Menurut kajian yang dilakukan oleh Dhont (2005), tentang bagaimana benih-benih
nasionalisme di Indonesia mulai bergelora ketika era pergerakan nasioanal periode 1920-an
yang merupakan perwujudan adanya sebuah sistem politik yang diterapkan oleh pemerintah
Hindia Belanda yaitu system politik etis yang menjadi bukti bahwa nasionalisme telah ada di
Indonesia.
Dari beberapa catatan sejarah yang ada dikatakan bahwa nasionalisme sudah ada di
Nusantara sejak kerajaan Majapahit berkuasa. Semangat nasionalisme pada saat itu telah
digelorakan oleh Maha Patih Gajah mada dengan visi globalisasinya yaitu yang terkenal dengan
istilah “Sumpah Palapa” yang bertujuan untuk menyatukan wilayah Majapahit dengan seluruh
wilayah Nusantara.
Dalam perkembangannya nasionalisme itu tidak lepas dari konteks sejarahnya. Oleh
karena itu ingatan kolektif suatu bangsa yang berasal dari ingatan kolektif lokal sangat berperan
dalam membentuk nasionalisme.
Bagi bangsa Indonesia, nasionalisme yang berkembang mempunyai dua sifat kesamaan,
yaitu faktor solidaritas atas persatuan Indonesia yang menjembatani berbagai macam
perbedaan daerah dan mempunyai unsur konflik (penentangan) terhadap kelompok-kelompok
sosial tertentu yang dirasakan asing dan aneh. Kaum nasionalis menggerakkan kekuatannya
terhadap dua hal, yaitu terhadap dominasi kekuasaan kolonial dan terhadap penguasa
tradisional yang sangat feodalistis. (Wertheim, 1956: 280)
Sudiar (2010:17-19) mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menybabkan isu
nasionalisme menjadi sensitif, yakni ketidakmampuan masing-masing kelompok yang
tergabung dalam sebuah naungan untuk menjaga keutuhan hidup bersama dan berdampingan,
pembangunan yang tidak merata sehingga menghasilkan struktur masyarakat yang timpang,
kinerja pemerintah yang tidak baik dan globalisasi yang menjadi faktor pemerkeruh keaadan.
Daftar Pustaka :
Dhont, F. (2005). Nasionalisme baru intelektual Indonesia tahun 1920-an. Yogyakarta: Gadjah
Mada UniversityPress.
Dewantara, Agustinus W.2017.Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini. Yogyakarta: PT. Kanisius.
Alfaqi Mifdal Zusron. 2016. Melihat Sejarah Nasionalisme Indonesia Untuk Memupuk Sikap
Kebangsaan Generasi Muda. Jurnal Civics Volume 13 Nomer 2, Desember
2016.
Hoessein, Bhenyamin, “Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan Sebagai Tanggap Terhadap
Aspirasi Kemajemukan Masyarakat dan Tantangan Globalisasi”, dalam
Usahawan No. 04 Th. XXIX, April 2000.
Hendrastomo Grendi. 2007. Nasionalisme vs Globalisasi Hilangnya Semangat Kebangsaan
dalam Peradaban Modern. Yogyakarta : Dimensia,Volume 1, No.1, Maret
2007.