Anda di halaman 1dari 27

SARS CoV - 2

Dr. Victor Paulus, SpP, Onk T (K), FAPSR


SMF Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RSUD Jayapura
FK - UNCEN
Corona Virus
• virus Zoonotic  transmisi dari hewan ke manusia
• Coronavirus  RNA virus, bersirkulasi di hewan, seperti unta, kucing, dan
kelelawar.
• Hewan dengan coronavirus dapat berkembang dan menginfeksi
manusia  kasus MERS dan SARS serta kasus outbreak saat ini (SARS CoV
2)
• Epidemi dua betacoronavirus  SARS dan MERS  10.000 kasus (tingkat
kematian 10 % untuk SARS dan 37% untuk MERS)
• Kode genetik SARS CoV 2 mirip Corona virus Kelelawar, dan mungkin bermutasi
sebelum menginfeksi manusia  setelah diteliti lebih lanjut  mirip coronavirus
di ular (Ular makan kelelawar). Ular di jual di Pasar Tradisional di Wuhan.
Penularan
Contact and droplet transmission
Transmission of SARS-CoV-2 can occur through direct,
indirect, or close contact with infected people through
infected secretions such as saliva and respiratory
secretions or their respiratory droplets, which are
expelled when an infected person coughs, sneezes,
talks or sings
Penularan
Contact and droplet transmission
• Respiratory droplets are >5-10 μm in diameter
Þ in close contact (within 1 metre) with an infected person
(Direct or indirect)
• Droplet nuclei or aerosols are droplets <5μm in diameter
=> Airborne transmission => spread of an infectious agent
caused by the dissemination of droplet nuclei (aerosols) that
remain infectious when suspended in air over long distances
and time => medical procedures that generate aerosols
Penularan
• Fomite transmission
Respiratory secretions or droplets expelled by infected
individuals can contaminate surfaces and objects,
creating fomites (contaminated surfaces)
Penularan
Other modes of transmission
• Urine
• Feces
• plasma or serum
• transplasenta?
Patogenesis
Patogenesis

• Masuknya virus ke sel host diperantarai


oleh Protein S yang ada dipermukaan
virus.
• Protein S berikatan dengan reseptor
enzim ACE-2 di sel host
• Setelah berhasil masuk selanjutnya
translasi replikasi gen dari RNA genom
virus.
Patogenesis
Patogenesis
Patogenesis
(A) CT Toraks Transversal, laki- laki
40 tahun,menunjukkan multiple
lobular bilateral dan area
subsegmental konsolidasi 15 hari
setelah onset gejala

(B) CT Toraks
transversal,
wanita 53 tahun,
opasitas ground-
glass bilateral
dan area
subsegmental
konsolidasi, hari
ke-8 setelah onset
gejala.

(C) Dan bilateral ground-


glass opacity setelah
12 hari onset gejala.
Kriteria Kasus
Suspek
• ISPA (+) orang dari daerah transmisi lokal/kontak dengan
kasus konfirmasi atau probable dalam 14 hari
• Pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di RS dan
tidak ada penyebab lain dengan gambaran klinis yang
meyakinkan
Probable
• Pneumonia berat dengan ARDS dengan gambaran klinis
meyakinkan C19yang meninggal sebelum ada hasil RT-PCR
Kriteria Kasus
Konfirmasi
• Simptomatik
• Asimptomatik
Kontak Erat
• Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus
konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit
atau lebih
• Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi
• Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable
atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
Kriteria Kasus
Discarded
• suspek dengan hasil pemeriksaan RTPCR 2 kali
negatif selama 2 hari berturut-turut dengan
selang waktu >24 jam
• kontak erat yang telah menyelesaikan masa
karantina selama 14 hari.
Kriteria Kasus
Selesai isolasi
• Kasus konfirmasi asimptomatik yang tidak dilakukan pemeriksaan follow
up RT-PCR ditambah 10 hari isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen
diagnosis konfirmasi
• Kasus probable/kasus konfirmasi simptomatik yang tidak dilakukan
pemeriksaan follow up RT-PCR dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan
ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan
gangguan pernapasan
• Kasus probable/kasus konfirmasi (simptomatik) yang mendapatkan hasil
pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif, dengan ditambah minimal 3 hari
setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan
Pencegahan pribadi
• Memakai masker bila batuk pilek
• Segera periksakan diri bila terdapat demam, batuk dan pilek
• Etika batuk
• Konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah
• Rajin olah raga dan istirahat cukup
• Berhenti merokok dan atau alkohol
• Hand sanitizer
• Bersalaman!!!! CIPIKA CIPIKI!!!!!! => SOCIAL DISTANCING
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai