NIM : 131311133044
Kelas : C / 2013
2. Maksud skema asuransi yang dibiayai pemerintah, swasta, dan pembayaran out-of-pocket
Sebenarnya BPJS sendiri merupakan pengganti dari Jamsostek dan ini baik dari segi
mekanismenya dan manfaatnya sama. Hanya saja untuk BPJS terbagi menjadi dua jenis
yakni yang berupa BPJS kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Berikut ini saya akan
menjelaskan antara keduanya secara lengkap jadi sebaiknya anda membaca ulasan yang saya
sajikan ini dengan seksama.
Pertama adalah BPJS Kesehatan. Perlu untuk Anda cermati bahwa BPJS kesehatan
merupakan pengganti dari program askes atau asuransi kesehatan. Artinya program ini
memberikan pelayanan kepada masyarakat atau publik dalam bentuk layanan kesehatan.
Terutama di sini program ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara
merata dan menyeluruh kepada setiap lapisan masyarakat dan untuk meminimalkan
terjadinya diskriminasi. Namun, ada pengecualian untuk BPJS ini bagi mereka yang nonDPI
maka diberikan keringanan berupa iuran bulanannya dibayarkan oleh pemerintah. Dengan
demikian maka kesejahteraan masyarakat terutama dalam hal kesehatan akan lebih terjamin.
Kedua adalah BPJS ketenagakerjaan. Seperti yang telah saya jelaskan kepada Anda di
muka tadi bahwa PT. Jamsostek bertransformasi menjadi BPJS. Dan hal tersebutlah yang
akhirnya menjadi produk publik baru yang kita kenali dengan sebutan BPJS Ketenagakerjaan
ini. Ya, BPJS Ketenagakerjaan dimaksudkan untuk menggantikan peranan Jamsostek yang
memiliki fungsi untuk melindungi masyarakat yang merupakan tenaga kerja baik tenaga
kerja negeri maupun swasta dalam hal sosial dan ekonomi. Namun mengenai keterangan
lebih lanjut tentang jenis keanggotaan dan besaran iuran yang akan dibayarkan setiap
bulannya, maka belum ada karena program ini rencananya akan diberlakukan pada tahun
2015 yang akan datang.
Melalui program BPJS ini, maka setiap warga negara bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan yang komprehensif yang mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
dengan biaya yang ringan karena menggunakan sistem asuransi. Dengan menjadi peserta
program BPJS dan JKN ini, pada saat berobat kita hanya perlu mengikuti prosedur yang
ditetapkan dan menunjukan kartu kepesertaan untuk mendapatkan layanan kesehatan sesuai
kebutuhan. Prosedur dimaksud adalah, setiap peserta yang membutuhkan pelayanan
kesehatan harus terlebih dahulu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan tingkat pertama;
seperti puskesmas, klinik swasta, atau klinik TNI-Polri yang bekerjasama dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Pelayanan kesehatan dari fasilitas kesehatan yang lebih tinggi seperti rumah sakit baru
boleh di akses atas dasar rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama, kecuali kondisi
darurat. Pengabaian terhadap prosedur ini maka pembiayaan yang timbul tidak menjadi
tanggungan program JKN. Untuk cara Pendaftaran itu sendiri adalah dengan cara berikut:
- Mengisi formulir daftar isian peserta formulir 2 atau formulir daftar isian peserta
- Melampirkan pasfoto 3X4cm masing-masing 1 lembar
- Melampirkan fotocopy KTP (diutamakan KTP elektronik),
- Melampirkan fotocopy kartu keluarga,
- Fotocopy surat nikah,
- Fotocopy akte lahir anak/ surat keterangan lahir yang menjadi tanggungan
- Bagi WNA menunjukkan Kartu Ijin Tingal Sementara/Tetap (KITAS/KITAP)
Semua persyartan tersebut silahkan dibawa ke BPJS terdekat. Adapun sitem premi
yang harus dipahami oleh masyarakat yaitu ada ketentuan bahwa biaya premi bagi warga
yang tidak mampu tetap akan ditanggung oleh negara dengan besaran premi tanggungan
Rp 19.225 per orang per bulan untuk 86,4 juta warga miskin se-indonesia. Sedangkan
biaya bagi penerima upah/gaji rutin per bulan untuk satu tahun pertama dipotong sebesar
0,5% dari gaji yang diterima, dan 4% dibayarkan oleh pihak perusahaan. Selanjutnya
bagi masyarakat umum, pekerja yang tidak menerima upah mandiri dan sektor informal,
iuran didasarkan atas beberapa kelas yakni Kelas III sebesar Rp 25.000, kelas II sebesar
Rp 42.500, dan kelas I sebesar Rp 59.500.
Dalam keadaan emergency (gawat darurat) peserta dapat langsung ke UGD Rumah
Sakit yang bekerja sama. Untuk informasi pelayanan di Rumah Sakit, peserta dapat
menghubungi petugas di BPJS Kesehatan Center.
Murti, Bhisma. 2010. Strategi untuk Mencapai Cakupan Universal Pelayanan Kesehatan
di Indonesia. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakaat, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sebelas Maret.