Anda di halaman 1dari 26

Logo Rumah

Sakit bila
ada

PENGANTAR
ILMU KEDOKTERAN
KOMUNITAS
DAN
ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
dr. Luh Gede Pradnyawati, M.Kes.
Departemen IKK-IKP (Imu Kedokteran Komunitas-Ilmu Kedokteran Pencegahan)
FKIK Universitas Warmadewa
2019
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa diharapkan mampu:
 Memahami kedokteran komunitas dan kedokteran
pencegahan.
 Memahami konsep dasar dokter komunitas.
 Memahami peranan komunitas/masyarakat sebagai salah
satu sumber pengaruh terhadap status kesehatan individu.
 Memahami pengaruh faktor-faktor pada kedokteran
komunitas terhadap status kesehatan.
 Memahami pendekatan konsep sehat sakit.
Pengertian:
 Perpaduan antara ilmu kesehatan masyarakat,
kedokteran pencegahan dan kedokteran sosial.

 Tujuan dan ruang lingkup lebih luas yaitu dengan cara


mengorganisir seluruh kemampuan atau fasilitas yang
tersedia untuk menjaga, melindungi dan meningkatkan
status kesehatan masyarakat.
Bagian Kedokteran Komunitas:
 Pelayanan kesehatan
 Kesehatan ibu dan anak
 KB (Keluarga Berencana)
 Sanitasi lingkungan
 Laboratorium
 Pendidikan kesehatan
 Hiperkes
 Usaha perbaikan gizi keluarga
 Kontrol terhadap penyakit menular
 Fasilitas tempat-tempat untuk pelayanan tersebut
Konsep Dasar:
 Secara keseluruhan kedokteran komunitas merupakan
suatu kesatuan yang seimbang antara kuratif, preventif,
promotif dan rehabilitatif dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada masyarakat.
Spesifikasi Diagnosis Klinik Diagnosis Komunitas
Populasi Individu-individu Kelompok/grup masyarakat

Tempat Puskesmas, RS, praktek dokter, dll Desa, kecamatan, kabupaten, dst

Alat Peralatan kedokteran diagnostik Biostatistik, epidemiologi


fisik

Cara Diagnosis Anamnesis, gejala penyakit, • Pengumpulan data


laboratorium • Distribusi dan frekuensi penyakit (who,
when, where)
• Statistik vital, dll
Tindakan/Terapi Medikamentosa, radiologi, • Imunisasi
perawatan RS, rawat jalan • Penyuluhan dan promosi kesehatan
• Sanitasi lingkungan
• Kontrol terhadap penyakit menular, dll
Cara Pendekatan:
Diperlukan perangkat tambahan disiplin ilmu:
 Epidemiologi, biostatistik, administrasi dan manajemen,
riset operasional serta sosiologi ilmu kedokteran, selain
ilmu pengetahuan mengenai medis dan kesehatan.

Untuk menentukan “apakah sekelompok masyarakat itu


mempunyai masalah kesehatan atau tidak?” dapat
dilakukan dengan metode dan prosedur Diagnosis
Komunitas.
Konsep Sehat:
 Definisi sehat menurut WHO:
“Health is a state of complete physical, mental and social
well-being and not merely the absence of diseases or
infirmity”.

“Kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang


lengkap dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau
kelemahan”.
Komponen Penting “Sehat”:
 Sehat jasmani
 Sehat mental
 Kesejahteraan sosial
 Sehat spiritual
Sehat Jasmani:
 Sosokmanusia yang berpenampilan kulit bersih, mata
bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot,
tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur
nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan
normal.
Sehat Mental:
 Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya,
selalu gembira serta tidak ada tanda-tanda konflik
kejiwaan.
 Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik,
tidak mudah tersinggung, toleransi.
 Dapat mengontol diri dan tidak mudah emosi.
Kesejahteraan Sosial:
 Suasana kehidupan berupa perasaan aman, damai dan
sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam
kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat
hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang
lain serta masyarakat umum.
Sehat Spiritual:
 Merupakan komponen tambahan.
 Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal
maupun informal, kesempatan untuk berlibur,
mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani
seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi
keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit:
Sering disebut juga sebagai natural history of any diseases
yaitu riwayat alamiah perjalanan penyakit pada manusia
yang terdiri dari:
 Fase pra-patogenesis
 Fase patogenesis
Fase Pra-Patogenesis:
 Gangguan keseimbangan antara agen penyakit,
manusia dan lingkungan, yaitu terbentuknya kondisi
lingkungan yang lebih menguntungkan agen penyakit
dan merugikan manusia.
Fase Patogenesis:
 Bila
keadaan lingkungan yang menguntungkan agen
penyakit berlangsung terus menerus dalam waktu yang
cukup lama, maka mulai timbul gejala dan tanda klinis.
 Manusia menjadi sakit, selanjutnya dapat menjadi
sembuh atau penyakit terus berlangsung sehingga
menyebabkan ketidakmampuan, cacat kronis atau
kematian.
Faktor Penyebab Kesakitan, Kecacatan,
Ketidakmampuan dan Kematian pada Manuasia:
 Trias
Epidemiologi
 Model Roda (Wheel Model)
 Model Bloom
Trias Epidemiologi:
 Seseorang bisa terserang
sakit dipengaruhi oleh 3
faktor yaitu host, agen dan
lingkungan.
Model Roda (Wheel Model):
 Kondisi
sehat atau sakit
seseorang dipengaruhi
oleh faktor internal dan
eksternal.
Model Bloom:
 Statuskesehatan
seseorang dipengaruhi
oleh 4 faktor yaitu faktor
genetik, perilaku,
pelayanan kesehatan dan
faktor lingkungan.
Upaya Preventif:
 Tahapan usaha pencegahan terhadap perjalanan suatu
penyakit disebut level of prevention.
 Dibagi menjadi tindakan preventif primer, sekunder dan
tersier.
Tindakan Preventif Primer:
 Pada fase pra-patogenesis, keseimbangan antara agen
penyakit, manusia dan lingkungan mulai terganggu, bila
dibiarkan saja maka gejala penyakit akan segera timbul
dan perlu dilakukan tindakan preventif primer.
 Berupa promosi kesehatan dan perlindungan spesifik
agar orang tersebut tidak menjadi sakit.
Tindakan Preventif Sekunder:
 Padakeadan usaha yang dilakukan tidak dapat
mencegah terjadinya penyakit memasuki fase
patogenesis, dilakukan tindakan preventif sekunder
berupa diagnosis dini dan pengobatan yang adequat
agar penyakit dapat segera sembuh.
Tindakan Preventif Tersier:
 Jikapenyakit berjalan kronis, menyebabkan
ketidakmampuan dan cacat sehingga agar dapat
bertahan hidup dilakukan tindakan preventif tersier
berupa usaha rehabilitasi serta mengurangi kecacatan
atau ketidakmampuan.
Referensi:
 Chandra, B, 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan dan
Komunitas. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
 Merrill, R.M, 2010. Introduction to Epidemiology, Fifth
Edition. Jones and Bartlett Publishers, Sudbury
Massachusetts.
 Weraman, P, 2010. Dasar Surveilans Kesehatan
Masyarakat. Granada Publishing, Jakarta.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai