Anda di halaman 1dari 32

Pendahuluan

 Avian Influenza merupakan penyakit pada


burung (infeksi ringan-berat)
 Angka kematian mencapai hampir 100%
pada avian Influenza patogenisitas tinggi
(Highly Pathogenic).
 Diisolasi dari burung di Afrika Selatan pada
tahun 1961
 Burung merupakan sumber penularan.
 Tahun 1997: pertama kali menginfeksi
manusia di Hongkong
Perjalanan Flu Burung di Berbagai Negara
Bentuk Kuman
 Virus avian influenza
termasuk genus
orthomyxovirus dari
famili
orthomyxoviridae
 ssRNA, ber-

envelop,bentuk
helical symmetry,
partikel 80-120 nm.
 3 tipe: A, B dan C
 Sifat virus influenza:
- Labil, cepat berubah

 Akibatnya:
- Mudah menembus pertahanan tubuh
manusia
- Cepat tercipta jenis baru
- Manusia tidak mempunyai kekebalan
terhadap jenis baru
- Pengembangan vaksin sulit dilakukan
PENYEBARAN
7
Virus mati dengan
 Pemanasan (560C selama 3 jam atau 600C

selama 30 menit)
 Desinfektan seperti formalin dan golongan

yodida.

Virus bertahan dalam suhu rendah selama 3


bulan di air, dan bertahan 4 hari pada
suhu 220C, dan lebih dari 30 hari pada
suhu 0C.
Perjalanan Penyakit
 Infeksi terjadi melalui
percikan ludah
( melalui udara )
 Virus melekat pada saluran

nafas
 Gejala seluruh tubuh

disebabkan karena virus


masuk darah
Definisi Kasus Suspek
 Demam > 38 °C,dan salah satu gejala
batuk,sakit tenggorokkan,pilek
 Seminggu terakhir ke peternakan yang
terjangkit KLB ( Kejadian Luar Biasa )atau
 Kontak dengan kasus konfirmasi flu
burung atau
 Bekerja di laboratorium yang memproses

bahan terkait flu burung.


Definisi Kasus Probable
 Kasus suspek, ditambah:
 Berlanjut jadi radang paru/ gagal nafas/

meninggal, atau
 Test lab terbatas mengarah ke subtype A

H5N1, atau
 Terbukti tidak ada penyebab lain
Definisi Kasus Konfirmasi
 Kasus suspek atau kasus probable
ditambah:
 Kultur virus influenza A (H5N1) positif,

atau
 PCR influenza A (H5N1) positif, atau
 Peningkatan titer antibodi H5N1 sebesar

4 kali atau lebih


Diagnosa
1. Faktor penyebaran penyakit
2. Gambaran klinis: gejala infeksi, saluran
pernafasan, jantung, dan lain-lain
3. Laboratorium: Darah lengkap , kimia
darah, CRP, Analisa Gas Darah.
4. Foto dada
5. Mikrobiologi
Faktor Epidemiologi
 Pada daerah yang terkena infeksi H5N1, curiga
tertular jika: dalam 7 hari sebelum sakit:
- Kontak dengan burung atau binatang
piaraan, hidup maupun mati
- Berada di daerah peternakan yang
terinfeksi 6 minggu sebelumnya
- Kontak (bicara, sentuhan) penderita
H5N1
- Kontak penderita penyakit saluran nafas
akut yang tidak jelas dan berakhir
dengan
kematian
Gambaran Klinis (1)
 Lama pertumbuhan kuman :
tidak pasti.
Di Vietnam 2-4 hari
 Gejala infeksi: panas >38C
 Gejala saluran pernafasan :

nyeri tenggorokan, batuk,


sesak, gagal nafas berat ,
ronchi, mengi
Gambaran Klinis (2)

 Jantung : shock
 Saluran pencernaan : Diare
 Pembesaran hati
 Lain : Nyeri kepala, nyeri otot

mata, perdarahan gusi

17
Laboratorium
 Limfopenia
 Trombositopenia
 Peningkatan enzym hati (SGOT, SGPT)
 CRP: sedikit meningkat
 Analisa gas darah: normal, hipoksemia

sampai gagal nafas akut


Foto Dada
 Non spesifik, meliputi: bercak
luas merata, multifokal, atau
patchy.

 Pemeriksaanfoto dada setiap


hari untuk menilai progresifitas
penyakit.
20
Pemeriksaan Mikrobiologi
1. Deteksi antigen: rapid test, ELISA,
Immunofluorescence test.
2. Isolasi virus: kultur, 5-10 hari
3. Serologi: fase akut dan fase
penyembuhan
1. Prinsip umum
2. Penanganan gagal nafas
3. Pengobatan shock
4. Pengobatan suportif
5. Pengobatan penyebab
6. Pemberian antibiotika terhadap infeksi
penyerta
Pencegahan
 Membasmi sumber penularan
 Mengetahui luasnya permasalahan yang

terjadi akibat infeksi flu burung


 Mengurangi paparan pada sumber infeksi
 Vaksinasi
Vaksinasi
 Vaksin yang ada tidak
dapat memberikan
perlindungan terhadap
jenis H5N1
 vaksinasi influenza

direkomendasikan untuk
mengurangi kemungkinan
infeksi bersamaan antara
avian dengan human
influenza
Kelompok Yang Direkomendasikan Untuk Imunisasi

 Orang yang kontak dengan unggas


ataupun lahan peternakan yang
dicurigai atau terkena infeksi flu burung
(H5N1)
 Pekerja kesehatan yang terlibat
perawatan penderita infeksi H5N1
 Pekerja kesehatan yang berada di
fasilitas gawat darurat pada daerah
yang telah diketahui terjadi infeksi virus
influenza H5N1 pada burung
 Infeksi H5N1 pada manusia
menyebabkan penyakit berat
dengan angka kematian yang tinggi
(case fatality rate 76%), terutama
usia muda
 Penyebab: populasi belum
mempunyai kekebalan terhadap
jenis baru
 Vaksinasi yang ada tidak
memberikan perlindungan
terhadap H5N1
Diagnosa Banding
 influenza karena sebab lain,
seperti Mycoplasma
pneumonia, adenovirus,
respiratory syncytial virus,
rhinovirus, parainfluenza
virus, dan Legionella spp.
 SARS: coronavirus

27
Terapi
1. Prinsip umum
2. Penanganan gagal nafas
3. Pengobatan shock
4. Pengobatan suportif
5. Pengobatan kausatif
6. Pemberian antibiotika terhadap
superinfeksi

28
Penanganan gagal nafas
 Menjamin jalan nafas tetap
bebas: posisi 30 derajat
 Pemberian oksigen:

- nasal, masker
- Continous Positive Airway
Pressure
- Intubasi endotrakheal

29
Pengobatan shock
 Koreksi gangguan cairan dan elektrolit.
- Cairan: RL, NaCL 0.9%, 70-80% kebutuhan
fisiologis, 40-60ml/kg dalam 1 jam
pertama.
- Bila albumin rendah: koloid atau plasma
Bila gagal: dopamin 3-10ug/kg/menit

Kortikosteroid: Metilprednisolon 3-5


mg/kg/hari selama 3-5 hari intravena.

30
Pengobatan suportif
 Panas badan: buka pakaian atau jaket
 Antipiretik. Parasetamol atau ibuprofen
diberikan jika temperatur lebih dari 38.5o
selsius. Hindari Aspirin.
 Penurunan sel polimorfonuklear: jika
PMN<150sel/mm3, diberikan neupogen
10ug/kg/hari
 Terapi nutrisi
 Mencegah dekubitus
 Memperbaiki imunitas: gammaglobulin
400mg/kg selama 3 hari.

31

Anda mungkin juga menyukai