Anda di halaman 1dari 8

I.

Judul : Psikologi Untuk Indonesia Tangguh Dan Bahagia

Penulis : Neila Ramdhani, Supra Wimbarti, Yulu Fajar Susetyo

Penerbit : Gadjah Mada University Press

Tahun Terbit : Cetakan pertama, Januari 2016

Cetakan kedua, Maret 2016

II. Butir-Butir Penting

I. Pendahuluan

Buku ini terbit untuk perayaan ulang tahun Fakultas Psikologi ke-51 pada tanggal 8 Januari 2016
yang memuat tentang:

1. Tantangan yang terjadi di Indonesia saat ini.

2. Pemecahan masalah oleh pakar dibidangnya.

3. Menjadikan Indonesia yang tangguh dan bahagia.

II. BAB 1
Mozaik Kehidupan Generasi Penerus Bangsa

Pendapat masing-masing penulis tentang keadaan Indonesia (dalama pendidikan,


kesejahteraan, dan teknologi) saat ini dan juga cara mengatasi tantangan Indonesia sekarang menurut
masing-masing penulis.

Neuropsikologi Kognitif Matematika : Akankah menjadi Solusi Prestasi Belajar Matematika?


(Supra Wimbarti)

Penggunaan matematika dari zaman dahulu hingga sekarang, dan untuk kemajuan bangsa.
Rendahnya peminat ilmu matematika di Indonesia dan nilai matematika yang tergolong kurang baik di
berbagai oraganisasi dunia. Pemahaman matematika untuk pertama kali juga dimulai dengan angka.

1. Angka

Asal-usul sistem angka yang sekarang digunakan (Arab).Perbedaan sistem angka dan tata cara
penggunaan sistem khusus yang lebih terbatas, seperti sistem Romawi dan Yunani.

2. Perlengkapan kemampuan matematika

Kemampuan matematika yang diujicoba pada binatang. Cara anak yang menggunakan procedur
berhitung yang berbeda untuk penjumlahan atau pengurangan. Perkembangan kemampuan berhitung
antara lain, Numerositas, Ordinalitas, Berhitung, dan Aritmatika sederhana.
3. Padagogi Matematika

Hipotesis yang kurang baik tentang tata cara menghitung anak yang masih menggunakan jari tangan
atau kaki. Perkembangan matematika yang baik juga dapat berpengaruh pada perkembangan bidang
lain. Penelitian pembelajaran matematika di sekolah-sekolah dan membuktikan bahwa cara mengajar
Jigsaw (chalk and talk) dapat mengurangi kecemasan siswa siswa saat pelajaran berlangsung. Kelemahan
penelitian pedagogi tentang matematika yaitu diperlukannya pemahaman yang lebih sederhana
dinamika tentang matematika.

4. Neurokognisi Matematika

Pengertian kognisi matematika dari prespektif neuropsikologi. Berbagai kemampuan dalam memakai
angka dan mengoperasikannya (Number sense). Berbagai gangguan matematika menurut Pullen (2012).

5. Neurologi Gangguan Matematika

Kemampuan-kemampuan lain yang dapat menunjang seseorang untuk mengoperasikan matematika.


Gangguan mengenai sistem syaraf yang bertugas saat seseorang melakukan proses numerik, bagian otak
yang mengalami gangguan tersebut yaitu Intra Parietal Sulaus (IPS). Neuropsikologi matematika
menunjukkan gambaran yang lebih detil tentang area otak yang teraktivasi pada saat pengoperasian
matematika tertentu.

Siswa Sejahtera : Antara Mimpi Dan Realita (Yuli Fajar Susetyo)

Kenyataan tentang apa yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia. Cara menanggulangi
tantangan pendidikan saat ini dengan menjadikan siswa sejahtera dan berprestasi. Untuk
menunjang kesejahteraan siswa dapat dilakukan dengan upaya gerakan psikologi positif.

1. Pengertian Kesejahteraan
Di dalam dunia psikologi kesejahteraan sering digunakan dengan istilah wellbeing, welfare,
happiness, maupun life satisfaction. Pengertian kesejahteraan yang sering digunakan dalam
penelitian psikologi mengacu pada kesejahteraan subjektif dan psikologis.
2. Faktor Penyebab Kesejahteraan
 Kelas social dan kekayaan (social class and wealth)
 Kedekatan dan hubungan (attachment and relatedness)
 Tujuan yang ingin dicapai (goal pursuit)
3. Permasalahan Kesejahteraan dalam Praktik Pendidikan Indonesia
 Guru yang mempunyai pandangan negatif terhadap sisiwa
 Hukuman yang berdampak negatif pada kesejahteraan siswa
 Prestasi siswa yang hanya dilihat dari jumlah nilai yang didapat
4. Solusi Pengembangan Pendidikan Kesejahteraan di Sekolah
Ada dua cara yang bisa menjadi referensi penegembangan kesejahteraan dalam pendidikan
yaitu guru peduli kesejahteraan sisiwa dan penerapan PERMA.

Game Internet dan Adiksi, Kontrol Dirikah Solusinya? (Neila Ramdhani)


1. Internet, Akhir atau Awal dari Permasalahan?
Kuatnya pengaruh internet dalam kehidupan manusia, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Internet mengubah cara manusia menjalani hidup dan perilaku manusia dalam kehidupan
sosial. Interner mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
2. Game Internet, Hiburan yang Memabukkan?
Game internet semakin berkembang dan popular dari zaman ke zaman. Kebebasan bermain
game internet menjadikan pemainnya terlepas dari kehidupan sosialnya. Mereka berada
dalam lingkungan rasa nyaman yang menyebabkan kecanduan untuk bermain game online
lagi dan lagi.
3. Game Internet dan Adiksi
Seiring berkembangnya teknologi internet, pengguna game online memperlihatkan perilaku
sebanding dengan pengguna obat-obatan yang berlebihan. Penggunaan Internet yang
berlebihan merupakan kegagalan dalam mengintrol diri.
4. Kontrol Diri dan Adiksi Game Internet
Konsep utama dari kontrol diri adalah proses menetapkan pilihan atau mengubah respons
pada saat berhadapan dengan perilaku yang cenderung kurang sesuai. Telah dibuktikan oleh
peneliti dengan system kerja bahwa kontrol diri dan game internet mempunyai hubungan
yang negatif.
BAB 2
Membangun Pribadi Tangguh
Manusia Indonesia yang Tangguh (Avin Fadilla Helmi)
1. Apa itu Tangguh?
Konsep tangguh merupakan sebuah determinasi diri yang memungkinkan seseorang
mampu bertahan dalam situasi sulit dan masuk ke dalam lorong solusi. Mereka
digerakkan oleh sebuah tujuan yang jelas dengan tindakan yang terfokus, dan hal ini
dilakukan untuk mewujudkan keinginannya.
2. Tangguh dan Masa Depan
Kata kunci dari tangguh adalah determinasi diri, yang berarti ada suatu arah yang dituju
di masa depan dan tidak hanya sekedar kuat dan handal dalam menghadapi goncangan
atau kegagalan. Dalam hal ini orang menjadi tangguh karena ia mempunyai arah yang
jelas yang ingin dituju. Orientasinya bukan bertahan di masa kini, tetapi bertahan di masa
kini untuk meraih tujuan di masa depan yang lebih jelas.
3. Konsep Psikologi yang berkaitan dengan Ketangguhan
a) Hardiness (komitmen, kontrol, tantangan)
b) Grit (kebahagiaan dan kepuasan hidup)
4. Konsep Psikologi tentang Ketangguhan
Konsep tangguh bukan saja diletakkan dalam pengertian tentang strategi untuk mencapai
tujuan tetapi juga merupakan hasil dari sebuah perjuangan. Ketika diletakkan sebagai
strategi mencapai sesuatu, pada dasarnya tangguh lebih dekat dengan makna kegigihan.
5. Konsep Tangguh pada Masyarakat Indonesia
Empat proposisi sebagai konsep manusia Indonesia tangguh:
 Proposisi pertama : motivasi seseorang dalam bertindak didasari oleh hasrat dari
dalam dirinya.
 Proposisi kedua : orang dalam mencapai tujuan dilandasi oleh kepentingan
jangka panjang
 Proposisi ketiga : kegigihan
 Proposisi keempat : fokus
Pengembangan Kecakapan Psikologis (M. Noor Rochman Hadjam)
1. Pengertian Kecakapan Psikologis
Kecakapan psikologis merupakan komponen dari kecakapan hidup yang melibatkan
domain-domain yang spesifik. Menurut penulis, kecakapan psikologis adalah
kemampuan untuk mengoptimalkan dan memanifestasikan sumber-sumber daya
psikologis dalam diri manusia. Sumber daya psikologis sendiri adalah potensi,
kepribadian, dan keterampilan social yang semua orang memilikinya dengan kapasitas
yang berbeda.
2. Dimensi-dimensi Kecakapan Psikologis
Gazda, Childers, dan Brook (1987) membagi kecakapan psikologis menjadi empat
dimensi yaitu kemampuan individu untuk meningkatkan kualitas dirinya, kehidupan
secara sosial dan cara mereka mengatasi permasalahan yang dihadapi.
3. Dimensi-dimensi Pokok Kecakapan Psikologis

 Kesadaran diri
 Harga diri
 Kecakapan berpikir kritis
 Kecakapan pemecahan masalah (problem solving)
 Kecakapan pengatasan masalah (coping strategies)
 Kecakapan membina hubungan
 Peningkatan kecakapan psikologis
4. Peningkatan Kecakapn Psikologis dalam Berbagai Setting
 Peningkatan kecakapan psikologis di sekoalh
Dapat dilakukan dengan cara memperkaya pengetahuan dan keterampilan siswa
untuk mempromosikan kehidupan sosial dan emosi yang sehat melalui partisipasi
dan keterampilan dalam kegiatan sekolah.
 Peningkatan kecakapan psikologis di lingkungan kerja
Dapat diberikan pada setiap bagian di organisasi, melalui pelatihan perencanaan
karir, pelatihan mengantisipasi perubahan, dan pelatihan menghadapi pensiun.
 Peningkatan kecakapan psikologis di komunitas
Dapat dilakukan melalui peningkatan partisipasi dan keterlibatan individu dalam
memberdayakan komunitasnya.
 Peningkatan kecakapan psikologis di rumah sakit
Membangun Ketangguhan Mental Atlet (Haryanto)
1. Pengertian Mental
Mental mengandung pengertian sebagai sesuatu yang berhubungan dengan pikiran atau
sesuatu yang terjadi di dalam pikiran, termasuk didalamnya proses berpikir.
2. Pentingnya Ketangguhan Mental Bagi Atlet
Atlet-atlet beladiri yang menunjukkan prestasi dalam kompetisi memiliki level yang tinggi dalam
kontrol diri, motivasi diri, dan kesadarn diri. Seorang atlet beladiri juga harus memiliki sikap
optimistik karena penting untuk dimiliki oleh seorang atlet ketika sedang menghadapi sebuah
kompetisi.

3. Pelatihan Mental untuk Meningkatkan Ketangguhan Atlet


Pelatihan mental merupakan sebuah program pelatihan sistematis, regular, dan jangka panjang
untuk mendeteksi dan mengembangkan kondisi mental dan belajar mengontrol performansi,
perilaku, emosi, suasana hati, sikap, proses di dalam tubuh dan strategi. Pelatihan mental
diharapkan dapat menambah motivasi, tangguh dan kompetitif yang sangat dibutuhkan oleh
seorang atlet.
4. Substansi Pelatihan Ketangguhan Mental
 Sikap positif
 Motivasi
 Tujuan
 Komitmen dan disiplin diri
 Keterampilan social
 Kepercayaan diri olah raga
 Visualisasi
 Menguranggi kecemasan
 Mengelola emosi
 Konsentrasi
 Kerja sama tim
5. Tahapan dalam Pelatihan Mental
 Asesmen kondisi mental atlet
 Perancangan program
 Pelaksanaan program
6. Tantangan Pelatihan Mental
 Jumlah tenaga professional masih terbatas
 Dukungan program dari pengelola olah raga masih terbatas
 Belum adanya integrasi program pembinaan mental kedalam program yang lebih holistis
 Dampak dari pelatihan mental dirasa kurang
 Program pelatihan mentalyang dilakukan cenderung bersifat kuratif

Pengelolaan Sumber Daya Manusia Penunjang Well-Being Karyawan


1. Memahami Well-being di Tempat Kerja
Well-Being karyawan mengacu pada optimalisasi potensi diri atau keberfungsian individu
sebagai manusia dalam merespons stimulus pekerjaan.
2. Pengelolaan SDM Penunjang Well-being
 Aturan 20/80 (80% waktu kerja di kantor dan 20% mengerjakan proyek khusus sesuai
dengan keinginan karyawan)
 Penyediaan kebutuhan dasar penunjang pekerjaan
 Penyediaan fasilitas pendampingan secara nonstop
 Pemberian fasilitas work-life balance atau work-family life balance
3. Interaksi ‘Conflicting’ dalam Pengelolaan SDM Terkait Well-being
Dari sisi perusahaan, pengelolaan SDM memberikan dampak positif bagi kinerja organisasi
namun oleh karyawan dirasakan sebaliknya, dimana praktik tersebut justru berdampak negatif
atau bahkan tidak berdampak sama sekali terhadap Well-being karyawan.

BAB 3
Menjawab Tantangan Indonesia Sehat dan Bahagia
Psikolog Puskesmas : Kebutuhan dan Tantangan-tantangan (Sofia Retnowati)
1. Perjalanan Integrasi Pelayanan Kesehatan Jiwa di Pelayanan Primer
Secara historis integrasi pelayanan kesehatan jiwa di pelayanan primer berkaitan erat dengan
pelayanan berbasis komunitas, bahkan keduanya merupakan satu kesatuan. Pelayanan tersebut
telah menjadi ujung tombak perubahan sosial di masyarakat dengan tingkat ekonomi lemah.
2. Integrasi Psikolog di Puskesmas
Psikolog yang bekerja sama di Puskesmas memiliki peran yang unik, anatara lain
mengidentifikasikan penyebab munculnya keluhan dalam upaya untuk melakukan pencegahan
atau intervensi preventif.
3. Pengalaman Indonesia: Pelayanan Psikologis di Puskesmas
Pelayanan psikologis biasanya menjangkau kesehatan mental di daerah-daerah, namun
kebanyakan di Indonesia pelayanannya ketika sedang bencana berlangsung. Misalnya
menangani orang yang trauma akibat bencana tsunami, tapi semua itu tidak hanya mencangkup
tentang tsunami.
4. Implikasi pada Pendidikan dan Profesi Psikolog Indonesia
5. Psikolog Puskesmas: Harapan di Masa Depan
Pilihan tentang psikolog klinis jika mampu dikembangkan, akan membuka kesempatan lebih luas
kepada para alumni S1 Psikologi yang belum mampu menempuh Program Magister Profesi
Psikologi karena keterbatasan dana dan kesempatan.
Psikologi Kesehatan dalam Manajemen Penyakit Kronik: Refleksi Kasus Diabetes (Nida UI Hasanat)
1. Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan didefinisikan sebagai suatu aspek psikologi yang berhubungan dengan
pengalaman sehat dan sakit serta perilaku yang memengaruhi status kesehatan.
2. Manajemen Penyakit Kronik: Refleksi dari Manajemen Diri Diabetes
Empat komponen singkat manajemen diabetes yaitu pengobatan, diet, olah raga, dan
pemantauan kadar glukosa dalam darah.
3. Peran dan Tantangan Psikologi Kesehatan
a) Peran Psikologi Kesehatan
 Psikologi Kesehatan sebagai ilmu
Sebagai sebuah ilmu, maka psikologi kesehatan secara terus-menerus melakuakn
penelitian-penelitian terkait dengan aspek psikososial yang ada, maupun dampak
psikosossial ketika penyandang diabetes melakukan manajemen diri.
 Psikologi Kesehatan sebagai profesi
Ketika seorang psikolog bekerja di dunia kesehatan, utamanya berhadapan
dengan pasien diabetes, secara ideal diharapkan dapat berperan dalam
manajemen diabetes bersama dengan profesi kesehatan yang lain, menjadi satu
tim.
b) Tantangan Psikologi Kesehatan di Indonesia
Regulasi Emosi yang Menyehatkan (Esti Hayu Purnamaningsih)
1. Memahami Regulasi Emosi
Regulasi emosi dikenal sebagai proses penilaian kembali, yang ditandai oleh evaluasi kognitif
terhadap situmulus yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari respons yang
diberikan.
2. Efek Penggunaan Strategi Regulasi Emosi Reappraisal dan Suppression
 Konsekuensi affektif
 Konsekuensi kognitif
 Konsekuensi sosial

3. Efektivitas Penggunaan Strategi Regulasi Emosi Reappraisal


Strategi Suppression yang merupakan salah satu representasi dari strategi yang memusat pada
respons, yaitu dilakukan saat emosi sedang berlangsung. Dengan demikian, hasil-hasil penelitian
merekomendasikan bahwa strategi regulasi emosi reappraisal lebih sehat dari Suppressio.

BAB 4
Memperkokoh Kelembagaan Profesi Psikologi
1. Organisasi Profesi Psikologi
Organisasi profesi psikologi di Indonesia berdiri pada tanggal 11 Juli 1959 dengan nama Ikatan
Sarjana Psikologi Indonesi (ISPsi). Organisasi ini berawal dari berkumpulnya para Sarjana
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1958.
2. Globalisasi
Hal yang paling penting dalam dunia global adalah jarak yang semakin tanpa batas antar Negara
sehingga tidak mungkin menghindar dari perubahan. Kondisi ini akan menciptakan situasi yang
sangat kompetitif dalam perkembangan ilmu termasuk ilmu psikologi.
3. Standar Layanan
4. Kode Etik Psikologi
Kode etik adalah seperangkat nilai untuk ditaati dan dijalankan dengan sebaik-baiknya dalam
melaksanakan kegiatan baik sebagai psikolog maupun ilmuan psikologi. Psikologi sebagai ilmu
yang mempelajari proses mental dan perilaku manusia sudah seharusnya memiliki kode etik
untuk menjalankan kegiatan profesi dan keilmuan.

Anda mungkin juga menyukai