Untuk Memenuhi Mata kuliah System Perkemihan di Ampu Oleh
Disusun Oleh Kelompok 3: M. Fais Darel (2014401067) Marva afriza (2014401068) Mutiara Adinil (2014401069) Nasywa Adinda (2014401070) Nena Melinda (2014401071) Nike Romadhona (2014401072) Nimas Safitri (2014401073) Ollin Luskinanti (2014401074)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG PRODI D III KEPERAWATAN TANJUNG KARANG TAHUN 2020/2021 Pengertian Sistem Perkemihan Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisma makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra. Sistem perkemihan adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra. Nefron dan fungsi Nefron adalah bagian fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus proximal, tubulus kontortus distal dan duktus koligentes. Setiap ginjal manusia terdiri dari kurang lebih dari satu juta nefron, tiap-tiap sanggup membentuk urin. Nefron berlokasi pada korteks renalis dan medula renalis. Ginjal tak dapat membentuk nefron baru,maka jika ada kerusakan nefron karena trauma ginjal atau penyakit ginjal jumlah nefron akan turun secara bertahap. Jumlah nefron berfungsi akan menurun kira- kira 10% setiap 10 tahun. Fungsi masing-masing bagian nefron Adapun bagian bagian nefron ginjal beseta fungsinya yaitu: 1. Badan Malpighi Fungsi badan malpighi adalah sebagai tempat dimana terdapat alat penyaring darah. 2. Kapsula Bowman Fungsi kapsula bowman yaitu untuk mengumpulkan cairan hasil penyaringan glomerulus. 3.Glomerulus Fungsi glomerulus adalah sebagai tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, glukosa, asam amino, garam, dan urea untuk menghasilkan urin primer. 4. Tubulus Kontortus Proksimal Fungsi tubulus kontortus proksimal yaitu untuk menghasilkan urin sekunder dengan kadar urea tinggi. 5. Lengkung Henle Lengkung henle berfungsi supaya urine tak kembali ke tubulus kontortus proksimal. Bagian menurun dari lengkung henle sangat permeabel terhadap air tapi sangat kedap ion-ion, menyebabkan sejumlah besar air diserap kembali, yang meningkatkan osmolaritas cairan hingga sekitar 1200 mOsm/L. 6. Tubulus Kontortus Distal Proses yang dilakukan tubulus kontortus distal disebut proses augmentasi (Pengumpulan). Hasil dari cairan yang telah melewati tubulus kontortus distal adalah urin yang sesungguhnya. 7. Tubulus Kolektivus Tubulus kolektivus berfungsi untuk mengumpulkan urin dari beberapa tubulus kontortus proksimal lalu dibawa ke pelvis. Fungsi utama nefron Berikut ini terdapat beberapa fungsi utama dari nefron ginjal, yakni sebagai berikut: Memulihkan partikel, misalnya kalium, natrium ataupun fosfor setiap kali partikel tersebut sudah habis dalam tubuh. Menopang untuk mengeluarkan kelebihan air, limbah dan partikel-partikel lainnya dari darah. Konsistensi urine Urine adalah hasil sisa metabolisme yang melalui proses sekresi dari ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih. Urine biasanya mengandung zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh, sehingga perlu dikeluarkan karena dapat meracuni tubuh. Proses pembentukan urine 1. Filtrasi (penyaringan) Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal. Setiap ginjal mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine. Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan agar tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah. Proses penyaringan darah pun dimulai di ginjal. Reabsorpsi Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi, yakni penyaringan ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian besar akan diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh. Sekresi atau augmentasi Sekresi adalah tahap terakhir dari proses pembentukan urine. Beberapa zat mengalir langsung dari darah di sekitar tubulus distal dan tubulus pengumpul ke tubulus tersebut. Tahapan ini juga menjadi bagian dari mekanisme tubuh untuk menjaga keseimbangan pH asam-basa dalam tubuh. Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga melewati proses sekresi, seperti beberapa obat. Zat yang terkandung dalam urine warna urine Setelah mengenal tahapan pembentukan urine, Anda mungkin ingin mengenali zat-zat apa saja yang terkandung dalam urine. Pasalnya, ketika darah melewati ginjal, air dan senyawa lainnya, seperti protein dan glukosa akan kembali ke darah. Bau Urine Bau urine Anda memuat informasi tentang kesehatan Anda. Urine normal dan sehat umumnya berbau ringan. Urine orang berusia lanjut umumnya berbau lebih pekat. Urine penderita diabetes seperti berbau manis karena memiliki kandungan glukosa. pH Urine pH urine normal adalah 4,6 – 8 dan rata-rata orang memiliki urine dengan pH 6,0. pH urine berpengaruh dari diet atau makanan yang Anda konsumsi. Sementara kepadatan urine normal berkisar antara 0,0001 sampai 0,035. Kekeruhan Urine Indikator kekeruhan urine dapat dinilai dari jernih, agak keruh, keruh, dan buram. Air seni normal akan jernih atau sedikit keruh. Bila urine terlalu keruh, dapat menjadi indikator gangguan kesehatan karena adanya partikel tersuspensi dalam urine. Keseimbangan asam basa Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Gangguan keseimbangan asam basayang berat, dapat mempengaruhi kelangsungan hidup pasien. Derajat keasaman (pH) darah manusia normalnya berkisar antara 7.35 hingga 7.45. Keseimbangan Asam dan Basa Keseimbangan asam basa adalah suat keadaan dimana konsentrasi ion hidrogen yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion hidrogen yang dikeluarkan oleh sel. Pada proses kehidupan keseimbangan asam pada tingkat molecular umumnya berhubungan dengan asam lemah dan basa lemah, begitu pula pada tingkat konsentrasi ion H+ atau ion OHyang sangat rendah. Keseimbangan asam basa dalam tubuh manusia diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan ginjal. Paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan asam Pengaturan Keseimbangan Asam dan Basa Pengaturan keseimbangan ion hidrogen dalam beberapa hal sama dengan pengaturan ion-ion lain dalam tubuh. Sebagai contoh, untuk mencapai homeostatis. Harus ada keseimbangan antara asupan atau produksi ion hidrogen 4 dan pembuangan ion hidrogen dari tubuh. Dan seperti pada ion-ion lain, ginjal memainkan peranan kunci dalam pengaturan-pengaturan ion hidrogen. Dalam hal ini berbagai mekanisme yang turut membantu mengatur konsentrasi ion hidrogen, dengan penekanan khusus pada kontrol sekresi ion hidrogen ginjal dan reabsorpsi, produksi, dan ekskresi ion – ion bikarbonat oleh ginjal, yaitu salah satu komponen kunci sistem kontrol asam basa dalam berbagai cairan tubuh. Karena konsentrasi ion hidrogen normalnya adalah rendah dan dalam jumlah yang kecil ini tidak praktis, biasanya konsentrasi ion hidrogen disebutkan dalam skala logaritma, dengan menggunakan satuan pH. pH berhubungan dengan konsentrasi ion hidrogen. pH normal darah arteri adalah 7,4, sedangkan pH darah vena dan cairan interstetial sekitar 7,35 akibat jumlah ekstra karbondioksida (CO2) yang sekitar 6,8 dan batas atas adalah sekitar 8,0. pH intraseluler biasanya sedikit lebih rendah daripada pH plasma karena metabolisme sel menghasilkan asam, terutama H2CO3. Bergantung pada jenis sel, pH cairan intraseluler diperkirakan berkisar antara 6,0 dan 7,4. Hipoksia jaringan dan aliran darah yang buruk ke jaringan dapat menyebabkan pengumpulan asam dan itu dapat menurunkan pH intraseluler. Micturition Adalah keluarnya air seni dari kandung kemih melalui uretra ke luar tubuh. Ini adalah bentuk ekskresi sistem kemih . Ia juga dikenal secara medis sebagai mikturisi , berkemih , uresis , atau, jarang, emiksi , dan dikenal dalam bahasa sehari-hari dengan berbagai nama termasuk kencing. Pada bayi, beberapa orang lanjut usia, dan mereka yang mengalami cedera neurologis, buang air kecil dapat terjadi secara refleks . Adalah normal bagi manusia dewasa untuk buang air kecil hingga tujuh kali dalam sehari. Pada beberapa hewan, selain mengeluarkan kotoran, buang air kecil dapat menandai wilayah atau menunjukkan sikap tunduk . Kesimpulan stem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisma makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Nefron adalah bagian fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus proximal, tubulus kontortus distal dan duktus koligentes. Urine adalah hasil sisa metabolisme yang melalui proses sekresi dari ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih. Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan netral Micturitionn Adalah keluarnya air seni dari kandung kemih melalui uretra ke luar tubuh. Ini adalah bentuk ekskresi sistem kemih . Ia juga dikenal secara medis sebagai mikturisi , berkemih , uresis , atau, jarang, emiksi , dan dikenal dalam bahasa sehari-hari dengan berbagai nama termasuk kencing.