2. Farida Nafi’ah 3. Khaidar Amin 4. Nurul Azskia Pembangunan nasional di bidang kependudukan dan keluarga berencana telah memberikan dampak positif terhadap pemecahan masalah-masalah kependudukan. Tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan masih tingginya tingkat kelahiran. Di samping tujuan tingkat kelahiran, keikutsertaan PUS dalam program keluarga berencana juga dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan penduduk terutama ibu dan anak. MDGs (millenium development goals) merupakan kesepakatan kepala negara dan perwakilan Negara dari 189 negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dijalankan mulai September tahun 2000 dan berakhir pada tahun 2015 kemarin, MDGs diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 157 kepala pemerintah dan kepala Negara pada saat KTT (konferensi tingkat tinggi). Target dari MDGs ini adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembanguna masyarakat tahun kedepannya. Target ini merupakan tantangan bagi seluruh dunia. Untuk mencapai target ini terdapat 8 butir tujuan didalamnya, yaitu : 1. Menanggulangi kesmiskinan dan kelaparan Pendapatan populasi dunia sehari $10000 Menurunkan angka kemiskinan 2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar 3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun sebelumnya dan untuk semua tingkatan pada tahun kedepannya 4. Menurukan angka kematian anak Target untuk kedepannya adalah mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun. 5. Meningkatkan kesehatan ibu Target tahun kedepannya adalah mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan. 6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya. Target untuk kedepannya adalah menghentikan dan memulai penegahan penyebaran HIV/AIDS, malaria, dan penyakit berat lainnya. 7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup Mengintegrasikan prindip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan. Pada tahun yang mendatang diharapkan mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang sehat. 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada diskiriminasi. Membantu kebutuhan khusus negara kurang berkembang, kebutuhan khusus dari negara terpencil dan kepulauan kecil. Secara komprehensif mengusahan persetujuan mengenai masalah utang negara berkembang. MDGs 8 tentang Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan, Indonesia berhasil mengembangkan perdagangan serta system keuangan yang terbuka, berdasakan aturan, bisa diprediksi dan non diskriminatif terbukti dengan adanya kecenderungan positif dalam indikator yang berhubungan dengan perdagangan dan sistem perbankan nasional. Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan oleh masih tingginya tingkat kelahiran yang antara lain karena masih besarnya jumlah Pasangan Usia Subur (PUS). Berbgai upaya pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi terutama kepada ibu dan anak, serta upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat di Posyandu. Penurunan tersebut yaitu : A. Pertumbuhan penduduk, kelahiran dam kematian Penurunan angka kelahiran dan angka fertilitas merupakan hasil usaha pembanunan di berbagai bidang. Sementara itu peningkatan taraf hidup masyarakat, tingkat pendidikan dan pelayanan kesehatan juga mempunyai peranan yang penting. Tingkat kematian terutama untuk bayi dan anak lazim dipakai sebagai indikator keadaan sosial ekonomi masyarakat atau indikator kesejahteraan rakyat. Jumlah kematian ibu di seluruh dunia telah turun sebanyak 40 persen selama 20 tahun terakhir. Sayangnya, masih banyak perempuan yang meninggal akibat proses kehamilan dan kelahiran sehingga banyak negara yang mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan kelima MDGs. Pelayanan KB ini termasuk perawatan antenatal terhadap ibu hamil, pelayanan darurat terhadap ibu hamil dan melahirkan, perawatan bagi bayi baru lahir. Pelayanan kesehatan dan rumah sakit dapat memberikan pelayanan gratis atau dengan biaya yang dapat di jangkau oleh masyarakat umum. Secara umum program keluarga berencana bertujuan untuk menungkatkan kesejahteraan masyarakat, yang merupakan juga tujuan nasional pada umunya. Tujuan ini di lalui dengan upaya khususnya penurunan tingkat kelahiran untuk menuju suatu norma keluarga kecil, sebagai jembatan meningkatkan kesehatan ibu, anak dan anggota keluarga lainnya menuju suatu keluarga atau masyarakat bahagia sejahtera. Sehingga secara singkatnya, tujuan gerakan kb adalah : Tujuan kuantitatif adalah untuk menurunkan dan mengendalikan pertumbuhan penduduk Tujuan kualitatif adalah untuk mewujudkan Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) Sedangkan tujuan khusus program keluarga berencana adalah : Untuk meningkatkan cakupan program, baik dalam arti cakupan luas daerah maupun cakupan penduduk usia subur yang memakai metoda kntrasepsi. Meningkatkan kualitas (dalam arti lebih efektif) metodae kontrasepsi yang dipakai, dengan demikian akan meningkatkan pula kelangsungan pemakai metode kontrasepsi termasuk pemakaian metode kontrasepsi untuk tujuan menunda, menjarangkan dan menghentikan kelahiran Menurunkan kelahiran Mendorong kemandirian masyarakat dalam melaksanakan KB, sehingga norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera bisa menjadi, suatu kebutuhan hidup masyarakat Meningkatakan kesehatan khususnya ibu dan anak, sebab : a) Kehamilan sebelum umur 18 tahun dan sesudah 35 tahun akan meningkatkan resiko pada ibu dan ana Setiap tahun lebih dari setengah juta ibu meninggal akibat kehamilan dan persalinanya, diseluruh dunia Kehamilan sebelum umur 18 tahun, sering menghasilkan bayi berat badan lahir rendah dan resiko juga bagi kesehatanbayi dan ibunya Kehamilan setelah umur 35 tahun, resiko terhadap bayi dan ibunya meningkat lagi. Termasuk juga resiko mendapatkan bayi dengan sindrom down. b) Resiko kematian anak meningkat sekitar 50% jika jaraknya kurang dari 2 tahun Untuk kesehatan ibu dan anak, sebaiknya jarak anak tidak kurang dari 2 tahun Jarak yang pendek, seringkali menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak Karena anak terlalu cepat di sapih dari ASI, ibu tidak sempat lagi untuk menyiapkan makanan khusu buat anaknya Kecerdasan anak juga lebih rendah, karena kurangnya stimulasi mental