Anda di halaman 1dari 27

LANDASAN PENDIDIKAN

PSIKOLOGIS
Oleh :
Kelompok 6

1. Shenny Arianthy
2. Wina Aini Nurhidayah
3. Witriyani
PENGERTIAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
• Psikologi pendidikan merupakan cabang dari
psikologi yang khusus mempelajari perilaku
manusia dalam konteks pendidikan.
• Psikologi pendidikan merupakan psikologi
khusus.
• Psikologi pendidikan merupakan psikologi
terapan, diterapkan untuk memecahkan
masalah-masalah psikolgis dalam praktik
pendidikan.
1. Psikologi Sebagai Landasan Kegiatan
Pendidikan

Manusia adalah wujud kesatuan yang terdiri dari


fisik dan psikis.
Pendidikan adalah usaha dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak melalui
latihan dan belajar.
 Belajar hanya akan terjadi dan bermakna apabila
melibatkan intelektualitas dan emosi, yaitu
pengalaman langsung , pola pikir dan perasaan
pada diri subjek didik.
2.Psikologi Perkembangan

 Istilah perkembangan (development) adalah suatu


proses perubahan sifat-sifat psikologis.
 Menurut Muhibbin Syah (2001:41) bahwa
perkembangan adalah proses atau tahapan
pertumbuhan kearah yang lebih maju, sedangkan
pertumbuhan (growth) adalah tahapan peningkatan
sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya.
 Tiga teori pendekatan tentang perkembangan
menurut Nana Syaodih (1998) :

1. Pendekatan pentahapan, setiap individu memiliki


ciri khusus yang berbeda dengan ciri pada tahap-
tahap yang lain.
2. Pendekatan diferensial, setiap individu memiliki
kesamaan-kesamaan serta perbedaan-perbedaan.
Atas dasar ini orang-orang yang memiliki
kesamaan maupun perbedaan membuat suatu
kelompok.
3. Pendekatan ipsatif, disebut juga pendekatan
individual yaitu berusaha untuk melihat
karakteristik setiap individu.
Havinghurst menyusun fase-fase perkembangan
sebagai berikut:
1. Tugas perkembangan masa kanak-kanak, seperti belajar
berkata, mengendalikan gerakan badan, mempelajari peran
jenis kelaminnya sendiri serta belajar membedakan yang
benar dan yang salah.
2. Tugas perkembangan masa anak, seperti belajar keterampilan
fisik untuk keperluan bermain, membentuk sikap diri sendiri,
belajar bergaul secara rukun dan lain-lain.
3. Tugas perkembangan masa remaja, seperti membuat
hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dan kedua
jenis kelamin dan lain-lain.
4. Tugas perkembangan dewasa awal, seperti memilih pasangan
hidup, belajar hidup rukun suami istri dan lain-lain.
5. Tugas perkembangan setengah baya, seperti
bertanggung jawab sosial dan menjadi warga
negara yang baik.
6. Tugas perkembangan orang tua, seperti
menyesuaikan diri dengan semakin menurunnya
kekuatan fisik dan kesehatan.
3. Psikologi Belajar

 Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif


permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil
perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan
bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta
mampu mengomunikasikannya kepada orang lain.
Ada sejumlah prinsip belajar menurut Gagne
(1979):
1. Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang
mirip dengan harapaan pendidik tentang respon anak
yang diharapkan, beberapa kali secara berturut-turut.
2. Pengulangan, situasi dan respon anak diulang-ulang
atau dipraktikan agar belajar sempurna dan lebih
lama diingat.
3. Penguatan,respon yang benar misalnya diberi hadiah
untuk mempertahankan dan menguatkan respon itu.
4. Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar.
5. Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk
memancing aktifitas anak-anak.
6. Ada upaya membangkitkan keterampilan intelektual
untuk belajar, seperti apersepsi dalam belajar.
7. Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak
dalam belajar.
8. Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi faktor-
faktor dalam pengajaran.
Ada sejumlah teori belajar yang dibuat
secara sistematik adalah sebagai berikut:
1. Teori belajar klasik: 2. Teori belajar modern:
a. Disiplin mental Theistik a. R-S Bond atau Asosiasi
b. Disiplin mental b. Pengkondisian
humanistik Instrumental
c. Naturalis atau c. Pengkondisin Operan
aktualisasi diri d. Penguatan
d. Apersepsi e. Kognisi
f. Belajar bermakna
g. Insight atau Gestalt
h. Lapangan
i. Tanda (sign)
j. Fenomenologi
KONTRIBUSI PSIKOLOGI
PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN
KURIKULUM

PENGEMBANGAN
PROGRAM PENDIDIKAN
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
SISTEM
PEMBELAJARAN

SISTEM
EVALUASI
1. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar
yang direncanakan dan dilaksanakan baik di dalam
maupun di luar sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan.
2. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek-aspek : (1) karakteristiik
psikologis peserta didik; (2) kemampuan peserta didik
untuk melakukan sesuatu dalam berbagai konteks; (2)
penga-laman belajar siswa; (3) hasil belajar (learning
outcomes), dan (4) standarisasi kemampuan siswa.
3. Penyusunan buku ajar didasarkan pada segi-segi
psikologis peserta didik.
2. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM
PENDIDIKAN
1. Pengembangan program pendidikan,
misalnya penyusunan jadwal pelajaran,
jadwal ujian, dst. tidak bisa lepas dari aspek
psikologis peserta didik;
2. Penentuan jurusan atau program;
3. Pengembangan program harus mengacu pada
upaya pengembangan kemampuan potensial
peserta didik.
3. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN

1. Pemilihan teori belajar yang akan


diaplikasikan;
2. Pemilihan model-model pembelajaran;
3. Pemilihan media dan alat bantu pembelajaran;
4. Penentuan alokasi waktu belajar dan
pembelajaran.
4. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI SISTEM EVALUASI
1. Penentuan teknik evaluasi (teknik tes atau
teknik non tes)
2. Penentuan jenis tes (lisan, tulis, dan
perbuatan, serta objektif atau subjektif)
3. Penentuan mengenai waktu pelaksanaan
evaluasi
Psikologi Sosial
 Psikologi sosial adalah psikologi yang
mempelajari psikologi seseorang di
masyarakat, yang mengombinasikan ciri-ciri
psikologi dengan ilmu sosial untuk
mempelajari pengaruh masyarakat terhadap
individu dan antar individu (Hollander, 1981).
Dalam kehidupan sosial, seseorang akan
melakukan suatu penilaian terhadap individu lain
melalui pembentukan kesan pertama yang
memiliki tiga kunci utama yaitu:
1. Kepribadian orang itu
2. Perilaku orang itu.
3. Latar belakang situasi.
Dalam dunia pendidikan persepsi terhadap diri
sendiri memiliki peran penting.
Untuk mencapai persepsi sendiri, hal yang
dilakukan adalah sama caranya dengan
menemukan atau melihat persepsi orang lain.
Persepsi diri sendiri berkaitan dengan sikap
dan perasaan, sikap adalah keadaan internal
individu yang mempengaruhi tindakannya
terhadap objek, orang atau kejadian (Gagne,
1979).
Sikap yang timbul dapat dilalui dengan
2 metode:
METODE LANGSUNG PENGKONDISIAN,
PENGUATAN

SIKAP

MELIHAT DAN
METODE TIDAK MEMPELAJARI
LANGSUNG TOKOH
TERTENTU
Salah satu aspek psikologi sosial adalah motivasi. Sebab tanpa
motivasi seseorang sulit untuk berpartisipasi di masyarakat.
Pendidik punya kewajiban untuk menggali motivasi anak-anak
agar muncul sehingga anak-anak akan merasa senang berada
di sekolah.

Faktor-faktor yang menentukan motivasi :


1. Minat dan kebutuhan individu
2. Persepsi kesulitan akan tugas-tugas.
3. Harapan sukses.
Keintiman Hubungan (Penetrasi
Sosial)
Keintiman hubungan juga dapat berhubungan
dengan pendidikan. Hubungan yang intim
diperlukan dalam proses konseling, pembimbingan,
dan belajar dalam kelompok. Karena hubungan
seperti ini perlu dikembangkan oleh para pendidik.
yang bertentangan dengan hubungan intim adalah
perilaku agresif. Ada tiga kategori agresif yaitu :
1. Agresif anti sosial
2. Agresif pro-sosial
3. Agresif sanksi
3 Faktor Utama yang Menyebabkan Perilaku
Agresif

1. Insting berkelahi
2. Gangguan
3. Putus asa
Cara Untuk Mengurangi Agresif

1. Dengan katalis, yaitu penyaluran ketegangan


psikis ke arah aktivitas-aktivitas yang bersifat
baik
2. Dengan belajar secara berlahan-lahan
Kesepakatan atau kepatuhan juga merupakan
faktor penting dalam proses pendidikan.

Ada beberapa hal mempengaruhi kesepakatan, yaitu :


1. Penjelasan tentang akan pentingnya persatuan dan
kesatuan
2. Perasaan takut akan disisihkan oleh teman
3. Keintiman anggota-anggota kelompok
4. Besarnya kelompok
5. Tingkat keahlian anggota kelompok
6. Tingkat kepercayaan diri
7. Keakraban
8. Komitmen dari masing-masing anggota kelompok
Dampak Landasan Psikologis terhadap
Pendidikan
Dampak itu sebagian besar pada penyusunan
kurikulum, metodologi, mempersiapkan media
pembelajaran, cara mengadakan kontak sosial.
Dampaknya kepada konsep pendidikan adalah :
1. Psikologis perkembangan yang bersifat umum
2. Psikologis belajar
3. Psikologis sosial
Beberapa cara untuk mengembangkan
motivasi anak:

1. Pemenuhan minat dan kebutuhannya


2. Tugas-tugas yang menantang
3. Menanamkan harapan yang sukses dengan
seringkali memberikan pengalaman sukses.

Anda mungkin juga menyukai