Anda di halaman 1dari 19

AIR LIMBAH

MAKALAH

Diajukan dalam Rangka Melemngkapi Salah Satu Tugas


Pemusatan Pendidikan Kemahasiswaan (P2K)

Oleh,

Nani Titin Sumariyani


124101058

PROGRAM S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Makalah ............................................................................................ 3
D. Kegunaa Makalah ......................................................................................... 3
E. Prosedur Makalah ......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 4
A. Kajian Pustaka
B. Pembahasan
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 18
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, November 2012


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumberdaya air selain merupakan sumber daya alam juga merupakan komponen ekosistem

yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan akan air cenderung semakin meningkat

dari waktu ke waktu, baik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti untuk air minum, air

bersih dan sanitasi maupun sebagai sumber daya yang diperlukan bagi pembangunan ekonomi

seperti untuk pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik dan pariwisata. Air yang digunakan

untuk berbagai kebutuhan dan keperluan hingga saat ini dan untuk kurun waktu mendatang masih

mengandalkan pada sumber air permukaan, khususnya air sungai. Ketersediaan sumber daya air

sungai cenderung menurun karena penurunan kualitas dan kuantitas yang tersedia juga karena

kualitas yang ada menjadi tidak dapat dimanfaatkan karena adanya pencemaran.

1
Pertumbuhan industri dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Tidak dapat dihindari,
dampak ikutan dari industrialisasi ini adalah juga terjadinya peningkatan pencemaran yang
dihasilkan dari proses produksi. Proses produksi ini akan menghasilkan produk yang diinginkan
dan hasil samping yang tidak diinginkan yaitu berupa limbah. Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang
keberadaannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak
memiliki nilai ekonomis.
Permasalahan lingkungan saat ini yang dominan salah satunya adalah limbah cair yang berasal

dari industri. Limbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak yang luar biasa pada

perairan, khususnya sumber daya air. Kelangkaan sumber daya air di masa mendatang dan bencana

alam semisal erosi, banjir, dan kepunahan ekosistem perairan tidak lagi dapat terjadi apabila kita

kaum akademisi tidak peduli terhadap permasalahan tersebut.

Sungai merupakan salah satu sumber air yang banyak dimanfaatkan. Hal ini tentu berbeda lagi

apabila sungai telah menjadi tercemar. Bagi beberapa anggota masyarakat yang mengabaikan
bahaya limbah, air sungai masih dimanfaatkan untuk mencuci, mandi, bahkan memasak. Ikan–

ikan yang hidup dalam sungai tersebut juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan protein

mereka. Padahal jika sungai tersebut mengandung limbah, ikan yang mereka konsumsi juga akan

menimbulkan penyakit. Apalagi di daerah perkotaan, limbah memang menjadi masalah yang

serius. Selain limbah industri yang semakin besar, aktivitas masyarakat setiap hari juga

menimbulkan limbah rumah tangga yang sangat besar.

Pengelolaan kualitas air merupakan salah satu prioritas dalam pengelolaan lingkungan di

Indonesia. Air mempunyai karakteristik fisik dan kimiawi yang sangat mempengaruhi kehidupan

organisme di dalamnya. Apabila terjadi perubahan kualitas perairan, terutama oleh bahan

pencemaran lingkungan, maka keseimbangan hidup organisme yang ada di perairan tersebut

bahkan kehidupan manusia pada khususnya dapat terganggu. Berdasarkan permasalahan itulah,

pemerintah mulai serius mencanangkan program untuk mengelola air limbah, yakni dengan

membentuk unit pengelola air limbah atau yang disebut Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian air limbah dan macamnya ?

2. Bagaimanakah air limbah dan karakteristiknya ?

3. Bagaimana pengolahan air limbah?

C. Tujuan Makalah

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penulisan makalah adalah agar mamapu memahami dan mengetahui

dampak yang terjadi akibat pencemaran limbah cair dan mengetahui bagaiman cara

penanggulangan atau pengolahan air limbah cair.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui air limbah dan macamnya.

b. Untuk mengetahui air limbah dan karakteristiknya.

c. Untuk mengetahui cara pengolahan air limbah.

3. Kegunaan Makalah

a. Untuk memenuhi salahsalah satu tugas pemusatan pendidikan kemahasiswaan fakultas ilmu

kesehatan universitas siliwangi

b. Agar pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya air limbah

4. Prosedur Makalah
Pada makalah ini penulis menggunakan sumber-sumber metode literatur dan studi pustaka.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Limbah dan Macamnya

Limbah adalah bahan sisa atau sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia

dan mahluk lainnya. Sedangkan menurut keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997

Pasal 1 tentang Prosedur Impor Limbah bahwa limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari

suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang dapat

dimakan oleh manusia dan hewan.

Macam-macam limbah :

1. Berdasarkan sifatnya :

a. Limbah Padat

Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur, bubur yang

berasal dari sisa kegiatan dan atau proses pengolahan. Contohnya : limbah dari pabrik tapioka yang

berupa onggok, limbah dari pabrik gula berupa bagase, limbah dari pabrik pengalengan jamur,

limbah dari industri pengolahan unggas, dan lain-lain. Limbah padat dibagi menjadi 2, yaitu:

Dapat didegradasi, contohnya sampah bahan organik, onggok,

b. Limbah cair

Limbah Cair adalah sisa dari proses usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair.

Contohnya antara lain : Limbah dari pabrik tahu dan tempe yang banyak mengandung protein,

limbahdari industri pengolahan susu.

c. Limbah Gas
Limbah gas/asap adalah sisa dari proses usaha dan/atau kegiatan yang berwujud gas/asap.

Limbah gas diantaranya adalah berupa karbon monokida (CO), karbon dioksida (CO2) berupa gas

yang tidak berwarna dan berbau, sulfur monoksida (SO) berupa gas tidak berwarna dan berbau

tajam, asam sulfat, ammoniak gas tidak berwarna tapi berbau, dan nitrogen oksida (NO) berupa

gas berwarna dan berbau. Contohnya : limbah dari pabrik semen

2. Berdasarkan bahan penyusunnya :

a. Limbah Organik

Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah

tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses

yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya

dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini

mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar

sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya.

Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan

berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang

mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut

tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar

mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus

dan sebagainya.

b. Limbah Anorganik

Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik

berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air

limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
1) Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan

pertambangan dan industri.

2) Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan

bakar fosil.

3. Berdasarkan sumbernya:

a. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga. Limbah

rumah tangga biasanya berupa sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik, detergen,

dan kotoran manusia. Sampah organik contohnya adalah sisa sayuran dan buah-buahan.

Sedangkan sampah anorganik contohnya dalah kaleng dan plastik bekas.

b. Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu.

Limbah industri yang dihasilkan pun sebagian besar adalah limbah yang tergolong berbahaya dan

beracun (B3), diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik. Limbah industri ini perlu

mendapatkan pengolahan terlebih dulu sebelum dibuang ke dalam lingkungan. Hal ini

dimaksudkan agar zat berbahaya yang terkadung di dalamnya tidak ikut terbuang ke lingkungan.

Pembungan limbah ke lingkungan tanpa pengolahan dapat menyebabkan pencemaran dan

membunuh organisme yang ada di dalamnya.

c. Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat berasal dari sisa penggunaaan pupuk (baik pupuk organik maupun

pupuk kimia) maupun sisa-sisa pestisida. Sisa penggunaan pupuk dapat larut dalam air, kemudian

terbawa menuju sungai dan mengendap pada beberapa tempat di sungai. Adanya endapan pupuk

ini menyebabkan menumpuknya unsur-unsur hara di perairan tersebut. Akibatnya tanaman air
seperti ganggang akan subur dan mendominasi pada perairan tersebut. Populasi ganggang yang

banyak ini akan mengurangi kandungan oksigen dan menghalangi sinar matahari yang diperlukan

oleh tumbuhan air lainnya. Tidak adanya oksigen dan sinar matahari yang masuk ini akan

menyebabkan kematian bagi organisme lain yang hidup di perairan tersebut. Peristiwa ini disebut

dengan eutrofikasi.

4. Berdasarkan Tingkat Toksisitasnya

a. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Limbah B3 merupakan limbah yang mengandung zat berbahaya dan bercun. Pada jumlah

konsentrasi tertentu limbah B3 dapat menyebabkan kerusakan lingkungan serta bahaya pada

manusia. Limbah B3 yang tidak ditangani dengan baik dan pembuangannya secara sembarangan

dapat menyebabkan gangguan pada mahluk hidup berupa kerusakan kulit, kesulitan bernapas, dan

juga dapat menimbulkan kematian dan kepunahan pada beberapa jenis organisme.

Bahan yang termasuk ke dalam limbah B3 diantaranya adalah benzena, asam sulfat, sulfur

dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen monoksida. Limbah B3 diantaranya mempunyai sifat

eksplosif (mudah meledak), beracun, berbahaya, mutagenik (menyebabkan perubahan pada gen),

dan teratogenik (menyebabkan gangguan pada gen).

b. Limbah Non-B3

Limbah non-B3 merupakan limbah yang tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun.

Contoh dari limbah non-B3 adalah sisa-sisa sayuran dan daun yang gugur.

B. Air Limbah dan Karakteristiknya

Air limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman, rumah tangga, dan juga berasal dari

industry, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya yang telah dipergunakan untuk berbagai
keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat dan baik.

Air limbah memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan sifatnya. Karakter air limbah

meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi.

1. Karakteristik Berdasarkan Sifat Fisika

Karaketer fisika air limbah meliputi suhu, bau, warna, dan padatan. Suhu menunjukkan

derajat atau tingkat panas air limbah yang diterakan ke dalam skala-skala. Suhu air limbah biasanya

lebih tinggi dari pada air bersih karena adanya tambahan air hangat dari pemakaian perkotaan.

Suhu air limbah biasanya bervariasi dari musim ke musim, dan juga tergantung pada letak

geografisnya.

Bau merupakan parameter yang subjektif. Pengukuran bau tergantung pada sensivitas indra

penciuman seseorang. Kehadiran bau menunjukkan adanya komponenkomponen lain dalam air.

Misalnya, bau seperti telur busuk menunjukkan adanya hydrogen sulfide yang dihasilkan oleh

permukaan zat-zat organic dalam kondisi anaerobik.

Pada air limbah, warna biasanya disebabkan oleh kehadiran materi-materi dissolved,

suspended, dan senyawa-senyawa koloidal yang dapat dilihat dari pectrum warna yang terjadi.

Padatan yang terdapat dalam air limbah dapat diklasifikasikan menjadi floating, settleable,

suspended, atau dissolved. Bahan padat total terdiri dari bahan padat tak terlarut atau bahan padat

yang terapung serta senyawa – senyawa yang larut dalam air. Kandungan bahan padat terlarut

ditentukan dengan mengeringkan serta menimbang residu yang didapat dari pengeringan.

2. Karakteristik Berdasarkan Sifat Kimia


Karakter kimia air limbah senyawa organik dan senyawa anorganik Senyawa organik

adalah karbon yang dikombinasi dengan satu atau lebih elemen-elemen lain (O, N, P, H). Senyawa

anorganik terdiri dari kombinasi elemen yang bukan tersusun dari karbon organic. Pengujian

kimia dari air limbah yaitu meliputi pengukuran Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical

Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO), Derajat keasaman (pH), logam berat, ammonia,

sulfide, fenol. Nitrogen organik, Nitrit, Nitrat, Fosfor organik dan Fosfor anorganik. Nitrogen dan

fosfor sangat penting karena kedua nutrien ini telah sangat umum diidentifikasikan sebagai bahan

untuk pertumbuhan gulma air. Pengujian-pengujian lain seperti Klorida, Sulfat, pH serta

alkalinitas diperlukan untuk mengkaji dapat tidaknya air limbah yang sudah diolah dipakai

kembali serta untuk mengendalikan berbagai proses pengolahan.

3. Karakteristik Berdasarkan Sifat Biologi

Merupakan banyaknya mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah tersebut.

Mikroorgaisme ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi hampir dlam semua bentuk air

limbah, bisanya dengan konsentrasi 105-108 organisme/l. Kebanyakan merupakan sel tunggal

yang bebas ataupun berkelompok dan mampu melakukan proses-proses kehidupan (tumbuh,

metabolism, dan reproduksi). Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air

terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang biasa digunakan

adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung dalam air limbah. Keberadaan bakteri dalam

unit pengolahan air limbah merupakan kunci sukses efisiensi proses biologi. Bakteri untuk

evaluasi kualitas air.

C. Pengolahan Air Limbah


Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan

terapung, menguraikan bahan organic biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta

memerhatikan estetika dan lingkungan.

1. Cara Pengolahan Air Limbah

Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dan secara

buatan.

a. Secara Alami

Pengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan dengan pembuatan kolam

stabilisasi. Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat

pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah

kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat),

dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme patogen). Karena biaya yang dibutuhkan

murah, cara ini direkomendasikan untuk daerah tropis dan sedang berkembang.

b. Secara Buatan

Pengolahan air limbah dengan bantuan alat dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL). Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu primary treatment

(pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment

(pengolahan lanjutan).

2. Tahapan Pengolahan Air Limbah

Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di

dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah

secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:

a. Pengolahan Awal (Pretreatment)

Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan

padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang

berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil

separation.

b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan

pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi

pada pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and

coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.

c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah

yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum

digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking

filter, aerated lagoon,stabilization basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor

and filter.

d. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation

and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation,

serta thickening gravity or flotation.

e. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)


Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian

diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration,

centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.

Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik

kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator parameter yang sudah ditampilkan

di tabel di atas. Setelah kontaminan dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan secara detail

mengenai aspek ekonomi, aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan peoperasian. Pada

akhirnya, teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang tepat guna sesuai dengan karakteristik

limbah yang akan diolah. Setelah pertimbangan-pertimbangan detail, perlu juga dilakukan studi

kelayakan atau bahkan percobaan skala laboratorium yang bertujuan untuk:

(a) Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang sesuai dengan

karakteristik limbah yang akan diolah.

(b) Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menentukan efisiensi

pengolahan yang diharapkan.

(c) Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk penerapan skala sebenarnya.

.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Air limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman, rumah tangga, dan juga berasal dari industry,

air tanah, air permukaan serta buangan lainnya yang telah dipergunakan untuk berbagai keperluan,

harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat dan baik.

2. Tujuan pengolahan air limbah yaitu untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan

terapung, menguraikan bahan organic biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta

memerhatikan estetika dan lingkungan.

3. Secara umum, pengolahan air limbah dapat dibagi menjadi 5 tahap berikut:

a. Pengolahan Awal (Pretreatment)

Bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah

b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Betujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang

berlangsung.

c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses

fisik biasa.

d. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

15
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga
ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane

separation, serta thickening gravity or flotation.


e. Pengolahan Lumpur (Sludge Traetment)

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah

kembali.

4. Manfaat hasil pengolahan limbah cair rumah tangga :

a. Mengurangi tingkat pencemaran air tanah

b. Menjaga kualitas air tanah

c. Lumpur digunakan untuk pupuk organik

B. Saran

1. Dengan tidak adanya pencemaran, masyarakat menjadi sehat, sejahtera, dan cerdas, serta

lingkungannya bersih.

2. Dengan tidak adanya pencemaran, sumur penduduk bisa dikonsumsi memenuhi standar

kesehatan.

3. Dengan tidak adanya pencemaran, sungai menjadi bersih sehingga bisa digunakan sumber air baku

PDAM.

4. Masyarakat untuk dapat menyambungkan air limbahnya ke jaringan pipa air limbah.

5. Untuk masyarakat, seharusnya masyarakat lebih sadar diri untuk tidak membuang limbahnya ke

sungai sehingga tidak mencemari sungai karena apabila sungai bersih membuat lingkungan

menjadi lebih sehat.

6. Untuk pemerintah, seharusnya pemerintah mengadakan lebih banyak lagi penyuluhan tentang

baiknya menggunakan jasa pengolahan air limbah.

7. Dengan didirikannya IPAL, diharapkan masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran untuk

lebih peduli lagi terhadap pencemaran dan pengolahan air limbah.


DAFTAR PUSTAKA

Alaerts, G., Santika dan Sri Sumestri. 1984. Metode Penelitian Air. Surabaya:
Usaha Nasional

Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara


Sumber Widya

Kabun Triyatno (2008) Air minum dan penyehatan lingkubgan\


sumber : http://digilib ampl.net/detail/detail.php?row=11&tp=kliping&ktg =airminum diakses
tanggal 6/10/2012 jam 14.26 wib

Pemerintah Kota Surakarta. 2009. Sekilas Pengolahan Air Limbah Kota


Surakarta. Surakarta: PDAM.

Siregar, S.A. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius

Sugiharto. 1987. Dasar – Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas


Indonesia Press

Anda mungkin juga menyukai