Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etiket dan Pengembangan Diri
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH :
PRODI D3 KEBIDANAN
TINGKAT 1
KOTA BATAM
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalh yang berjudul “PENGEMBANGAN DIRI DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN” makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen Trisna Yuni Handayani S.S.T.,MPH.
Selain itu makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang Pengembangan Diri Dalam
Pelayanan Kebidanan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan
terimakasih kepada ibu Trisna Yuni Handayani S.S.T.,MPH Mata Kuliah Etiket dan
Pengembangan Diri yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan. Saya menyadari, bahwa makalah saya ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Saya ucapkan terimakasih.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................
A. Pengertian Pengembangan Diri...........................................................................................................
B. Arti dan Pentingnya Pengembangan Diri............................................................................................
C. Strategi Pengembangan Diri...............................................................................................................
D. Manajemen Kepribadian.....................................................................................................................
E. Tujuan Pengembangan diri..................................................................................................................
F. Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Dalam Pengembangan Diri...............................................................
G. Metode Pengembangan diri.................................................................................................................
H. Pengembangan di Dalam Pelayanan Kebidanan..................................................................................
I. Kepemimpinan......................................................................................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................................
Kesimpulan..............................................................................................................................................
Daftar Pustaka........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak
adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu yangmelahirkan. Peran dan posisi bidan
dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia,
memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang
melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Sejak zaman pra sejarah,
dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir yang berani ambil resikomembela
keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Firaun untuk
di bunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa
kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada dalam posisi yang lemah,
yang pada zaman modern ini, kita sebut peran bidan dalam praktiknya. Bidan sebagai
pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan
pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan
serta kode etik yang dimilikinya. Di era globalisasi sekarang ini, keberadaan seorang
bidan sangat diperlukan. Bidan diakui sebagai profesional yang bertanggung jawab
yang bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan.
Misalnya, asuhan dan nasihat selama kehamilan, periode persalinan dan post partum,
melakukan pertolongan persalinan di bawah tanggung jawabnya sendiri, dan
memberikan asuhan pada bayi baru lahir. Ruang lingkup asuhan yang diberikan oleh
seorang bidan dan telah ditetapkan sebagai wilayah kompetensi bidan di Indonesia.
Dalam hal ini diharapkan agar bidan tidak memandang pasiennya dari sudut
biologis.Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan di
pengaruhi oleh kondisi ekonomi serta lingkungan disekelilingnya.Sehingga nantinya
dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang sudah dicanangkan oleh
pemerintah. Bidan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam asuhan yang
mandiri, kolaborasi dan melakukan rujukan yang tepat.Setiap orang ingin tumbuh,
berkembang, sukses, dan maju. Keinginan yang wajar dan pantas untuk didukung.
Manusia tidaklah hanya sekedar fisik yang membutuhkan makan, minum, pakaian dan
tempat tinggal yang layak. Manusia ada dimensi-dimensi psikis yang juga harus
dipenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Manusia adalah fisik yang mempunyai pikiran,
perasaan, mata hati, dan emosi. Tidak hanya itu manusia juga mempunyai jati diri
sebagai manusia karena ia bersatu dengan realitas keadaan sekitarnya. Manusia
memerlukan komunikasi dan interaksi dengan manusia lainnya, dan kebutuhan ini
tidaklah dapat dihindarkan.
Dalam hubungan dengan orang lain, ini semua yang ada dalam diri manusia baik fisik
maupun psikis menjadi saling berhubungan, berinteraksi dan berkomunikasi. Dengan
bantuan tubuhnya manusia melambangkan perasaannya, ekspresinya, keinginannya,
emosinya dan pikiran- pikirannya. Oleh karenanya, dalam usaha mengembangkan diri
pun dipengaruhi berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar manusia itu sendiri.
Kemampuan seseorang untuk mengembangkan dirinya, mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya, berbeda-beda dan seringkali kendala juga datang dari diri sendiri.
Terkadang diri sendiri tidak menyadari atau tidak memahami potensi yang ada dalam
diri sendiri, sehingga tidak mampu mengembangkan kemampuan atau potensi diri
sendiri. Oleh karenanya pemahaman yang benar terhadap potensi diri sangatlah
penting. Makalah ini akan mengungkapkan arti dan pentingnya pengembangan diri,
strategi pengembangan diri, manajemen kepribadian, dan menuju kecerdasan
emosional.
Kepemimpinan yang kuat dalam kebidanan sangat penting jika tantangan yang
dihadapi profesi yang harus dipenuhi. Namun, seperti Jo Coggins menjelaskan, ada
sejumlah hambatan yang harus diatasi dalam rangka untuk memperbaiki ini dan
mendukung komitmen untuk wanita-berpusat perawatan. Bidan telah memfasilitasi
suatu budaya kerja yang mendukung dan proaktif di mana setiap individu didorong
untuk secara teratur menilai dan memperbarui pengetahuan mereka untuk kepentingan
praktik mereka sendiri dan untuk melindungi keselamatan perempuan dan bayi dalam
perawatan mereka. Selanjutnya, bidan melaksanakan kegiatan kepemimpinan dalam
praktek sehari-hari mereka, meskipun mereka mungkin tidak menyadari hal itu. Ini
termasuk memprioritaskan kebutuhan perawatan, advokasi pilihan perempuan dan
menunjukkan intra dan antarprofesi bekerja untuk memastikan perbaikan
berkesinambungan dalam perawatan standard. Dalam beberapa tahun terakhir, profesi
bidan telah melihat pengenalan dan bidan spesialis dalam, misalnya, HIV dan
diabetes. Mereka juga menunjukkan keterlibatan dalam masalah-masalah seperti
risiko tinggi, manajemen dan penelitian. Perkembangan ini tidak diragukan lagi
menuntut keterbukaan untuk berubah dan tingkat keberanian untuk memenuhi
tantangan yang berkaitan dan mengambil resiko yang diperlukan (Barber, 2000). Dari
ini, jelas semua bidan memiliki kemampuan untuk menjadi agen perubahan dan
mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka. Ini bukan untuk mengatakan
setiap bidan cocok, atau diharapkan untuk bercita-cita untuk posisi kepemimpinan
klinis. Sebaliknya, Malby (1996) menunjukkan bahwa sementara semua bidan dapat
meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka melalui pelatihan. Keterbatasan
individu akan menentukan sejauh mana ini bisa efektif. Namun, mereka menunjukkan
kemampuan kepemimpinan tertentu, dan yang ingin mengembangkan ini harus
didorong dan diberi kesempatan untuk melakukannya. Bidan dapat mengatasi
hambatan dan memastikan profesi mereka dilengkapi dengan para pemimpin yang
efektif, memerlukan upaya kolaborasi (Tucker, 2003). Namun, para pemimpin yang
ada harus mengakui bahwa dalam profesi yang didominasi perempuan, karir pilihan
dan peluang pembangunan harus memfasilitasi kualitas bawaan biologis perempuan,
dan bahwa prioritas bidan individu akan berbeda (Pashley, 1998). Oleh karena itu,
penting untuk mengidentifikasi para bidan, untuk dapat manjadi pemimpin
profesional yaitu melalui pembangunan mereka sendiri sebagai pemimpin, dan
sesama orang-orang praktisi yang berkontribusi dengan mendukung, mentoring dan
mendorong rekan-rekan mereka.
B. RUMUSAN MALASAH
1. Apa Pengertian Pengembangan Diri?
2. Apakah Arti Dan Pentingnya Pengembangan Diri?
3. Apa Saja Strategi Pengembangan Diri?
4. Bagaimana Manajemen Kepribadian?
5. Apa Tujuan Pengembangan Diri?
6. Apakah Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Dalam Pengembangan ?
7. Apa Saja Metode Pengembangan Diri?
8. Bagaimana pengembangan di dalam pelayanan kebidanan?
9. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini supaya penulisan maupun pembaca memahami dan
dapat menambah ilmu atau wawasan tentang pengembanggan diri dalam pelayanan
kebidanan dan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Pengembangan Diri
Pengertian dari Pengembangan diri meliputi segala kegiatan yang meningkatkan
kesadaran dan identitas diri, mengembangkan bakat dan potensi, membangun sumber
daya manusia dan memfasilitasi kinerja, meningkatkan kualitas hidup dan
memberikan kontribusi dalam mewujudkan impian dan cita-cita. Tidak ada batasan
terhadap pengembangan diri, konsepnya melibatkan baik kegiatan formal maupun
nonformal untuk mengembangkan orang lain dalam peran sebagai guru, pembimbing,
konsultan, manajer, coach atau mentor. Ketika pengembangan diri melibatkan
institusi, berarti merujuk kepada metode, program, sarana, tekhnik, dan sistem
assessment yang mendukung pembangunan manusia pada tingkat individu dalam
sebuah organisasi dan Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah suatu kegiatan
meningkatkan kemampuan diri, berdasarkan pemahaman tentang potensi diri yang
positif dan mampu mengangkat kepercayaan diri. Sehingga dapat merubah keadaan
diri dari yang sebelumnya hanya bermanfaat bagi sedikit orang menjadi bermanfaat
bagi orang banyak. Setiap orang tidak ada yang sama persis satu dan lainnya. Setiap
orang juga menginginkan ‘menjadi diri sendiri’ dan semua orang mendambakannya.
Kita ternyata adalah pribadi yang ‘unik’ ‘khas’ dan ‘istimewa’. Kita sebagai manusia
masih dalam proses yang berkembang untuk menjadi semakin ‘unik’ ‘khas’ atau
‘istimewa’.
Hal-hal yang membantu perkembangan kita ada di sekitar kita, kita bisa
memanfaatkannya untuk menjadikan diri kita ‘penuh’ ‘yang paling baik’ dan yang
unik. Kita bukan orang lain, bukan tiruan manusia lain. Tetapi kita adalah kita. Oleh
karena itu biarkanlah diri kita berkembang sekarang juga, karena waktu adalah
kesempatan yang tak bakal terulang kembali. Kita hanya memiliki satu kehidupan.
Hidup adalah hari ini dan mengarah ke hari esok, maka Jadilah diri yang khas dengan
membiarkan diri kita berkembang mulai sekarang juga.
D. Manajemen Kepribadian
Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis
individu yang menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik sifatnya terhadap
lingkungannya (Alport, 1937) Kepribadian itu merupakan perangsang atau stimulus
sosial bagi orang lain. Reaksi orang lain terhadap saya itulah pribadi saya (pendapat
May Morton dalam Kartono, 2005). Kepribadian adalah segenap organisasi mental
dari manusia pada semua tingkat dari perkembangannya. Ini mencakup setiap fase
karakter manusiawinya, intelek, temperamen, keterampilan, moralitas dan segenap
sikap, yang telah terbentuk sepanjang hidupnya, jadi mencakup seluruh kemampuan
manusia dan segenap pengalaman sepanjang hidupnya (Warpen dalam Kartono, 2005)
Dari tiga pengertian tentang kepribadian tersebut tampak bahwa kepribadian bukanlah
konsep tunggal, melainkan sangat kompleks dan semua itu ada dalam diri kita, dalam
hidup kita. Oleh karenanya diperlukan keterampilan untuk mengelolanya agar kita
menjadi pribadi yang menarik, bermanfaat, dan memepesona.
I. Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang
dimiliki seseorang sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong
orang lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas – tugas tertentu yang dipercayakan
kepadanya ( Ordway Tead ). Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi
aktifitas seseorang atau sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan (Stogdill). Kepemimpinan adalah hubungan yang
tercipta dari adanya pengaruh yang dimiliki seseorang terhadap orang lain sehingga
orang lain tersebut secara sukarela mau dan bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan ( Georgy R. Terry ). Kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktifitas seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu situasi tertentu ( Paul Hersay, Ken
Blanchard ).
Dapat dipahami dari empat batasan di atas bahwa kepemimpinan akan muncul apabila
ada seseorang yang karena sifat – sifat dan perilakunya mempunyai kemampuan
untuk mendorong orang lain untuk berpikir, bersikap, dan ataupun berbuat sesuatu
sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Kepemimpinan dalam Pelayanan Kebidanan Bidan dituntut harus mampu menerapkan
aspek kepemimpinan dalam organisasi & manajemen pelayanan kebidanan
(KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan masyarakat di komunitas dalam
praktik kebidanan (Permenkes 149 pasal 8). Bidan sebagai seorang pemimpin harus :
1. Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan
kesehatan.
2. Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan di
masyarakat.
3. Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta
mengimplementasikan upaya perbaikan atau perubahan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kebidanan di masyarakat.
4. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan
perspektif luas dan kritis.
5. Menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan pembaharuan
praktik kebidanan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari paparan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan Bidan merupakan tenaga kesehatan
yang memegang peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal, sehingga bidan
dituntut untuk memiliki keterampilan kepemimpinan dalam pelayanan kebidanan disertai
dengan kemampuan untuk menjalin kerjasama dengan pihak yang terkait dalam persoalan
kesehatan di masyarakat. Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan
pada kemampuan dan kewenangan yang diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan
(permenkes). Permenkes yang menyangkut wewenang bidan selalu mengalami perubahan
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Bidan harus dap bat berperan sebagai advokator
untuk dapat mempengaruhi masyarakat agar terjadinya perubahan dalam kebijakan publik
secara bertahap maju & semakin baik terutama dalam bidang kesehatan. bahwa pada
dasarnya manusia dilahirkan tidak dalam keadaan kosong seperti kertas putih. Namun ia
sudah memiliki potensi dan kecenderungan tertentu yang apabila di dukung oleh lingkungan
yang positif, maka ia akan berkembang sesuai dengan potensinya tersebut. Tidak ada satupun
manusia yang dilahirkan dengan tidak memiliki sebuah kelebihan. Artinya, semua orang pasti
memiliki potensi dan bakatnya masing-masing. Potensi diri adalah kemampuan dasar yang
dimiliki manusia yang masih terpendam didalam diri dan menunggu diwujudkan untuk
menjadi manfaat nyata dalam kehidupan manusia.Potensi ini meliputi jangka pendek,
menengah dan panjang. Semuanya harus saling melengkapi satu sama lain. Saran Saran saya
adalah kalau memang kita sudah menetapkan planning kita untuk masa depan hendaknya
sesegera mungkin direalisasikan. Jangan terlalu banyak menunggu, karena sesungguhnya
masa depan kita tergantung dari apa yang kita rencanakan dan seberapa serius kita dalam
mengejar impian kita. Waktu tidak akan kembali lagi, jadi pergunakanlah waktu ini
semaksimal mungkin untuk mengejar impian kita, karena semuanya bukan untuk orang lain
akan tetapi untuk kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Glenz, Karen. 1990. Health Behavior and Health Education, Theory Research and Practice.
San Francisco,oxford: Joosey-Bas Publiser.
Dahlan, Alwi, dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
http://peterpaper.blogspot.com/
http://www.wpro.who.int/NR/rdonlyres/7A5709BC-7095-4DF5-8A02-
546A0AE94FC2/0/hsp_introduction.pdf
http://www.slideshare.net/lisachmad/bab-3-manajemen-pengembangan-diri
http://parlindungan-sinaga.blogspot.com/2008/05/pengembangan-diri.html
http://triagus.multiply.com/reviews/item/21