NIM : P27824118033 SOP Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan keadaan PaO2 di dalam darah PENGERTIAN rendah (hipoksemia), hiperkarbia (Pa CO2 meningkat) dan asidosis.
Memahami prosedur resusitasi neonatus sebagai upaya
menatalaksana neonatus yang tidak dapat bernafas secara TUJUAN spontan dan adekuat.
Menurut AAP ( American Academics of Pediatrics )
dan AHA ( American Heart Association ) : Bayi kurang bulan, bayi tidak bernafas spontan/tidak menangis, tonus otot jelek Menurut skor APGAR : yang dihitung sampai menit ke-10 - Asfiksia ringan : 7 KRITERIA DIAGNOSA - Asfiksia sedang : 4-6 (TANDA GEJALA) - Asfiksia berat : 1-3
Menurut hasil AGD ( Analisis Gas Darah ) pH< 7,25 ,
paO2<50 mmHg, paCO2 >55 mmHg Menurut WHO : skor Apgar plus gambaran HIE dan deficit neurologis
DIAGNOSIS ASFIKSIA NEONATORUM
DIAGNOSIS BANDING Hipoksiaa Pulmonal : 1. Penyakit Membran Hialin 2. Pneumonia 3. Kelainan Kongenital Paru Ekstra Pulmonal 1. Ensefalopati Hipoksik Iskemi 2. Sepsis Neonatorum 3. Penyakit Jantung Bawaan 4. Asidosis Metabolik dan Gangguan Metabolik lain PEMERIKSAAN Analisis Gas Darah PENUNJANG Foto Thorax Untuk persalinan normal, petugas yang ahli dalam resusitasi neonatus harus hadir. STANDAR TENAGA Untuk asfiksia, dua petugas yang ahli dalam resusitasi dan dua asisten harus hadir PROSEDUR Peralatan untuk mengisap lendir (LANGKAH-LANGKAH) Bulb syringe Kateter pengisap ( ukuran 5,6, 8 atau 10 Fr ) Aspirator meconium Pengisap dan pipa mekanik Pipa lambung ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc Peralatan balon dan sungkup resusitasi Balon resusitasi bayi yang mampu memberikan oksigen 90-100 % dan mempunyai katup pelepas tekanan/ alat ukur tekanan Oksigen dengan pengukur aliran dan selang Sungkup/masker wajah dengan pinggiran bantalan untuk ukuran bayi cukup bulan dan premature Kateter nasal ( nasal prongs/kanul nasal ) Oral airway, ukuran bayi cukup bulan dan premature Prosedur a. Bayi lahir lakukan penilaian sambil meletakkan dan menyelimuti bayi di atas perut ibu atau dekat perineum. 1. Apakah bayi cukup bulan? 2. Apakah ketuban jernih, tidak bercampur mekonium 3. Apakah bayi bernafas atau menangis? 4. Apakah bayi aktif? b. Bila ya dilakukan asuhan bayi normal, jika salah satu tidak lakukan langkah awal : 1. Jaga bayi tetap hangat 2. Atur posisi bayi 3. Hisap lendir 4. Keringkan dan rangsang taktil 5. Reposisi c. Bayi bernafas normal lakukan asuhan pasca resusitasi d. Bayi tidak bernafas/megap-megap, lakukan ventilasi : 1. Pasang sungkup dan perhatikan lekatan 2. Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air raksa 3. Bila dada mengembang lakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan 30 cm air selama 30 detik e. Nilai pernafasannya : Bila bayi tidak bernafas /bernafas megap-megap : 1. Ulangi ventilasi 20 kali selama 30 detik 2. Hentikan ventilasi dan nilai kembali nafas tiap 30 detik 3. Bila bayi tidak berbafas spontan sesudah 2 menit resusitasi siapkan rujukan f. Bila tidak mau dirujuk dan tidak berhasil 1. Sesudah 10 menit pertimbangkan untuk menghentikan resusitasi 2. Lakukan konseling 3. Pencatatan dan pelaporan
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan edisi .
Jakarta ; PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Buku Acuan APN. Departemen Kesehatan RI, REFERENSI Jakarta, 2008. Halaman 156 Buku Acuan Manajemen Asfiksia Bayi Bayi Baru Lahir untuk Bidan