Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN

Dosen pengampu

Nama kelompok:

1. Jesica Nauri 2022.49.015


2. Nindy Octaviana A 2022.49.017
3. Raynhad Diva S 2022.49.020
4. Tino Tri Abrianto 2022.49.025
5. Yanti Krisdiani 2022.49.028

DHARMA HUSADA KEDIRI


Jalan Penanggungan No.41Kediri - 64114
Tahun ajaran 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul makalah :

Nama Kelompok :

1. Jesica Nauri 2022.49.015


2. Nindy Octaviana A 2022.49.017
3. Raynhad Diva S 2022.49.020
4. Tino Tri Abrianto 2022.49.025
5. Yanti Krisdiani 2022.49.028

Tingkat : Tingkat 1 Semester 1

Makalah disetujui di Kediri pada tanggal Oktober 2022

Mengesahkan

Pembimbing
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kertas
kelimpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Agama dengan judul
"Makalah Malpraktek Intervensi Error".
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu YUN,selaku dosen mata kuliah ETIKA
KEPERAWATAN yang telah memberikan tugas serta membimbing kami dalam proses
penyelesaian makalah ini. Dan semua pihak yang telah berpartisipasi aktif hingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari makalah ini belum sempurna,untuk iitu kritik dan saran dari pembaca
sangan diharapkan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Kediri,11 Oktober 2022

Penyusun makalah
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………………………

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………...

Daftar Isi………………………………………………………………………………………...

BAB I: Pendahuluan……………………………………………………………………………

1.1.Latar
Belakang…………………………………………………………………………………..

1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………

1.3.Tujuan ………………………………………………………………………………………….

BAB II: Pembahasan……………………………………………………………………………

2.1.Pengertian Intervetion Error……………………………………………………………………

2.2.Teori Intervetion Error ………………………………………………………………………..

BAB III: Kasus Intervetion Error…………………………………………….………………

3.1.Kronologi Kasus Intervetion Error……………………………………………………………

3.2.Pembahasan Kasus Intervetion Error……...……………………………………………………

BAB IV: Penutup………………………………………………………………………………….

4.1.Kesimpulan…………………………………………………………………………………….

4.2.Saran………………………………………………………………………………….……….

Daftar Pusaka……………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis dalammelakukan


asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang berfokus padaidentifikasi
dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya. Proseskeperawatan digunakan
untuk membantu perawat melakukan praktik keperawatan secarasistematis dalam memecahkan
masalah keperawatan.Proses keperawatan memberikan kerangka yang dibutuhkan dalam
asuhankeperawatan kepada klien, keluarga serta komunitas dan merupakan metode yang
efisiendalam membuat keputusan klinik serta pemecahan masalah baik actual maupun
potensialdalam mempertahankan kesehatan.Untuk menghindari kesalahan terhadap tindakan
yang dilakukan oleh perawat kepada pasien maka dibutuhkan pendokumentasian terhadap proses
keperawatan tersebut yang juga berfungsi sebagai mekanisme pertanggung gugatan bagi perawat
terhadap semua tindakanyang telah ia lakukan.Dokumentasi keperawatan itu sendiri merupakan
bukti pencatatan dan pelaporan yangdimiliki perawat dalam melakukan catatan perawatan yang
berguna untuk kepentingan klien, perawat, dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Dokumentasikeperawatan memiliki beberapa model pencatatan. Tidak jarang seorang
perawat hanyamengetahui satu atau dua model pencatatan dokumentasi keperawatan. Yang
sebernarnyamasih terdapat model – model pencatatan yang lain.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari intervention eror?


2. Teori Intervention eror?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teori Intervention eror
2. Mengetahui teori Intervention eror
3. Mengetahui cara penyelesaian kasus Intervention eror

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kesalahan tindakan intervensi keperawatan (intervention errors), termasuk kegagalan


mengintrepetasikan dan melaksanakan tindakan kolaborasi serta kegagalan melakukan asuhan
keperawatan secara hati-hati.

Didalam memberi asuhan keperawatan pada klien, tidak dapat dipungkiri bahwa hal
tersebut masih dapat terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya, kesalahan yang terjadi dapat
embuat prinsip patient safety di rumah sakit menjadi terganggu. Dimana patient safety adalah
konsep pasien yang sedang dalam pelayanan kesehatan dapat mencapai dampak yang
diharapkan. Dalam hal injury, patient safety didefinisikan sebagai terbebas dari accidental injury
dengan menjamin keselamatan pasien melalui penetapan sistem operasional, meminimalisasi
kemungkinan kesalahan, dan meningkatkan pencegahan agar kecelakaan tidak terjadi dalam
proses pelayanan.

Kinerja (performance) seorang tenaga kesehatan menjadi isu dunia saat ini. Hal tersebut
terjadi sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima atau
pelayanan yang bermutu tinggi yang tidak terpisahkan dari standar, karena kinerja diukur
berdasarkan standar. Perawat diharapkan dapat menunjukkan kontribusi profesionalnya secara
nyata dalam meningkatkan mutu keperawatan, yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan
secara umum pada organisasi tempatnya bekerja, dan dampak akhir bermuara pada kualitas
hidup dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu metode dalam menilai kinerja perawat yaitu
dengan melihat standar asuhan keperawatan. Standar asuhan keperawatan adalah suatu
pernyataan yang menguraikan kualitas yang diinginkan terkait dengan pelayanan terhadap klien.

2.2. Teori intervensi eror


https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/449/kelalaian-malpraktek-dalam-asuhan-keperawatan

https://id.scribd.com/document/526669980/Makalah-Problem-Intervention-Evaluation

BAB III

3.1. Kronologi kasus

Seorang anak usia 4 tahun dibawa orang tuanya berobat di klinik dokter yang baru setahun buka
karena mengalami benjolan kelenjar sebesar telur puyuh di bagian punggungnya. Benjolan itu
sudah ada sejak masih bayi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter menyarankan agar benjolan
itu sebaiknya dioperasi. Orang tua pasien pun menyetujui dilakukannya tindakan operasi dan
dilakukan operasi. Dokter mengatakan kepada keluarga bahwa yang melakukan tindakan operasi
bukan dirinya karena dia hanya seorang dokter umum, tetapi rekan sejawatnya, yang ternyata
adalah seorang perawat. Pada saat operasi berlangsung, dokter tidak ikut membantu, tetapi hanya
menyaksikan bersama dengan keluarga pasien. Operasi berlangsung sekitar 30 menit. Benjolan
yang ada di punggung pasien akhirnya diangkat dan dibuang, tetapi luka bedah itu mengalami
perdarahan, sehingga penyembuhan cukup lama sampai memakan waktu enam bulan. Beberapa
bulan setelah operasi, tubuh pasien menjadi lemas dan kaku, bahkan kedua kakinya lumpuh tidak
bisa digerakkan. Pasien hanya dapat berbaring dan duduk di rumahnya sambil menjalani proses
pengobatan. Setelah 6 bulan melakukan operasi, klinik dokter tersebut ditutup dan tidak
beroperasi lagi. Perawat yang melakukan operasi sempat membantu biaya pengobatan sebanyak
2 kali, tetapi setelah itu sudah tidak pernah kelihatan lagi. Sejak saat itu, pasien tidak bisa lagi
bermain dengan anak-anak seusianya. Sampai sekarang, kedua kaki pasien lumpuh, timbul
tulang di telapak kaki kiri, telapak kaki kanan berlubang, kencing bernanah dan susah buang air
besar. Pihak keluarga akhirnya mengambil sikap melaporkan dokter dan rekannya ke kepolisian,
karena dugaan telah melakukan malpraktek terhadap anaknya.

3.2. Pembahasan kasus

Seorang anak 4 tahun mengalami benjolan kelenjar sebesar telur puyuh dipunggungnya dan
disarankan operasi oleh dokter.Namun,operasi tidak dilakukan oleh dokter melainkan perawat
dan dokter hanya melihat proses tindakannya saja.Setelah berjalannya operasi selama 30 menit
akhirnya benjolannya sudah terangkat.Namun,proses penyembuhan sampai 6 bulan lamanya dan
sampai sekarang pasien lumpuh serta timbul tulang ditelapak kaki kiri,kaki kanan
berlubang,kencing bernanah dan susah BAB.

Tindakan perawat tersebut merupakan kelalaian dalam interfensi(Interfention Error) bukan


termasuk malpraktik.Dikarenakan perawat gagal menginterpetasikan serta gagal melakukan
asuhan keperawatan secara hati hati kelalaian tidak sama dengan malpraktek,tetapi kelalaian
termasuk dalam arti malpraktek,artinya dalam malpraktek tidak selalu ada unsur kelalaian.

Dalam malpraktek terjadi unsur kesengajaan sedangkan yang dialami perawat tersebut karena
kelalaian interfensi,jadi tidak bisa secara resmi dikatakan sebagai malpraktek.Sehingga perawat
tersebut tidak bisa dilaporkan kepada polisi dengan kasus malpraktek.Kemudian, anak tersebut
dapat dilakukan perawatan luka oleh tenaga Kesehatan yang mempunyai dibidangnya serta dapat
berkolaborasi dengan dokter spesialis kelamin dan dokter spesialis penyakit dalam
BAB III
Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai