Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTEK LAPANGAN TOT KELUARGA SEHAT


Di
Wilayah Puskesmas Jembatan Kecil
RT 17/RW 05 Kelurahan Dusu Besar
Kecamatan Singaranpati
Kota Bengkulu

BPK BENGKULU 13-15 Maret 2017


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk mensukseskan program indonesia sehat melalui pendekatan keluarga,
Puskesmas melakukan pendekatan keluarga diwilayah kerjanya melalui kunjungan rumah
sehingga setiap anggota rumah tangga dapat terpantau kondisi kesehatannya. Pendekatan
keluarga merupakan strategi pendekatan pelayanan terintegrasi antara upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang didasari oleh data dan informasi profil
kesehatan keluarga.
Pendekatan keluarga sehat melalui kunjungan rumah oleh petugas kesehatan, tidak
hanya sekedar mengumpulkan data kesehatan keluarga, tetapi juga diharapkan agar
keluarga mampu mengenali masalah kesehatannya, upaya mengatasinya serta memotivasi
agar keluarga diwilayah kerja Puskesmas tersebut mampu melakukan upaya pencegahan
serta peningkatan status kesehatan keluarganya dengan mengoptimalkan potensi dan
kemampuannya.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, masalah kesehatan yang
dialami oleh keluarga-keluarga disatu wilayah administrasi, akan menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Hal ini harus dipahami oleh Kepala Puskesmas dan jajarannya
tentang pentingnya upaya memberdayakan keluarga untuk hidup sehat, melalui pendataan
keluarga sehat. Mengingat penting dan strategisnya program keluarga sehat tersebut,
maka diperlukan penguatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan.
Salah satu rangkaian dalam proses pembelajaran pelatihan keluarga sehat adalah
praktik lapangan (PL), dimana kegiatan PL ini adalah sebagai bentuk penerapan materi
pembelajaran peserta yang diperoleh didalam kelas, terutama untuk materi komunikasi
dan materi manajemen pendekatan keluarga.

B. Tujuan
Pelaksanaan praktik lapangan (PL) pada pelatihan ini tidak semata untuk
pengumpulan data dalam rangka mempraktikkan cara pengumpulan data untuk pengisian
Prokesga. Data yang dikumpulkan saat pelaksanaan praktik dapat dimanfaatkan
Puskesmas sebagai data dasar (baseline data) untuk mendapat informasi indeks keluarga
sehat diwilayah yang digunakan sebagai fokul praktek lapangan (PL)
1. Tujuan khusus
Setelah selesai melakukan praktik lapangan (PL) peserta mampu melakukan
manajemen pendekatan kelurga dengan kunjungan rumah.

2. Tujuan umum
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat :
a. Melakukan komunikasi efektif pada saat melakukan pendataan keluarga
b. Melakukan manajemen pendekatan keluarga dengan :
1) Pendataan keluarga dengan menggunakan instrumen keluarga sehat manual
2) Intervensi : penyampaian pesan kepada individu dan keluarga yang
dikunjungi
3) Pengecekan hasil pengumpulan data (cleaning data)
4) Pengentrian data hasil pendataan keluarga dengan bantuan aplikasi keluarga
sehat
5) Analisis perhitungan indeks keluarga sehat (IKS) untuk mengidentifikasi
masalah
6) Membuat laporan dan mempresentasikan hasil PL

C. Sasaran
Sasaran praktek lapangan adalah 50 Kepala Keluarga diwilayah kerja Puskesmas
Jembatan Kecil.

D. Waktu dan Tempat


Praktek lapangan dilakukan pada tanggal 15 Maret 2017 diwilayah kerja
Puskesmas Jembatan Kecil.
BAB II
PROSES KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

A. Persiapan
Dilakukan dengan membekali peserta / Pembina Keluarga Sehat dengan
substansi materi terkait Keluarga Sehat yaitu:
a. Materi dasar :
 Kebijakan program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga
b. Materi inti:
 Pelayanan gizi keluarga
 Pelayanan KIA di keluarga
 Pelayanan penyakit menular di keluarga
 Pelayanan PTM di keluarga
 Sanitasi lingkungan di keluarga
 Komunikasi efektif
 Manajemen pendekatan keluarga
c. Materi penunjang

B. Pelaksanaan Kegiatan
 Peserta dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari : 1 (satu) kelompok
beranggotakan 13 (tiga belas) orang dan 1(satu) kelompok beranggotakan 12
(dua belas orang).
 Setiap orang berkewajiban melakukan kunjungan pada dua keluarga.
 Saat kunjungan dilakukan peserta dilengkapi dengan kuesioner / android yang
berisikan panduan pertanyaan dan hal-hal yang harus dilakukan setiap
keluarga.
 Peserta harus mengisi lengkap pertanyaan yang ada di kuesioner
 Memanfaatkan PIN KESGA sebagai media penyuluhan dan motifasi bagi
keluarga disaat ditemukan masalah kesehatan terkait 12 indikator keluarga
sehat.
C. Penyusunan Hasil PKL
 Hasil PKL disusun secara bertahap, mulai dengan tingkat kelmpok dan
dilanjutkan laporan hasil yang didapatkan oleh kelas atau angkatan.

D. Presentasi Hasil
 Hasil kegiatan lapangan dipresentasikan oleh setiap kelompok dan kemudian
ditanggapi oleh seluruh fasilitator atau pendamping kelompok.
BAB III
HASIL KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

A. Melakukan Komunikasi Efektif


Materi Komunikasi efektif yang didapatkan dikelas telah berusaha dimanfaatkan
semaksimal mungkin saat pengambilan data dilapangan melalui wawancara dengan
responden. Yaitu metoda SAJI yaitu : Sapa, Ajak bicara, Jelaskan, dan Ingatkan

B. Manajemen Pendekatan Keluarga


Pada Manajemen Pendekatan Keluarga hal – hal yang dilakukan adalah :
1. Pendataan / Pengisian Kuesioner
2. Melakukan Analisa
Setelah dilakukan pendataan dilanjutkan dengan cleaning dan dilakukan entry kedalam
aplikasi keluarga sehat, sejumlah 50 KK. Analisa memang belum dapat dilakukan karena
kuesioner belum terisi dengan lengkap. Adapun hasil akhir yang seharusnya didapat:

ANALISIS IKS DI RT 17

a. Nilai IKS = ≥ 0,80 ( kategori sehat ) sebanyak 16 KK

b. Nilai IKS = 0,50 - 0,80 ( kategori Pra sehat ) sebanyak 33 KK

c. Nilai IKS = ≤ 0,50 ( kategori tidak sehat ) sebanyak 1 KK

3. Memasukkan hasil pendataan kedalam aplikasi yang tersedia


4. Selanjutnya melakukan rencana intervensi, namun rencana intervensi belum bisa
dilakukan karena data yang tersedia belum lengkap disebabkan oleh saat kunjungan
dilakukan anggota keluarga yang ada dirumah tidak lengkap / sedang keluar rumah.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hal-hal yang Positif


1. Sambutan keluarga sangat ramah
2. Saat diberi pertanyaan keluarga kooperatif menjawabnya
3. Secara keseluruhan lingkungan bersih,teratur,dan nyaman.
4. Dukungan kader ,puskesmas jempatan kecil dan Dinkes Kota sangat membantu

B. Hambatan / Permasalahan serta Upaya Mengatasinya


1. Anggota keluarga yang berada di rumah saat kunjungan dilakukan tidak lengkap,
sehingga kuesioner tidak dapat disi dengan lengkap yang mengakibatkan analisa
tidak dapat dilakukan dengan sempurna untuk hasil IKS yang dapat digunakan
untuk intervensi.
Upaya Mengatasi: dilakukan kunjungan ulang yang tentunya akan dilanjutkan
oleh teman-teman Puskesmas.
2. Dalam segi waktu kunjungan pendataan dirasa kurang efektif dikarenakan masih
di jam kerja, dan masih sibuk dengan pekerjaan rumah tangga.
Upaya mengatasi : kontrak waktu dengan warga.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
1. Kominikasi Efektif terlaksana dengan baik
2. Manajemen pendekatan keluarga yang dilakukan meliputi pendataan / pengisian kuisioner
untuk 50 keluarga telah dapat dilakukan dengan baik dan dapat dilihat pada website yang
tersedia.

B. REKOMENDASI
1. Petugas puskesmas yang telah dilatih Keluarga Sehat sebaiknya melanjutkan kunjungan
pada 50 rumah untuk :
a. Melanjutkan wawancara pada anggota keluarga yang belum sempat diwawancara
karena tidak ada dirumah saat kunjungan pertama dilakukan.
b. Kemudian melakukan analisa dan dilanjutkan dengan membuat perencanaan
intervensi sesuai masalah yang ditemukan.
c. Melaksanakan intervensi dan keberlanjutan kegiatan

Anda mungkin juga menyukai