Anda di halaman 1dari 15

PENELITIAN KESEHATAN MENTAL SISWA

SISWI SMA PELITA UTAMA

OLEH
PATRICIA TJANDRA

SMAS PELITA UTAMA


BATAM
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang “Kesehatan mental siswa
siswi SMA Pelita Utama.” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pembelajaran di
SMA Pelita Utama tahun pelajaran 2021-2022.

Selain sebagai syarat kelulusan, karya ilmiah ini juga dibuat dengan bertujuan untuk
meningkatkan wawasan penulis ataupun pembaca mengenai “Kesehatan mental siswa siswi
SMA Pelita Utama.” Selain itu, karya ilmiah ini juga dapat menjadi bahan referensi bagi
orang lain yang ingin melakukan penelitian dengan topik serupa.

Karya ilmiah ini tentu saja dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu saya setulus-tulusnya berterimakasih kepada :
1. Ibu Sri Nurmi Lubis, S.Si., M.M. Selaku kepala sekolah SMA Pelita Utama yang
telah memberikan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Bapak Putra Surianto, S.Pd selaku guru pembimbing yang telah mendidik,
membimbing dan memotivasi saya untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Ibu Akzir Fitri Afiani, S.pd selaku wali kelas yang memberikan saya motivasi untuk
menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Kedua orang tua saya yang telah membesarkan saya dan memotivasi saya untuk
menyelesaikan karya ilmiah ini.
5. Siswa-siswi SMA Pelita Utama yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
mengisi kuisioner yang mendukung pembuatan karya ilmiah ini.
6. Semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

Saya sebagai penulis karya ilmiah remaja ini masih belum dekat dengan kata sempurna.
Maka dari itu, saya bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Kritik dan saran tersebut bertujuan untuk menyempurnakan karya ilmiah remaja ini.

Sebagian besar dari siswa-siswi dan SMA Pelita Utama masih belum memiliki Kesehatan
mental yang baik dan stabil. Oleh karena itu, dengan adanya karya ilmiah remaja ini, saya
mengharapkan siswa-siswi SMA Pelita Utama dapat menambah wawasan mengenai
Kesehatan mental yang baik dan bagaimana caranya untuk mengatasi masalah mental yang
dialami, namun jika masalah mental yang dialami sudah sangat parah diharapkan untuk
langsung meminta bantuan professional, sekali lagi ini hanya bersifat edukasi dan
pengetahuan, tidak bisa dijadikan patokan yang sama untuk semua orang, karena masalah
mental semua orang berbeda.

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..4
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….....4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………4
1.3 Maksud dan Tujuan……………………………………………………………..…4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………6


2.1 Pengertian Kesehatan………………………………………………………...……6
2.2 Pengertian Mental………………………………………………………………....6
2.3 Pengertian Kesehatan Mental……………………………………………..………6
2.4 Pengertian Siswa………………………………………………………….………6
2.5 Pengertian SMAS Pelita Utama…………………………………...…………..….6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………………………..….8


3.1 Jenis dan lokasi penelitian……………………………… ………………………...8
3.2 Objek Penelitian…………………… ……………………………………………..8
3.3 Teknik pengambilan Sampel……………………………………………………...8

BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………………………..9
4.1 Ciri-ciri remaja yang sehat………………………………………………………..9
4.2 Cara mengatasi Kesehatan mental remaja yang memburuk………………………9

BAB V PENUTUP………………………………………………………………...…………11
5.1 Kesimpulan………………………………………………………...……………..11
5.2 Saran…………………………………………………………. ………………….11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………………………………….
Lampiran 1 : Google form kuisioner…………………………………………………
Lampiran 2 : Identitas Responden…………………………………………………..

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kesehatan mental itu memiliki peranan yang sangat penting, apalagi di lingkungan
sekolah. Dengan memiliki kondisi Kesehatan mental yang baik, maka seseorang dapat
menjalankan kehidupannya sebagai manusia dengan baik. Kesehatan mental adalah
keadaan dimana seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi
tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi
kontribusi terhadap lingkunganya (WHO, 2016).
Kesehatan pada masa remaja di sekolah sangat penting, dikarenakan saat ini banyak
sekali anak-anak remaja yang mengalami masalah pada Kesehatan mental mereka.
Menurut data survei Global Health Data Exchange 2017, ada 27,3 juta orang di Indonesia
mengalami masalah Kesehatan kejiwaan. Artinya, satu dari sepuluh orang di negara ini
mengidap gangguan Kesehatan jiwa.
Untuk data Kesehatan mental remaja di Indonesia sendiri pada 2018, terdapat
sebanyak 9,8% merupakan prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala depresi
dan kecemasan untuk remaja berumur > 15 tahun, meningkat dibandingkan pada 2013,
hanya 6% untuk prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala depresi dan
kecemasan untuk remaja berumur > 15 tahun. Sedangkan untuk prevalensi gangguan jiwa
berat seperti skizofrenia pada 2013 mencapai 1,2 per seribu orang penduduk.
Saat Kesehatan mental remaja tertekan, bisa dilihat tanda-tandanya seperti terlihat
tidak bersemangat, nafsu makan berkurang, pola tidurnya terganggu atau susah untuk
tidur dan juga khawatir yang berlebihan. Tak jarang juga banyak remaja melakukan
bunuh diri, karena tekanan yang ada di sekolah ataupun lingkungan sekitarnya.
Kesehatan mental di Indonesia tidak terlalu popular, karena Kesehatan mental
merupakan hal yang didatangkan dari luar dengan etiket nama yang berbeda. Namun
bukan berarti bangsa Indonesia tidak mengenal arti Kesehatan mental yang memiliki
unsur ketenangan. Pada masa sekarang, telah terjadi peralihan dari suatu periode ke
periode lainnya. hal ini dapat menyebabkan berbagai konflik, baik konflik dengan sesame
individu ataupun konflik terhadap diri sendiri. konflik-konflik tersebut dapat
menyebabkan gangguan mental.
Oleh karena itu, Kesehatan mental dikembangkan dengan tujuan mencegah gangguan
timbulnya penyakit mental serta emosi menunjukkan pribadi yang sehat mentalnya.
Kesehtan mental dikembangkan di sekolah, rumah ataupun lingkungan sekitar.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah dari “penelitian Kesehatan mental siswa Pelita Utama adalah
sebagai berikut :
1. Mengapa Kesehatan mental Itu sangat penting bagi siswa siswi SMA Pelita Utama?
2. Bagaimana ciri-ciri Kesehatan mental bagi siswa siswi SMA Pelita Utama?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui mengapa Kesehatan mental bagi siswa siswi SMA Pelita Utama itu
sangat penting.
2. Mengetahui ciri ciri Kesehatan mental bagi siswa dan siswi SMA Pelita Utama
3. Membantu siswa siswi SMA Pelita Utama terkait Kesehatan mentalnya

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah agar siswa siswi dari SMA Pelita Utama
yang sedang mengalami masalah pada Kesehatan mental agar mendapatkan solusi serta

4
jawaban agar kedepannya lebih memahami langkah apa yang harus diambil jika memiliki
ciri-ciri tertentu, serta agar siswa siswi dari SMA Pelita Utama lebih siap dalam
menghadapi masalah pada Kesehatan mental serta menambah pengetahuan apabila ada
orang disekitarnya yang membutuhkan pertolongan terkait Kesehatan mental. Selain
manfaat untuk para pembaca penelitian, Adapun manfaat penelitian untuk peneliti sendiri
yaitu menambah wawasan dan pengalaman sebagai pedoman yang diharapkan
kedepannya terjadi perubahan dan kemajuan dalam menangani masalah Kesehatan mental
serta menjadi jawaban dari masalah-masalah yang sedang peneliti hadapi pada saat ini.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kesehatan


Konsep sehat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan (hal)
sehat ; kebaikan keadaan (badan dsb) ; Menurut WHO (World Health Organization)
merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik,
mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan / cacat.” Dalam
definisi ini, menurut WHO sehat bukan sekedar terbebas dari penyakit atau cacat.

2.2 Pengertian Mental


Mental memiliki arti yang berhubungan dengan watak dan batin manusia. dari kata
Latin “mens” (mentis) berarti jiwa, nyawa suksma, roh, semangat. Adapun istilah menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bermakna aktivitas jiwa, cara berpikir dan
berperasaan.

2.3 Pengertian Kesehatan Mental


Seperti yang dikatakan oleh WHO sebelumnya, bahwa konsep sehat atau Kesehatan
bukan hanya sekedar terbebas dari penyakit atau cacat namun juga terkait dengan Kesehatan
mental. Kesehatan Mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang
didalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stress kehidupan yang wajar,
untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan serta berperan serta di komunitasnya.
(WHO, 2016). Menurut Pieper dan Uden, Kesehatan mental merupakan kondisi seseorang
yang mampu menghadapi persoalan hidup dengan baik, mendapati kebahagiaan dalam
menjalani hidup, merasa puas di dalam kehidupan sosial masyarakat dan memiliki perkiraan
yang baik dalam menjalankan kehidupan serta mengembangkan diri.

2.4 Pengertian Siswa


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), siswa adalah murid (terutama pada
tingkat sekolah dasar dan menengah) : pelajar. Menurut Abdi Ahmadi siswa adalah orang
yang belum mencapai dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain
yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk Tuhan, sebagai umat
manusia sebagai warga negara yang baik dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai
suatu pribadi atau individu. Menurut Ali (2010) menyatakan bahwa siswa adalah mereka
yang secara khusus diserahkan oleh orang tua untuk mengikuti pembelajaran yang
diselenggarakan disekolah dengan tujuan untuk menjadi manusia yang memiliki
pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak dan mandiri.
Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan, siswa merupakan orang yang datang ke suatu Lembaga
untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe Pendidikan, orang ini disebut pelajar atau
orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapapun usianya, dimanapun, siapa pun, dalam
bentuk apapun, dengan biaya apapun untuk meningkatkan pengetahuan dan moral pelaku
belajar. Menurut undang-undang Pendidikan No 2 Th. 1989, mengacu pada beberapa istilah
murid, murid diartikan sebagai orang yang berada pada taraf Pendidikan yang dalam berbagai
literatur murid juga disebut sebagai anak didik.

2.5 Pengertian SMAS Pelita Utama


SMAS Pelita Utama atau Sekolah Menengah Atas Swasta Pelita Utama adalah Pendidikan
dengan jenjang SMA yang terletak di Lubuk Baja Kota, Kec. Lubuk Baja, Kota Batam,
Kepulauan Riau. dalam menjalankan kegiatan proses belajar mengajar, SMAS Pelita Utama
berada di bawah naungan kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pembelajaran di SMAS

6
Pelita Utama dilakukan pada setengah hari dikarenakan covid. Dalam seminggu dilakukan
selama 5 hari. SMAS Pelita Utama memiliki akreditas A, berdasarkan sertifikat 009/BAN-
SM/KEPRI/SK/XII/2018.

7
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey. Artinya, penelitian yang bertujuan
untuk memperoleh informasi yang sama atau sejenisnya dari berbagai orang atau
kelompok orang, terutama dengan menggunakan kusioner atau wawancara. Untuk
memperoleh tingkat generalisasi yang tinggi biasa digunakan jumlah.
Untuk melihat keikutsertaan pelajar atau berbagai siswa dalam mengisi kuisioner
berbasis Google Form diperlukan satu lokasi yang bisa menampilkan data yang
diperlukan. Pemilihan lokasi yang dipilih adalah Kota Batam, Kepulauan Riau di
Sekolah Pelita Utama.

3.2 Objek Penelitian


Populasi untuk penelitian ini adalah siswa SMA, terutama untuk siswa SMA Pelita
Utama. Objek yang diambil adalah siswa kelas X, XI dan XII. Kesehatan mental para
remaja sangat penting apalagi di masa SMA, remaja memasuki masa peralihan ke
masa dewasa sehingga penting sekali untuk mengetahui tingkat Kesehatan mental
mereka. Untuk mengetahui suatu tingkatan rata-rata Kesehatan mental masa remaja,
Maka seluruh siswa SMA adalah objek yang cocok terkait pengambilan informasi dan
sampel.

3.3 Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel menggunakan kuisioner yakni Google Form. artinya
setiap subjek penelitian memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi sampel.
Dengan digunakannya kuisioner ini agar semua data dapat dikumpulkan dengan
mudah dan praktis.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Apakah anda kesusahan dalam mengekspresikan emosi?


Berdasarkan data yang diambil pada tanggal 21 April 2022 kepada responden dengan
pertanyaan “Apakah anda kesusahan dalam mengekspresikan emosi?” terdapat 2
pilihan “Ya” dan “Tidak” siswa dan siswi dapat memilih 2 diantara jawaban tersebut.
Terdapat 19 siswa yang menjawab Ya (54,28%) sedangkan terdapat 17 siswa yang
menjawab tidak (45,72%). Maka dari itu, mayoritas dari siswa dan siswi yang mengisi
kuisioner adalah Ya.

4.2 Apakah anda pernah kehilangan semangat hidup?


Berdasarkan data yang diambil pada tanggal 21 April 2022 kepada responden dengan
pertanyaan “Apakah anda pernah kehilangan semangat hidup?” siswa dan siswi dapat
memilih 2 pilihan “Ya” Dan “Tidak” diantara jawaban tersebut. Terdapat 28 siswa
yang menjawab Ya (77,77%) dan 8 siswa yang menjawab Tidak (22,23%).

4.3 Ketika anda dihadapkan oleh masalah, anda cenderung..


Berdasarkan data yang diambil pada tanggal 21 April 2022 kepada responden dengan
pertanyaan “Ketika anda dihadapkan oleh masalah, anda cenderung..” siswa dan siswi
dapat memilih 3 piihan “bercerita kepada teman, keluarga dan saudara” , “memendam
sendiri” dan “lainnya” diantara jawaban tersebut. Terdapat 12 siswa yang menjawab
bercerita kepada teman, keluarga dan saudara (33,33%), 19 siswa menjawab
memendam sendiri (52,72%) dan terdapat 5 siswa yang menjawab lainnya (13,95%).

4.4 Apakah Kesehatan mental sangat penting bagi remaja, Jika iya mengapa?
Berdasarkan beberapa kuisioner yang telah diisi oleh siswa-siwi SMA pelita Utama,
mayoritas mengatakan setuju bahwa Kesehatan mental adalah hal yang sangat
penting. Alasannya beragam beberapa menjawab : agar remaja tidak cenderung
merasa dirinya tidak berguna dan mengapresiasi kemampuannya, di zaman sekarang
banyak yang menganggap remeh Kesehatan mental oleh sebab itu perlu banyak orang
mengetahui mengenai Kesehatan mental, berpengaruh terhadap masa depan,
Kesehatan mental merupakan penentu kita dalam melakukan sesuatu. Dapat
disimpulkan disini bahwa Kesehatan mental adalah penggerak kita dalam melakukan
sesuatu dengan baik, jika tidak memiliki Kesehatan mental yang baik maka akan
kesulitan dalam melakukan sesuatu dan yang perlu diketahui adalah bukan para
remaja saja yang membutuhkan Kesehatan mental yang baik tetapi juga dari semua
kalangan baik dari anak-anak, remaja maupun orang dewasa dan lansia.

4.5 Apa ciri-ciri remaja yang memiliki mental yang sehat?


Jawaban dari beberapa siswa-siswi SMA Pelita Utama sangat beragam, diantaranya
adalah merasa diri sendiri baik, tidak diliputi rasa emosional yang tinggi seperti
ketakutan, kecemasan dan lainnya. memiliki mood yang ceria, senang dalam
berperilaku serta memiliki pola makan yang baik, bersosialisasi dengan baik hingga
merasa nyaman dengan orang-orang di sekitarnya. Dengan melihat jawaban dari
kuisioner ini, dapat dilihat bahwa ciri-ciri orang yang memiliki Kesehatan mental
yang baik adalah orang-orang yang berperilaku positif.

4.6 Bagaimana cara mengatasi Kesehatan mental remaja yang memburuk?

9
Mayoritas siswa dan siswi Pelita Utama menjawab, membawa remaja yang memiliki
Kesehatan mental yang memburuk ke psikologi / psikiater. Hal itu merupakan hal
yang sudah pasti perlu kita lakukan jika dihadapkan di situasi seseorang yang
memiliki Kesehatan mental yang sudah cukup parah. Namun, selain membawa ke
psikologi / psikiater, ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan. Berikut adalah
jawaban dari para responden : memberikan dukungan emosional kepada mereka,
membagikan cerita kepada orang-orang terdekat jangan memendam masalah sendiri,
lebih menggerakkan mereka ke pikiran yang positif serta menemani mereka dimasa-
masa terberat mereka.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai macam kondisi Kesehatan mental
yang dihadapi oleh siswa siwi SMA Pelita Utama. Kondisi Kesehatan mental diantaranya
adalah kesulitan dalam mengekspresikan emosi (54,28%) suka memendam masalah
sendiri (52,72%) dan pernah kehilangan dalam menjalani hidup (77,77%). Yang
memprihatikan adalah hampir kebanyakan siswa siswi SMA Pelita Utama tidak memiliki
Kesehatan mental yang begitu baik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor
internal maupun faktor eksternal yang menyebabkan Kesehatan mental siswa tidak begitu
baik. faktor internalnya meliputi hubungan individu dengan dirinya sendiri yang
menyebabkan individu tersebut memiliki Kesehatan mental yang buruk dan tidak begitu
baik, ada pula faktor eksternal yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya yang
membuat individu tertekan sehingga memiliki Kesehatan mental yang buruk ini.

5.2 Saran
Dari hasil kesimpulan yang telah didapatkan, penulis merekomendasikan beberapa
saran yaitu :
1. Diharapkan siswa dan siswi SMA Pelita Utama untuk menceritakan masalah yang
dihadapi kepada orang terdekatnya untuk mengurangi resiko Kesehatan mental yang
buruk dikarenakan terlalu sering memendam emosi.
2. Diharapkan siswa siswi SMA Pelita Utama untuk Psikologi / Psikiater Ketika kondisi
mental menjadi semakin memburuk setiap harinya.
3. Diharapkan siswa dan siswi SMA Pelita Utama memiliki waktu istirahat yang cukup,
pada saat semua pekerjaan sekolah terasa terlalu banyak, menjaulah untuk sementara
waktu, lakukan hal apapun yang meredakan stress, setidaknya sampai merasa lebih baik
dibandingkan sebelumnya.
4. Diharapkan siswa dan siswi SMA Pelita Utama memiliki jam tidur yang cukup, sejumlah
penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur memiliki efek negative yang signifikan pada
suasana hati. Coba tidur pada waktu yang teratur setiap hari dan hindari gadget sebelum
waktu tidur.
5. Diharapkan siswa dan siswi SMA Pelita Utama lebih membiasakan diri untuk berkata
positif kepada diri, penelitian menunjukkan bahwa cara berpikir tentang diri sendiri dapat
memiliki efek yang kuat dalam kejiwaan, ketika seseorang berpikir atau memandang
negative tentang diri sendiri, maka seseorang atau individu tersebut dapat merasakan efek
negatifnya. Sebaliknya, jika membiasakan diri untuk menggunakan kata-kata yang lebih
positif, maka hal ini akan membuat individu menjadi pribadi yang lebih optimis.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/konsep-sehat-dan-sakit

https://hellosehat.com/mental/kesehatan-mental/

https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/covid19/apa-itu-kesehatan-mental/

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/633/5/108600171_file5.pdf

https://www.halodoc.com/artikel/9-cara-sederhana-menjaga-kesehatan-mental

Janu Murdyiyantotmoko, Citra Handayani Haryadi 2017, Grafindo Sosiologi Media


Pratama.

Kamus Besar Bahasa Indonesia “Siswa”, https://kbbi.lektur.id/siswa#:~:text=Menurut


%20Kamus%20Besar%20Bahasa%20Indonesia,Contoh%3A%20Siswa%20smu.

Kamus Besar Bahasa Indoenesia “Kesehatan Mental”,


https://parent.binus.ac.id/2016/12/peduli-kesehatan-mental-remaja/#:~:text=Menurut
%20KBBI%2C%20definisi%20mental%20bersangkutan,absennnya%20penyakit
%20atau%20kelemahan%20tertentu.

Kamus Besar Bahasa Indonesia “Kesehatan”,


https://kbbi.lektur.id/kesehatan#:~:text=Menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa
%20Indonesia,keadaan%20(badan%20dan%20sebagainya).

Kamus Besar Bahasa Indonesia “Mental”, https://kbbi.web.id/mental

Data Sekolah, 2021. “SMAS Pelita Utama.”


https://data.sekolah-kita.net/sekolah/SMAS%20PELITAUTAMA_149807

12
LAMPIRAN

13
Lampiran 1 : Google form kuisioner

Google form Kuisioner Kesehatan


mental pada remaja Siswa Siswi
SMA Pelita Utama
https://docs.google.com/forms/d/e/
1FAIpQLSeGrBGuNsyAxbpDiUI
cJhtoiT_S273RjCiYePN5FlJF80w
_1g/viewform?usp=sf_link

Lampiran 2 : Identitas Responden

Nama
Dari 36 siswa-siswi SMA Pelita Utama yang mengisi kuisioner, berikut adalah jawaban
untuk “nama lengkap”
1. Ernestine 13. Jeannifer Ngadina 25. Graciela Angelica Hansen
2. Wilson Li 14. Filia Renata 26. Lidya Wendyca

14
3. Sharon 15. Pelangi 27. Jasmin Hokki
4. Shelly Yee 16. Jacky 28. Sherine Angelika
5. Rudiani Ng 17. Desy Ratnasari 29. Vira Pickler
6. Regine Venesia 18. Nabila Calista 30. Jolin
7. Jessica Tanishia 19. Cay Berto 31. Natania
8. Elson 20. Jesslyn Tanishia 32. Viyen Ang
9. Jeanie Innnastasia 21. Vincent 33. Yendricco
Athur 22. Lita Lim 34. Marceline Angelica
10. Cynthiana 23. Orfigo Fedllyn 35. Jasmine
11. Listy 24. Chelsea Olivia Johan 36. Shanley Jonia
12. Marcelina Angel

Apakah Anda seorang siswa/siswi sekolah Pelita Utama?


Dari 36 siswa-siswi SMA Pelita Utama yang mengisi kuisioner, terdapat sebanyak 35
siswa-siswi yang menjawab Ya (97,22%) dan sebanyak 1 siswa yang menjawab tidak
(2,78%) untuk pertanyaan “Apakah anda seorang siswa/siswi sekolah Pelita Utama?”

15

Anda mungkin juga menyukai