NAPZA
Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Keperawatan Jiwa Dengan Dosen
Pembimbing Susanti Niman,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.J
Disusun Oleh :
Mahasiswa DIII Keperawatan tingkat 3
Kelas Santa Philomena
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari NAPZA?
2. Apa yang dimaksud dengan penyalahgunaan NAPZA?
3. Apa saja jenis-jenis NAPZA?
4. Bagaimana pengaruh dan efek dari penggunaan NAPZA?
5. Apa dampak yang ditimbulkan dari penggunaan NAPZA?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian NAPZA.
2. Untuk mengetahui pengertian dari penyalahgunaan NAPZA.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari NAPZA.
4. Untuk mengetahui pengaruh dan efek dari penggunaan NAPZA.
5. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penggunaan NAPZA..
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
C. Jenis-jenis NAPZA
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya.
Tiap jenis dibagi-bagi lagi beberapa kelompok :
1. Narkotika
Narkotika adlah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintesis maupun bukan sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini dapat mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat. Narkotika juga memiliki
daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan yang sangat tinggi). Ketiga sifat
narkotika inilah yang menyebabkan pemakai narkotika tidak dapat lepas dari
cengkraman nya. Berdasarkan UU No. 22 tahun 1997, jenis narkotika dibagi kedalam
3 kelompok, yaitu narkotika glongan 1, golongan 2, dan golongan 3
Narkotika golongan 1 adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktif yang sangat
tinggi. Golongan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan apapun, kecuali untuk
penelitian atau ilmu pengetahuan. Contohnya adalah ganja, heroin, kokain, morfin,
opium, dan lain-lain.
Narkotika golongan 2 adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah petidin dan turunannya,
benzetidin, betametadol, dan lain-lain.
Narkotika golongan 3 adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian, contohnya adalah kodein dan turunannya,
berdasarkan cara pembuatannya narkotika dibedakan ke dalam 3 golongan yaitu alami,
semisintesis, dan sintesis.
1) Narkoba alami adalah narkotika yang zat adiktifnya diambil dari tumbuh-tumbuhan
(alami) contohnya
i. Ganja
Ganja adalah tanaman perdu dengan daun yang menyerupai daun singkong yang
tepinya bergeligi dan berbulu halus. Jumlah jarinya selalu ganjil, yaitu 5, 7, 9.
Tumbuhan ini banyak tumbuh di beberapa daerah di indonesia. Daun ganja sering
digunakan sebagai bumbu penyedap masakan. Bila digunakan seabgai bmbu
masak daya adiktifnya rendah. Namun, tidak demikian bila dibakar dan asapnya
dihirup daya adiktifnya tinggi. Cara penanggulannya adalah dikeringkan dan
dicampur dengan tembakau rokok atau dijadikan roko lalu dibakar serta dihisap.
ii. Hasis
Hasis adalah tanaman serupa ganja yang tumbuh di amerika latin dan eropa. Daun
ganja, hasis dan mariyuana juga dapat disuling dan diambil sarinya. Dalam bentuk
car, harganya sangat mahal gunanya adalah untuk disalahgunakan oleh pemadat-
pemadat kelas tinggi.
iii. Koka
Koka adalah tanaman perdu mirip pohon kopi. Buahnya yang matang berwarna
merah seperti biji kopi. Dalam komunitas masyarakat indian kuno, biji koka
sering digunakan untuk menambah kekuatan orang yang berperang atau berburu
binatang. Koka diolah menjadi kokain.
iv. Opium
Opium adalah bunga dengan bentuk dan warna yang indah. Dari getah bunga
opim dihasilkan candu (opiat). Dimesir dan daratan cina, opium dulu digunakan
untuk mengobati beberapa penyakit, memberi kekuatan, atau menghilangkan rasa
sakit pada tentara yang terluka sewaktu berperang atau berburu opium banyak
tumbuh disegitiga emas dalam kalangan internasional ada kebiasaan keliru
menamai daerah tempat penanaman opium sebagai daerah emas.
2) Narkotika semisintesis
Narkotika semisintesis adalah narkoika alami yang diolah dan diambil zat aktifnya
( inti sariya) agar memilik khasiat yang lebih kuat sehingga dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan kedokteran conthnya :
a. Morfin : dipakai dalam dunia kedokteran untuk menghilangkan rasa sakit atau
pebiusan pada operasi (pembedahan)
b. Kodein : dipakai untuk obat penghilang batuk.
c. Heeroin : tidak dipakai dalam pengobatan karena daya aduktifnya sangat besar
dan manfaatnya secara medis belum ditemukan heroin juga diberi nama putau,
atau pete bentuknya seperti tepung terigu ( halus, putih, dan agak kotor).
d. Kokain hasil olahan biji kokai.
3) Narkotika sintesis
Narkotika sintesis adalah narkotika palsu yang di buat dari bahan kimia. Narkotika in
digunakan untuk pembiusan dan pengobatan bagi orang yang menderita
ketergantungan narkoba (substitusi) contohnya :
a. Petidin : untuk obat bius lokal, operasi kecil, sunat, dsb.
b. Methadon : untuk pengobatan candu narkoba
c. Naltrexon : untuk pengobatan candu narkoba
Selain itu pembiusan, narkotka sintesis biasanya diberikan oleh dokter kepada
penyalahgunaan narkoba untuk menghentikan kebiasaan yang tidak kuat melawan
sugesti (relaps) atau sakaw. Berfungsi sebagai pengganti sementara.
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis,
yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaru selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normaldan perilaku.
Psikotropika memiliki 4 golongan :
a. Golongan pertama, psikotropika dengan daya adiktif sangat kuat contohnya MDMA,
ekstansi, LSD, dan STP.
b. Golonan kedua dengan daya adktif kuat serta berguna untuk pegobatan dan
penelitian. Contohnya amfetamin, metamfetamin, metakualon, dsb.
c. Golongan ketiga, dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan
contohnya, lumibal, buprenorsina, fleenitrazepam, dsb.
d. Golongan ke empat, antara lain nitrazepam (BK,mogadon, dumolid), diazepam dll.
3. Zat adiktif
Zat adiktif merupakan pengantar untuk memasuki dunia penyalahgunaan narkoba
dalam KEPRES tahun 1997, minuman yang mengandung etanol yang diproses dari
bahan pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau
fermintasi tanpa destilasi maupun yang diproses dengan mencampur konsentrat dengan
etanol atau dengan cara mengencerkan minuman mengandung etanol. Minuman alkohol
dibagi menjadi 3 golongan dengan kadar sesuai dengan kadar alkoholnya yaitu
Golongan A, adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 1%-5%
Golongan B, minuman beralkohol dengan kadar etanol 5%-20%
Golongan C, minuman beralkohol dengan kadar etanol 20%-55%
Kalau dilihat menurut efeknya pada system saraf pusat pemakai, narkoba, dan zat adiktif
lainnya dibedakan menjadi 3 jenis :
1. Depresan
Obat jenis ini menekan atau memperlambat fungsisistem saraf pusat sehingga
dapat mengurangi aktivitas fungsional tubuh. Obat antidepresan ini dapat membuat
pemakai merasa tenang, memberikan rasa melambung tinggi, memberi rasa bahagia dan
bahkan membuatnya tertidur atau tidak sadarkan diri. Contoh : opida / opiate ( opium
morfin, heroin, kodein ), alkohol, dan obat tidur trankuiliser atau obat penenang.
Obat penenang depresan yang tergolong pada kelompok obat yang disebut
benzodiazepine. Obat obat ini di resepkan oleh para dokter untuk mengurangi stress,
kecemasan, untuk membantu orang tidur, dan kegunaan kedokteran lainnya. Biasanya
obat obat ini berbentuk kapsul atau tablet. Beberapa orang menyalah gunakan obat
penenang karena efeknya menenangkan.
2. Stimulan
Yaitu berbagai jenis zat yang dapat merangsang system saraf pusat dan
meningkatkan kegairahan ( segar dan bersemangat ) dan kesadaran. Obat ini dapat
bekerja mengurangi rasa kantuk karena lelah, mengurangi nafssu makan, mempercepat
detak jantung, tekanan darah dan pernapasan, mengerutkan urat nadi, serta membesarkan
biji mata.
3. Halusinogen
Merupakan obat obatan alamiah ataupun sintetik yang memiliki kemampuan
untuk memproduksi zat yang dapat mengubah rangsangan indra yang jelas serta merubah
perasaan dan pikiran sehingga menimbulkan kesan palsu atau halusinasi.
2) Ada empat dampak yang ditimbulkan dari pengaruh narkoba, yaitu fisik, mental,
emosional dan spiritual.
1. Dampak Fisik
Penggunaan jangka panjang narkoba mengakibatkan sel-sel tubuh menjadi ketagihan.
Apabila pemakaian narkoba berhenti, maka sel-sel tubuh pencandu tersebut akan
bereaksi. Kondisi ini dinamakan kondisi putus obat. Contohnya, apabila pada kondisi
dipengaruhi narkoba seseorang akan merasa penuh semangat dan bertenaga, maka
pada saat putus obat orang tersebut akan merasa sangat lemah dan
merasakankeletihan yang amat sangat. Hal inilah yang biasanya ditakuti oleh para
pencandu pada saat memutuskan untuk berhenti menggunakan narkoba.
Untuk itu, lebih baik menghindari dari pada mengobati. Lebih baik menjauhinya
daripada terperosok ke dalam jurang hitam dari barang terlarang ini. Selain itu, organ-
organ dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru dan otak. Juga mengalami
kerusakan akibat penggunaan jangka panjang dari penggunaan narkoba. Banyak
sekali pencandu narkoba yan berakhir dengan katup jantung bocor, paru-paru bolong,
gagal ginjal serta liver rusak, belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi
virus Hepatitis, atau HIV AIDS yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna
jarum suntik.
2. Dampak Mental
Dampak mental pada para pencandu adalah dampak yang tidak bisa disembuhkan
dampak mental ini hanya dapat dikendalikan dan dilawan apabila para pecandu
sungguh-sungguh ingin berhenti dari kebiasannya mengonsumsi narkoba. Hal ini
terjadi karena keinginan untuk memakai dan menggunakan narkoba akan selalu
membayanginya, meskipun ia sudah berhenti memakai narkoba. Dampak mental
yang lain adalah menghalalkan segara cara untuk mendapatkan narkoba. Ia tidak bisa
lagi berfikir jernih. Yang ada diotaknya adalah bagaimana caranya mendapatkan
narkoba. Akibatnya, banyak hal-hal negatif yang dilakukannya, seperti mencuri,
manipulatif, menjual barang-barang sampai membunuh. Dampak mental inilah yang
mengakibatkan jumlah kriminalitas meningkat.
3. Dampak emosi sosial
Narkoba dapat merubah kepribadian seseorang. Seorang pecandu tidak akan segan-
segan untuk melakukan tindak kekerasan apabila ada seseorang yang mencoba
menghalangiuntuk memakai narkoba. Ketergantungan terhadap narkoba membuat
seseorang kehilangan kendali terhadap emosinya. Para pecandu sering kali diselimuti
oleh perasaan bersalah, perasaan tidak berguna, dan depresi mendalam yang sering
kali membuatnya berfikir untuk melakukan tindakan bunuh diri.
4. Dampak spiritual
Ketergantungan terhadap narkoba membuat seseorang jauh dari Tuhan bahkan merasa
narkoba adalah Tuhan, segala-galanya dalam hidupnya. Ia tidak lagi peduli kehidupan
keluarga dan sosialnya. Hanya satu tujuan dalam hidupnya yaitu memakai narkoba.
Hal ini sudah dipastikan pecandu akan hidup terkucilkan pada akhirnya ia bergabung
bersama teman-temannya sesama pecandu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa.
Pada masa remaja, keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup serta
bersenang-senang. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa
juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalah gunakan narkoba. Data menunjukkan
bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
B. Saran
Diharapkan setelah menyusun makalah ini kita semua sadar akan bahaya mengkonsumsi
narkoba dan menyalah gunakan narkoba. Karena jika salah seorang sudah menggunakan
narkoba dan kecanduan, orang tersebut akan mengalami jantung berdebar-debar, sering
menguap, mengeluarkan air mata berlebihan, mengeluarkan keringat berlebihan, nyeri
kepala, menglami nyeri badan. Dan dengan makalah ini menyadarkan kita semua
pentingnya kesehatan, dan tidak mencoba untuk memakai narkoba.
DAFTAR PUSTAKA