Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BATIK TULIS WARNA ALAM

NAMA KELOMPOK :
1. Krisna Eka Ardianta (11)
2. Laila Rifka.A (12)
3. Landung Pambudi (13)
4. Merisa Veronika.S (14)
5. M. Raif Permana (15)
6. M. Raffi Putra.S 16)
7. Novita Setyarini (17)
8. Nur Hidayatun (18)
9. Nur Indah Utami (19)
10. Pinasti Bagas.P (20)

XI MIPA 4

SMA NEGERI 2 BANTUL

TAHUN 2017/2018
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Batik merupakan salah satu kekayaan seni warisan budaya masa


lampau, yang telah menjadikan Negara Indonesia memiliki ciri khas
di mancanegara. Perkembangan batik yang sudah menempuh
perjalanan berabad abad silam, telah melakhirkan berbagai jenis dan
corak batik yang khas di setiap daerahnya.

Kepopuleran batik Indonesia di kancah dunia, untuk itu sebagai


warga Negara Indonesia kita harus berbangga dan ikut
mempertahankan warisan budaya ini agar tidak punah dengan
bergantinya zaman. Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan teman-teman megenai warisan budaya
Indonesia.

Saat ini pewarnaan kain batik banyak yang menggunakan zat


pewarna sinstetis, dengan keunggulan seperti mudah diperoleh,
ketersediaan warna terjamin, jenis warna bermacam-macam, dan
lebih praktis dalam penggunaannya. Namun, zat warna sintetis juga
memiliki kekurangan, dan dari kekurangan itu kita dapat
menggunakan zat warna alam. Kain batik yang menggunakan zat
warna alam memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada kain batik
yang menggunakan warna zat sintetis. Hal ini disebabkan karena batik
dengan zat warna alam memiliki nilai seni dan warna yang khas.
Selain berdaya jual tinggi, pewarna alam juga ramah lingkungan
karena tidak adanya zat-zat berbahaya.
Contoh zat warna alami yang sering digunakan adalah kunir, buah
naga, arang, dan daun suji. Oleh karena itu, kami disini menggunakan
buah naga sebagai pewarna batik kami.

B. Tujuan

1. untuk mencari tahu alternatif pewarnaan batik selain


menggunakan zat sintetis.

2. untuk mendapatkan kualitas warna yang lebih bagus dan tidak


mencemari lingkungan.

C. Manfaat

1. Mendapatkan produk batik pewarna alami yang berdaya jual


tinggi.

2. Tidak mencemari lingkungan selama proses pewarnaannya.

3. Melestarikan pewarnaan secara alami.

D. Proses Pembuatan

1. Rancanglah desain batik pada kertas gambar.

2. Pindahkan pola yang sudah dirancang ke kain batik atau mori.

3. Batik lah menggunakan canting dan malam.

4. Siapkan buah naga yang sudah di blender.


5. Oleskan dan ratakan cairan buah naga pada kain batik.

6. Setelah itu, angin-anginkan kain batik.

7. Tunggu sampai kering.

8. Oleskan kembali cairan buah naga sampai warnanya terlihat


menarik.

9. Lalu kunci warna pada kain batik menggunakan tawas.

10. Angin-anginkan kain batik hingga kering.

11. Lorot kain batik dengan menggunakan air mendidih untuk


menghilangkan malam.

12. Cucilah batik tersebut dengan menggunakan kain bersih dan


setrikalah.

13. Setelah itu, wolsom kain batik agar lebih rapi.

E. Keunggulan Produk

1. Tidak mencemari lingkungan karena bahan yang digunakan


merupakan bahan alami.

2. Prosesnya yang cukup lama dan rumit, menjadikan batik warna


alam ini memiliki daya jual yang tinggi.
F. Kalkulasi Biaya Produksi

No. Keterangan Biaya


1. Kain Mori Rp. 20.000
2. Jasa pembatik Rp. 50.000
3. Pengunci warna Rp. 15.000
4. Tenaga Rp. 5.000
5. Pewarna alam Rp. 30.000
Total Rp. 120.000

G. Pemasaran

Pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses


menciptakan, menggomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan
tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat
umum. Pemasaran batik warna alam ini dengan cara menjual secara
online maupun offline.

Anda mungkin juga menyukai