Anda di halaman 1dari 4

1. Pemateri Pertama : H. Purwanto, M.Pd.

(Kepala Dinas Pendidikan)

Generasi Milenial :
1. Minat Baca Konvensional menurun karena generasi X lebih memilih membaca lewat
smartphone
2. Milenial wajib memiliki akun media social sebagai alat komunikasi informasi
3. Milenial lebih memilih ponsel daripada televi karena apapun bisa ditemukan disana
4. Milenial menjadikan keluarga sebagai pusat pertimbanggan dan pengambilan keputusan
mereka.
Ciri ciri generasi milenial amerika, Boston Colsunting Group/BCG dan Universitas of
Berkley 2011

Perlindungan Anak : When ?


1. 8 Jam Sekolah : Sekolah Ramah Anak
2. 8 Jam Rumah : PUSPAGA (Pusat pembelajaran kejuarga)
3. 8 Jam Lainnya : Di Luar sekolah

Sinergi
Adalah intisari dari keorangtuaanyang berpusat pada prinsip, berfungsi sebagai katalisator,
Menyatukan dan melepaskan kekuatan terbesar dalam diri manusia, sinergi aadalah muzijat
( covey,1933)
- Sinergi antara peraturan yang dibuat pemerintah dengan pengamalan dari orangtua kepada
anaknya (siswa)

Indokator sekolah Ramah Anak : Aman, Bersih, sehat, hijau, inklusif, fasilitas untuk
tumbuh kembang fisik, psikologis, social, gender dan layanan khusus

Ruang Lingkup Merujuk Pada SIKDIKNAS


1. Pengembangan Kurikulum
2. Sarana Prasarana
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Pengelolaan
5. Pembiayaan
2. Pemateri Kedua : Fimansyah, S.Sos. M.Pd (manager Director Tarbia Institute)

Tantangan Pendidikan Era Milenial


Setidaknya ada beberapa poin penting yang perlu dicermati dalam dunia pendidikan kita di
era milenial, soal bagaimana menyiapkan generasi berlualitas. Poin pertama, pendidikan
karakter menyangkut moral, budi pekerti, nasionalisme, patriotisme dan wawasan
kebangsaan. Di era serba digital saat ini, pendidikan karakter penting ditanamkan sejak dini
sebagai sebagai benteng menghindari hal-hal negatif, serta membentuk jati diri bangsa.
Poin lainnya, mutu pendidikan, sistem, kurikulum, serta mutu pengajar atau guru. Mutu
pendidikan tak bisa lepas dari kualitas tenaga pendidik. Kualifikasi dan kompetensi guru
maupun dosen, menjadi elemen sangat penting. Pendidik adalah agen pembelajaran yang
dituntut mampu menjadi fasilitator, motivator, perekayasa pembelajaran, dan pemberi
inspirasi bagi peserta didik.
1. Penguatan Karakter
atau PPK adalah program pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa
melalui harmonisasi olah hati (etik dan spiritual), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi
dan numerasi) dan olah raga (kinestetik) sesuai dengan falsafah Pancasila.
2. Optimalisasi Teknologi

3. Pemateri Ketiga : Dr. Ahmad Ali Ramadian, M.Pd. (pakar konseling multisensory . Direktur
lembaga Impact Conseli Indonesia)

Konseling Multisensori atau Impact Canseling


Merupakan pendekatan konseli kreatif yang membuat masalah dan masalah menjadi lebih
kongkret dan medah dipahami.
Impact Counseling merupakan pendekatan kreatif dalam konseling yang bersifat multisensori
dan memadukan beragam pendekatan dalam konseling seperti konseling dengan pendekatan
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), Gestalt, Transactional Analysis, dan Reality
Therapy. Dalam Impact Counseling, proses perkembangan dan kemajuan pemahaman konseli
selama sesi konseling diukur dengan menggunakan Depth Chart (Jacobs, 1992). Depth Chart
merupakan sebuah skala 10-1 yang berfungsi sebagai alat dalam mengevaluasi kedalaman sesi
konseling. Skala 10 menggambarkan isu yang diangkat oleh konseli berada pada tingkat
permukaan yang tidak menunjukkan masalah yang sesungguhnya. Sesi konseling dianggap
berhasil apabila konselor dapat melakukan funneling sehingga konseli dapat mencapai tingkat
kedalaman 7 atau kurang. Semakin dalam sesi konseling semakin tergambar masalah konseli
yang sesungguhnya, sehingga dapat membawa konseli kepada pemahaman/wawasan (insight)
baru dan solusi bagi masalah konseli.
Beberapa Prinsip dalam Mengubah Prilaku
1. Setiap prilaku, baik atau buruk, memiliki tujuan, disadari atau tidak
2. Erilaku memiliki sisi positif (pros) dan negative (kons) – suatu perilaku dilakukan atau
tidak dilakukan berdasarkan pertimbangan pros
3. Suatu prilaku sulit berubah umumnya berkaitan dengan keadaan ambivalensi, resistensi
dan efikasi diri yang rendah untuk berubah
4. Untuk mengubah perilaku diperlukan motivasi yang tinggi – ada alas an yang kuat
mengapa seseorang mau berubah – pros jauh lebih tinggi dari pada kons
5. Pikiran menentukan tindakan
6. Nasihat yang tidak didengar
7. Setelah dinasehati/dimarahi perilaku lama justru makin memburuk
8. Perilaku baru hanya bertahan sebentar lalu kembali ke perilaku lama

Tahapan dalam Mengubah Prilaku

Prochaska & Di clemente : transtheoretical Model of Behavior Change


Sangat penting mengenali tahap perubahan pada diri anak
Rekontemplasi
1. Saya tidak punya masalah. Tidak peduli orang lain mengangap saya ada masalah
2. Kalaupun adala masalah, maka yang salah sepenuhnya orang lain atau keadaan
3. Saya punya alasan yang kuat tentang mengapa satu perilaku tetap saya lakukan
4. Tidak ada yang perlu saya ubah
5. Sepertinya saya punya masalah dan saya mungkin berkontribusi terhadap masalah tersebut
6. Apakah perubahan tersebut panting bermakan ?
7. Mungkin saya perlu berubah
8. Saya ingin berubah tapi…….

Reparasi
1. Saya punya masalah dan saya turut bertanggungjawab terhadap pemecahan masalahnya
2. Saya punya rencana untuk mengubah perilaku
3. Apa perubahan itu penting ?
4. Apakah saya mampu berubah ?
Manintenance

Relapse (Kambuh)
1. Mengapa saya harus mempertahankan perilaku baru ?
2. Apakah perubahan ini penting dan bermanfaat bagi saya dan orang orang sekitar saya ?
3. Apakah saya mampu melewati tantangan dan hambatan yang berubah ?

Membangun Rapport
1. Rapport adalah hubungan dan komunkasi yang asli, tidak dibuat buat, empatik dan saling
menghargai
2. Empati yang akurat
3. Mengdengarkan aktif
4. Tidak menghakimi
5. Fokus
Anak Merasa didengarkan, dihargai dan dimengerti

Ambivalensi
1. Ingin berubah… tetapi……
2. Konflik yang tidak terselesaikan antara pros dan kons
3. Ambivalensi umumnya terjadi pada tahap prekontemplasi, kontemplasi dan preparasi.

Resistensi
Harus bisa membuka Ikatan atau hambatan menuju perubahan

Anda mungkin juga menyukai