Anda di halaman 1dari 34

EPIDEMIOLOGI

FLU BURUNG/
AVIAN INFLUENZA
PADA MANUSIA

Pendahuluan:
Sebelum

tahun 1997 kasus hanya pada


binatang saja.
Pada th 1997 dilaporkan Flu Burung
H5N1menyerang manusia di Hongkong: 13
orang dirawat di RS 6 orang meninggal (30%)
Th 1999: 2 kasus anak di Hongkong Flu
Burung H9N2 kedua sembuh dg baik.
Th 98-99 terdapat beberapa kasus terinfeksi
H9N2 di Cina.
Th 2003: 2 kasus terinfeksi H5N1 orang
baru pulang dari Cina satu meninggal(50%)

Pendahuluan (lanj)
Th

2003 di Belanda terjadi wabah ifluensa


H7N7 yg terjadi pd pekerja peternakan
dan keluarganya, lebih 80 orang yg terkena
dg gejala ringan, dg keluhan utama berupa
infeksi mata dan sebagian gangguan
pernafasan, seorang dokter hewan
meninggal
Th 2003, satu kasus anak di Hongkong
tertular virus H9N2.

Pendahuluan (lanj)

Sebagian besar kasus tersebut penularannya dari


unggas Manusia
Menurut pusat pengendalian penyakit (CDC) A.S
terjadi penularan orang ke orang dicurigai pada
wabah H5N1 th 1997 di Hongkong dan H7N7 th
2003 di Belanda.
Kasus 2004 influensa AH5N1 penularan antar
manusia belum ditemukan bukti.
Th 2003 menyerang keluarga Iwan (BPK) di
tenggerang 3 orang jenis Virus H5N1, asal
penularan?, 3 orang bapak 2 anak meninggal,
keluarga lain dan tetangga tidak yg terkena.

lanjt

Pada Januari 2004, di beberapa propinsi di


Indonesia terutama Bali, Botabek, Jawa Timur,
Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Jawa Barat
dilaporkan adanya kasus kematian ayam
ternak yang luar biasa.
Jumlah unggas yang mati akibat wabah
penyakit flu burung di 10 propinsi di Indonesia
sangat besar yaitu 3.842.275 ekor (4,77%)
dan yang paling tinggi jumlah kematiannya
adalah propinsi Jawa Barat (1.541.427 ekor).

Definisi Kasus Flu Burung


pd manusia
Flu

burung adalah suatu penyakit


menular yang disebabkan oleh virus
influenza yang ditularkan oleh unggas
yang dapat menyerang manusia. Nama
lain Flu Burung adalah Avian Infulenza.

DEFINISI KASUS FLU BURUNG PADA MANUSIA


OBSERVASI
seseorang yang
menderita
ISPA
dengan
gejala
demam
(>=380C), batuk,
dan atau sakit
tenggorokan dan
atau
beringus
(Pneumonia
Berat)

SUSPECT
FLU BURUNG

PROBABLE
FLU BURUNG

seseorang
yang Kasus suspek disertai
menderita
ISPA salah satu keadaan :
dengan gejala demam
Bukti laboratorium
(>=380C), batuk, dan
terbatas, misal :
atau
sakit
test
HI
yang
tenggorokan dan atau
menggunakan
beringus serta dengan
salah satu keadaan :
antigen H5 N1 atau
seminggu terakhir
waktu
Dalam
mengunjungi
singkat
berlanjut
peternakan
yang
menjadi
sedang
Pneumonia/gagal
berjangkit
KLB
pernafasan atau
Unggas atau
Meninggal atau
Kontak
dengan
kasus
konfirmasi
tidak
Terbukti
Flu Burung dalam
terdapat penyakit
masa
penularan,
lain
atau
Bekerja pada suatu
laboratorium yang
memproses
spesimen
penderita dicurigai
Flu Burung

CONFIRM
FLU BURUNG
Kasus
suspek
atau probable
yang
diikuti
dengan
pemeriksaan
lab sbb :
Kultur virus
influensa
H5N1
positip atau
PCR
influensa
H5N1
positip atau
Peningkatan
titer
antibodi
sebesar 4
kali atau
lebih

EPIDEMIOLOGI Flu Burung


Penyebab penyakit Flu Burung :
adalah Virus Influenza Strain Type
A (H5N1), Virus ini bertahan hidup
di air sampai 4 hari pada suhu 22 0C
dan lebih dari 30 hari pada 00C

Virus akan mati pada pemanasan 60 0C


selama 30 menit atau 56 0C selama 3 jam
dan dengan detergent, desinfektan
misalnya formalin, serta cairan yang
mengandung iodin

lanjt

Penyebab flu burung adalah virus influenza


tipe A . Virus influenza termasuk famili
Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A
dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan
dapat menyebabkan epidemi dan pandemi.
Berdasarkan sub tipenya terdiri dari
Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N) .
Kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi
kode subtipe flu burung yang banyak
jenisnya.

lanjt
Pada

manusia hanya terdapat jenis


H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2,
H1N2, H7N7. Sedangkan pada
binatang H1-H5 dan N1-N98. Strain
yang sangat virulen/ganas dan
menyebabkan flu burung adalah dari
subtipe A H5N1

Penularan
Menular

dari unggas ke unggas dan


dari unggas ke manusia
Penularan melalui air liur &
lendir/sekret dan feses hewan/
penderita
Kontak dengan sumber penularan
(makanan, minuman, udara, petugas
peternakan yang tercemar

Gejala-Gejala Flu Burung

Dasarnya sama dg influenza


Berupa demam >39C
Lemas
Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Tidak ada nafsu makan
Muntah
Nyeri perut
Diare
Sesak Nafas
Dalam waktu singkat dapat menjadi lebih berat berupa
peradangan di paru (pneumonia)

Masa Inkubasi
Pada
Pada

Unggas : 1 minggu

Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi


1 hari sebelum sampai 3-5 hari
sesudah timbul gejala. Pada anak
sampai 21 hari .

PENGOBATAN
Simtomatik

sesuai dg gejala.
Obat batuk, kalau sesak jenis
Bronkhodilator
Obat anti virus seperti oseltamivire.
Kalau memburuk pasang ventilator untuk
membantu pernafasan.

PENCEGAHAN
WHO:
Prinsip kerja higienes, mencuci tangan dan
menggunakan alat pelindung dirimerupakan
upaya yg harus dilakukan terutama bagi
orang kontak dg unggas baik dalam keadaan
mati maupun hidup
Telur dapat juga tertular virus, dg memasak
seperti biasa mematikan virus (640C selama 5
mnt)
Daging unggas harus dimasak 70C-80C
selama sedikitnya 10 menit.
Daging ayam yg telah dimasak aman untuk
dimakan.

STRATEGI PERLINDUNGAN DAN


(1)
PENANGANAN PADA MANUSIA
1. Strategi perlindungan kelompok manusia
dengan resiko tinggi.
2. Strategi Surveilans (Pengamatan Penyakit)
a) Early Warning
b) Rapid Assesment dan Rapid Respons dari
informasi hasil Early Warning System
Penilaian Awal
Investigasi dan pengendalian secara
cepat.
3. Strategi Komunikasi, Informasi dan Edukasi

STRATEGI PERLINDUNGAN DAN PENANGANAN


PADA MANUSIA

4.Strategi
Manajemen
Pencegahan
Penularan
Kesehatan

(2)

Kasus
dan
di
Sarana

5.Strategi Penelitian dan Pengembangan


Kasus
a) Penyelidikan Epidemiologi
b) Penelitian Laboratorium
c) Penelitian
Pengobatan/Penataan
Kasus

Peternak & pemotong hewan


(1)

Harus sering mencuci tanga dg sabun.


Sebaiknya menggunakan desifektan
Menggunakan baju pelindung, sarung tangan,
kacamata google dan sepatu bot.
Rungan kandang harus selalu dibersihankan dg
prosedur keamanan petugas.
Pekerja peternakan, pemotongan dan keluarganya
perlu diberitahu petugas kesehatan bila ada
gejal-gejala pernafasan, infeksi mata dan gejalagejala flu lainnya.

Untuk peternak & pemotong


hewan (2)
Dianjurkan

petugas yang potensial tertular


dalam pengawasan petugas kesehatan.
Dianjurkan pemberian vaksin influensa,
penyedian obat anti virus dan pengamatan
perubahan serologis.

Pengambilan dan Macam


Specimen
Sasaran

Untuk sementara ini hanya diambil


dari kasus-kasus probable Flu
Burung

Langkah-langkah Pengambilam
Specimen
1. Petugas Pengambil Specimen
Dilakukan oleh petugas laboratorium
atau petugas lain yang terampil dan
berpengalaman, sesuai dengan situasi
dan kondisi setempat, dapat juga
diambil oleh petugas RS/ laboratorium
setempat

Lanjutan 2

2. Persiapan Petugas Pengambil


Specimen
Petugas pengambil specimen
harus
memakai;
a. Laboratorium jas (lengan panjang)
b. Sarung tangan (karet)
c. Kaca mata plastik (goggle)
d. Masker
e. Tutup kepala plastik
f. Penutup sepatu (cover shoe)

Lanjutan

3. Macam Specimen
a.

Specimen dari saluran pernafasan


bawah, yaitu;
- Usap Nasopharynx (pada waktu
penderita sakit)
- Bilasan Nasopharinx (untuk
mendeteksi virus saluran nafas,
terutama pada anak-anak berumur 2
tahun atau kurang)

Lanjutan 2

b. Specimen Darah/ Serum


Diambil pada waktu pasien masih
dalam keadaan sakit, harus dikirim
sesegera mungkin.

Cara Diagnosa Pasti


Gejala

Panas Tinggi >38C


Keluhan Flu pada Umumnya.

Pemeriksaan

lab terdapat salah satu dari :

Jumlah leukosit menurun.


Jumah limfosit menurun
Jumlah trombosit menurun.

Foto

Toraks:

Terdapat bercak infiltrat di paru.

Surveilans Epidemiologi
Flu Burung
Tujuan
1. Identifikasi dini kasus penularan
virus flu burung dari unggas ke
manusia
2. Identifikasi daerah KLB flu burung
dan
populasi berisiko
3. Menetapkan besarnya masalah
4. Mencegah transmisi di masy
5. Penyebaran informasi

Sasaran
Semua

masyarakat yang mempunyai


resiko terjangkit flu burung;
Pekerja peternak unggas yang kontak
dengan unggas
Penggangkut ternak unggas
Penjual dan penjamah produk unggas

Langkah-langkah
1.
2.
3.
4.

Identifikasi dini kasus penularan virus


flu burung dari unggas ke manusia
Menetapkan masalah, analisa dan
penyajian data
Penyebaran informasi
Penyelenggaraan penanggulangan Flu
Burung

Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan Kabupaten/ Kota
1.
2.
3.
4.
5.

Mencermati perkembangan KLB unggas/ flu


burung di Indonesia dan Dunia
Bekerja sama dengan sektor terkait (Dinas
Pertanian)
Melakukan koordinasi kec/ Pusk dalam upaya
penyelenggaraan surveilans flu burung
Pengumpulan data, analisa surveilans flu
burung di Kab/kota
Membuat laporan kerja surveilans flu burung

Lanjutan (2)

Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan Kabupaten/ Kota
6. Bersama Pusk, RS dan Pengusaha

peternakan melakukan keg Surveilans


flu burung
7. Laporan berkala surveilans Flu Burung
setiap lokasi kejadian
8. Membuat laporan kerja Surveilans Flu
Burung dan laporan perkembangan KLB
flu burung di daerah kab/ kota

SKD FLU BURUNG PADA MANUSIA


1

AKTIF
SERO
SURVEY

SURVEILANS
PENYAKIT
PNEUMONIA

YANKES
KELOMPOK
RISIKO
TINGGI
MASYARAKAT

SURVEILANS
UNGGAS

SURVEILANS
RUTIN DINAS
PETERNAKAN

MASYARAKAT

DINAS PETERNAKAN
& JAJARANNYA

DINAS KESEHATAN &


JAJARANNYA

LITBANGKES &
LABKESDA

Menginformasikan
ke Menindaklanjuti
Pengambilan sampel
Dinkes/Kabid/ Puskesmas informasi
dari Dinas
darah
orang-orang
setempat bila ada :
Peternakan :
yang
mempunyai
a) area
tertular
/
risiko tinggi di sekitar
a)Pemeriksaan
klinis
ditemukan
tempat
orang-orang
yang
area dengan positif AI
penampungan ayam
mempunyai
risiko
yang
dinyatakan
tinggi di sekitar area
positif
Avian
dengan unggas positif
Influensa (AI) secara
AI selama 14 hari
Uji Laboratoris dari
bila ada suspect flu
hasil
surveilans
burung dirujuk ke RS
unggas yang rutin
dan
dilakukan
dilakukan
penelusuran
&
b) kematian
massal
pengamatan
kontak
pada unggas
selama 14 hari
b)Pengamatan kesehatan
lingkungan
c)Penyuluhan kesehatan
lingkungan & diri

Himbauan Kepada Masyarakat


Jaga

kebersihan diri dan lingkungan


terutama lingkungan peternakan
Memasak sempurna semua produk
unggas
Segera periksa kesehatan ke Rumah
Sakit, Puskesmas, atau Unit Pelayanan
Kesehatan lainnya jika mengalami gejala
seperti diatas.

Anda mungkin juga menyukai