OLEH
PATRICIA TJANDRA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang “Kesehatan mental siswa
siswi SMA Pelita Utama.” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pembelajaran di
SMA Pelita Utama tahun pelajaran 2021-2022.
Selain sebagai syarat kelulusan, karya ilmiah ini juga dibuat dengan bertujuan untuk
meningkatkan wawasan penulis ataupun pembaca mengenai “Kesehatan mental siswa siswi
SMA Pelita Utama.” Selain itu, karya ilmiah ini juga dapat menjadi bahan referensi bagi
orang lain yang ingin melakukan penelitian dengan topik serupa.
Karya ilmiah ini tentu saja dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu saya setulus-tulusnya berterimakasih kepada :
1. Ibu Sri Nurmi Lubis, S.Si., M.M. Selaku kepala sekolah SMA Pelita Utama yang
telah memberikan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Bapak Putra Surianto, S.Pd selaku guru pembimbing yang telah mendidik,
membimbing dan memotivasi saya untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Ibu Akzir Fitri Afiani, S.pd selaku wali kelas yang memberikan saya motivasi untuk
menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Kedua orang tua saya yang telah membesarkan saya dan memotivasi saya untuk
menyelesaikan karya ilmiah ini.
5. Siswa-siswi SMA Pelita Utama yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
mengisi kuisioner yang mendukung pembuatan karya ilmiah ini.
6. Semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Saya sebagai penulis karya ilmiah remaja ini masih belum dekat dengan kata sempurna.
Maka dari itu, saya bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Kritik dan saran tersebut bertujuan untuk menyempurnakan karya ilmiah remaja ini.
Sebagian besar dari siswa-siswi dan SMA Pelita Utama masih belum memiliki Kesehatan
mental yang baik dan stabil. Oleh karena itu, dengan adanya karya ilmiah remaja ini, saya
mengharapkan siswa-siswi SMA Pelita Utama dapat menambah wawasan mengenai
Kesehatan mental yang baik dan bagaimana caranya untuk mengatasi masalah mental yang
dialami, namun jika masalah mental yang dialami sudah sangat parah diharapkan untuk
langsung meminta bantuan professional, sekali lagi ini hanya bersifat edukasi dan
pengetahuan, tidak bisa dijadikan patokan yang sama untuk semua orang, karena masalah
mental semua orang berbeda.
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..4
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….....4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………4
1.3 Maksud dan Tujuan……………………………………………………………..…4
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………………………..9
4.1 Ciri-ciri remaja yang sehat………………………………………………………..9
4.2 Cara mengatasi Kesehatan mental remaja yang memburuk………………………9
BAB V PENUTUP………………………………………………………………...…………11
5.1 Kesimpulan………………………………………………………...……………..11
5.2 Saran…………………………………………………………. ………………….11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………………………………….
Lampiran 1 : Google form kuisioner…………………………………………………
Lampiran 2 : Identitas Responden…………………………………………………..
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kesehatan mental itu memiliki peranan yang sangat penting, apalagi di lingkungan
sekolah. Dengan memiliki kondisi Kesehatan mental yang baik, maka seseorang dapat
menjalankan kehidupannya sebagai manusia dengan baik. Kesehatan mental adalah
keadaan dimana seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi
tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi
kontribusi terhadap lingkunganya (WHO, 2016).
Kesehatan pada masa remaja di sekolah sangat penting, dikarenakan saat ini banyak
sekali anak-anak remaja yang mengalami masalah pada Kesehatan mental mereka.
Menurut data survei Global Health Data Exchange 2017, ada 27,3 juta orang di Indonesia
mengalami masalah Kesehatan kejiwaan. Artinya, satu dari sepuluh orang di negara ini
mengidap gangguan Kesehatan jiwa.
Untuk data Kesehatan mental remaja di Indonesia sendiri pada 2018, terdapat
sebanyak 9,8% merupakan prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala depresi
dan kecemasan untuk remaja berumur > 15 tahun, meningkat dibandingkan pada 2013,
hanya 6% untuk prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala depresi dan
kecemasan untuk remaja berumur > 15 tahun. Sedangkan untuk prevalensi gangguan jiwa
berat seperti skizofrenia pada 2013 mencapai 1,2 per seribu orang penduduk.
Saat Kesehatan mental remaja tertekan, bisa dilihat tanda-tandanya seperti terlihat
tidak bersemangat, nafsu makan berkurang, pola tidurnya terganggu atau susah untuk
tidur dan juga khawatir yang berlebihan. Tak jarang juga banyak remaja melakukan
bunuh diri, karena tekanan yang ada di sekolah ataupun lingkungan sekitarnya.
Kesehatan mental di Indonesia tidak terlalu popular, karena Kesehatan mental
merupakan hal yang didatangkan dari luar dengan etiket nama yang berbeda. Namun
bukan berarti bangsa Indonesia tidak mengenal arti Kesehatan mental yang memiliki
unsur ketenangan. Pada masa sekarang, telah terjadi peralihan dari suatu periode ke
periode lainnya. hal ini dapat menyebabkan berbagai konflik, baik konflik dengan sesame
individu ataupun konflik terhadap diri sendiri. konflik-konflik tersebut dapat
menyebabkan gangguan mental.
Oleh karena itu, Kesehatan mental dikembangkan dengan tujuan mencegah gangguan
timbulnya penyakit mental serta emosi menunjukkan pribadi yang sehat mentalnya.
Kesehtan mental dikembangkan di sekolah, rumah ataupun lingkungan sekitar.
4
jawaban agar kedepannya lebih memahami langkah apa yang harus diambil jika memiliki
ciri-ciri tertentu, serta agar siswa siswi dari SMA Pelita Utama lebih siap dalam
menghadapi masalah pada Kesehatan mental serta menambah pengetahuan apabila ada
orang disekitarnya yang membutuhkan pertolongan terkait Kesehatan mental. Selain
manfaat untuk para pembaca penelitian, Adapun manfaat penelitian untuk peneliti sendiri
yaitu menambah wawasan dan pengalaman sebagai pedoman yang diharapkan
kedepannya terjadi perubahan dan kemajuan dalam menangani masalah Kesehatan mental
serta menjadi jawaban dari masalah-masalah yang sedang peneliti hadapi pada saat ini.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Pelita Utama dilakukan pada setengah hari dikarenakan covid. Dalam seminggu dilakukan
selama 5 hari. SMAS Pelita Utama memiliki akreditas A, berdasarkan sertifikat 009/BAN-
SM/KEPRI/SK/XII/2018.
7
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
8
BAB IV
PEMBAHASAN
4.4 Apakah Kesehatan mental sangat penting bagi remaja, Jika iya mengapa?
Berdasarkan beberapa kuisioner yang telah diisi oleh siswa-siwi SMA pelita Utama,
mayoritas mengatakan setuju bahwa Kesehatan mental adalah hal yang sangat
penting. Alasannya beragam beberapa menjawab : agar remaja tidak cenderung
merasa dirinya tidak berguna dan mengapresiasi kemampuannya, di zaman sekarang
banyak yang menganggap remeh Kesehatan mental oleh sebab itu perlu banyak orang
mengetahui mengenai Kesehatan mental, berpengaruh terhadap masa depan,
Kesehatan mental merupakan penentu kita dalam melakukan sesuatu. Dapat
disimpulkan disini bahwa Kesehatan mental adalah penggerak kita dalam melakukan
sesuatu dengan baik, jika tidak memiliki Kesehatan mental yang baik maka akan
kesulitan dalam melakukan sesuatu dan yang perlu diketahui adalah bukan para
remaja saja yang membutuhkan Kesehatan mental yang baik tetapi juga dari semua
kalangan baik dari anak-anak, remaja maupun orang dewasa dan lansia.
9
Mayoritas siswa dan siswi Pelita Utama menjawab, membawa remaja yang memiliki
Kesehatan mental yang memburuk ke psikologi / psikiater. Hal itu merupakan hal
yang sudah pasti perlu kita lakukan jika dihadapkan di situasi seseorang yang
memiliki Kesehatan mental yang sudah cukup parah. Namun, selain membawa ke
psikologi / psikiater, ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan. Berikut adalah
jawaban dari para responden : memberikan dukungan emosional kepada mereka,
membagikan cerita kepada orang-orang terdekat jangan memendam masalah sendiri,
lebih menggerakkan mereka ke pikiran yang positif serta menemani mereka dimasa-
masa terberat mereka.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai macam kondisi Kesehatan mental
yang dihadapi oleh siswa siwi SMA Pelita Utama. Kondisi Kesehatan mental diantaranya
adalah kesulitan dalam mengekspresikan emosi (54,28%) suka memendam masalah
sendiri (52,72%) dan pernah kehilangan dalam menjalani hidup (77,77%). Yang
memprihatikan adalah hampir kebanyakan siswa siswi SMA Pelita Utama tidak memiliki
Kesehatan mental yang begitu baik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor
internal maupun faktor eksternal yang menyebabkan Kesehatan mental siswa tidak begitu
baik. faktor internalnya meliputi hubungan individu dengan dirinya sendiri yang
menyebabkan individu tersebut memiliki Kesehatan mental yang buruk dan tidak begitu
baik, ada pula faktor eksternal yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya yang
membuat individu tertekan sehingga memiliki Kesehatan mental yang buruk ini.
5.2 Saran
Dari hasil kesimpulan yang telah didapatkan, penulis merekomendasikan beberapa
saran yaitu :
1. Diharapkan siswa dan siswi SMA Pelita Utama untuk menceritakan masalah yang
dihadapi kepada orang terdekatnya untuk mengurangi resiko Kesehatan mental yang
buruk dikarenakan terlalu sering memendam emosi.
2. Diharapkan siswa siswi SMA Pelita Utama untuk Psikologi / Psikiater Ketika kondisi
mental menjadi semakin memburuk setiap harinya.
3. Diharapkan siswa dan siswi SMA Pelita Utama memiliki waktu istirahat yang cukup,
pada saat semua pekerjaan sekolah terasa terlalu banyak, menjaulah untuk sementara
waktu, lakukan hal apapun yang meredakan stress, setidaknya sampai merasa lebih baik
dibandingkan sebelumnya.
4. Diharapkan siswa dan siswi SMA Pelita Utama memiliki jam tidur yang cukup, sejumlah
penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur memiliki efek negative yang signifikan pada
suasana hati. Coba tidur pada waktu yang teratur setiap hari dan hindari gadget sebelum
waktu tidur.
5. Diharapkan siswa dan siswi SMA Pelita Utama lebih membiasakan diri untuk berkata
positif kepada diri, penelitian menunjukkan bahwa cara berpikir tentang diri sendiri dapat
memiliki efek yang kuat dalam kejiwaan, ketika seseorang berpikir atau memandang
negative tentang diri sendiri, maka seseorang atau individu tersebut dapat merasakan efek
negatifnya. Sebaliknya, jika membiasakan diri untuk menggunakan kata-kata yang lebih
positif, maka hal ini akan membuat individu menjadi pribadi yang lebih optimis.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/konsep-sehat-dan-sakit
https://hellosehat.com/mental/kesehatan-mental/
https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/covid19/apa-itu-kesehatan-mental/
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/633/5/108600171_file5.pdf
https://www.halodoc.com/artikel/9-cara-sederhana-menjaga-kesehatan-mental
12
LAMPIRAN
13
Lampiran 1 : Google form kuisioner
Nama
Dari 36 siswa-siswi SMA Pelita Utama yang mengisi kuisioner, berikut adalah jawaban
untuk “nama lengkap”
1. Ernestine 13. Jeannifer Ngadina 25. Graciela Angelica Hansen
2. Wilson Li 14. Filia Renata 26. Lidya Wendyca
14
3. Sharon 15. Pelangi 27. Jasmin Hokki
4. Shelly Yee 16. Jacky 28. Sherine Angelika
5. Rudiani Ng 17. Desy Ratnasari 29. Vira Pickler
6. Regine Venesia 18. Nabila Calista 30. Jolin
7. Jessica Tanishia 19. Cay Berto 31. Natania
8. Elson 20. Jesslyn Tanishia 32. Viyen Ang
9. Jeanie Innnastasia 21. Vincent 33. Yendricco
Athur 22. Lita Lim 34. Marceline Angelica
10. Cynthiana 23. Orfigo Fedllyn 35. Jasmine
11. Listy 24. Chelsea Olivia Johan 36. Shanley Jonia
12. Marcelina Angel
15