / ruangan, umur, jenis kelamin,
data klinis / diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan pengobatan
yang sedang diberikan.
Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu
intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan
jangka panjang.
2. Persiapan penderita
Puasa
Dua jam setelah makan sebanyak kira2 800 kalori akan mengakibatkan
peningkatan volume plasma, sebaliknya setelah berolahraga volume plasma akan
berkurang. Perubahan volume plasma akan mengakibatkan perubahan susunan
kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel / ul darah.
Obat
Waktu pengambilan
Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari tertutama pada
pasien rawat inap. Kadar beberapa zat terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat
pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah. Kecuali ada
instruksi dan indikasi khusus atas perintah dokter. Selain itu juga ada pemeriksaan
yang tidak melihat waktu berhubung dengan tingkat kegawatan pasien dan
memerlukan penanganan segera disebut pemeriksaan sito. Beberapa parameter
hematologi seperti jumlah eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasi
diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan. Kadar besi serum
lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-100
ug/dl. Jumlah eosinofil akan lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan
lebih rendah dari tengah malam sampai pagi.
Posisi pengambilan
Hal lain yang penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan
memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagai sopan santun atau etika sehingga
membuat penderita atau keluarganya tidak merasa asing atau menjadi obyek.
3. Persiapan alat
Pada tahap ini perhatikan ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan
dengan pasien atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa
yang akan dikerjakan. Selalu tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga
tidak tertukar pasien yang akan diambil bahan dengan pasien lain. Karena
kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena vena akan
konstriksi.
Catat dalam buku expedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir. Kalau
sistemnya memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya ( lunas ).
Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri untuk
analisa gas darah, harus menggunakan suhu 4-8° C dalam air es bukan es batu
sehingga tidak terjadi hemolisis. Harus segera sampai ke laboratorium dalam
waktu sekitar 15-30 menit.
Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada
banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan,
kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas
hemoglobin bawaan.
Kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah
dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru,
tumor dan gangguan sumsum tulang juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
Pemeriksaan Hemoglobin
1. Prinsip
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCl,
lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengna membandingkan warna yang
terjadi dengan warna standar memakai mata biasa.
2. Tujuan
– Pengaduk
– Pipet pasteur.
b. Reagen
1. Aquades
Cara Pemeriksaan
1. Catatan
Nilai Normal
Laki-laki : 14 – 18 gram/dl
Wanita : 12 – 16 gram/dl
1. Pengertian Urin
Air seni alias air kencing atau urin adalah cairan sisa yang dilepaskan oleh ginjal,
yang kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui proses urinasi (berkemih). Ekskresi
urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring
ginjal dan untuk menjaga kestabilan cairan tubuh.
Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih,
akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Komposisi urin terdiri dari air
dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan
materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan
interstisial (jaringan penyokong).
Pengambilan Sampel Air Seni
Untuk berbagai pemeriksaan digunakan urin sewaktu, yakni urin dikeluarkan pada
waktu yang tidak ditentukan secara khusus. Pemeriksaan ini baik untuk
pemeriksaan rutin tanpa keluhan khusus.
Maksudnya, urin yang pertama-tama dikeluarkan di pagi hari setelah bangun tidur.
Urin ini lebih pekat daripada urin yang dikeluarkan di siang hari. Pemeriksaan urin
pagi baik untuk sedimen, berat jenis, protein, juga tes kehamilan. Sebaliknya, urin
pagi tidak baik untuk pemeriksaan penyaring karena adanya glukosuria.
Maksudnya, urin yang pertama kali dikeluarkan 1,5 – 3 jam sehabis makan.
Sampel ini berguna untuk pemeriksaan glukosuria.
4). Urin 24 jam
Urin jenis ini digunakan untuk pemeriksaan urologis. Selain itu, juga untuk
mendapatkan gambaran tentang letak radang atau lesi lain, yang mengakibatkan
adanya nanah atau darah dalam air kencing pria.
Apa yang berkaitan dengan warna urin?
Kuning
Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin, urochrom. Zat warna abnormal:
bilirubin. Pengaruh obat-obat: santonin, riboflavin, atau pengaruh permen.
Indikasi penyakit: tidak ada (normal).
Hijau
Zat warna normal dalam jumlah besar: indikan (indoxilsulfat). Pengaruh obat-obat:
methyleneblue, evan’s blue. Indikasi penyakit: obstruksi (penyumbatan usus kecil).
Merah
Zat warna normal dalam jumlah besar: uroerythrin. Zat warna abnormal:
hemoglobin, porfirin, porfobilin. Pengaruh obat-obat: santonin, amidopyrin,
congored, atau juga zat warna makanan. Indikasi penyakit: glomerulonevitis nefitit
akut (penyakit ginjal), kanker kandung kencing.
Cokelat
Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin. Zat warna abnormal: bilirubin,
hematin, porfobilin. Indikasi penyakit: hepatitis.
2. Serupa susu
Zat warna normal dalam jumlah besar: fosfat, urat. Zat warna abnormal: pus, getah
prostat, chylus, zat-zat lemak, bakteri-bakteri, protein yang membeku. Indikasi
penyakit: infeksi saluran kencing, kebocoran kelenjar limfa
1. Prinsip
2. Tujuan
– Pipet
– Spritus
Reagen
Asam sulfosalisilat 20 %
Cara Pemeriksaan
DAFUS
Share this:
Twitter
Facebook
Terkait
RETENSIO PLASENTAdalam "Persalinan"
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III
Asuhan Kala IV
Tinggalkan Balasan
nova
o
Arsip
o Mei 2011 (15)
Tulisan Terakhir
o PERAWATAN SELAMA PERSALINAN KALA II
o ASUHAN KALA II
o PATOGRAF
o Asuhan Kala IV
o RETENSIO PLASENTA
o ATONIA UTERI
o PEMANTAUAN KONTRAKSI, ROBEKAN JALAN LAHIR DAN PERINIUM,
TANDA-TANDA VITAL, KEBUTUHAN IBU PADA KALA III,
o Manajemen Aktif Kala III Pemeriksaan Plasenta, Selaput Ketuban, Dan Tali Pusat
o KONTRAKSI UTERUS
o KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III
Mei 2011
S S R K J S M
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
Blog Stats
o 280,292 hits
Heny - Everybody hurts
akut, glomerulonefritis, nefropati diabetik, pielonefritis, eklampsia,pre-eklampsia,
hipertensi esensial, dehidrasi, penurunan alirandarah ke ginjal (syok
berkepanjangan, gagal jantung kongestif),rhabdomiolisis, lupus nefritis, kanker
(usus, kandung kemih, testis,uterus, prostat), leukemia, penyakit Hodgkin, diet
tinggi protein(mis
.
daging sapi [kadar tinggi], unggas, dan ikan [efek minimal])
.
5
.
pH
.
Filtrat glomerular plasma darah biasanya diasamkan olehtubulus ginjal dan saluran
pengumpul dari pH 7,4 menjadi sekitar 6di final urin
.
Namun, tergantung pada status asam-basa, pH kemihdapat berkisar dari 4,5 ± 8,0
.
pH bervariasi sepanjang hari,dipengaruhi oleh konsumsi makanan; bersifat basa
setelah makan,lalu menurun dan menjadi kurang basa menjelang makanberikutnya
.
U
rine pagi hari (bangun tidur) adalah yang lebih asam
.
Obat-obatan tertentu dan penyakit gangguan keseimbangan asam-basa jug adapt
mempengaruhi pH urine
.
U
rine yang diperiksa haruslah segar, sebab bila disimpanterlalu lama, maka pH akan
berubah menjadi basa
.
U
rine basadapat memberi hasil negatif atau tidak memadai terhadapalbuminuria
dan unsure-unsur mikroskopik sedimen urine, sepertieritrosit, silinder yang akan
mengalami lisis
.
pH urine yang basasepanjang hari kemungkinan oleh adanya infeksi
.
U
rine dengan pHyang selalu asam dapat menyebabkan terjadinya batu asam urat
.
U
reaHampir seluruh ureum dibentuk di dalam hati, darimetabolisme protein (asam
amino)
.
U
rea berdifusi bebas masuk kedalam cairan intra sel dan ekstrasel
.
Zat ini dipekatkan dalam urinuntuk diekskresikan
.
Pada keseimbangan nitrogen yang stabil,sekitar 25 gram urea diekskresikan setiap
hari
.
Kadar dalam darahmencerminkan keseimbangan antara produksi dan ekskresi urea
.
U
reum berasal dari penguraian protein, terutama yangberasal dari makanan
.
Pada orang sehat yang makanannya banyak mengandung protein, ureum biasanya
berada di atas rentangnormal
.
Kadar rendah biasanya tidak dianggap abnormal karenamencerminkan rendahnya
protein dalam makanan atau ekspansivolume plasma
.
Namun, bila kadarnya sangat rendah bisa
A
zotemia mengacupada peningkatan semua senyawa nitrogen berberat
molekulrendah (urea, kreatinin, asam urat) pada gagal ginjal
.
Penyebaburemia dibagi menjadi tiga, yaitu penyebab prarenal, renal, danpascarenal
.
U
remia prarenal
U
remia renal terjadi akibat gagal ginjal (penyebab tersering)yang menyebabkan
gangguan ekskresi urea
.
G
agal ginjal akut dapatdisebabkan oleh glomerulonefritis, hipertensi maligna, obat
ataulogam nefrotoksik, nekrosis korteks ginjal
.
G
agal ginjal kronisdisebabkan oleh glomerulonefritis, pielonefritis, diabetes
mellitus,arteriosklerosis, amiloidosis, penyakit tubulus ginjal, penyakitkolagen-
vaskular
.
U
remia pascarenal terjadi akibat obstruksi saluran kemih dibagian bawah ureter,
kandung kemih, atau urethra yang