Anda di halaman 1dari 15

NASKAH ROLEPLAY

“ Ibu Nifas ”

DISUSUN OLEH :

ANITA DWI PRATIWI (P27824118067)

ALFIONETTA FLOURENTINA (P27824118069)

SAVIRA RAHMA ANGGELITA (P27824118074)

PRODI : DIII KEBIDANAN

MATA KULIAH : KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI DIII KEBIDANAN SUTOMO


TAHUN 2018/2019

LAPORAN

Komunikasi Terapeutik

 Pengertian

Komunikasi Terapeutik adalah sebagai komunikasi yang direncanakan secara sadar


dimana kegiatan dan tujuan dipusatkan untuk kesembuhan pasien komunikasi terapeutik
mempunyai peranan yang penting untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi
pasien.

 Tujuan

Menurut Purwanto dalam Damayanti (2008) komunikasi terapeuti memiliki beberapa


tujuan sebagai berikut.
1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yg ada bila pasien percaya pada hal
yang diperlukan
2. Mengurangi keraguan,membntu dalam hal pengambilan tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya.
3. Mempengaruhi orang lain. Lingkungan fisik dan dirinya sendiri Untuk mencapai tujuan
tersebut di atas, seorang bidan dituntut untuk memiliki karakter helping relationship
sebagai berikut :

a. Kesadaran diri terhadap nilai yang dianut.


b. Kemampuan untuk menganalisis perasaanya sendiri
c. Kemampuan menjadi contoh peran,gaya hidup sehat spy bisa jadi contoh orang
lain.
d. Altruistik,bidan merasa puas karena mampu , menolong orang lain dengan cara
yang manusiawi
e. Rasa tangggung jawab, etik dan moral, setiap keputusan yang dibuat selalu
f. Memperhatikan prinsip yang menjunjung tinggi kesehatan/ kesejahteraan
manusia.
g. Tanggung jawab untuk dirinya sendiri dan juga pada orang lain

Sedangkan manfaat dari komunikasi terapeutik ada dua manfaat yaitu:

1. Untuk mendorong dan menganjurkan kerjasama antara tenaga kesehatan dan


klien.
2. Untuk mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, mengkaji masalah,
danmengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh bidan.

Ada dua syarat untuk komunikasi terapeutik sebagai berikut.

1. Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri baik pemberi
maupun penerima
2. Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih dahulu
sebelum memberikan sarana, informasi, maupun masukan.

 Tahapan Komunikasi Terapeutik

1. PRAINTERAKSI
Dimulai sebelum kontak pertama bidan-klien Tugas bidan : mengeksplorasi diri
Pada pengalaman pertama, bidan masih memiliki miskonsepsi dan image pada umumnya
ditambah dengan berbagai perasaan dan ketakutan yang muncul seperti :
- Takut ditolak klien
- Cemas karena merupakan pengalaman baru
- Memperhatikan klien secara berlebihan
- Meragukan kemampuan diri
- Takut dilukai klien secara fisik
- Gelisah melakukan komter
- Klien dicurigai sebagai orang yang aneh
- Merasa terancam identitasnya sebagai perawat
- Merasa tidak nyaman untuk melakukan tugas secara fisik
- Mudah terpengaruh secara emosional (tersinggung-diejek)
- Takut disakiti secara psikologis

Analisi diri
- Apakah saya menganggap klien sbg orang yang aneh?
- Apakah harapan saya terlalu tinggi sehingga bila klien kasar, bermusuhan, atau tidak
kooperatif saya menjadi marah atau merasa terluka?
- Apakah saya takut terhadap tanggung jawab yang dibebankan pada saya (dalam hubungan
dengan klien)?
- Apakah saya harus menutupi rasa inferior dengan mengedepankan rasa superior?
- Apakah saya harus bersimpati, memberikan kehangatan, dan perlindungan secara berlebihan
bila saya melakukan kekeliruan?

2. ORIENTASI
Perawat dasar: menemukan alasan mengapa klien memerlukan pertolongan pengkajian
keperawatan dan membantu perawat fokus pada masalah klien.
Tugas perawat pada fase ini adalah :
- Membangun trust
- Memahami
- Menerima
- Membuka komunikasi dan membuat kontrak dgn klien

Kontrak pertama dimulai :


- Memperkenalkan diri perawat dan klien
- Menyebutkan nama
- Menjelaskan peran (meliputi tanggung jawab dan harapan baik klien maupun perawat
dengan menjelaskan apa yang perawat dapat atau tidak dapat lakukan).
- Mendiskusikan tujuan hubungan (dengan menekankan pada pengalaman hidup perawat –
klien serta konflik

Perawat dapat menyadari kecemasan dan ketakutan klien, tetapi klien mungkin kesulitan
untuk menerima bantuan perawat. Kemungkinan hal ini disebabkan :
- Sulit mengakui mempunyai kesulitan atau masalah .
- Tidak mudah trust atau terbuka pada seseorang yang baru dikenal.
- Masalah yang dihadapi terlihat sangat besar, rumit, atau unik untuk disharingkan pada orang
lain.
- Mengutarakan masalah dapat mengancam rasa independen, otonomi, dan harga diri.
- Dalam memecahkan suatu masalah melibatkan pemikiran tentang sesuatu yang mungkin
tidak menyenangkan, mereview kenyataan hidup, memutuskan suatu rencana, dan yang
terpenting adalah membawa suatu perubahan

3. KERJA
Selama fase ini
- Prwt-klien mengekplorasi stressor yang berkaitan dan terus meningkatkan perkembangan
insight klien (yang berkaitan dengan persepsi, pikiran, perasaan, dan tindakan)
- Insights harus diwujudkan dalam tindakan dan diintegrasikan ke dalam pengalaman hidup
klien
- Perawat membantu klien : menghilangkan kecemasan, meningkatkan rasa kebebasan dan
tanggung jawab terhadap diri sendiri mengembangkan mekanisme koping yang positif.
(Fokus fase ini : perubahan perilaku secara nyata)

4. TERMINASI
- Pemahaman antara perawat-klien lebih dioptimalkan
- Saling tukar pikiran dan memori
- Mengevaluasi perkembangan klien (berkenaan dengan tujuan asuhan keperawatan)
- Perawat-klien bersama-sama mereview perkembangan yang tercapai selama perawatan
- Perasaan rejeksi, kehilangan, sedih, dan marah diekspresikan dan diekplorasi

Pengertian Asi

Air susu ibu adalah sumber makanan cair pertama, utama dan terbaik, yang diproduksi oleh
payudara ibu, yang bersifat alamiah dan unik untuk anaknya. Komposisi ASI mengandung
berbagai zat gizi yang dibutuhkan yang terformulasikan secara unik di dalam tubuh ibu untuk
menjamin proses pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa berjalan sesuai dengan tahapan
perkembangannya. Selain menyediakan nutrisi lengkap untuk seorang anak, ASI juga
memberikan perlindungan pada bayi atas infeksi dan sakit penyakit bayi.
ASI merupakan satu-satunya makanan terbaik dan sempurna di dunia, yang langsung
diproduksi oleh ibu secara unik untuk bayinya, yang mampu mencukupi seluruh unsur
kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. Ada banyak cara di mana
menyusui memberi manfaat kesehatan baik bagi ibu maupun anak, dan banyak dari manfaat
ASI bagi bayi dan ibu tersebut yang berlanjut lama bahkan setelah ibu berhenti memberikan
ASI (bayi disapih). Baca juga Pengertian dan Manfaat ASI Eksklusif bagi Bayi.

Cara Memperlancar Asi

ASI dapat keluar lancar dengan cara lebih sering menyusui bayi ibu, karena pada saat bayi
menghisap puting susu ibu secara tidak langsung juga dapat merangsang agar ASI lebih
banyak keluarnya. Cara lainnya dengan lebih sering mengkonsumsi buah-buahan seperti
pepaya, semangka, jambu air dan jeruk kemudian sayur-sayuran seperti wortel, bayam, daun
katuk dan ibu juga bisa mengkonsumsi kacang-kacang an. Ibu dapat melakukan pemijatan
disekitar aerola dengan perlahan, aerola itu lingkaran hitam yang disebelah puting susu.
Pemijatannya dilakukan setiap mandi dengan menggunakan air hangat. Membersihkan puting
susu setelah menyusui dengan menggunakan air hangat tanpa menggunakan sabun karena
area puting memiliki kulit yang sangat lembut sehingga jika terkena sabun kulit akan kering
dan bisa mengelupas dan ibu dapat melakukan pemijatan untuk menghilangkan sel-sel kulit
mati

Cara Menjaga Jahitan Perineum

Jaga jahitan vagina agar tetap bersih untuk mengurangi risiko infeksi, dan lakukan beberapa
tips berikut:

 Mandi setidaknya sekali sehari.


 Ganti secara rutin pembalut Anda dan cuci tangan Anda sebelum dan sesudahnya.
 Lakukan latihan pelvic floor yang dapat membantu penyembuhan, meningkatkan sirkulasi,
dan mencegah kebocoran pada usus atau kemih Anda. Salah satu latihan ini adalah
dengan senam Kegel.
 Angin-anginkan jahitan vagina. Lepas celana dalam Anda selama 10 menit dan istirahatlah
di tempat tidur, 2 kali sehari. Alasi tempat tidur Anda dengan handuk bersih yang tidak
terpakai. Gunakan celana dalam katun yang sedikit longgar dan hindari celana yang ketat.
Memakai rok atau celana longgar dapat membantu sirkulasi udara.
 Minum banyak air dan konsumsi makanan yang kaya serat, seperti roti gandum, nasi
merah, buah dan sayuran, untuk mencegah sembelit.

Akan sangat menolong jika Anda dapat buang air besar dengan mudah. Jika Anda memiliki robekan
yang serius, Anda akan dianjurkan untuk mengkonsumsi antibiotik selama 5 hari untuk menghindari
infeksi. Anda juga akan diberikan pencahar agar bisa buang air besar dengan mudah tanpa
mengganggu jahitan.

Peranan :
Alfionetta Flourentina sebagai bu bidan
Anita Dwi Pratiwi sebagai asisten
Savira Rahma Anggelita sebagai Bu Adin

No Tahap Kegiatan Bidan dan Sikap


Pasien
1. Orientasi Assalamualaikum bu tok..tok..tok..
Adin (mengetuk pintu)
Waalaikumsalam bu Mempersilahkan
bidan, silahkan masuk masuk
Selamat pagi bu Bu Bidan
bagaimana keadaannya, memperkenalkan
saya disini akan diri dan asistennya
mengecek kesehatan ibu
dan kali ini saya
didampingi oleh asisten
saya yang bernama Anita
Pagi bu, ya begitu bu Sambil memegang
masih merasa lemas pelipis
Itu hal yang wajar bu Bu bidan
karena ibu baru saja menjelaskan
melahirkan
Oalah iya bu mungkin Pasien bertanya
seperti itu. Oh iya kepada asisten
mbaknya semester berapa bidan
ya sekarang kok kayaknya
masih kuliah?
Iya bu saya masih kuliah Asisten menjawab
semester 3
Kuliah dimana mbak? Pasien bertanya
kepada asisten
bidan
Saya kuliah di poltekkes Asisten menjawab
surabaya bu
Oh iya saya tau mbak Pasien bercerita
ponakan saya juga kuliah
disitu dulu
Oalah nggih bu Asisten menjawab
Oh iya bu Adin selamat Bidan
ya sudah melahirkan anak mengucapkan
pertama yang sangat selamat
cantik, Alhamdulillah
anaknya kemarin lahir
dengan selamat dan sehat
Iya bu Alhamdulillah, Pasien
terimakasih berkat mengucapkan
bantuan ibu saya dapat terima kasih karena
melahirkan dengan bidan telah
selamat. menolong
persalinan pasien
Iya bu sama-sama, itu Bidan menjawab
sudah menjadi tugas dan
kewajiban saya untuk
membantu persalinan
Adakah keluhan yang ibu Bidan bertanya
rasakan? keluhan
Ada bu bidan. Saya Dengan wajah
merasakan nyeri pada menyerngit
luka jahitan perineum menahan sakit
saya bu, kira-kira apakah
itu hal yang normal atau
tidak?
2. Kerja Oh iya bu permisi ya saya Bidan memeriksa
lihat dulu jahitannya jahitan si klien
Ya bu silahkan Pasien
mempersilahkan
Bagaimana bu ? Pasien bertanya
Ini jahitannya masih Bidan membalas
basah bu karena ibu baru setelah memeriksa
melahirkan kemarin dan kondisi pasien
ini hal yang normal.
Kebanyakan setelah
melahirkan akan
merasakan nyeri pada
jahitan perineumnya
karena pada saat
melahirkan perineum
tersebut disobek agar
kepala bayi dapat keluar.
Oalah yasudah karena Pasien merasa lega
saya takut kalau jahitan dengan mengelus
saya kenapa-kenapa dada
Tenang saja bu tidak ada Bidan menjelaskan
apa-apa kok, nyeri ini
kurang lebih sekitar 3 hari
setelah itu perlahan akan
hilang
Bagaimana caranya bu Pasien bertanya
bidan agar jahitannya karena ingin
cepat kering? Apa ada mengetahui
makanan yang harus saya solusinya dan
konsumsi atau makanan larangan makanan
yang tidak boleh saya
konsumsi?
Ada bu, ibu harus banyak Bidan menjawab
mengkonsumsi makanan dengan
yang mengandung serat menjelaskan
seperti nasi merah, buah
dan sayuran agar tidak
sembelit dan banyak
mengkonsumsi makanan
yang bergizi seperti telur
dan daging sapi tanpa
lemak
Kemudian apakah ada tips Pasien bertanya
lagi agar jahitan saya
cepat kering dan saya
tidak terlalu merasakan
nyeri
3. Terminasi Ibu jangan banyak Bidan menjawab
bergerak dulu dan jaga
kebersihan vagina seperti
rajin mengganti pembalut
kemudian bersihkan
vagina dengan air bersih
dan matang setelah BAB
atau BAK kalau bisa
dengan larutan antiseptik
Baik bu terimakasih Pasien berterima
sarannya saya akan kasih atas saran
mencoba saran yang bu bidan
bidan beri agar jahitan
saya cepat kering karena
rasanya sangat sakit bu
udah pingin nangis aja
tiap hari
Iya bu sama-sama, ya Bidan memaklumi
wajarlah namanya juga keadaan si ibu
ibu baru pertama kali
melahirkan jadi baru
merasakan sakitnya nanti
kalau melahirkan anak
kedua pasti rasanya tidak
akan sesakit ini
Ya semoga saja bu, saya Pasien bercerita
juga ingin punya anak kenapa ingin
satu lagi nanti biar nanti menambah anak
anak pertama saya ada
temennya tidak sendirian
dirumah saat saya dan
suami saya bekerja
Apakah ada keluhan lagi Bidan bertanya
yang ibu rasakan?
Oh iya bu ASI saya kok Pasien bertanya
keluarnya tidak lancar ya?
Iya bu karena ibu kan Bidan menjawab
baru kemarin melahirkan pertanyaan pasien
jadi ASI belum bisa
keluar dengan lancar
masih sedikit.
Kebanyakan ASI mulai
lancar 2 hari setelah
melahirkan bu, ibu bisa
merangsang ASI secara
perlahan agar bisa keluar
Bagaimana bu caranya? Pasien bertanya
bagaimana caranya
Untuk ini akan dijelaskan Bidan menawarkan
oleh asisten saya agar asisten yang
bagaimana bu? Tidak apa- menjelaskan
apa?
Iya bu bidan tidak apa- Pasien menerima
apa
Mbak coba kamu jelaskan Bidan menyuruh
kepada bu adin asistennya agar
bagaimana caranya agar menjelaskan
asi beliau dapat keluar
Baik bu akan saya Asisten bidan
jelaskan, jadi begini bu menjawab
adin, Ibu bisa lebih sering
lagi menyusui bayi ibu,
karena saat bayi
menghisap puting susu itu
secara tidak langsung juga
dapat merangsang agar
ASI lebih banyak
keluarnya
Selain itu apakah ada cara Pasien bertanya
agar ASI saya dapat
lancar ya mbak? Karena
saya takut kalau nanti
anak saya tidak dapat ASI
ekslusif
Ada banyak cara bu. Ibu Asisten bidan
bisa lebih sering menjawab
mengkonsumsi buah-
buahan seperti pepaya,
semangka, jambu air dan
jeruk kemudian sayur-
sayuran seperti wortel,
bayam, daun katuk dan
ibu juga bisa
mengkonsumsi kacang-
kacang
Loalah mbak saya tidak Pasien menjawab
terlalu suka makan sayur- dan meminta solusi
sayuran, kalau saya lain karena dirinya
makan sayur-sayuran merasa tidak cocok
rasanya ingin muntah apa yang
gitu, apakah ada solusi direkomendasikan
lain selain itu? oleh asisten bidan
Sekali-sekali mohon Asisten memberi
dipaksakan ya bu demi solusi lain
ASI ibu lancar dan itu
juga demi kesehatan anak
ibu juga. Ibu dapat
merubah sayur-sayuran
itu menjadi jus, ice cream,
nugget ataupun makanan
yang lain yang penting
ibu bisa mengusahakan
untuk rajin
mengkonsumsi sayur
Yasudah mbak akan saya Pasien berkata
coba akan mencoba
saran asisten bidan
Gitu dong, ibu harus mau Asisten bidan
berjuang demi anaknya tersenyum
Iya bu demi anak saya Pasien ikut
bisa mengkonsumsi asi tersenyum
eksklusif
Ibu juga bisa memijat Asisten mencoba
payudara agar air susu memberi saran
lebih banyak keluar
Pemijatannya bagaimana Pasien bidan
mbak apa tinggal dipijat bertanya
biasa saja?
Tentu tidak bu ada cara Asisten bidan
tersendiri untuk menjawab
memijatnya
bagaimana ya mbak Pasien bertanya
caranya?
Jadi gini bu, ibu dapat Asisten bidan
melakukan pemijatan di memperagakan
sekitar aerola dengan bagaimana caranya
perlahan, aerola itu
lingkaran hitam yang
disebelah puting susu itu
Pemijatannya apa setiap Pasien bertanya
saat atau bagaimana mbak
?
Pemijatannya dilakukan Asisten bidan
setiap mandi kalau bisa menjawab
menggunakan air hangat
Oalah iya mbak Pasien bertanya
terimakasih. Kemudian
bagaimana cara
membersihkan puting
nya?
Ibu bisa membersihkan Asisten bidan
puting setelah menyusui menjawab
dengan menggunakan air
hangat tanpa
menggunakan sabun
karena area puting
memiliki kulit yang
sangat lembut sehingga
jika terkena sabun kulit
akan kering dan bisa juga
mengelupas dan ibu juga
dapat melakukan
pemijatan untuk
menghilangkan sel-sel
kulit mati
Terimakasih mbak atas Pasien berterima
semua penjelasan yang kasih karena sudah
telah diberikan diberi edukasi
tentang ASI oleh
asisten bidan
Sama-sama bu, semoga Asisten bidan
bermanfaat ya bagi ibu senang karena bisa
dan bayinya membanu bidan
dalam memberi
edukasi kepada ibu
Dan semoga ibu bisa Bidan ikut
lekas sembuh dan bayinya mendoakan
tetap dengan keadaan kesehatan ibu dan
yang sehat nggih bu. anaknya
Amin bu
Usahakan juga untuk Bidan
meneteki bayinya jangan memperingati lagi
sampai terlewat jam untuk si ibu
meneteki agar si bayi
tidak mengalami
dehidrasi.
Baik bu bidan terimakasih Ibu berterima kasih
untuk saran dan kepada bidan dan
penjelasannya, asistennya yang
terimakasih juga untuk telah mengajarinya,
mbaknya sudah memberi tidak lupa juga
saran dan penjelasan juga. menjabat tangan
mereka
Iya bu sama-sama
Yasudah nggih bu saya Bidan izin pamit
dan asisten saya izin
pamit mau lanjut
mengecek kesehatan
pasien lain dulu,
assalamualaikum
Walaikumsalam bu

Anda mungkin juga menyukai