Anda di halaman 1dari 3

POLTEKKES PENATALAKSANAAN ASFIKSIA BBL

KEMENKES
SURABAYA NO. DOKUMEN : 00

NO REVISI : 00

TANGGAL : 03 FEBRUARI 2020 HALAMAN

1/3
Ditetapkan oleh :

NAMA : AYU ANITA RAHMAN


NIM : P27824118033
SOP
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara
spontan dan teratur  pada saat lahir atau beberapa saat setelah
lahir yang ditandai dengan keadaan PaO2 di dalam darah
PENGERTIAN rendah (hipoksemia), hiperkarbia (Pa CO2 meningkat) dan
asidosis.

Memahami prosedur resusitasi neonatus sebagai upaya


menatalaksana neonatus yang tidak dapat bernafas secara
TUJUAN
spontan dan adekuat.

 Menurut AAP ( American Academics of Pediatrics )


dan AHA ( American Heart Association ) : Bayi
kurang bulan, bayi tidak bernafas spontan/tidak
menangis, tonus otot jelek
 Menurut skor APGAR : yang dihitung sampai menit
ke-10
- Asfiksia ringan : 7
KRITERIA DIAGNOSA
- Asfiksia sedang : 4-6
(TANDA GEJALA)
- Asfiksia berat : 1-3

 Menurut hasil AGD ( Analisis Gas Darah ) pH< 7,25 ,


paO2<50 mmHg, paCO2 >55 mmHg
 Menurut WHO : skor Apgar plus gambaran HIE dan
deficit neurologis

DIAGNOSIS ASFIKSIA NEONATORUM


DIAGNOSIS BANDING Hipoksiaa Pulmonal :
1. Penyakit Membran Hialin
2. Pneumonia
3. Kelainan Kongenital Paru
Ekstra Pulmonal
1. Ensefalopati Hipoksik Iskemi
2. Sepsis Neonatorum
3. Penyakit Jantung Bawaan
4. Asidosis Metabolik dan Gangguan Metabolik lain
PEMERIKSAAN  Analisis Gas Darah
PENUNJANG  Foto Thorax
 Untuk persalinan normal, petugas yang ahli dalam
resusitasi neonatus harus hadir.
STANDAR TENAGA
 Untuk asfiksia, dua petugas yang ahli dalam resusitasi
dan dua asisten harus hadir
PROSEDUR Peralatan untuk mengisap lendir
(LANGKAH-LANGKAH)  Bulb syringe
 Kateter pengisap ( ukuran 5,6, 8 atau 10 Fr )
 Aspirator meconium
 Pengisap dan pipa mekanik
 Pipa lambung ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc
Peralatan balon dan sungkup resusitasi
 Balon resusitasi bayi yang mampu memberikan
oksigen 90-100 % dan mempunyai katup pelepas
tekanan/ alat ukur tekanan
 Oksigen dengan pengukur aliran dan selang
 Sungkup/masker wajah dengan pinggiran bantalan
untuk ukuran bayi cukup bulan dan premature
 Kateter nasal ( nasal prongs/kanul nasal )
 Oral airway, ukuran bayi cukup bulan dan premature
Prosedur
a. Bayi lahir lakukan penilaian sambil meletakkan dan
menyelimuti bayi di atas perut ibu atau dekat perineum.
 1. Apakah bayi cukup bulan?
2. Apakah ketuban jernih, tidak bercampur mekonium
3. Apakah bayi bernafas atau menangis?
4. Apakah bayi aktif?
b. Bila ya dilakukan asuhan bayi normal, jika salah satu tidak
lakukan langkah awal :
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Atur posisi bayi
3. Hisap lendir
4. Keringkan dan rangsang taktil
5. Reposisi
c. Bayi bernafas normal lakukan asuhan pasca resusitasi
d. Bayi tidak bernafas/megap-megap, lakukan ventilasi :
1. Pasang sungkup dan perhatikan lekatan
2. Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air raksa
3. Bila dada mengembang lakukan ventilasi 20 kali dengan
tekanan 30 cm air selama 30 detik
e. Nilai pernafasannya : Bila bayi tidak bernafas /bernafas
megap-megap :
1. Ulangi ventilasi 20 kali selama 30 detik
2. Hentikan ventilasi dan nilai kembali nafas tiap 30 detik
3. Bila bayi tidak berbafas spontan sesudah 2 menit
resusitasi siapkan rujukan
f. Bila tidak mau dirujuk dan tidak berhasil
1. Sesudah 10 menit pertimbangkan untuk menghentikan
resusitasi
2. Lakukan konseling
3. Pencatatan dan pelaporan

 Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan edisi .


Jakarta ; PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
 Buku Acuan APN. Departemen Kesehatan RI,
REFERENSI Jakarta, 2008. Halaman 156
 Buku Acuan Manajemen Asfiksia Bayi Bayi Baru
Lahir untuk Bidan

Anda mungkin juga menyukai