Anda di halaman 1dari 35

PELAYANAN KEDOKTERAN

MENYELURUH, TERPADU &


BERKESINAMBUNGAN
DAN
PELAYANAN YANG
BERPRINSIP PENCEGAHAN
MERRY TIYAS ANGGRAINI

PENDAHULUAN

Prinsip pokok pelayanan kedokteran menyeluruh


pada dasarnya adalah pelayanan yang lengkap.
Dari

sudut penyelenggara pelayanan (menerapkan


semua tata cara pelayanan yang ada),
Dari sudut pasien sebagai pemakai jasa pelayanan
(memenuhi semua kebutuhan dan tuntutan
kesehatan pasien, baik sebagai individu maupun
sebagai bagian dari anggota keluarga).

BATASAN
1.Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah mobilisasi
semua sumber daya (Lee, 1961).
2.Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah berorientasi
kepada keluarga, (Ferrara, 1968).
3. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan
yang tidak mengenal batasbatas (Goldston, 1956)
4. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah integrasi dari
pelayanan peningkatan derajat kesehatan,
(Bodenheimer, 1969).
5. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah totalitas dari
semua pelayanan kesehatan yang diinginkan (Somers
dan Somers, 1974).
6. Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pendekatan
total yang dilakukan oleh seorang dokter terhadap
pasiennya (Somers dan Somers, 1974).

KARAKTERISTIK PELAYANAN
KEDOKTERAN MENYELURUH
1. Jenis pelayanan yang diselenggarakan

Pelayanan kedokteran yang menyeluruh tidak


membatasi diri pada satu jenis pelayanan
kedokteran saja, tetapi mencakup semua jenis
pelayanan kedokteran yang dikenal di
masyarakat.

a.Ditinjau dari kedudukannya dalam system


kesehatan
primary medical care,
secondary medical care,
tertiary medical care.

b. Ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit


Dibedakan atas lima macam (Leavel and Clark,
1953):
peningkatan

derajat kesehatan (health promotion),


pencegahan khusus (specific protection),
diagnosis dini dan pengobatan tepat (early diagnosis and
promt treatment),
pembatasan cacat (disability limitation),
pemulihan kesehatan (rehabilitation).

2. Tata cara pelayanan

Pelayanan kedokteran menyeluruh tidak


diselenggarakan secara terkotak-kotak
(fragmented) dan ataupun terputus-putus, tetapi
diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan
berkesinambungan (continous).
Pengertian pelayanan terpadu adalah pelayanan
kedokteran harus berada dalam suatu
pengorganisasian yang utuh

PELAYANAN BERKESINAMBUNGAN
a. Berkesinambungan dalam arti pemenuhan kebutuhan
pasien
Seseorang

yg berada dalam keadaan sehat membutuhkan


pelayanan peningkatan derajat kesehatan dan pencegahan
penyakit.
Apabila telah jatuh sakit ia membutuhkan pelayanan
pengobatan.
Bagi yang telah sembuh dari penyakit, mungkin memerlukan
pelayanan pemulihan.
semua jenis pelayanan kedokteran yang dibutuhkan ini harus
tersedia secara berkesinambungan.

b. Berkesinambungan dalam arti waktu penyelenggaraan


Pelayanan

berkesinambungan adalah pelayanan yang harus


tersedia pada setiap saat yang dibutuhkan.

3. Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan


pelayanan
Penyelenggaraan

pelayanan kedokteran menyeluruh


tidak memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan
dan atau masalah kesehatan yang disampaikan
penderita saja, tetapi juga pada penderita sebagai
manusia seutuhnya, lengkap dengan berbagai factor
lingkungan yang mempengaruhinya.
Perhatian yang bersifat menyeluruh ini dipandang
penting, bukan saja untuk lebih mempertajam
diagnosis penyakit, tetapi juga pada waktu mencari
jalan keluar untuk mengatasi penyakit tersebut.

4. Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan

approach Perumusan masalah dan


atau penetapan cara penyelesaian masalah
kesehatan yang dihadapi penderita pada pelayanan
kedokteran menyeluruh, tidak didekati hanya dari
satu sisi saja, tetapi dari semua sisi yang terkait.
holistic approaches mencakup bidang yang amat
luas sekali. Yang terpenting diantaranya adalah sisi
fisik, mental, dan sosial (biopsikososial).
comprehensive

Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah :


pelayanan

kedokteran yang mencakup semua jenis


pelayanan kedokteran yang ada di masyarakat,
pelayanan yang terpadu dan berkesinambungan,
memusatkan perhatiannya kepada pasien sebagai
manusia seutuhnya, serta
pendekatan pelayanannya dilakukan secara holistik.

Apabila pelayanan kedokteran menyeluruh dapat


dilaksanakan dengan baik, akan banyak sekali
manfaat yang dapat diperoleh.
Manfaat :

Terpenuhinya berbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan


Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan

(departement store)

Biaya kesehatan akan lebih terkendali

Mutu pelayanan akan lebih meningkat (patient

satisfaction)

Ada beberapa factor yang dinilai mempunyai


peranan penting dalam menghambat
terwujudnya pelayanan kedokteran menyeluruh
tersebut, yaitu :
Terkotak-kotaknya

pelayanan kedokteran
Mahalnya biaya pelayanan kedokteran
Peraturan perundang-undangan
Sikap dan kemampuan Dokter sebagai penyelenggara
pelayanan
Sikap dan perilaku pasien sebagai pemakai jasa
pelayanan

UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN


PELAYANAN KEDOKTERAN
MENYELURUH
1.

Menerapkan pendekatan institusi


Artinya, setiap sarana pelayanan kesehatan
yang ada di masyarakat, termasuk para dokter
yang menyelenggarakan praktik swasta,
dimotivasi untuk mampu serta bersedia
menyelenggarakan pelayanan kedokteran
menyeluruh.

Penerapan cara pendekatan ini dinilai tidak


efisien serta tidak akan mendatangkan hasil
yang optimal. Ada beberapa alasan yang
menyebabkannya, yaitu:

a. Memerlukan biaya yang sangat mahal


Menyediakan semua jenis pelayanan kedokteran
pada setiap sarana pelayanan kesehatan bukanlah
pekerjaan yang mudah. Disamping tidak ada
gunanya, juga memerlukan biaya yang mahal, dan
karena itu dinilai tidak efisien untuk dilaksanakan.

b. Keterbatasan kemampuan
Sebagai perkembangan ilmu dan teknologi
kedokteran menyebabkan jenis pelayanan kedokeran
makin bertambah banyak dan kompleks.
Sangat mustahil jika semua jenis pelayanan
kedokteran yang kompleks tersebut dapat
diselenggarakan oleh setiap sarana pelayanan
kesehatan.
Kemampuan yang dimiliki setiap sarana pelayanan
keehatan selalu terbatas, dan karena itu apabila
pendekatan institusi ini dipaksakan, pasti tidak
akan mendatangkan hasil yang optimal.

2. Menerapkan pendekatan system

a. Menetapkan stratifikasi pelayanan kesehatan


Di Indonesia, strata pelayanan kesehatan dibedakan
atas tiga tingkat, yaitu :
tingkat pertama (primary health institution),
tingkat kedua (secondary health institution),
tingkat ketiga (tertiary health institution).

b. Menetapkan tanggung jawab dan wewenang tiap


strata

c. Menetapkan mekanisme kerja sama antara


strata pelayanan
pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan oleh


setiap strata terjamin keterpaduan dan
kesinambungannya.
Mekanisme kerja sama antara strata pelayanan
kesehatan tersebut banyak macamnya.
Dua diantaranya yang banyak diterapkan adalah
konsultasi (consultation) dan rujukan (reference).

Syarat penyelenggaraan pelayanan


kedokteran menyeluruh

1. Membina hubungan dokterpasien yang baik


(doctorpatient relationship)
2. Memahami berbagai sumber kesehatan yang
tersedia di masyarakat (health resources)
3. Minat terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi kedokteran (prepayment system).
(curative services) (health promotion) (preventive
services).

Pelayanan dokter keluarga termasuk dalam


pelayanan strata pertama, yang
menyelenggarakan pelayanan kedokteran secara
menyeluruh, namun yang dimaksudkan disini
bukanlah menyerahkan tanggung jawab
penyelenggaraan semua jenis pelayanan
kedokteran kepada setiap dokter keluarga.
Dokter keluarga adalah manusia biasa, dan
karenanya tidak mungkin dapat
menyelenggarakan semua jenis pelayanan
kedokteran tersebut.

Pengertian pelayanan kedokteran menyeluruh


pada pelayanan dokter keluarga terletak pada
tanggung jawab (responsibility) dokter keluarga
dalam memenuhi berbagai kebutuhan dan
tuntutan kesehatan semua anggota keluarga yg
menjadi tanggung jawabnya.
Apabila pelayanan kedokteran yg dibutuhkan tsb
sesuai dg kemampuan serta wewenang yg
dimiliki, akan diselenggarakan sendiri. Tetapi,
apabila telah barada di luar kemampuan serta
wewenang yg dimilikinya, akan dikonsultasikan,
dan atau dirujuk ke berbagai sarana pelayanan
kesehatan yg sesuai.

Begitu pula dengan pengertian pelayanan


kedokteran terpadu adalah adanya tanggung
jawab (responsibility) dokter keluarga dalam
memadukan berbagai pelayanan kedokteran
yang ada di masyarakat sehingga dapat
memenuhi berbagai kebutuhan dan tuntutan
kesehatan semua anggota keluarga yang menjadi
tanggung jawabnya.

Pelayanan kedokteran yg berkesinambungan pada


pelayanan dokter keluarga terletak pada adanya
tanggung jawab (responsibility) dokter dalam
menjamin kesinambungan berbagai pelayanan
kedokteran sesuai dg kebutuhan dan tuntutan
kesehatan semua anggota keluarga yg menjadi
tanggung jawabnya.
Untuk dapat mewujudkan kesinambungan
pelayanan ada dua hal yg dapat dilakukan.

Pertama,

melakukan rujukan untuk kasus-kasus yg


tidak dapat ditanggulangi.
Kedua, bekerja dalam kelompok, shg jika kebetulan
dokter tersebut sedang berhalangan, tanggung jawab
pelayanan kedokteran tersebut dapat dilimpahkan
kepada rekan kerja kelompoknya.

PELAYANAN YANG BERPRINSIP


PENCEGAHAN

PELAYANAN YANG BERPRINSIP PENCEGAHAN


Pencegahan Primer
1. Pencegahan primer meliputi upaya-upaya mencegah berjangkitnya penyakit
2. Pendidikan untuk mengubah faktor-faktor gaya hidup yang diketahui
3. Sterilisasi alat-alat bedah dan alat-alat medis
4. Pemberantasan, nyamuk untuk mencegah penyakit malaria, DHF
5. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi tertentu.
6. Sanitasi
7. Pembuatan undang-undang atau peraturan
Pencegahan Sekunder
1. Pencegahan sekunder terdiri dari upaya-upaya untuk menghentikan atau
memperlambat proses terjadinya suatu penyakit.
2. Upaya ini dilakukan dengan pengukuran-pengukuran untuk mendeteksi
penyakit stadium dini fase presimtomatik (fase subklinis), (uji saring /
screening)
Pencegahan Tersier.
1. Pencegahan tersier terjadi dari upaya manajemen suatu penyakit (yang telah
terjadi / kelemahan).
2. Upaya ini pada umumnya dilakukan dengan melakukan proses rehabilitasi.

PENCEGAHAN
PRIMER

PENCEGAHAN
SEKUNDER

PENCEGAHAN
TERSIER

Individu
(tidak sakit)

permulaan
proses biologis

permulaan
klinis

sembuh
cacat

penyakit
kronis

faktor-faktor
risiko

tanda-tanda
asimtomatik

gejala-gejala &
tanda-tanda

mati

status
fungsional

Pendidikan
Peningkatan
Imunisasi
Propilaksis

Uji saring
surveilan

Diagnosa
dan
Pengobatan

Rehabilitasi
Suportif
Propilaksis

Fase fase pencegahan dan hubungannya dengan riwayat alamiah penyakit.

Hubungan antar berbagai tipe pencegahan


Dapat diketahui adanya garis batas yg jelas
antara pencegahan primer dan sekunder, dan
antara pencegahan sekunder dan pencegahan
tertier, meskipun untuk terminologi yg terakhir
pada umumnya digunakan pada usia lanjut dan
orang-orang cacat.
Secara konseptual, kedokteran kuratif
mempunyai kesamaan dg pengertian pencegahan
sekunder dan tertier, sedangkan upaya-upaya
kesehatan masyarakat berkaitan erat dg upaya
pencegahan kompleks dibanding upaya
kedokteran.

Sebagai dokter umum, peran seorang dokter dalam


upaya pencegahan dapat dibedakan dalam dua
kegiatan, yaitu:

Mengenai faktor-faktor pencegahan yg berpengaruh


terhadap proses terjadinya penyakit dan menentukan
upaya penanggulangannya.
Melakukan upaya-upaya pencegahan. Dalam hal ini
baik karena tanggung jawabnya sebagai individu atau
sebagai anggota masyarakat, seorang dokter dapat
membantu upaya pencegahan melalui pendidikan,
memberikan tekanan politis atau bekerja sama
dengan kelompok masyarakat.

Apa yang dapat dicegah?


Semua penyakit mempunyai potensi untuk dapat
dicegah, tetapi mungkin kurang realistis untuk
melakukan pencegahan pada semua jenis
penyakit.
Penyakit-penyakit yang mungkin dapat dicegah
dapat dikelompokkan berdasarkan penyebabnya.

Beberapa kategori sebagai berikut :


-Kelainan-kelainan genetik
-Kondisi-kondisi yang timbul selama kehamilan dan purpurium
-Kelainan-kelainan pertumbuhan
-Kecelakaan
-Infeksi
-Ketergantungan
-Kelainan kepribadian
-Penyakit-penyakit akibat kerja
-Penyakit pembuluh darah
-Neoplasma
-Kelemahan oleh karena cacat
-Dan beberapa penyakit yang lain

Upaya-upaya pencegahan yang sering dilakukan pada praktek kedokteran


adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan, peningkatan derajat kesehatan, pendidikan kesehatan dan
penyuluhan tentang penyakit.
2. Uji saring (pemeriksaan penapisan)
3. Surveilan
4. Intervensi, imunisasi, modifikasi kepribadian dan pencegahan terhadap
obat-obatan.
5. Rehabilitasi.

Pemafaatan Peluang secara Optimal untuk Pencegahan


Upaya pencegahan primer dapat dilakukan pada praktek umum dengan
memanfaatkan beberapa peluang pada keadaan klinis berikut :
1. Pelayanan antenatal
2. Pelayanan postnatal
3. Konseling bagi orang-orang yang bepergian ke luar negeri
4. Mengunjungi bayi dan orang tuanya
5. Pada saat krisis atau adanya potensi terjadi krisis
6. Pemeriksaan sebelum perkawinan.
The Royal College of General Practicioners (UK) telah mengidentifikasi 7
peluang penting untuk melakukan upaya pencegahan, yaitu :
1. Keluarga berencana
2. Pelayanan antenatal
3. Imunisasi
4. Kesehatan ibu dan anak
5. Mengurangi kebiasaan merokok
6. Deteksi dan manajemen peningkatan tekanan darah
7. Menangani korban perampokan.

Manfaat screening

Dalam praktek, skrening tidak hanya untuk deteksi dini suatu


penyakit, tetapi juga digunakan untuk menemukan individu yg
beresiko atau orang-orang yg sakit tetapi tidak mendapatkan
pengobatan yg kuat.
Ada tiga tahapan dimana skreening dilaksanakan pada praktek
dokter umum ;
1. Orang-orang sehat dg faktor resiko terjadinya penyakit tertentu,
misalnya obesitas, hiperlipidemia, hipertensi esensial tanpa
komplikasi
2. Individu yg asimtomatik pada awal perjalanan penyakit, misalnya
pertumbuhan displasia panggul, testis ektopik, glaukoma, bakteriuria
pada kehamilan, carsinoma insitu dari cervix
3. asimtomatik individu dg kelainan iriversibel yg belum dilaporkan,
tetapi penyakitnya dapat dikontrol, misalnya kelainan mata, ketulian,
kekurangan mental dsb.

Anda mungkin juga menyukai