Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR

KANDUNGAN URIN MANUSIA

KOMPETENSI DASAR

3.9.Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem


ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan
mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi
manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

4.10.Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang
menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagai bentuk media
presentasi.

INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN

4.10.1. Menjelaskan struktur jaringan penyusun ginjal Melakukan percobaan uji


kandungan urin pada manusia
4.10.2. Melaporkan hasil percobaan mengenai uji kandungan urin melalui presentasi

Urine adalah cairan ekskresi yang berasal dari ginjal dengan mengalami proses yang
disebut urinasi (atau mikturisi) dan dieksresi melalui uretra. Urine merupakan salah satu hasil
dari sistem ekskresi pada manusia. Proses pembentukan urine terdiri dari beberapa tahapan
yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Pada tahap filtrasi dihasilkan urinee primer. Pada
tahap reabsorpsi dihasilkan urine sekunder. Pada tahap augmentasi dihasilkan urine
sesungguhnya. Secara normal, urine yang dikeluarkan tubuh warnanya lebih jernih
transparan. Saat tertentu urine dapat berwarna kuning muda. Sebab, urine tersebut diwarnai
oleh zat warna empedu yakni bilirubin dan biliverdin.Meskipun setiap harinya ada sekitar
1.500 liter darah yang disaring ginjal, namun hanya sekitar 1-1,5 liter urine saja yang kita
keluarkan dari ureter. Sebab, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap banyaknya
urine yang dikeluarkan, misalnya emosi, konsentrasi air yang tinggi dalam darah, suhu,
rendah, dan pengaruh banyaknya konsumsi zat-zat deuretik. Orang mengeluarkan air seni
secara berlebihan disebut diuresis.

Bahan ajar Kandungan Urine Page 1


Berikut adalah kandungan atau komposisi urine primer, sekunder, dan
sesungguhnya dalam keadaan normal. Langsung saja kita simak yang
pertama:

1. Kandungan/Komposisi Urine Primer

Urine primer atau filtrat glomerulus adalah hasil dari proses filtrasi darah yang
terjadi di glomerulus. Urine primer mengandung zat yang hampir sama dengan cairan
yang menembus kapiler menuju ke ruang antar sel. Kandungan elektrolit dan kristaloid
dalam urin primer juga hampir sama dengan cairan jaringan. Berikut adalah komposisi
atau kandungan urine primer dalam keadaan normal:

1. Air (900 gram)


2. Bikarbonat
3. Natrium
4. Klorida
5. Protein (kurang dari 0,03%)
6. Kalium
7. Glukosa
8. Garam
9. Asam amino (0,5 gram)
10. Ion Cl-
11. Urea (0,3 gram)
12. Ion anorganik (7,2 gram)
13. Ion HCO3-

Glukosa, garam, dan asam amino masih bermanfaat bagi tubuh sehingga akan diserap
kembali pada tahap selanjutnya.

2. Kandungan/Komposisi Urine Sekunder

Urine sekunder adalah hasil dari proses reabsorpsi (penyerapan kembali) yang
terjadi di tubulus kontortus proksimal dengan cara difusi. 60% urine primer mengalami
augmentasi. Zat yang diserap kembali adalah zat yang masih berguna bagi tubuh seperti
glukosa, asam amino, dan berbagai ion. Sebagian air akan diserap kembali dengan cara
osmosis. Berikut adalah komposisi atau kandungan urine sekunder dalam keadaan
normal:

1. Air
2. Penisilin (jika sehabis minum obat penisilin)
3. Garam
4. Urea
5. Empedu (memberi warna pada urine)

Bahan ajar Kandungan Urine Page 2


3. Kandungan/Komposisi Urine Sesungguhnya

Urine sebenarnya, urine sesungguhnya, atau urine tersier adalah hasil dari proses
augmentasi (penambahan zat) yang terjadi di tubulus kontortus distal. Tujuannya adalah
untuk menjaga pH darah dan menjaga konsentrasi cairan dan elektrolit di dalam tubuh.
Urine inilah yang akan keluar dari tubuh. Volume urine sesungguhnya hanya 1% dari
urine primer. Berikut adalah komposisi atau kandungan urine sesungguhnya dalam
keadaan normal:

1. Air (95%-96%), kandungan air dalam darah dikeluarkan dari tubuh jika
konsentrasinya terlalu tinggi
2. Empedu, berasal dari hasil perombakan sel darah merah di hati dan memberi warna
kekuningan pada urine
3. Urea (2%-2,5%), merupakan hasil dari perombakan protein
4. Natrium klorida (garam dapur), garam seperti natrium dan kalium klorida masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, untuk mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut
maka zat ini akan dikeluarkan melalui urine.
5. Amonia (memberi aroma khas urine, 0,05%), merupakan hasil dari perombakan
protein. Amonia memberi bau pada urine
6. Urea, merupakan hasil dari perombakan protein
7. Asam urat (0,03%), Merupakan hasil dari perombakan protein
8. Obat-obatan. Obat-obatan dibuang supaya tidak menjadi racun dalam tubuh. Itulah
sebab mengapa sehabis minum obat urine kita menjadi berbau seperti obat
9. Ion-ion (SO24- (0,18%), Na+, NH4+, NH3, H+, Cl- (0,6%), K+)
10. Kalsium (0,015%)
11. Potasium (0,6%)
12. Kreatin (0,1%), Kreatin merupakan zat hasil buangan dari otot.
13. Vitamin
14. Fospat (0,12%)
15. Magnesium (0,01%)
16. Hormon

Bahan ajar Kandungan Urine Page 3


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Urin

Urine terbentuk di dalam tubuh untuk membuang sisa-sisa zat metabolisme yang tidak
berguna. Namun demikian, pembentukan urin sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
bagian eksternal maupun internal,antara lain seperti berikut:
1. Jumlah air yang diminum
Semakin banyak air yang diminum jumlah urin semakin banyak. Hal ini dapat
Anda amati pada tubuh Anda sendiri. Coba lakukan aktivitas banyak minum dan
sebaliknya sedikit minum. Amatilah pengaruhnya terhadap jumlah dan warna air kencing!
Apabila banyak air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah sedikit,
sehingga pembuangan air jumlahnya lebih banyak dan air kencing akan terlihat bening dan
encer. Sebaliknya apabila sedikit air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam
darah akan banyak sehinggapembuangan air sedikit dan air kencing berwarna lebih kuning
2. Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah
Supaya tekanan osmotik tetap, semakin banyak konsumsi garam maka pengeluaran
urin semakin banyak.
3. Konsentrasi hormon insulin
Jika konsentrasi insulin rendah, orang akan sering mengeluarkan urin. Kasus ini terjadi
pada orang yang menderita kencing manis. Coba analisislah mengapa penderita kencing
manis sering buang air kecil?
4. Hormon antidiuretik (ADH)
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika darah sedikit
mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan ke dalam ginjal, akibatnya
penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi pekat dan jumlahnya sedikit.
Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke
dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga urin yang
terjadi akan encer dan jumlahnya banyak.
5. Suhu lingkungan
Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya dengan
mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah akan lebih banyak yang
menuju organ tubuh, di antaranya ginjal. Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya
samakin banyak, maka pengeluaran air kencing pun banyak.

Bahan ajar Kandungan Urine Page 4


6. Gejolak emosi dan stress
Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan meningkat sehingga
banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat orang berada dalam kondisi emosi,
maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan demikian, maka timbullah hasrat ingin
buang air kecil.
7. Minuman alkohol dan kafein
Alkohol dapat menghambat pembentukan hormon antidiuretika. Coba ingat kembali
fungsi hormon ini! Seseorang yang banyak minum alkohol dan kafein, maka jumlah air
kencingnya akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ferdinand, Fictor. 2009. Praktis Belajar Biologi 2 BSE. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
2. Kistinnah, Idun. 2009. Biologi 2 Makhluk Hidup dan Lingkungan untuk SMA/MA
kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
3. Ferdinand, Fictor. 2009. Praktis Belajar Biologi 2 BSE. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
4. Taufan, Prihantoro.sistem ekskresi pada ginjal. Online.

http://biologimediacentre.com/sistem-ekskresi-4-sistem-ekskresi-pada-manusia-
ginjal-video/ (diakses pada tanggal 1 Juni 2016).
5. Hedi, Sasrawan. 2013. Kandungan urin. Online.
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/09/15-zat-yang-terkandung-dalam-
urine.html (diakses tanggal 10 juni 2016)

Bahan ajar Kandungan Urine Page 5

Anda mungkin juga menyukai