Oleh
Nim : P27824118067\
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan komprehensif asuhan kebidanan pada bayi Ny “X” yang disusun oleh
mahasiswa semester III Prodi D3 Kebidanan Jurusan Kebidanan Kampus Sutomo Surabaya
tahun akademik 2020/2021 ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Tempat praktik : RSI Surabaya
Tangal praktik : 24 Mei 2021 s/d 5 Juni 2021
Astuti Setiyani SST. M. Kes Ervi Husni, S. Kep.Ns., M. Kes Ayu Agustina S.Kep.Ns.
NIP. 196810201988032001 NIP. 197003181990012001
Mengetahui
Ka. Prodi DIII Kebidanan
Dosen Tabulasi
NIP. 196810201988032001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Individu Neonatus Fisiologis.
Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Astuti Setiyani, SST., M.Keb selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Surabaya dan selaku pembimbin pendidikan Prodi DIII
Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehata Kementrian Kesehatan Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
3. Queen Khoirun Nisa Mairo, SST., M.Keb selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII
Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
4. Ayu Agustina S.Kep.Ns selaku pembimbing lahan praktik Ruang NICU RSI Surabaya
5. Serta semua pihak yang telah membantu sampai laporan praktikum ini selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang
penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan praktik klinik ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iv
BAB I.....................................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................5
1.2 Tujuan...................................................................................................................................6
1.3 Manfaat.................................................................................................................................6
1.4 Pelaksanaan..........................................................................................................................6
1.5 Sistematika Penulisan...........................................................................................................7
BAB II...................................................................................................................................................8
2.1.1 Konsep Dasar MAS......................................................................................................8
2.1.2 Patofisiologi...................................................................................................................8
2.1.3 Etiologi...........................................................................................................................8
2.1.4 Gejala Klinis..................................................................................................................9
2.1.5 Diagnosa Penegak.......................................................................................................10
2.2.1 Pengkajian Data..........................................................................................................10
2.2.2 Diagnosa......................................................................................................................17
2.2.3 Diagnosa Potensial......................................................................................................17
2.2.4 Tindakan Segera.........................................................................................................17
2.2.5 Rencana Tindakan dan Rasional...............................................................................18
2.2.6 Pelaksanaan Rencana Tindakan................................................................................19
2.2.7 Evaluasi.......................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
5
mekoniumnya kental dan apabila diikuti dengan asfiksia perinatal. Beberapa bayi yang
dilahirkan dengan cairan amnion yang mekonial memperlihatkan distres pernapasan
walaupun tidak ada mekonium yang terlihat dibawah korda vokalis setelah kelahiran.
Pada beberapa bayi, aspirasi mungkin terjadi intrauterine, sebelum dilahirkan.1,3
1.2 Tujuan
1.1.1. Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan MAS
diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang keadaan dan masalah-
masalah yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir dengan pendekatan
Managemen Kebidanan menurut Varney
1.1.2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu:
1. Pengkajian data baik subjektif maupun objektif bayi baru lahir dengan
MAS
2. Interpretasi data dasar pada bayi baru lahir dengan MAS
3. Diagnosa potensial pada bayi baru lahir dengan MAS
4. Tindakan segera pada bayi baru lahir dengan MAS
5. Perencanaan tindakan pada bayi baru lahir dengan MAS
6. Pelaksanaan tindakan pada bayi baru lahir dengan MAS
7. Evaluasi tindakan pada bayi baru lahir dengan MAS
1.3 Manfaat
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman
dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu sehingga dapat
digunakan sebagai berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan dan
memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan.
1.4 Pelaksanaan
Asuhan kebidanan ini dilakukan ketika mahasiswa melaksanakan praktik klinik di
Rumah Sakit Islam Surabaya pada,
Tanggal pengkajian : 24 Mei – 5 Juni 2021
Tempat pengkajian : Ruang NICU RSI Surabaya
6
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika uraian makalah ini terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan yang
meliputi latar belakang masalah, tujuan, sistematika uraian. Kedua isi atau kajian teori.
Ketiga tinjauan kasus teori yang meliputi konsep setiap data pasien. Keempat penutup
yang berisi kesimpulan dan saran dilengkapi dengan daftar pustaka.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
2.1.2 Patofisiologi
Ketika masih di dalam kandungan, sebenarnya bayi sudah mulai berlatih
bernapas. Latihan pernapasan ini dilakukan dengan menghirup cairan ketuban
ke trakea untuk kemudian dikeluarkan kembali dari trakea. Hal ini normal dan
aman karena air ketuban bersifat steril dan bebas dari kuman. Namun karena
suatu sebab, misalnya adanya infeksi selama kehamilan atau lilitan tali pusat,
kondisi bayi menjadi menurun dan menyebabkan bayi mengeluarkan tinja
pertamanya (mekonium) saat masih berada dalam kandungan. Mekonium ini
kemudian mengontaminasi air ketuban yang seharusnya steril. Ketika bayi
bernapas untuk pertama kalinya, air ketuban yang tidak lagi steril ini dapat
terhirup dan menyebabkan terjadinya sindrom aspirasi mekonium.Walaupun
umumnya disebabkan adanya infeksi dalam kandungan, beberapa sebab lain
juga dapat menyebabkan terjadinya aspirasi mekonium, seperti:
8
Bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes, hipertensi atau memiliki
gangguan paru dan jantung kronis
Gangguan perkembangan bayi selama dalam kandungan
2.1.3 Etiologi
1. Cairan amnion yang mengandung mekonium terinhalasi / terhirup oleh
bayi. Mekonium dapat keluar (intrauterine) bila terjadi stres atau
kegawatan janin intrauterine.
2. Peningkatan aktifitas usus bayi (usia kehamilan lewat 40 minggu).
3. Kesulitan dalam melahirkan, komplikasi tali pusat.
4. Asfiksia fetal.
5. Gawat janin selama persalinan.
6. Persalinan lama
7. Karenaadanya pematangan paru secara fisiologis
8. Sebuah respon terhadap peristiwa hipoksia akut
9. Sebuah respon terhadap peristiwa hipoksia intrauterus kronis
9
2.1.5 Diagnosa Penegak
Sementara itu pada pemeriksaan penunjang dapat ditemukan hasil sebagai berikut:
2.1.6 Penatalaksanaan
a. Data Subjektif
1. Data subyektif adalah data yang diperoleh hanya melalui klien, semua
data yang dirasakan dan disampaikan klien kepada bidan (Depkes, RI,
1993 : 126) Identitas klien dan suami menurut (Nursalam, 2002)
Biodata penting untuk mengetahui latar belakang, identitas, intelektual,
berkaitan dalam rencana pemberian konseling dan KIE.
10
a. Nama
Dikaji untuk mengenal dan mengetahui pasien, agar tidak
keliru dalam memberikan penanganan.
b. Umur
Untuk mengetahui berapa usia pasien sehingga tidak salah dalam
memberikan asuhan.
c. Agama
Dikaji untuk memberi motivasi pasien sesuai dengan agamanya.
d. Suku / Bangsa
Dikaji untuk mengetahui faktor bawaan atau ras pasien.
e. Pendidikan
Data status pendidikan diperlukan mengetahui tingkat intelektualitas
kilen, pendidikan merupakan salah bagian dalam aspek sosial yang
harus dikaji.Pendidikan juga merupakan hal yang dapat
mempengaruhi prilaku klien. (Kemenkes no 369). Menggambarkan
kemampuan seorang ibu dalam menyerap konseling yang di berikan
oleh bidan.
f. Pekerjaan
Dikaji untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
terhadap permasalahan kesehatan, serta dapat menunjukkan
tingkat keadaan ekonomi keluarga.
g. Alamat
Dikaji untuk mengetahui tempat tinggal pasien, serta
mempermudah pemantauan.
2. Riwayat Prenatal dan Natal
11
disebabkan penurunan kapasitas pembawa oksigen berpengaruh
langsung pada sirkulasi dan pertukaran gas uteroplasenta. Diabetes
Mellitus dapat mengakibatkan makrosomia berat badan lahir 4000
gram atau lebih, kematian neonatus karena hipoglikemia, hidramnion.
Hipertensi dalam kehamilan dapat mengakibatkan pertumbuhan janin
terhambat didalam rahim, kematian janin didalam rahim, solusio
plasenta dan kelahiran prematur. Riwayat perdarahan karena plasenta
previa salah satu komplikasi dari fetal adalah prematuritas yang
diakibatkan karena asfiksia intrauterin. Pertumbuhan terganggu pada
saat kehamilan mengakibatkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Efek yang terjadi akibat diabetes gestasional antara lain makrosomia,
hipoglikemia karena hiperinsulinnemia dan cadangan glikogen yang
kurang, hambatan pertumbuhan janin (Fadlun, 2012). Efek yang
terjadi akibat poli/oligohidramnion dapat mengakibatkan janin
prematuritas, kongenital anomali, komplikasi karena kesalahan letak
(letak lintang, sungsang, tali pusat menumbung), eritroblatosis
Riwayat eklampsia dapat mengakibatkan bayi mengalami asfiksia
(Prawirohardjo, 2010: N-30).
b. Riwayat Natal
Berapa usia kehamilan, tanggal dan waktu persalinan, jenis persalinan,
lama kala I, kala II, BB bayi, PB bayi, denyut nadi, respirasi, suhu,
bagaimana warna ketuban, ditolong oleh siapa, adakah komplikasi
persalinan.
3. Kebutuhan Dasar
lancar.
(b) Pola Eliminasi : bayi BAB dan BAK dalam waktu 24 jam
(c) Pola istirahat : pola tidur normal bayi baru lahir (normalnya
16-20 jam/hari)
12
(d) Pola aktivitas : pada bayi seperti menangis, BAK, BAB, serta
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Fisik Umum (Sondakh, 2013)
ini terbatas pada satu tulang, biasanya tulang parietal, dan tidak
minggu,
13
iii. Kaput suksedaneum adalah pembengkakan kulit kepala, yang
bagian dalam dan palpasi palatum atas. Palatum atas utuh dan tidak
2013)
14
sebaiknya didapati dalam keadaan kering dan tidak ada gejala
oleh estrogen ibu, sedangkan pada bayi laki laki, testis sudah turun
pada skrotum.
13. Eliminasi : Bayi Baru Lahir normal biasanya kencing 6-8 kali/ hari
14. Refleks : reflek yang bisa dirangsang oleh petugas pada bayi baru
lahir fisiologis.
a. Reflek Moro
Bayi akan mengembangkan tangan lebar dan melebarkan jari,
lalu membalikkan dengan tangan yang cepat seakan-akan
memeluk seseorang. Diperoleh dengan memukul permukaan
yang rata dimana dekat bayi dibaringkan dengan posisi
telentang.
b. Reflek rooting
Timbul karena stimulasi taktil pipi dan daerah mulut. Bayi akan
memutar kepala seakan mencari putting susu. Refleks ini
menghilang pada usia 7 bulan.
c. Reflek sucking
Timbul bersamaan dengan reflek rooting untuk mengisap
putting susu dan menelan ASI.
d. Reflek graps
15
Timbul jika ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi, lalu
bayi akan menutup telapak tangannya atau ketika telapak kaki
digores dekat ujung jari kaki, jari kaki menekuk.
e. Reflek tonic neck
Reflek ini timbul jika bayi mengangkat leher dan menoleh
kekanan atau kiri jika diposisikan tengkurap. Reflek ini bisa
diamati saat bayi berusia 3-4 bulan.
f. Reflek Babinsky
Muncul ketika ada rangsangan pada telapak kaki, ibu jari akan
bergerak keatas dan jari-jari lainnya membuka, menghilang pada
usia 1 tahun.
g. Reflek membengkokkan badan (Reflek Galant)
Ketika bayi tengkurap, gerakan bayi pada punggung
menyebabkan pelvis membengkok ke samping. Berkurang pada
usia 2-3 bulan. (Lusiana El Sinta, 2019)
15. Nilai Apgar
c) Gangguan pendengaran.
d) Ikterus
Tujuan : menjaga agar bayi tetap dalam keadaan normal dan tidak terjadi
komplikasi
menit)
a.
20
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Arvin, B.K. diterjemahkan oleh Samik wahab. Nelson : Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 1 Edisi 15.
ECG : Jakarta. 2000. h. 600-601.
2. Mathur, NC. Meconium Aspiration Syndrome. 2007.
http://pediatricsforyou.in/home/pdf/MECONIUM%20ASPIRATION%20SYNDROME.pdf.
3. Clark, M.B. Meconium Aspiration Syndrome. 2010. www.medscape.com/ http:// portal
neonatal.com.br/outras-especialidades /arquivos/ Meconium Aspiration Syndrome.pdf
4. Leu M. Meconium Aspiration Imaging, 2011 http://emedicine.medscape.com/ article/410756-
overview#a22.
5. Hermansen, C.L., dan Kevin N. Lorah. Respiratory Distress in the Newborn. Am Fam
Physician. 2007 Oct 1;76(7):987-994. http://www.aafp.org/afp/2007/1001/p987.html. 2007.
6. https://www.klikdokter.com/penyakit/sindrom-aspirasi-mekonium diakses tanggal 28 Juni
2021
22