Anda di halaman 1dari 12

KONDISI KESEHATAN MENTAL REMAJA

MAKALAH

Dosen :
Dr. Wahyuningtyas Puspitorini, S. Pd, M.Kes, AIFO
Mastri Juniarto, M.Pd

Oleh :
Agilia Mahardika
1601622032

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kondisi Kesehatan
Mental Remaja”. Sholawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, sahabat, kerabat, serta para pengikut beliau.

Tidak lupa saya ucapkan banyak rasa terima kasih terutama pada yang terhormat Bapak&Ibu
dosen yakni Dr. Wahyuningtyas Puspitorini, S. Pd, M.Kes, AIFO Mastri Juniarto, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam pengerjaan makalah ini yang telah memberikan kontribusinya secara langsung
atau tidak langsung.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki dalam pengerjaan
makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada para
pembaca agar menjadi penyempurna dalam makalah ini. Akhir kata saya berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi saya atau pembaca.

Jakarta, 15 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv

BAB I...............................................................................................................................................5

PENDAHULUAN...........................................................................................................................5

A. Latar Belakang......................................................................................................................5

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5

C. Tujuan Penelitian..................................................................................................................5

D. Manfaat Penelitian................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................7

ISI....................................................................................................................................................7

A. Kesehatan Mental.................................................................................................................7

B. Tingkat Kesehatan Mental Remaja.......................................................................................8

C. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental....................................................................9

D. Strategi penanggulangan kesehatan mental........................................................................10

BAB III..........................................................................................................................................11

PENUTUP.....................................................................................................................................11

A. Kesimpulan.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Presentase Gangguan Mental Remaja Indonesia.......................................................................8

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. World Health
Organization (WHO) membuat definisi universal bahwa sehat adalah suatu keadaan sehat
kondisi fisik, mental, sosial dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan
bukan hanya bebas dari penyakit dan atau kecacatan. Kesehatan mental memiliki arti
penting dalam kehidupan seseorang, dengan mental yang sehat maka seseorang dapat
melakukan aktifitas sebagai mahluk hidup. Kondisi mental yang sehat akan membantu
perkembangan seseorang kearah yang lebih baik dimasa mendatang (Kartikasari et al.,
2022).
Remaja adalah mereka yang berada dimasa transisi dari anak-anak menuju
dewasa, masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dan mengalami
banyak perubahan serta persoalan dalam kehidupan remaja. Perubahan tersebut meliputi
perubahan fisik, mental, sosial, dan emosional. Perkembangan emosi dimasa remaja
biasanya memiliki energi yang besar dan emosi yang berkobarkobar, sedangkan
pengendalian diri belum sempurna. Remaja juga sering mengalami perasaan tidak aman,
tidak tenang, dan khawatir kesepian (Ali & Ansori, 2017). Perubahan dan persoalan yang
terjadi pada masa remaja jika tidak dapat terkontrol dengan baik dapat memicu terjadinya
masalah mental emosional pada remaja (Devita, 2019).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah ada diatas maka dari itu kita bisa
menarik kesimpulan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa penyebab terganggunya kesehatan mental pada remaja?
2. Bagaimana tingkat kesehatan mental remaja indonesia?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penyebab terganggunya kesehatan mental pada remaja
2. Mengetahui tingkat kesehatan mental remaja indonesia

D. Manfaat Penelitian

5
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Pembaca
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan mental khususnya
pada remaja.
2. Bagi Penulis
Dapat menambah pemahaman mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
kesehatan mental remaja termasuk faktor penyebabnya.
3. Bagi Peneliti
Sebagai bahan kajian lebih lanjut dari para peneliti dengan ruang lingkup yang
luas untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.

6
BAB II
ISI

A. Kesehatan Mental
The World Federation for Mental Health menjelaskan bahwa kesehatan mental
merupakan suatu kondisi yang dapat memberikan perubahan maupun perkembangan baik
dari segi fisik, emosional, dan intelektual bagi seseorang yang tidak memiliki dampat
terhadap kepentingan orang lain. Selain itu menurut Undang – Undang Nomor 3 Tahun
1996 menjelaskan bahwasanya kesehatan mental merupakan kondisi yang dapat
menguatkan perkembangan dari segi fisik, intelektual, maupun emosiaonal seseorang
yang diharuskan sejalan dengan kondisi ataupun situasi dari orang lain (Kartikasari et al.,
2022).
Alexander Schneiders berpendapat tentang mental hygiene yakni seni yang praktis
dalam pengembangan dan penggunaan prinsip – prinsip yang berhubungan dengan
kesehatan mental dan penyesuaian diri, serta pencegahan dari gangguan psikologi
(Kartikasari et al., 2022).
Masalah kesehatan mental yang dialami remaja cukup tinggi. Berdasarkan hasil
survei yang dilakukan oleh National Adoles Health Information Center NAHIC
menunjukkan bahwa remaja dan dewasa muda pada usia 10-24 tahun baik pria maupun
wanita pernah melakukan rawat jalan karena mengalami gangguan kesehatan mental,
sebesar 1,9 juta pria melakukan rawat jalan kesehatan mental sedangkan wanita sebesar
1,6 juta jiwa. Survei Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa 11,6% penduduk
Indonesia dengan usia diatas 15 tahun mengalami gangguan kesehatan mental dan
emosional, sedangkan sekitar 19 juta anak mengalami kesehatan mental dan sosial. Data
survei yang dilakukan oleh World Health Organization WHO menunjukkan bahwa 20%
remaja mengalami masalah kesehatan mental kususnya kecemasan dan depresi (Vania
Larissa, 2020).
Masalah kesehatan mental yang banyak dialami oleh para remaja yakni berkaitan
dengan permasalahan atau terkait dengan circle pertemanan. Penelitian yang dilakukan
7
oleh Hightower menemukan bahwa hubungan yang harmonis dengan teman sebaya
selama masa remaja, berhubungan dengan kesehatan mental yang positif pada masa
dewasa (Malfasari et al., 2020).
Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan
yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki
kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam
kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan
kontribusi kepada komunitasnya (Novitasari, 2018).

B. Tingkat Kesehatan Mental Remaja

Sumber: Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS)


Gambar 1. Presentase Gangguan Mental Remaja Indonesia

Berdasarkan hasil survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-
NAMHS), sebanyak satu dari tiga remaja berusia 10-17 tahun di Indonesia memiliki
masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Jumlah itu setara dengan 15,5 juta
remaja di dalam negeri. Sebanyak satu dari 20 remaja berusia 10-17 tahun di Indonesia
juga mengalami gangguan mental. Angkanya setara dengan 2,45 juta remaja di tanah air.
Gangguan cemas menjadi gangguan mental paling banyak diderita oleh remaja,
yakni 3,7%. Gangguan mental tersebut merupakan gabungan antara fobia sosial dan
gangguan cemas secara menyeluruh. Posisinya diikuti oleh gangguan depresi mayor
dengan proporsi 1%. Masalah kesehatan mental terbanyak berikutnya adalah gangguan
perilaku sebesar 0,9%.  Lalu, ada 0,5% remaja yang mengalami gangguan stres pasca-
trauma (PTSD). Persentase serupa dialami oleh remaja dengan gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas (ADHD). Meski akses ke berbagai fasilitas kesehatan sudah

8
meningkat, hanya sedikit remaja yang mencari bantuan profesional untuk menangani
masalah kesehatan mental. Proporsinya tercatat sebesar 2,6% dalam 12 bulan terakhir
(Dataindonesia.id, 2022).

C. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental


Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan mental berasal
dari faktor eksternal dan internal. Faktot internal meliputi faktor biologis dan faktor
psikologis. Faktor biologis merupakan faktor yang berpengaruh secara langsung pada
kesehatan mental diantaranya otak, sistem endokrin, genetika, snsorik, hingga kondisi ibu
pada saat kehamilan berlangsung. Sedangkan faktor psikologi memiliki pengaruh
langsung terhadap kesehatan mental (mental health) diantaranya : pengalaman dalam
kehidupan, proses pembelajaran maupun proses pendewasaan, serta kebutuhan. Pada
faktor eksternal yang memberikan pengaruh secara langsung terhadap kesehatan mental
yakni sosial dan budaya (Kartikasari et al., 2022), diantaranya :
1. Stratifikasi sosial
Holingshead dan Redlich mengutarakan bahwasanya terdapat distribusi
atau penyaluran gangguan mental yang tidak sama antara golongan kehidupan
masyarakat yang termasuk pada strata sosial tinggi dan rendah.
2. Interaksi sosial
Faris dan Dunham menjelaskan bahwa interkasi sosial seseorang yang
memiliki kualitas tinggi akan mempengaruhi kesehatan mental.
3. Keluarga
Peranan keluarga dalam lingkungan mikro-sistem menjadi salah satu faktor
penentu terhadap kepribadian dan terhadap mental dari seseorang.
4. Sekolah
Selain keluarga, sekolah juga memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kesehatan mental seseorang.
Selain dari pendapat diatas, terdapat pula pendapat ahli lain yang
mengungkapkan faktor yang mempengaruhi kesehatan mental. Salah satunya adalah
Johnson, ia menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi kesehatan
mental diantaranya:
1. Otonomi dan kemandirian
9
2. Memaksimalkan potensi diri sendiri
3. Toleransi terhadap ketidakpastian hidup
4. Harga diri
5. Penguasaan lingkungan
6. Orientasi realitas
7. Manajemen stress

D. Strategi penanggulangan kesehatan mental


Pada zaman sekarang banyak terjadi perubahan paradigma di dalam gerakan
kesehatan mental (mental health) yang lebih mengutamakan aspek pencegahan dangguan
mental serta peran dari masyarakat dalam membantu mengoptimalkan fusi dari mental
seseorang. Konsep dari pandangan dan permasalahan kesehatan mental menentukan cara
penanganan yang diawali dari kebijakan hingga tindakan yang akan diberikan
(Kartikasari et al., 2022).
Kesehtan mental memerlukan penanganan melalui starategi komperehensif untuk
promos, penanggulangan, pemulihan, dan pengobatan dengan metode pendekatan dari
pemeritahan secara menyeluruh. Tuntutan terhadap setiap negara agar memiliki tingkat
kepekaan serta memberikan prioritas terhadap kesehatan mental. Pemerintah perlu
melakukan pendekatan pengembangan pelayanan kesehatan mental yang efektif
berdasarkan komunitas. Beberapa program serta kebijakan terkait penanggulangan yang
sesuai dengan evidence based dapat diterapkan. Pencegahan menjadi efektif terhadap
penurunan resiko gangguan kesehatan mental, serta menunjukkna hasil yang signifikan
dalam rentan atau jangka waktu yang panjang (Kartikasari et al., 2022).
Selain itu, perlu adanya peraturan serta kebijakan mengenai kesehatan mental
yang dapat meningkatkan akses melalui pendanaan layanan kesehatan mental yang setara
dengan layanan kesehatan fisik, adapun dengan cara pemberian pelayanan yang perlu
disediakan mellaui fasilitas kesehatan tingkat pertama (fakses tingkat satu) baik di
puskesmas maupun rumah sakit umum (Kartikasari et al., 2022).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah kesehatan mental yang banyak dialami oleh para remaja yakni berkaitan
dengan permasalahan atau terkait dengan circle pertemanan. The World Federation for
Mental Health menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang dapat
memberikan perubahan maupun perkembangan baik dari segi fisik, emosional, dan
intelektual bagi seseorang yang tidak memiliki dampat terhadap kepentingan orang lain.
Berdasarkan hasil survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-
NAMHS), sebanyak satu dari tiga remaja berusia 10-17 tahun di Indonesia memiliki
masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Jumlah itu setara dengan 15,5 juta
remaja di dalam negeri. Sebanyak satu dari 20 remaja berusia 10-17 tahun di Indonesia
juga mengalami gangguan mental. Angkanya setara dengan 2,45 juta remaja di tanah air.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dataindonesia.id. (2022), Survei: 1 dari 3 Remaja Indonesia Punya Masalah Kesehatan Mental.
Online At https://dataindonesia.id/ragam/detail/survei-1-dari-3-remaja-indonesia-punya-
masalah-kesehatan-mental. Accessed 14 Desember 2022 Pukul 21.25 WIB.
Ali, M., & Ansori, M. (2017). Psikologi Remaja.
Devita, Y. (2019). Prevalensi Masalah Mental Emosional Remaja Di Kota Pekanbaru.
Kartikasari, M. N. D., Fitria, Y., Damayanti, F. E., Aji, S. P., Fatsena, R. A., Kusumawaty, I.,
Rahmy, H. A., Yunike, Jalal, N. M., & Budi, Y. S. (2022). Kesehatan Mental.
Malfasari, E., Febtrina, R., Herniyanti, R., Timur, L. B., Sekaki, P., Tim, L. B., Kota, P., &
Pekanbaru, K. (2020). Kondisi Mental Emosional pada Remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa,
8(3), 241–246.
Novitasari, kristina dwi. (2018). Persentase Remaja Asean yang Merokok. 1–8.
Vania Larissa. (2020). Kesehatan Mental Pada Anak Dan Remaja Dosen.

12

Anda mungkin juga menyukai