Fisiologis Sistem Pernapasan pada Ibu Hamil Kelompok 13 : Erinda Prisca (P27824118075) Cendia Yesfinta Isabella (P27824118076) Sheila Salsabila Brilyandita (P27824118078)
D3 Kebidanan Sutomo Reg B Semester 2
Trimester I Pada awal kehamilan, disebabkan oleh tekanan uterus diafragma terdorong keatas sebesar 4 cm. Gerakan respirasi diafragma meningkat dan terjadi pelebaran (pemekaran) iga bagian bawah (peningkatan sudut substrenal dari 68° pada awal kehamilan menjadi 103° pada akhir kehamilan). Wanita hamil sering mengeluh sesak dan napas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu menggunakan napas dada (thoracic breathing). Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal kehamilan yang mungkin diinterpretasikan sebagai dispneu. Hal itu sering mengesankan adanya kelainan paru atau jantung padahal sebenarnya tidak ada apa-apa. Peningkatan usaha nafas selama kehamilan kemungkinan diinduksi terutama oleh progesteron dan sisanya oleh estrogen. Usaha nafas yang meningkat tersebut mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida berkurang. Trimester II Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah kurang lebih 6 cm dan diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena penekanan uterus pada rongga abdomen. Pada kehamilan lanjut, volume tidal, volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara signifikan. Volume tidal meningkat 25%-40% dengan penurunan volume gabungan cadangan ekspirasi, volume residu, dan kapasitas residu fungsional. Kapasitas maksimal pernapasan (kapasitas vital) tidak berubah. Peningkatan volume tidal, bersamaan dengan efek hormon progesteron, akan menyebabkan penurunan kadar CO2 darah. Trimester III Diafragma terdorong ke atas kira-kira 4 cm pada akhir kehamilan, mungkin disebabkan oleh tekanan dari uterus yang membesar. Pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih. Tabel adaptasi sistem pernapasan pada ibu hamil secara umum : Fungsi Tidak hamil Hamil Perubahan (%)
Kecepatan pernafasan 15 16 -
Volume tidal (mL) 487 678 +39a
Ventlilasi menit (mL) 7270 10340 +42a
Asupan O2 menit 201 266 +32a
Kapasitas vital (mL) 3260 3310 +1
Kapasitas pernafasan maksimum (%
102 97 -5 ramalan)
Kapasitas inpirasi (mL) 2625 2745 +5
Volume residual (mL) 965 770 -20a
Menurut Medforth (2006) Adaptasi fisiologis pada ibu hamil secara umum adalah : • Konsumsi oksigen meningkat sebesar 15-20 % saat cukup bulan • Volume tidal meningkat sebesar 40% • Volume residual berkurang sebesar 20% • Ventilasi alveolar meningkat sebesar 5-8 L/menit, empat kali lebih besar dari konsumsi oksigen, yang menghasilkan peningkatan pertukaran gas • Jumlah udara yang diinspirasi selama 1 menit meningkat sebesar 26%, menghasilkan hiperventilasi kehamilan, menyebabkan CO2 dikeluarkan dari paru dengan efisiensi yang lebih besar • Transfer oksigen ke, dan transfer CO2 dari, janin difasilitasi oleh perubahan dalam pH darah maternal dan tekanan parsial CO2(pCO2)