GOITROGENIK
OLEH
YUDI SETIAWAN
YUYUN SEPTIANA
KURNIAWATI AYUNINGTYAS
LALU HASYIBI K
MURDI
KATA PENGHANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
GOITRGENIK tepat pada waktunya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr.Ir.Satrijo
Saloko, M.P. selaku dosen mata kuliah Keamanan Pangan Uniersitas Mataram yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai goitrogenik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................
ii
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 18
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Anak sekolah adalah generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan bangsa
dimasa yang akan datang. Dinasib mereka bangsa dan negara terletak. Bangsa indonesia akan
menjadi masyarakat yang besar dan kuat hanya apabila manusianya mempunyai kualitas tinggi
yang mampu menguasai ilmu dan teknologi. (Depkes RI, 2000). Pada anak usia sekolah yang
mengalami kekurangan yodium, cenderung akan mengalami gangguan pada fungsi mentalnya.
Hal ini dikarenakan otak gagal mengalami proses perkembangan yaitu dalam tahap
menyelinisasi sehingga proses neurotransmiter otak juga mengalami gangguan yang berakibat
menurunkan daya ingat dan kecerdasan anak.
Manusia maupun hewan mamamalia muda memerlukan hormon tiroid untuk
pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Kekurangan dari hormon tiroid pada saat
kandungan berakibat penurunan mental dan daya pikir anak tersebut. Hubungan antara penyakit
gondok dengan kurangnya konsumsi yodium telah diketahui lebih dari 130 tahun yang lalu.
Beberapa abab sebelumnya, penyakit gondok ditangani dengan mengkonsumsikan pasien benda
yang kaya akan yodium seperti karang laut yang dibakar. Yodium berinteraksi dengan protein
yang disebut dengan thyroglobulin, dan cincin aromatik dari protein ter-iodinisasi.Dua dari
molekul yang ter-iodinisasi tersebut berinteraksi, membentuk suatu unit thyroxine yang berikatan
dengan protein.Unit aromatik ini kemudian lepas dan menghasilkan suatu hormon tiroid
thyroxine yang sangat kuat. Yodium yang kita dapatkan dari mengkonsumsi makanan dan
minuman berada dalam bentuk ion yodium, dan besarnya bergantung dari kadar yodium dalam
tanah. Tanah dengan kadar yodium rendah mengakibatkan banyak pasien menderita penyakit
gondok dan dapat ditanggulangi dengan mengkomsumsi garam yang ber-iodinisasi NaI (100mg
yodium per gram garam).
iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi Struma
Struma disebut juga goiter adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena
pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau
perubahan susunan kelenjar dan morfologinya.Dampak struma terhadap tubuh terletak pada
pembesaran kelenjar tiroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ-organ di sekitarnya. Di
bagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trakea dan esophagus. Struma dapat mengarah ke
dalam sehingga mendorong trakea, esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas
dan disfagia. Hal tersebut akan berdampak terhadap gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta
cairan dan elektrolit. Bila pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat
asimetris atau tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia.
2.2. Anatomi Tiroid
Kelenjar tiroid/gondok terletak di bagian bawah leher, kelenjar ini memiliki dua bagian
lobus yang dihubungkan oleh ismus yang masing-masing berbetuk lonjong berukuran panjang
2,5-5 cm, lebar 1,5 cm, tebal 1-1,5 cm dan berkisar 10-20 gram. Kelenjar tiroid sangat penting
untuk mengatur metabolisme dan bertanggung jawab atas normalnya kerja setiap sel tubuh.
Kelenjar ini memproduksi hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dan menyalurkan
hormon tersebut ke dalam aliran darah. Terdapat 4 atom yodium di setiap molekul T4 dan 3 atom
yodium pada setiap molekul T3. Hormon tersebut dikendalikan oleh kadar hormon perangsang
tiroid TSH (thyroid stimulating hormone) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis.
Yodium adalah bahan dasar pembentukan hormon T3 dan T4 yang diperoleh dari makanan dan
minuman yang mengandung yodium.
2.3. Fisiologi Kelenjar Tiroid
Hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan metabolisme
energi. Selain itu hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan pematangan jaringan tubuh dan
energi, mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan reaksi metabolik, menambah sintesis asam
ribonukleat (RNA), menambah produksi panas, absorpsi intestinal terhadap glukosa,merangsang
pertumbuhan somatis dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat. Tidak
adanya hormon-hormon ini, membuat retardasi mental dan kematangan neurologik timbul pada
saat lahir dan bayi.
2.4. Zat Gizi dan Diet
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. (Supariasa, dkk, 2002)
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah
asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (requirement) oleh tubuh untuk berbagai
fungsi biologis: (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan
lainnya). (Suyatno, 2009). Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, dkk,
2001).
Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka
waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi
yang nyata, tetapi akan timbul konsekwensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang
tidak disadari kalau hal tersebut karena faktor gizi. (Ari Agung, 2002).
Diet adalah susunan bahan makanan dalam sehari yang disusun untuk keperluan tertentu..
Diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah yang memadai, tidak
terlampau banyak dan juga tidak terlalu sedikit (Almatsier, 2003).
2.5. Yodium
Yodium ditemui dalam bentuk anorganik (yodida) dan organik dalam jaringan tubuh.
Yodium adalah penting untuk sistem reproduksi disamping untuk produksi hormon tiroid yaitu
hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan perkembangan fungsi otak dan sebagian
besar metabolisme sel tubuh, kecuali sel otak. Yodium juga dibutuhkan untuk sel darah merah
dan pernafasan sel serta menjaga keseimbangan metabolisme tubuh (Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi VIII, 2004).
Tubuh yang sehat mengandung 15-20 mg iodium dimana 70-80% ada di kelenjar gondok
dalam bentuk thyroglobulin. Sisanya di kelenjar air liur, kelenjar lambung, jaringan dan sebagian
vi
kecil beredar di seluruh tubuh umumnya bahan makanan sumber hewani seperti ikan dan kerang
mengandung tinggi yodium. Bahan makanan sumber nabati yang mengandung tinggi yodium
adalah rumput laut (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, 2004).
vii
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Goitrogenik
Goitrogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan iodium oleh kelenjar
gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam
goitrogenik pada prinsipnya bekerja pada tempat yang berlainan dalam rantai proses
pembentukan hormon tiroid, dapat dibagi atas dua macam yaitu (Soekatri, 2001) :
-
Menghambat pengambilan iodium oleh kelenjar thyroid, golongan ini termasuk kelompok
perchlorate.
-
Menghalangi pembentukan ikatan organik antara iodium dan thyroxin untuk menjadi
menjadi 0.36g / dl, yang merupakan kenaikan 75% di tingkat plasma plasma - terikat yodium
yang meningkat lebih lanjut pada 61,10% dan 72,24% masing-masing dalam dua hari ke depan.
Kelompok C memiliki protein terikat tingkat yodium cukup konstan dalam periode penelitian
karena kelompok ini tidak diberikan minyak biji mustar. Kelompok A dan B menunjukkan dosisketergantungan kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi dalam jumlah
tinggi dapat menyebabkan insufisiensi tiroksin dan gondok.
Contoh Makanan yang mengandung Goitrogen (dapat menyebabkan gondok):
Kedelai
Mustard
Rutabagas
Crucifer
Brassicae
Struma Cibaria
ix
1) walaupun supply iodine telah mencukupi, setelah 25-30 hari diet yang didasarkan pada
kobis atau brassicae yang lain, berat tiroid per 100 g berat badan dibuktikan menjadi 3-8
kali lebih tinggi daripada hewan kontrol.
2) Aksi anti tiroid bervariasi sehubungan dengan sidat tanah dari daerah penanaman dan
frekuensi & curah hujan atau musim. Kobis yang dipanen pada musim gugur dan musim
dingin dan yang tumbuh dengan air berlimpah lebih aktif daripada yang dipanen pada
musim semi.
3) Kenaikan kandungan iodine dalam makanan mencegah timbulnya gondok.
b. Gondok Biji Brassicae
Hasil penelitian:
1) kalenjar tiroid tikus muda yang diberi diet kaya biji kobis, biji nitabaga, atau biji turnip,
menjadi 3-4 kali lebih besar daripada kelompok kontrol.
2) Dapat disembuhkan dengan pemberian tiroksin.
c. Gondok dari kedelai dan kacang-kacangan lainnya
Hasil penelitian:
1) pemberian kedelai utuh dan diet yang mengandung sejumlah besar tepung kedelai bebas
minyak menyebabkan goiter pada beberapa jenis binatang (kelinci, babi guinea, ayam,
tikus, dll)
2) efek yang menghasilkan gondok dapat dikontrol dengan penambahan iodida atau oleh
kenaikan 3-5 kali jumlah iodine diet. Mekanisme: Serum protein yang mengikat iodine
(PBI, Protein Bindring Iodine) berkurang, tetapi pengambilan radio-iodine oleh kalenjar
tiroid sangat tinggi.
3.2. Senyawa-senyawa anti thyroid alami.
131
I sangat menghambat
pengambilan radioaktif iodine oleh tiroid. Kenaikan konsentrasi tiosianat dalam serum
menurunkan kapasitas pengambilan
131
xi
mengandung produk-produk yang telah dipelajari yang bervariasi antara 1-2 g per kg
tanaman kering atau kira-kira 0.4 g ker kg tanaman segar.
c. Progoitrin dan Goitrin (Thio-oxazolidone)
Dalam jaringan tubuh, goitrin tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dalam
bentuk tioglukosida, glukopiraferin disebut progoitrin yang telah dipersiapkan dalam bentuk
kristal.
Tanaman: turnip kuning atau rutabaga (brassica oleracea rapefera), famili cruciferae,
biji rape (brassica conpetris dan brassica napus). Biji rape terutama kaya akan tiooxazolidone
dan isotiosianat.
Kebanyakan brassica mengandung goitrin, dan tidak hanya dalam biji tetapi juga
dalam bagian yang dikonsumsi manusia. Tiooxazolidone pada dasarnya berbeda dengan
tiosianat, senyawa-senyawa ini beraksi sampai dengan tiourea dan tiourasil dan tidak
mengganggu cukup banyak terhadap pengambilan iodine oleh tiroid seperti dalam biosintesis
tiroksin.
d. Polifenol
Karena polifenol sanggup membentuk senyawa dengan iodine oleh penggantian,
mereka bersaing dengan tirosin dan oleh pengambilan beberapa iodine, mereka melemahkan
biosintesis tiroksin. In vitro, penambahan zat warna alami polifenolik (seperti antosianin,
flavone, katecol, dsb.), pada kultur medium, dari potongan-potongan tiroid, menurunkan
jumlah radio-iodine dalam fraksi organik sebanyak 50-60% . pengaruh ini tidak lagi tampak
jika substansi polifenolik lebih dahulu di-iodat-kan. In vivo, penambahan ferrol murni, yaitu:
resonsinol dan phlorogensinol, sangat mengurangi penggabungan radio-iodine ke dalam
kalenjar tiroid tikus dan seperti penghambatan ini adalah hasil dari persaingan yang dapat
dikontrol dengan kenaikan supply iodine.
e. Haemoglutinin (phytotoxins)
xii
Operasi
Obat-Obat Anti Thyroid
Suplementasi Yodium
3.3. Hipoteroidisme
Banyak penelitian yang dilakukan untuk membangun hubungan antara goitrogens &
Gangguan tiroid (hipotiroidisme) terutama gondok baik dalam manusia dan hewan.
Hipotiroidisme adalah sebuah kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam
jumlah yang kurang dari normal, Gejala- gejalanya adalah lelah, lesu, depresi, kulit menjadi
xiii
kering, penurunan berat badan, sensitif terhadap suhu dingin, dan mengalami masalah dalam
ingatan. Purve et al., menunjukkan bahwa pembesaran kelenjar gondok kelenjar adalah
kompensasi hipertrofi. Zat-zat ini terutama menghambat sintesis hormon tiroid oleh pemblokiran
penyerapan yodium ke sel-sel tiroid yang menghasilkan peningkatan kadar tiroid stimulating
hormone (TSH) (negatif umpan balik) karena kelebihan sekresi hormon tiroid dan peningkatan
pertumbuhan kelenjar tiroid dapat mengakibatkan gondok. Ini memperburuk kasus
hipotiroidisme menyebabkan kurangnya respon terhadap tiroid. Terapi untuk mencegah
perkembangan lebih lanjut dari penyakit ini dengan diet goitogen telah terbukti sangat efektif.
Goitrin (a berwarna, bahan kristal) di dalamnya adalah ditemukan bertanggung jawab atas
antitiroid aktivitas. Itu diidentifikasi sebagai L-5 vinyl, 2, tio-oxazolidone yang bertindak dengan
memblokir enzim peroksidase tiroid (TPO). Itu prekursor goitrin disebut sebagai progoitrin
(Thioglycoside dengan sulfat dan glukosa dalam Selain goitrin yang hadir sebagai aglycone).
Sebagai gugus hidroksil di aglycone tidak stabil itu mengalami siklisasi di hadapan air
(hidrolisis). Genistein adalah isoflavon utama dalam kedelai yang telah menunjukkan baik
estrogenik dan kegiatan goitrogenik. Ini menghambat kedua TPO kopling Catalyzed dan
iodinasi. Dilansir dari Moudgal et al., bahwa arachinoside (Glikosida) kadar di kacang tanah
menunjukkan goitrogenicity oleh iodinasi metabolit fenolik dalam sel tiroid. Linamarin,
Cyanogenic glukosida ada dalam singkong yang mengandung tiosianat yang menghambat
transportasi yodium untuk kelenjar tiroid. Sebagian besar penelitian tentang diet goitrogen
difokuskan pada memproyeksikan dampak yang menghancurkan dari berbagai goitrogenics
diambil sebagai makanan pokok namun makanan seperti yang diambil lebih dari tiga kali
minggu berpengaruh signifikan.
Tabel 1: Klasifikasi Goitrogen
Goitrogen
Sayur-sayuran
Efek Ringan
Sirsak (tinggi ditandai
Efek Moderat
Turnip, Kubis,
efek
Bayam, Wortel
xiv
Butir-gluten
Biji labu,
Kenari, Aprikot,
Barley(semacam
Jambu
Bulgur, Durham,
gandum), tepung
Farina, Kasha,
Gram, semolina,
dan Gandum
Pear, Peach,
garbanzo,
Strawberry, Kedelai
Edamame, Miso,
produk, kedelai
Tempe.
minyak kacang,
kedelai
susu, saus kedelai,
tepung kedelai.
Makanan Cepat
Makanan olahan,
Makanan yang di
goring,
Makanan yang
Jus
mengandung gula
Soda, jus dilarutkan,
The
Makanan laut
hijau
salmon,
Ikan makarel.
Produk susu
Buncis dan
Tahu, kacang
Kefir
Produk kedelai,
produknya
garbanzo,
minyak kacang
Edamame, Miso,
kedelai,
Tempe.
kedelai,
Tepung kedelai.
Chlorinated
Air
klor
Makanan yang perlu dihindari pada penderita hipotiroidisme yaitu:
1. Diproses lebih dan makanan disempurnakan. Hal ini mengacu pada roti putih, tepung
putih, dan makanan sampah dasar. Ini tidak menawarkan nilai gizi banyak dan dapat
berkontribusi untuk masalah dengan resistensi insulin dan kesulitan hormonal.
2. Batasi makanan goitrogenik seperti sayuran. Memasak mereka tampaknya memecah
enzim cukup untuk membuat anti-tiroid mempengaruhi non-faktor: kubis, brokoli, lobak,
sawi, kangkung, bayam, kubis Brussel, persik, pir, stroberi, dan lobak kembang kol, dan
Afrika singkong, kentang, jagung.
3. Menghilangkan produk kedelai. Isoflavon kedelai juga dapat mendatangkan malapetaka
pada tiroid dengan menyebabkan anti-tiroid antibodi yang akan diproduksi. Ini akan
menciptakan situasi di mana tiroid akan menyerang sendiri seperti dalam Tiroiditis
autoimun. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan hipotiroidisme terjadi atau
memburuk, jika sudah ada.
xvi
meningkatkan asupan Omega-3, namun hanya beberapa porsi ikan atau kacang seminggu
akan memberikan jumlah yang cukup dari EFA (asam lemak esensial).
3. Asam Lemak Esensial / lemak baik (EFA) dapat membantu meningkatkan gejala
hipotiroid. Mereka dapat menambahkan bersinar dan keharuman pada rambut rapuh,
membuat kuku lebih kuat, dan meningkatkan fungsi otak. Ketika datang penurunan berat
badan, EFA meningkatkan energi, membantu menjaga kenyang lebih lama, sehingga
mengurangi rasa lapar dan bahkan dapat meningkatkan thermogenesis, yang merupakan
istilah yang menggambarkan pembakaran lemak.
4. Santapan makanan kaya selenium, seperti: Brazil Nuts, Wheat Germ, Yeast Brewer, tuna,
ikan berminyak lainnya, kerang, biji bunga matahari, kacang, dan kacang mete.
5. Sea Salt & Celtic dimurnikan Sea Salt: Bisa dibeli di setiap toko makanan kesehatan.
Pastikan ia mengatakan dimurnikan dan beryodium. Ini akan muncul abu-abu atau
berwarna merah dan "pasir". Pengganti garam meja biasa dan garam laut dengan garam
dimurnikan. Gunakan dalam memasak dan salad. Garam mentah alami mengandung
yodium bioavailable yang secara alami akan membantu untuk mendukung fungsi tiroid.
Salah satu faktor yang memengaruhi kondisi kesehatan kelenjar tiroid adalah makanan
yang dikonsumsi. Beberapa makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi bagi penderita
hipotiroid diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Kacang Brazil
Hanya
satu
ons
kacang
Brazil
memberikan
780% dari
nilai
harian
yang
direkomendasikan untuk selenium. Selenium merupakan suatu antioksidan kuat yang tidak hanya
mencegah kerusakan sel dari radikal bebas, tapi juga diperlukan untuk pembentukan hormon
tiroid. Selenium diperlukan untuk pembentukan triiodothyronine (T3) hormon tiroid dan
membantu mengatur fungsi tiroid. Anda juga dapat menemukan selenium dalam ikan tuna,
daging sapi, udang, dan jamur crimini.
b.
Rumput Laut
Contoh rumput laut dari beberapa varietas yang populer adalah nori, kombu, Wakame,
dan dulse. Rumput laut terkenal karena digunakan untuk membuat gulungan sushi. Selain itu,
rumput laut juga digunakan dalam sup dan salad dan tersedia dalam bentuk snack kering.
Rumput laut mengandung nutrisi berharga dan berbagai mineral yang diambil dari air laut tempat
xvii
dimana mereka tumbuh. Diantaranya adalah iodium, mineral yang diperlukan oleh kelenjar tiroid
untuk menghasilkan hormon tiroid T3 dan T4 (tiroksin).
c.
(docosahexaenoic acid) yang tinggi. Menurut para ahli, kedua bahan tersebut sangat penting
untuk fungsi tiroid, bahkan membantu sel agar lebih sensitif terhadap hormon tiroid. Asam lemak
Omega-3 juga memiliki efek anti-inflamasi yang bermanfaat untuk penyakit aoutoimun tiroid,
yang biasanya dikaitkan dengan peradangan.
d.
Oleh karena itu dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai makanan yang kaya akan zat besi,
seperti daging sapi, kerang, tiram, daging kalkun gelap, dan bayam.
Selain itu, Jenis makanan lain yang dianjurkan untuk penderita hipotiroidisme yaitu:
Makanan yang mengandung yodium: garam meja, seafood, supplemen yang mengandung
yodium.
Makanan yang mengandung rendah gula karena dapat mengontrol produksi insulin dalam
tubuh. Makan makanan seperti ice cream, permen adalah makanan yang mengandung
kadar gula tinggi, tapi tdak hanya itu, masih ada makanan lain yang mengandung kadar
berdaun hijau.
Vitamin dan Mineral: Zink dan Selenium
Penderita hipotiroid wajib hindari 2 jenis goitrogen. Makanan goitrogen adalah jenis
makanan yang dapat mengganggu fungsi tiroid. Jika dimakan secara berlebihan, zat tertentu
dalam makanan goitrogen ini akan menghambat fungsi normal tiroid dan bisa memicu terjadinya
gondok (pembesaran kelenjar tiroid). Tidak semua makanan goitrogen perlu dihindari oleh
penderita hipotiroid.
xviii
Namun, ada dua jenis makanan goitrogen yang harus dihindari penderita hipotiroid untuk
mencegah terganggunya fungsi tiroid, yaitu:
a.
Kacang Kedelai
Makanan yang terbuat dari kacang kedelai mengandung kadar isoflavon yang tinggi yang
merupakan salah satu goitrogen. Bukti menunjukkan bahwa jika mengonsumsi makanan yang
terbuat dari kedelai, termasuk susu kedelai, tahu, dan tempe, bisa menimbulkan kelainan tiroid
termasuk gondok dan autoimun tiroiditis. Susu formula dari kacang kedelai dianggap berbahaya
bagi kesehatan kelenjar bayi dan dikaitkan dengan penyakit autoimun tiroid.
b.
Gluten / Glutein
Glutein, ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, barley, rye, dan oat. Hampir semua
makanan olahan merupakan goitrogen potensial yang dapat memicu penyakit Hashimoto,
penyebab utama hipotiroidisme di Amerika. Makanan lain yang termasuk kategori makanan
goitrogenik adalah brokoli, kembang kol, kubis, kubis Brussel, dan lain-lain.
Sayuran ini bisa menjadi goitrogen, terutama bila dikonsumsi ketika mentah dan dalam
jumlah besar. Tetapi sayuran tersebut mengandung banyak nutrisi sehat sehingga masih bisa
dikonsumsi dalam jumlah moderat dan sebaiknya dikukus atau direbus terlebih dahulu sebelum
dimakan.
xix
BAB IV
PENUTUP
Goitrogenik
gondok (tiroid), sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Aktivitas bahan
goitrogenik pada prinsipnya bekerja pada tempat yang berlainan dalam rantai proses
pembentukan hormon tiroid. Thyroid adalah kalenjar yang terletak di sebelah kanan bawah yang
berfungsinya mengontrol kecepatan pembakaran energi, membangun energi tubuh, dan mengatur
tingkat sensitivitas tubuh terhadap hormone-hormon. Kebanyakan mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat goitrogen seperti kacang kedelai, gluten, mustar, brokoli, dan sebagainya dapat
menyebabkan penyakit gondok. Selai itu, ketika kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan
hormon tiroid yang mencukupi kebutuhan maka akan menyebabkan penyakit hipotiroidisme.
Jika kondisi hipotiroid tidak bisa teratasi dengan tepat dan cepat, maka penyakit lainnya akan
muncul. Penyakit itu diantaranya penyakit jantung, infertilitas, nyeri sendi, obesitas, bayi lahir
cacat, myxedema, kerusakan saraf perifer, gangguan kesehatan mental dan penyakit gondok.
xx
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia, Jakarta.
Anwar Ruswana. Fungsi dan Kelainan Kelenjar Tiroid.[online].2005.[cited2011/10/13].
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/2010/05/fungsi_dan_kelainan_kelenjar.pdf. (Diakses
15 April 2015)
Dardjito, E. 2005.Bahan Ajar Gizi Kesehatan Masyarakat. Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Raja
Grafindo, Jakarta.
Depkes RI. 2000. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi
Sehat dan Kabupaten Sehat. Depkes RI, Jakarta.
Faizi M, EP Netty. Hipotiroid. [online]. 2011. [Cited 2011/11/13].http://www.pediatrik.com.
(Diakses 20 April 2015).
Islamuddin A. Penatalaksanaan Perioperatif Hipotiroid. [online]. 2011. [cited 20011/10/13].
http://internis.files.wordpress.com/2011/01/penatalaksanaan-perioperatif-hipotiroid.pdf. (Di
akses 18 April 2015).
Ruchi Mathur. Hypothyroidism. [online]. 2011. [Cited 2011/10/13]. Available from: URL:
http://www.medicinenet.com/hypothyroidism/article.html. (Diakses 18 April 2015).
xxi