Anda di halaman 1dari 48

POKOK BAHASAN 1

TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF


DALAM PEMBERDAYAAN
KELUARGA SEHAT
Teknik Komunikasi Efektif
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Unsur-unsur
4. Manfaat
5. Fungsi
6. Prinsip-prinsip
Pengertian Komunikasi
Merupakan proses penyampaian
pesan baik verbal, non verbal
maupun emosional antara
komunikator kepada komunikan,
sehingga terjadi proses saling
berbagi informasi satu sama lain
untuk mencapai saling
pengertian dan saling memiliki
(Everett M. Rogers)
Teknik Komunikasi Efektif
• Komunikasi efektif merupakan proses
penyampaian tujuan, pesan, gagasan
serta perasaan dengan cara yang baik
melalui kontak sosial yang baik pula.
• Sehingga ada kesamaan persepsi dan
pemahaman serta dapat membangun
sikap dan perilaku yang positif.
• penerapan taktik atau strategi agar
tujuan komunikasi efektif tercapai.
Unsur-Unsur Teknik Komunikasi Efektif
Konteks : Karekteristik Sasaran Pesan yang disampaikan : Umur, pendidikan, status
Bahasa tubuh 5 W+ 1H , ringkas, jelas, tepat, ekonomi, sosial budaya,
Hambatan komunikasi: bahasa, memperhatikan sudut pandang sasaran, kelompok acuan, kebutuhan
waktu, tempat, dll konkrit/fakta, tata-krama, bijak, benar – info kes, ketersediaan waktu,
sesuai kondisi/ masalah sasaran kemampuan khusus, dll

KOMUNIKATOR PESAN + MEDIA KOMUNIKAN

DECODING ENCODING

PENJAJAGAN DAN UMPAN BALIK


Tujuan Teknik Komunikasi Efektif
1. Meningkatkan kualitas yankes.
2. Terjadinya proses perubahan
kearah yang positif pada sasaran HAM yang baik,
: pengetahuan, pemikiran saling :
keyakinan, kepercayaan , sikap, menguntungkan
perilaku sehingga sasaran tau, membantu,
mau dan mampu ber-PHBS mengisi, kerja
3. Membangun kehidupan sosial sama,
yang lebih baik. memenuhi
4. Meningkatkan peran serta harapan,dll
5. Memberikan dukungan sumber
daya untuk program KS
Manfaat dan Fungsi Teknik
Komunikatif Efektif
Manfaat : Fungsi:
• Membangun HAM yang akrab • Menyampaikan informasi
• Membangun Ham jangka panjang • Mendidik
• Membangun HAM yang bersifat • Menghibur
positif-hubungan yang ideal • Mempengaruhi .
• Membahas permasalahan yang • Promosi
serius tidak basa-basi • Bimbingan
• Menimbulkan HAM yang hangat • Konseling
dan membangun semangat • Motivasi
• Terjadinya proses perubahan • Memberikan instruksi
sosial • Negosiasi
• Terjadinya proses problem solfing
Prinsip Teknik Komunikatif Efektif
• Menerapkan prinsip kom. efektif. • Tujuan dan sasaran kom. jelas.
• Proses komunikasi menarik, baik • Pesan yang disampaikan sesuai
pembicaranya, waktu dan media dengan kondisi /kebutuhan/
yang digunakan. kemampuan sasaran,
• Informasi yang disampaikan dapat penyampaiannya jelas dan mudah
mencegah/ mengatasi masalah, dipahami.
mengangkat harkat martabat serta • Menggunakan berbagai aspek
nilai kehidupan sosbud sasaran, komunikasi (verbal, non-vebal,
beretika emosional) yang sesuai
• Dapat meningkatkan • Proses komunikasi
pengetahuan, sikap dan menyenangkan, dapat
kemampuan berperilaku sehat. membangun niat, minat, selalu
• Membangun komitmen belajar diingat dan partisipasi.
Jenis Teknik Komunikatif Efektif
• Komunikasi informasi (informative
communication),
• Komunikasi persuasif (persuasive
communication),
• Komunikasi instruksi (instructive
communication)/ tekanan social (social
pressures),
• Komunikasi membangun hubungan
manusiawi (human relation
communication).
• Komunikasi negosiasi (negosiation
communication)
Teknik Komunikasi Dalam
Membudayakan Perilaku Sehat
Domain Perilaku
• Tahu : mampu mengingat informasi
• Paham : mampu menjelaskan/ menginterpretasikan
Pengetahuan • Menyusun formulasi baru memecahkan masalahnya
• Menilai perilaku sehat yang dianjurkan dengan kriteria
yang ada/ dibuat sendiri

• Kesediaan bertindak : kepercayaan/ keyakinan, ide dan


konsep, suka-tidak suka, setuju-tidak setuju
Sikap • Tingkatan sikap: menerima, merespon, menhargai dan
bertanggung jawab

• Ada 4 tingkatan : memilih, melakukan secara sistematis,


melakukan dengan benar
Tindakan • Adaptasi : melakukan dengan benar, baik dan telah
dikembangkan sendiri
Analisis Perilaku
a. Teori Lawrence Green (1980).
Faktor Predisposisi : pengetahuan,
1 sikap, kepercayaan, keyakinan,
tradisi, nilai-nilai, dll

Faktor Pendukung: lingkungan fisik: PERILAKU


2 tersedianya sarana/ fasilitas
Tenaga kesehatan, obat-obatan, dll KESEHATAN
Faktor Pendorong/ penguat: perilaku
3 tokoh masyarakat, petugas kes, kelompok
referensi, kebijakan/peraturan, dll
Analisis Perilaku
b. Teori Snehandu B. Kar (1983)

Fungsi dari:
1. Niat seseorang untuk bertindak
2. Dukungan sosial dari masyarakat
sekitar .
PERILAKU 3. Ada tidaknya informasi kesehatan
KESEHATAN atau fasilitas kesehatan
4. Otonomi pribadi -keputusan
melakukan tindakan
5. Situasi yang memungkinkan untuk
bertindak atau tidak bertindak
Analisis Perilaku
c. Teori WHO (1984)
PERILAKU
KESEHATAN

Alasannya:
1. Pengetahuan : pengalamannya sendiri/ orang lain, info media kom.
2. Kepercayaan: petugas kes, pakar kes, orang yang dituakan, toma, dll.
3. Sikap: pengalaman sendiri/ orang lain yang mempunyai hub kuat,
nilai-nilai, situasi, dll
4. Orang penting sebagai referensi
5. Ketersediaan sumberdaya: uang, sarana, waktu, tenaga, dll
6. Kebudayaan setempat.
Analisis Perilaku
d. Konsep mata rantai perilaku ( A – B – C)

A: B:
Antecendents Behaviour
(perilaku), :
(pemicu)
seseorang C:
Misalnya: melakukan Consequences Perilaku
adanya wabah perilaku (konsekuensi Kesehatan
DBD- individu/ tertentu, karena
keluarga
atau akibat)
mengikuti
melakukan perilaku orang
PSN. yang jadi acuan
Teori Perubahan Perilaku
a. Teori Stimulus-Organisme Reaksi ( S-O-R )

Organisme reaksi : perhatian,


Stimulus/ pengertian, penerimaan
Rangsangan
Reaksi : perubahan sikap jadi +

Reaksi : perubahan praktek jadi +


Teori Perubahan Perilaku
b. Teori Festinger (Dissonance Theory)

Organisme reaksi : ketidak


seimbangan (dissonance) : postif-
Stimulus/
negatif , untung – rugi, konsekuensi
Rangsangan
Reaksi : melakukan atau tidak melakukan
(melalui pertimbangan)
Contoh : ibu balita, yang mau bekerja
mendapatkan tambahan penghasilan
(konsekuensi-keputusan)
Teori Perubahan Perilaku
c. Teori Fungsi

1. Perilaku merupakan fungsi dari


Stimulus adanya kebutuhan
Kebutuhan 2. Perilaku berfungsi sebagai
pertahanan thdp ancaman.
Ind/Kelg 3. Perilaku berfungsi sebagai
pemberi status pada diri ind/klg
4. Perilaku berfungsi sebagai nilai
ekspresif dari diri seseorang
dalam menjawab suatu situasi
Teori Perubahan Perilaku
d. Teori Kurt Lewin (1970)

Kekuatan pendorong
Perilaku
keseimbangan
semula

Kekuatan penahan : perilaku baru


Teori Perubahan Perilaku
e. Teori Perubahan Sosial

Tingkah -laku indv= Perilaku yang dihasilkan ada 3


proses belajar sosial macam yi:
Ada 4 prinsip yi: 1. Tingkah laku individu yang
1. Dorongan sama dalam menanggapi
2. Isyarat tk laku stimulan
orang lain 2. Tingkah laku tergantung
3. Respon adanya hukuman/ ganjaran
4. Ganjaran/ 3. Tingkah laku yang
hukuman merugikan orang lain.
Model Perubahan Perilaku
a. WHO

1. Perubahan Rekomendasi WHO untuk melakukan


perubahan perilaku melalui:
alamiah
1. Penggunaan kekuatan / kekuasaan,
2. Perubahan dorongan atau perubahan perilaku
terencana yang dipaksakan.
3. Kemampuan 2. Pemberian informasi melakui
kesediaan kegiatan KIE, pemasaran,
individu untuk kampanye dll
berubah 3. Diskusi partisipasi /
pengorganisasian masyarakat
Model Perubahan Perilaku
b. Proses pembelajaran/pendidikan

Pengetahuan Sikap Perilaku


Model Perubahan Perilaku
c. Teori Konsensus Sosial

Faktor
Individu Faktor Eksternal
Internal

Lingkungan: norma
Pendidikan saja
tidak cukup
Perilaku sosial, kepercayaan,
dan pengetahuan
awam
Model Perubahan Perilaku
d. Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief
Model/HBM)
BAGAN HBM
LATAR BELAKANG
FAKTOR SOSIODEMOGRAFI : USIA, JENIS
KELAMIN, PENDIDIKAN, AGAMA, RAS.
PERSEPSI

HARAPAN ANCAMAN
•PERCEIVED BENEFITS •PERCEIVED
SUSCEPTIBILITY
•PERCEIVED BARRIER AND COST
•PERCEIVED SEVERITY-
•PERCEIVED SELF EFFICACY
HEALTH CONDITION

PERILAKU
CUES TO ACTION : PERILAKU KESEHATAN
SESEORANG ADALAH
•MEDIS
UPATA UNTUK
•PENGARUH TOMA MENGURANGI ANCAMAN
•MEDIA KIE YANG DIDASARKAN PADA
HARAPAN
Model Perubahan Perilaku
e. Transtheoretical Model
Model yang terdiri dari empat komponen tahapan
perilaku yang merupakan proses linier yaitu:
Pre Contemplation Contemplation: Action: Maintenance :
:tahap ini ybs tidak tahap ini ybs telah tahap ini ybs tahap ini, ybs
mengetahui menyadari adanya mulai berusaha
/berpikir untuk masalah dan memodifikasi meninggalkan
mengubah memikirkan upaya perilakunya, perilaku lamanya
perilakunya. Dia mengatasinya, ia berdasarkan dan secara
mungkin ”pernah belum memutuskan pengalamannya/ konsisten
mendengar” untuk bertindak, ia lingkungannya melakukan
tentang perilaku memikirkan dalam upaya perilaku barunya.
ideal yang konsekuensi apabila mengatasi
ditawarkan. melakukan perilaku permasalahannya
yang ditawarkan.
Proses Perubahan Perilaku
Analisis faktor Faktor Non-Perilaku
penyebab masalah

Faktor Perilaku

Perilaku saat ini Perilaku yang diharapkan


gap segmentasi sasaran
segmentasi sasaran

Intervensi /Komunikasi Perubahan Perilaku


Kesehatan berdasarkan teori/ para ahli
KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat
a. Pendekatan individu/perorangan
• Komunikasi Interpersonal
• Konseling
Komunikasi Interpersonal
Pengertian:
• interaksi dari individu ke individu atau dari
individu dengan kelompok kecil
• bersifat dua arah,
• pesan yang disampaikan dalam bentuk verbal
dan non verbal.
• kedua belah pihak saling berbagi informasi dan
perasaan.

Langkah-langkah melakukan komunikasi


interpersonal adalah :
“SAJI” : Salam, Ajak Bicara, Jelaskan dan Ingatkan.
Konseling
Pengertian:
• Proses pemberian bantuan dari petugas konseling kepada
klien-nya,
• melalui pertemuan tatap muka
• untuk menyampaikan informasi yang tidak memihak
serta memberikan dukungan emosi,
• agar klien mampu mengenali keadaan dirinya dan
masalahnya
• dapat menetapkan keputusan yang tepat bagi dirinya
tanpa ada unsur paksaan.
• bertindak sesuai dengan keputusannya.

Langkah-langkah konseling :
“ SATU TUJU” : Sa: Salam, T:Tanyakan, U:Uraikan,
J:Jelaskan, U:Ulangi)
Teknik Melakukan KIPK
• Teknik menghormati klien dan keluarganya
• Teknik saat berkomunikasi dengan klien
• Teknik menjadi pendengar aktif.
• Teknik mengajukan pertanyaan.
• Teknik melakukan observasi
• Teknik melakukan refleksi isi dan perasaan
• Teknik membantu klien mengambil keputusan  4K :
Kondisi; Kehendak, Konsekuensi; Keputusan.
• Teknik menggunakan media KIE
BERMAIN PERAN
1. Kelompok 1: melakukan komunikasi interpersonal dengan ibu Rumah
Tangga saat melakukan kunjungan rumah karena suaminya diduga
menderita TB Paru, dan perlu dilakukan deteksi dini melalui
pemeriksaan dahak/sputum sebanyak 3 kali yaitu secara spontan,
kemudian pada waktu pagi setelah bangun tidur dan yang ke tiga
adalah pemeriksaan spontan.
2. Kelompok 2: melakukan konseling dengan suami saat melakukan
kunjungan rumah karena diduga ia menderita TB Paru, dan perlu
dilakukan deteksi dini melalui pemeriksaan dahak/sputum sebanyak 3
kali yaitu secara spontan, kemudian pada waktu pagi setelah bangun
tidur dan yang ke tiga adalah pemeriksaan spontan.
3. Kelompok 3: melakukan diskusi kelompok dengan ibu-ibu rumah
tangga tentang pentingnya penerapan perilaku sehat dalam
melindungi anggota keluarganya tertular / terkena penyakit TB Paru.
b. Pendekatan Kelompok
• Diskusi Kelompok
• Peragaan/ demonstrasi
• Curah pendapat
• Bermain peran
• Permainan simulasi
Mengatasi Situasi Sulit

Situasi Sulit : Upaya


Mengatasinya:
POKOK BAHASAN 2
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM
PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN KS
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 35
DARRIME
Manajemen Keluarga Sehat
D Database: pendataan seluruh keluarga
dalam wilayah kerja Puskesmas
A Analisis data
R Rumusan masalah
R Rencana kegiatan
I Implementasi kegiatan
M Monitoring
E Evaluasi
36
DEFINISI OPERASIONAL

NO INDIKATOR UTAMA DEFINISI OPERASIONAL

Jika keluarga merupakan pasangan usia subur,


Keluarga mengikuti suami atau isteri atau keduanya terdaftar secara
1
program KB resmi sebagai peserta/akseptor KB dan/atau
menggunakan alat kontrasepsi.
Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia
Ibu bersalin di bayi 0-12 bulan), persalinan ibu tersebut
2
fasilitas kesehatan dilakukan di rumah sakit atau puskesmas atau
klinik.
Jika di keluarga terdapat anak (usia 1-2 tahun),
Bayi mendapat
telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1,
3 imunisasi dasar
DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4
lengkap
dan Campak.
Jika di keluarga terdapat bayi usia >6-18 bulan,
Bayi diberi ASI
bayi tersebut selama 6 bulan pertama (usia 0-6
4 eksklusif selama
bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja (ASI
6 bulan
eksklusif
DEFINISI OPERASIONAL

NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL


Pertumbuhan Jika di keluarga terdapat balita, terhadap balita
5 balita dipantau tersebut bulan yang lalu ditimbang berat badannya
tiap bulan untuk dicatat di Posyandu.
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
menderita batuk sudah 2 (dua) minggu berturut-
Penderita TB Paru
turut belum sembuh atau didiagnogsis sebagai
6 berobat sesuai
penderita Tuberkulosis (TB) Paru, penderita tersebut
standar
berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas
kesehatan.
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
Penderita
berdasar pengukuran adalah penderita tekanan
7 hipertensi berobat
darah tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai dengan
teratur
petunjuk dokter/petugas kesehatan.
Penderita
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
gangguan jiwa
8 menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut
berat tidak
tidak ditelantarkan dan/atau dipasung.
ditelantarkan
DEFINISI OPERASIONAL

NO. INDIKATOR UTAMA


Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga
yang sering atau kadang-kadang menghisap
Tidak ada anggota
rokok atau produk lain dari tembakau. Termasuk
9 keluarga yang
di sini adalah jika anggota keluarga tidak pernah
merokok
atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap
rokok atau produk lain dari tembakau.
Keluarga memiliki Jika keluarga memiliki akses air leding PDAM
10 akses / memakai air atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata
bersih air terlindung untuk keperluan sehari-hari.
Jika keluarga memiliki atau menggunakan
Keluarga memiliki
sarana untuk membuang air besar (kakus)
11 akses / menggunakan
berupa kloset atau leher angsa atau
jamban sehat
plengsengan.
Jika seluruh anggota keluarga memiliki kartu
Sekeluarga sudah
keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan
12 menjadi anggota
Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu
JKN/askes
kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.
Format Rekapitulasi Data Kesehatan Keluarga
Indikator Suami Istri Anak1 Anak 2 Keluarga
1 2 3 4 5 6
Keluarga mengikuti KB
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yg merokok
Keluarga memiliki/memakai air bersih
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes
Jumlah indikator Y (ya)
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Rekapitulasi : Data Kesehatan Keluarga
Indikator Suami Istri Balita by 0-6 bl Keluarga
Keluarga mengikuti KB
Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai
standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yg merokok
Keluarga memiliki/memakai air bersih
Keluarga memiliki/memakai jamban
sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Jumlah indikator Y (ya)
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Format Rekapitulasi Data Kesehatan Keluarga
Indikator Suami Istri Balita by 0-6 bl Keluarga
Keluarga mengikuti KB Y Y 1

Ibu bersalin di fasilitas kesehatan Y 1

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap N N


Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan T 0
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan Y 1
Penderita TB Paru berobat sesuai standar N N N
Penderita hipertensi berobat teratur T N 0
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N N
Tidak ada anggota keluarga yg merokok T Y Y Y 0
Keluarga memiliki/memakai air bersih 1
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 1
Sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes Y Y Y Y 1

Jumlah indikator Y (ya) 6


Indeks Keluarga Sehat (IKS) 6/9
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM
PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN KS
1. Pendekatan pada tokoh masyarakat
2. Kunjungan rumah
3. Pendekatan kelompok
1. PENDEKATAN TOMA
a. Persiapan :
 Identifikasi toma di wilayah binaan/kerja puskes.
 Identifikasi potensi, adat istiadat, serta sistem sosial
budaya / pengaruh toma di masyarakat.
 Persiapkan data/informasi kondisi /permasalahan kes
keluarga di daerah binaan tsb
 Persiapkan program kerja KPP pemberdayaan keluarga
sehat yang akan dilakukannya.
 Persiapkan pokok-pokok masalah yang akan
dibicarakan dengan tokoh masyarakat.
1. PENDEKATAN TOMA
b. Pertemuan dengan toma:
 Jaga sikap dan sopan
 Hormati adat kebiasaan dan kepercayaan yang ada di masyarakat
 Cari waktu dan tempat yang baik untuk berkomunikasi dengan tokma
 Ajak/libatkan kader untuk berdiskusi dengan toma
 Yakinkan bahwa dukungan dan peran toma sangat penting.
 Bangun komitmen agar tokma bersedia bekerjasama
 Bahas rencana kegiatan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat yang akan
dilaksanakan bersama toma
 Lakukan forum komunikasi formal / informal secara inten membahas
pelaksanaan KPP KS.
 Jaga kepercayaan telah ada.
 Libatkan toma dalam setiap kegiatan KPP Pemberdayaan KS, dan beri
penghargaan
2. KUNJUNGAN RUMAH
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Waktu pelaksanaan
e. Pokok-pokok materi yang akan dibahas
f. Langkah-langkah:
 Perencanaan-Pemetaan
 Persiapan
 Pelaksanaan
 Rindak lanjut.
3. PENDEKATAN KELOMPOK
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Waktu pelaksanaan
e. Pokok-pokok materi yang akan dibahas
f. Langkah-langkah:
 Perencanaan-Pemetaan
 Persiapan
 Pelaksanaan
 Rindak lanjut.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai