“ Ibu Nifas ”
DISUSUN OLEH :
JURUSAN KEBIDANAN
LAPORAN
Komunikasi Terapeutik
Pengertian
Tujuan
1. Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri baik pemberi
maupun penerima
2. Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih dahulu
sebelum memberikan sarana, informasi, maupun masukan.
1. PRAINTERAKSI
Dimulai sebelum kontak pertama bidan-klien Tugas bidan : mengeksplorasi diri
Pada pengalaman pertama, bidan masih memiliki miskonsepsi dan image pada umumnya
ditambah dengan berbagai perasaan dan ketakutan yang muncul seperti :
- Takut ditolak klien
- Cemas karena merupakan pengalaman baru
- Memperhatikan klien secara berlebihan
- Meragukan kemampuan diri
- Takut dilukai klien secara fisik
- Gelisah melakukan komter
- Klien dicurigai sebagai orang yang aneh
- Merasa terancam identitasnya sebagai perawat
- Merasa tidak nyaman untuk melakukan tugas secara fisik
- Mudah terpengaruh secara emosional (tersinggung-diejek)
- Takut disakiti secara psikologis
Analisi diri
- Apakah saya menganggap klien sbg orang yang aneh?
- Apakah harapan saya terlalu tinggi sehingga bila klien kasar, bermusuhan, atau tidak
kooperatif saya menjadi marah atau merasa terluka?
- Apakah saya takut terhadap tanggung jawab yang dibebankan pada saya (dalam hubungan
dengan klien)?
- Apakah saya harus menutupi rasa inferior dengan mengedepankan rasa superior?
- Apakah saya harus bersimpati, memberikan kehangatan, dan perlindungan secara berlebihan
bila saya melakukan kekeliruan?
2. ORIENTASI
Perawat dasar: menemukan alasan mengapa klien memerlukan pertolongan pengkajian
keperawatan dan membantu perawat fokus pada masalah klien.
Tugas perawat pada fase ini adalah :
- Membangun trust
- Memahami
- Menerima
- Membuka komunikasi dan membuat kontrak dgn klien
Perawat dapat menyadari kecemasan dan ketakutan klien, tetapi klien mungkin kesulitan
untuk menerima bantuan perawat. Kemungkinan hal ini disebabkan :
- Sulit mengakui mempunyai kesulitan atau masalah .
- Tidak mudah trust atau terbuka pada seseorang yang baru dikenal.
- Masalah yang dihadapi terlihat sangat besar, rumit, atau unik untuk disharingkan pada orang
lain.
- Mengutarakan masalah dapat mengancam rasa independen, otonomi, dan harga diri.
- Dalam memecahkan suatu masalah melibatkan pemikiran tentang sesuatu yang mungkin
tidak menyenangkan, mereview kenyataan hidup, memutuskan suatu rencana, dan yang
terpenting adalah membawa suatu perubahan
3. KERJA
Selama fase ini
- Prwt-klien mengekplorasi stressor yang berkaitan dan terus meningkatkan perkembangan
insight klien (yang berkaitan dengan persepsi, pikiran, perasaan, dan tindakan)
- Insights harus diwujudkan dalam tindakan dan diintegrasikan ke dalam pengalaman hidup
klien
- Perawat membantu klien : menghilangkan kecemasan, meningkatkan rasa kebebasan dan
tanggung jawab terhadap diri sendiri mengembangkan mekanisme koping yang positif.
(Fokus fase ini : perubahan perilaku secara nyata)
4. TERMINASI
- Pemahaman antara perawat-klien lebih dioptimalkan
- Saling tukar pikiran dan memori
- Mengevaluasi perkembangan klien (berkenaan dengan tujuan asuhan keperawatan)
- Perawat-klien bersama-sama mereview perkembangan yang tercapai selama perawatan
- Perasaan rejeksi, kehilangan, sedih, dan marah diekspresikan dan diekplorasi
Pengertian Asi
Air susu ibu adalah sumber makanan cair pertama, utama dan terbaik, yang diproduksi oleh
payudara ibu, yang bersifat alamiah dan unik untuk anaknya. Komposisi ASI mengandung
berbagai zat gizi yang dibutuhkan yang terformulasikan secara unik di dalam tubuh ibu untuk
menjamin proses pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa berjalan sesuai dengan tahapan
perkembangannya. Selain menyediakan nutrisi lengkap untuk seorang anak, ASI juga
memberikan perlindungan pada bayi atas infeksi dan sakit penyakit bayi.
ASI merupakan satu-satunya makanan terbaik dan sempurna di dunia, yang langsung
diproduksi oleh ibu secara unik untuk bayinya, yang mampu mencukupi seluruh unsur
kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. Ada banyak cara di mana
menyusui memberi manfaat kesehatan baik bagi ibu maupun anak, dan banyak dari manfaat
ASI bagi bayi dan ibu tersebut yang berlanjut lama bahkan setelah ibu berhenti memberikan
ASI (bayi disapih). Baca juga Pengertian dan Manfaat ASI Eksklusif bagi Bayi.
ASI dapat keluar lancar dengan cara lebih sering menyusui bayi ibu, karena pada saat bayi
menghisap puting susu ibu secara tidak langsung juga dapat merangsang agar ASI lebih
banyak keluarnya. Cara lainnya dengan lebih sering mengkonsumsi buah-buahan seperti
pepaya, semangka, jambu air dan jeruk kemudian sayur-sayuran seperti wortel, bayam, daun
katuk dan ibu juga bisa mengkonsumsi kacang-kacang an. Ibu dapat melakukan pemijatan
disekitar aerola dengan perlahan, aerola itu lingkaran hitam yang disebelah puting susu.
Pemijatannya dilakukan setiap mandi dengan menggunakan air hangat. Membersihkan puting
susu setelah menyusui dengan menggunakan air hangat tanpa menggunakan sabun karena
area puting memiliki kulit yang sangat lembut sehingga jika terkena sabun kulit akan kering
dan bisa mengelupas dan ibu dapat melakukan pemijatan untuk menghilangkan sel-sel kulit
mati
Jaga jahitan vagina agar tetap bersih untuk mengurangi risiko infeksi, dan lakukan beberapa
tips berikut:
Akan sangat menolong jika Anda dapat buang air besar dengan mudah. Jika Anda memiliki robekan
yang serius, Anda akan dianjurkan untuk mengkonsumsi antibiotik selama 5 hari untuk menghindari
infeksi. Anda juga akan diberikan pencahar agar bisa buang air besar dengan mudah tanpa
mengganggu jahitan.
Peranan :
Alfionetta Flourentina sebagai bu bidan
Anita Dwi Pratiwi sebagai asisten
Savira Rahma Anggelita sebagai Bu Adin