Anda di halaman 1dari 11

NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif)

“ GANJA”

Kelompok 2

Dandi Saputra Halidi (442417041)


Agustina H. Pakaya (442417017)
Jumarni Kamarudin (442417029)
Ulin Sahami (442417021)
Anggi Angraini Molamahu (442416023)
 
Pendahuluan

 NAPZA bahan, zat atau obat jika masuk ke dalam tubuh


manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak (susunan saraf
pusat), sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis,
dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi)
serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA
 Ganja atau marijuana salah satu narkotika tumbuhan dan
akibat buruk bila disalahgunakan

1
Sejarah Penggunaan Ganja di Indonesia

 Menurut Kamus Sejarah Indonesia, Cannabis Sativa atau ganja “berasal


dari Laut Kaspia, tetapi dilaporkan berasal dari Jawa pada abad ke-10”.
 Kamus tersebut ganja digunakan sebagai sumber serat dan
minuman keras, meskipun penggunaannya tidak seumum konsumsi
tembakau, opium atau betel.
 Ganja atau Bang, sebagaimana dicatat oleh sejumlah penulis Belanda
selama masa penjajahan, dijadikan sebagai “agen intoksikasi” yang
daunnya dicampur dan dibakar dengan tembakau, terutama di wilayah
Aceh.

2
Sejarah Penggunaan Ganja di Indonesia

 selama akhir abad ke-19, ganja masih belum dikenal di kalangan


masyarakat Jawa, namun ada asumsi bahwa tanaman itu mungkin
saja telah dibudidayakan di pulau tersebut mengingat keakraban
masyarakat setempat dengan istilah-istilah seperti ganja, gandja,
atau gendji.
 Pada akhir abad ke-19, iklan ganja muncul dalam koran berbahsa
Belanda di Hindia Belanda mempromosikan ganja rokok sebagai
obat untuk beragam penyakit mulai dari asma, batuk dan penyakit
tenggorokan, kesulitan bernafas dan sulit tidur.

3
Bahaya Penggunaan Ganja

Gejala:
 Denyut jantung atau nadi lebih cepat, mulut dan tenggorokan
kering, merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira,
kesulitan mengingat sesuatu kejadian, kesulitan kinerja yang
membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi,
kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
 Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit
kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih, gangguan
kebiasaan tidur, sensitif dan gelisah, berkeringat, berfantasi serta
selera makan bertambah.

4
Bahaya Penggunaan Ganja

BNN mengelompokkan frekuensi penggunaan napza termasuk


penggunaan ganja-menjadi tiga kategori:

1) Penggunaan sesekali/percobaan: kurang dari lima kali dalam


satu tahun terakhir

2) Penggunaan reguler: 5-49 kali dalam satu tahun terakhir

3) Ketergantungan non-suntik: lebih dari 49 kali dalam satu tahun


terakhir.

5
Pencegahan dan Penanggulangan Akibat Ganja

Faktor penyebab seseorang menyalahgunakan NAPZA yaitu:

1) Faktor lingkungan
2) Faktor Individu
3) Faktor Pendekatan

6
Pencegahan dan Penanggulangan Akibat Ganja

Pencegahan
 Upaya pencegahan ini dilaksanakan melalui kegiatan diskusi,
peningkatan kemampuan teknis, penyuluhan sosial.
 Tujuan dari upaya pencegahan ini, yaitu:
a) Terhindar dan terbebasnya generasi muda dari penyalahgunaan
napza, menumbuhkan, memulihkan, dan mengembangkan
keberfungsiaan sosial eks korban penyalahgunaan napza sehingga
dapat hidup secara wajar sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat
b) Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam upaya
penanggulangan penyalahgunaan napza sehingga masyarakat
memiliki ketahanan sosial dan daya tangkal terhadap permasalahan
penyalahgunaan NAPZA

7
Pencegahan dan Penanggulangan Akibat Ganja

 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan


Sosial, pada Pasal 7 ayat (1) menyebutkan: rehabilitasi sosial
dimaksudkan untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan
seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat
melaksanakan fungsi sosial secara wajar. Rehabilitasi sosial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara
persuasive, motivatif, koersif, baik dalam keluarga, masyarakat
maupun panti sosial
 Menurut (Darwis et al., 2017), Cara mengantisipasi Bahaya
Narkoba.
1) Dari dalam diri sendiri.
2) Dari pihak lain

8
Kesimpulan

Ganja adalah tumbuhan yang menghasilkan serat, namun didalamnya


mengandung zat narkotika yang terletak pada bijinya. Ganja dikenal
dengan istila mariyuana berfungsi untuk relaksan dan mengatasi
keracunan ringan dan digunakan dalam hal medis untuk obat
penenang/obat anti muntah, dan akibat buruk bila disalahgunakan. Tujuan
dari upaya pencegahan penggunaan ganja, untuk terhindar dan
terbebasnya generasi muda dari penyalahgunaan napza, dan
meningkatnya peran aktif masyarakat dalam upaya penanggulangan
penyalahgunaan napza sehingga masyarakat memiliki ketahanan sosial
dan daya tangkal terhadap permasalahan penyalahgunaan NAPZA.

9
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai