Latar Belakang
MHI-38 atau Mental Health Inventory, merupakan salah satu kuisioner untuk
mencari index kesehatan mental yang terdiri atas dua dimensi yaitu Mental
Distress dan Mental Well-being. MHI-38 pertama kali diperkenalkan oleh Veit dan
Weir, 1983. MHI-38 digunaka untuk mengasesmen kesehatan psikologi dari usia
dewasa, dengan menanyakan sebulan terakhir. Jumlai aitemnya 38. Biasa
dikerjakan selama 5 sampai 10 menit. MHI-38 telah diterjemahkan ke 14 bahasa
yang berbeda. (www.education.ohio.gov)
d. Dan seterusnya.
Landasan Teori
Pelaksanaan Intervensi
NAMA
AKTIVITAS TARGET KHUSUS
KEGIATAN
SEMINAR Narasumber yang merupakan salah satu Membuka wawasan peserta untuk men
dosen Fakultas Psikologi Universitas lebih jauh apa itu distres dan
Airlangga memberikan materi mengenai mengelolanya, apa itu well being
distres, well being dan kiat-kiat untuk bagaimana meningkatkannya.
menekan distres sehingga meningkatkan
well being.
REFLEKSI Narasumber yang merupakan salah satu Peserta menyadari beban aktivitas
mahasiswa Fakultas Psikologi menjadi pemicu stres dan aktivitas lain
Universitas Airlangga memandu ternyata mampu meningkatakan well be
kegiatan refleksi.
TANYA Peserta diberikan kesempatan untuk Peserta menemukan jawaban atau solu
JAWAB berdiskusi melalui tanya jawab. permasalahan atau pengalaman yang
pada kehidupan sehari-hari seputas stre
well being
Kelompok kami, memilih untuk mengevaluasi hasil intervensi yang telah kami
lakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perubahan perilaku
masyarakat setelah mengetahui cara mengelola distress yang baik. Kami akan
melaksanakan evaluasi dengan pola pre test dan postes. Pre test ini, akan
diberikan kepada peserta psikoedukasi sebelum menerima materi. Disini peserta
akan diminta untuk menggambarkan dan menuliskan pemahaman peserta
mengenai stres sesuai dengan pengetahuan peserta, well being sesuai dengan
pengetahuan peserta dan juga keadaan dari diri peserta saat ini. Selain itu peserta
diminta untuk menuliskan bagaimana cara mereka menangani stress yang sedang
dialami. Hal ini dilakukan dengan target untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan masyarakat mengenai distres dan well being serta mengetahui sejauh
mana peserta mengenali dirinya sendiri.