SOSIAL BUDAYA
INTERAKSI SOSIAL
‘’Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok sosial budaya’’
DOSEN PEMBIMBING
DEWI SAFITRI , S.SOS.I.M.Pdi
DISUSUN OLEH
PIPIN ARTIKA DEWI
SEFTI
SEVIA NALDI VELANGI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Interaksi Sosial
2. Proses Interaksi Sosial
3. Bentuk Bentuk Interaksi Sosial
4. Fungsi Interaksi Sosial
5. Syarat Nteraksi Sosial
6. Ciri- Ciri Interkasi Sosial
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
TTD
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk sosial yang akan selalu
mengalami interakasi antara satu dengan yang lainnya. Untuk
berkomunikasi dan melakukan aktifitas sehari-hari penting
untuk saling berinteraksi. Tidak ada manusia yang bisa hidup
sendiri tanpa adanya hubungan timbal balik dengan manusia
lainnya.
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik yang
saling mempegaruhi. Ada aksi dan reaksi antar manusia.
Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu kontak sosial dan
komunikasi sosial. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi
sosial meliputi imitasi, sugesti,identifikasi, indenifikasi,simpati
dan empati. Ada juga disasosiatif yang meliputi konflik,
kontravensi dan kompetensi dalam interaksi sosial yang
merupakan interaksi negatif tidak baik seperti perselisihan ,
pertengkaran dan lainnya.
Interaksi sosial memang tak sesederhana yang
difikirkan. Ada begitu banyak hal yang harus dipahami dalam
melakukan interaksi sosial di masyarakat. Oleh karena itu
penting untuk mempelajari dan memahami arti pentingnya
interkasi sosial dan hal-hal mengenai interaksi soial.
1.3 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
menjelaskan tentang interaksi sosial dan hal-hal terkait
interaksi sosial . selain itu juga untuk menambah wawasan dan
ilmu tentang pengaruh interaksi sosial terutama di bidang
kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN
Imitasi
Ciri ciri interaksi sosial juga mencakup faktor imitasi. Imitasi
merupakan sebuah tindakan meniru perilaku orang lain yang dianggap
sebagai panutannya. Kegiatan imitasi yang pertama biasanya terjadi
dalam lingkup keluarga. Biasanya anak akan menirukan kebiasaan
orang tuanya. Namun tindakan imitasi berubah ketika anak sudah
beranjak remaja.Mereka cenderung mengikuti perilaku lingkungan
sekitar karena sebagian besar waktunya dilakukan dengan berinteraksi
dalam lingkup lingkungan sosial misalnya sekolah.
Sugesti
Ciri ciri interaksi sosial juga mencakup faktor sugesti. Sugesti
ialah sebuah keahlian seseorang dalam mempengaruhi orang lain agar
melakukan tindakan atau usaha sesuai kehendaknya. Sugesti tersebut
dilakukan dengan mempengaruhi orang lain tanpa adanya pikir
panjang. Orang yang memiliki keahlian dalam menyugesti biasanya
mempunyai sifat wibawa, disegani maupun terkenal
disekitarnya.Misalnya seorang Bupati yang menyatakan bahwa setiap
hari Jumat, para pegawai harus mengenakan busana batik.
Identifikasi
Ciri ciri interaksi sosial juga mencakup faktor identifikasi.
Identifikasi ialah suatu tindakan untuk sama dan mirip dengan orang
yang disukainya atau tokoh yang menginspirasinya. Efek yang
ditimbulkan oleh identifikasi lebih dalam dibandingkan dengan efek
imitasi ataupun sugesti.Hal tersebut dikarenakan tindakan yang
dilakukan secara identifikasi bersifat sadar. Misalnya mengikuti gaya
rambut, gaya hidup, gaya berpakaian dan lain lain.
Simpati
Ciri ciri interaksi sosial juga mencakup faktor simpati. Simpati
ialah sikap tertarik dengan orang lain baik berupa norma, pola pikir
maupun perbuatan yang dilakukan orang lain tersebut. Sikap simpati
terhadap pihak lain dapat dilakukan oleh individu kepada individu,
kelompok kepada kelompok ataupun individu kepada kelompok.
Motivasi
Ciri ciri interaksi sosial juga mencakup faktor motivasi.Motivasi
adalah sebuah usaha untuk menyemangati seseorang maupun
kelompok agar dapat mewujudkan keinginannya.Tindakan tersebut
dapat dilakukan oleh individu kepada individu, kelompok kepada
kelompok ataupun individu kepada kelompok.
Empati
Ciri ciri interaksi sosial juga mencakup faktor empati. Faktor
empati hampir sama dengan sikap simpati namun perbedaannya
terletak pada kondisi kejiwaannya. Sikap empati memiliki arti yaitu
seseorang seakan akan merasakan dan memahami langsung perasaan
atau peristiwa yang menimpa orang lain.
a. Asosiatif
Asosiatif terdiri dari kerjasama (cooperation), akomodasi
(accomodation).Kerjasama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha
bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Akomodasi merupakan
suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan
pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
b. Disasosiatif
Disasosiatif terdiri dari persaingan (competition), dan kontravensi
(contravention), dan pertentangan (conflict). Persaingan diartikan
sebagai suatu proses sosial di mana individu atau kelompok –
kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang
– bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat
perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia)
dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau
kekerasan.
4. Fungsi Interaksi Sosial
Setelah membahas mengenai pengertian interaksi sosial
selanjutnya terdapat fungsi interaksi sosial. Berikut beberapa fungsi
interaksi sosial beserta penjelasannya :
a. Kontak Sosial
Syarat Interaksi sosial yang pertama ialah kontak sosial. Kontak
sosial dapat disebut interaksi yang terjadi dengan adanya kontak fisik.
Kontak memiliki arti saling menyentuh. Namun menurut
latarbelakang sosiologi, kontak sosial ialah sebuah proses awal dalam
hubungan satu orang dengan orang lain baik terjadi secara langsung
ataupun tidak langsung. Dalam kehidupan bermasyarakat selalu ada
kontak sosial yang terjadi.Kontak sosial dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa bentuk seperti kontak sosial yang bersifat negatif
dan positif ataupun kontak sosial yang bersifat primer dan sekunder.
Dalam kontak sosial yang bersifat negatif dan positif biasanya terjadi
antara pengusaha satu dengan pengusaha lainnya. Apabila terjadi
sebuah kesepakatan yang baik maka dapat disebut kontak sosial
positif. Namun apabila terjadi sebuah konflik maka dapat disebut
kontak sosial negatif. Sedangkan untuk kontak sosial yang bersifat
primer dan sekunder terjadi apabila terdapat hubungaan antara
individu dengan kelompok. Apabila terjadi sebuah interaksi antara
individu dengan individu lainnya maka dapat disebut kontak sosial
primer. Namun apabila hubungan tersebut terjadi melalui surat,
telepon dan sebagainya maka dapat disebut kontak sosial sekunder.
b. Komunikasi
Syarat interaksi sosial selanjutnya ialah komunikasi antara dua
orang atau lebih.Dalam interaksi sosial, komunikasi terjadi setelah
adanya kontak sosial. Maka dari itu komunikasi tidak akan terjadi
sebelum didahului dengan kontak sosial. Dalam proses komunikasi
harus ada interpretasi antara kedua pihak baik perasaan, sikap,
gerakan maupun perilaku yang disampaikan. Dalam proses
komunikasi terdapat beberapa faktor penting yang menunjang
terjadinya interaksi sosial seperti komunikator (orang yang
mengirimkan pesan), komunikan (orang yang menerima pesan), pesan
(sesuatu yang disampaikan baik berupa perasaan, gerakan dan
sebagainya), efek (perubahan pada komunikan sesudah menerima
pesan) dan media (alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan).
Pelaksanaan komunikasi dilakukan dengan beberapa proses penting
seperti :
Penyampaian ialah sebuah tahap mengirimkan pesan maupun
gagasan yang telah dibuat sebelumnya dalam proses encoding.
Penyampaikan tersebut diberikan kepada pihak komunikan.
Encoding ialah proses menyiapkan pesan atau gagasan yang ingin
diberikan kepada komunikan. Komunikator harus memilih pesan yang
sesuai agar dampak yang ditimbulkan dapat sesuai harapan.
Decoding ialah tahap penerimaan dan penyerapan pesan maupun
gagasan yang dilaksanakan oleh komunikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengertian interaksi sosial, syarat interaksi sosial, fungsi
interaksi sosial dan ciri ciri interaksi sosial diatas dapat disimpulkan bahwa
hubungan sosial dapat dibagi menjadi dua bentuk. Bentuk bentuk interaksi
sosial dapat dibagi menjadi asosiatif maupun disosiatif. Hubungan yang terjadi
dalam masyarakat dapat mewujudkan dampak positif maupun negatif. Dampak
positif yang ditimbulkan oleh interaksi sosial dapat berupa kerjasama,
keuntungan dan sebagainya. Namun untuk dampak negatifnya dapat berupa
peperangan, pertikaian, dan sebagainya.
Dalam ilmu kebidanan, seorang bidan harus dapat memahami interaksi
sosial, bidan memiliki tanggung jawab pada masyarakat sehingga penting
adanya wawasan ilmu sosial yang mendalam.
SARAN
Makalah ini masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
evaluasi agar dapat lebih baik lagi dalam penulisan makalah kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/
https://www.zonareferensi.com/bentuk-bentuk-interaksi-sosial/
https://materiips-com.cdn.ampproject.org/v/s/materiips.com/bentuk-bentuk-
interaksi-sosial/amp?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE
%3D#aoh=15692331168151&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fmateriips.com%2Fbentuk-bentuk-interaksi-sosial
http://materi4belajar.blogspot.com/2017/10/pengertian-syarat-fungsi-dan-ciri-
ciri.html?m=1
https://brainly.co.id/tugas/4904994
https://materiips-com.cdn.ampproject.org/v/s/materiips.com/syarat-terjadinya-
interaksi-sosial/amp?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp
http://materi4belajar.blogspot.com/2017/10/pengertian-t-fungsi-dan-.html?m=1
https://www.porosilmu.com/2017/12/interaksi-sosial-pengertian-fungsi.html?m=1
https://moondoggiesmusic.com/interaksi-sosial/