Anda di halaman 1dari 12

MODUL PATOFISIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

MODUL 11
KANKER

DISUSUN OLEH
YULIA WAHYUNI
KHAIRIZKA CITRA PALUPI
MERTIEN SA’PANG

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 12
PENGANTAR

A. Kemampuan yang diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu : Patofisiologi Obesitas dan
dislipidemia yaitu
1. Pengertian kanker
2. Jenis – jenis kanker
3. Factor resiko dan Etiologi Kanker
4. Patosiologi kanker
5. Stadium kanker
6. Manifestasi klinis Kanker
7. Terapi kanker
8. Penatalsanaan diet penyakit kanker

B. Uraian
1. Pengertian kanker
Kanker merupakan suatu penyakit yang bermula dari perkembangan populasi sel yang
lolos pada pertumbuhan regulasi normal, replikasi, dan diferensiasi dan yang menyerang
sel dan jaringan tubuh di sekitarnya. Kanker berkembang anjan clone dari sel abnormal
dapat keluar dari regulasi. Kanker dihasilkan dari fungsi sel yang abnormal dan kelainan
ini hasil dari anjan dalam struktur nukleotida DNA yang paling sering diperoleh selama
hidup ( anjan anjang) . kanker merupakan suatu penyakit akibat adanya pertumbuhan
sel -sel jaringan tubuh yang tidak normal disebabkan oleh neoplasia, dysplasia dan
hyperplasia. Neoplasia merupakan kondisi sel yang terdapat pada jaringan berproliferasi
secara tidak normal dan invasive. Displasia merupakan kondisi sel yang tidak
berkembangan dengan normal akibat adanya perubahan pada nucleus. Hyperplasia adalah
kondisi sel normal pada jaringan yang mengalami pertumbuhan berlebihan.
Empat karakterisristik dari sel kanker adalah sebagai berikut :
o Klonalitas : Kanker berasal dari perubahan anjang yang terjadi pada sebuah sel,
yang kemudian berploriferasi membentuk sel ganas.
o Autonomi : Pertumbuhan tidak teratur dengan benar oleh pengaruh biokimia dan
fisik normal dalam lingkungan.
o Anaplasia : Tidak terdapat diferensiasi sel yang normal dan terkoordinasi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 12
o Metastasis : Sel kanker memiliki kemampuan tumbuh secara tidak kontinyu dan
menyebar ke bagian tubuh lain
2. Jenis jenis kanker
✓ Karsinoma
Karsinoma merupakan jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan
tubuh atau permukaaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit,
testis,ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher anja, kolon, anjan,
lambung, pankreas dan esophagus. Karsinoma adalah kanker sel epitel, yaitu sel
yang melindungi permukaan tubuh, memproduksi anjang dan membuat kelenjar.
Contoh karsinoma adalah kanker kulit, kanker paru-paru, kanker usus kanker
payudara, kanker prostat dan kanker kelenjar tiroid
✓ Limfoma
Limfoma adalah jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah,
misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, timus dan sumsum tulang. Limfoma
spesifik antara lain adalah penyakit anjang (kanker kelenjar limfe dan limfa).
✓ Leukaemia
Kanker ini tidak berbentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan
mengganggu fungsi sel darah normal
✓ Sarkoma
Sarcoma adalah jenis kanker pada jaringan penunjang yang berada di permukaan
tubuh, seperti jaringan ikat, termasuk sel-sel yang ditemukan di otot dan tulang.
Sarcoma merupakan kanker sel mesodermal, sel yang membentuk otot-otot dan
jaringan penghubung. Contoh sarcoma adalah lelomyosarcoma (kanker otot halus
yang ditemukan pada dinding organ pencernaan) dan osteosarcoma (kanker
tulang).
✓ Glioma
Glioma merupakan kanker susunan saraf, misalnya sel-sel glia (jaringan
penunjang) di susunan saraf pusat

3. Faktor risiko dan Etiologi Kanker


Faktor resiko kanker
Faktor-faktor risiko untuk kanker antara lain adalah pajanan ke bahan fisik,
kimiawi, atau virus yang diketahui bersifat anjang dan pajanan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 12
berkepanjangan ke suatu promotor. Mutagen dapat terhirup, tertelan, atau bekerja
di kulit, misalnya radiasi ultraviolet. Beberapa anjan risiko lainnya yaitu :
o Faktor risiko hormonal Hormon estrogen dapat berfungsi sebagai promotor
bagi kanker tertentu, misalnya kanker payudara dan kanker endometrium.
Wanita yang menstruasi memiliki kadar estrogen yang tinggi, maka risiko
terbentuknya kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami
menstruasi dini dan mencapai menopause lambat. Terlambat mengandung
atau tidak memiliki anak dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
o Faktor kejiwaan, emosi psikis Gangguan yang terjadi pada emosi dapat
menyebabkan atau memperberat kanker seperti stress, dendam, kebencian
yang mendalam atau sakit hati. Peranan anjan kejiwaan pada kanker
dapat melalui beberapa cara, diantaranya; stress atau dendam yang
mempengaruhi perkembangan sel menjadi liar dan efek yang melemahkan
anjan kekebalan tubuh sel T sehingga tidak mampu melenyapkan sel
kanker tertentu.
o Faktor yang bersifat protektif terhadap pembentukan kanker. Hormon
anjang ne bersifat protektif terhadap kanker yaitu dengan
menghambat efek stimulasi estrogen. Hormon anjang ne meningkat
pada wanita saat kehamilan dan saat menyusui, oleh karena itu wanita yang
menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturut-turut, wanita yang hamil
beberapa kali, akan mengurangi risiko terkena kanker payudara.
o Faktor anjang keluarga Adanya anjang keluarga yang mengidap kanker,
terutama dari satu jenis, adalah anjan risiko terjangkitnya kanker.
Kecenderungan anjang untuk kersinogenesis mungkin disebabkan oleh
rapuhnya gen-gen regulator, kerentanan terhadap inisiator atau promotor
tertentu, kesalahan enzim pengkoreksi, atau gagalnya fungsi anjan imun
o Faktor prilaku individu Perilaku tertentu meningkatkan kemungkinan
bahwa seseorang akan lebih sering terpajan ke inisiator atau promotor.
Faktor-faktor risiko perilaku antara lain adalah merokok, dan konsumsi
makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan.
Faktor risiko perilaku berkaitan dengan perilaku seksual seperti berganti-
ganti pasangan, dan melakukan hubungan intim pada usia dini,
meningkatkan risiko terinfeksi virus anjang manusia yang berkaitan
dengan neoplasma alat kelamin. Infeksi oleh virus herpes simplek tipe-2

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 12
yang ditularkan melalui hubungan kelamin dapat menigkatkan risiko
kanker.
o Faktor makanan Diet dapat merubah peran anjang dalam perkembangan
kanker. Walaupun pola diet berdampak lebih besar anjan awal kehidupan,
tetapi perhatian ditunjukan lebih besar pada orang dewasa dalam
menurunkan risiko kanker. Asupan buah, sayuran dan antioksidan
berhubungan dengan penurunan kanker pada tahap inisiasi dan progresi.
The American Cancer Society Expert Committe telah menunjukan bahwa
manfaat dari peningkatan asupan buah dan sayuran dapat mencegah kanker
payudara, kolon, paru-paru dan prostat.
Etiologi kanker
Penyebab kanker bervariasi dan tidak dapat diketahui dengan pasti. Kanker terjadi
karena kerusakan struktur anjang yang menyebabkan pertumbuhan sel menjadi
tidak terkontrol. Pola insiden kanker bervariasi sesuai jenis kelamin, ras, dan letak
geografik. Beberapa kanker dapat dipengaruhi anjan anjang keluarga, namun
yang paling sering terjadi karena anjan lingkungan dan gaya hidup. Promotor
kanker, yang disebut karsinogen seperti bahan kimia, virus serta anjan
lingkungan dan gaya hidup. Faktor lingkungan merupakan penyebab kejadian
kanker sebesar 80-85%, sedangkan sekitar 10-15% disebabkan oleh kesalahan
replikasi dan genetika, dan sepertiga dari kanker berhubungan dengan diet
4. Patofisiology kanker
Jaringan yang normal mengandung sel- sel yang matang (matur) dalam jumlah yang
banyak. Sel- sel matang yang banyak ini mempunyai karakteristik, besar, dan bentuk yang
sama. Berikut merupakan Siklus sel normal pada manusia. Proliferasi sel normal
berlangsung melalui suatu siklus sel yang terdiri dari 4 fase yang ditentukan oleh waktu
sintesis DNA, yaitu fase G1, fase S, fase G2 dan fase M. Setelah mitosis, sel memasuki
fase G1, yaitu fase sel sangat aktif tetapi tidak mensintesis DNA, atau memasuki fase G0
untuk istirahat. Pada fase G0/G1 kandungan DNA sel adalah diploid (2N). Siklus sel
kemudian berlanjut ke fase S saat terjadi sintesis DNA dan kandungan DNA berubah
menjadi 4N. Fase selanjutnya adalah fase G2 sebelum memasuki fase M di mana sel
membelah diri menjadi 2 sel diploid. Waktu yang diperlukan untuk satu siklus bergantung
pada jenis sel dan perbedaan waktu itu terutama di fase G1, bila perlu siklus sel berhenti
pada fase ini (G1 arrest) atau pada interfase G1/S.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 12
Pada transformasi sel normal menjadi sel kanker terjadi inisiasi yaitu DNA berubah atau
bermutasi dalam sel yang disalin. Jika itu terjadi dalam DNA tertentu, ini akan membuat
sel lebih sensitif terhadap zat berbahaya dan/atau radiasi. Selanjutnya fase promosi, sel
menjadi sensitif, promotor mendorong sel-sel membelah dengan cepat. Jika urutan normal
dari DNA rusak, gumpalan sel abnormal mengikat bersama untuk membentuk suatu masa
atau tumor. Pada fase ini akan berlanjut ke fase Progresi yaitu Sel-sel berkembang biak
dan menyebar ke jaringan terdekat. Jika mereka memasuki sistem getah bening, sel-sel
abnormal akan diangkut ke organ tubuh lain. Tahapan selanjutnya pada penderita yang
memiliki sistem imun yang baik yaitu Pembalikan. Tujuan dari pembalikan adalah untuk
mencegah perkembangan kanker atau untuk memblokir salah satu dari tahap sebelumnya
seperti inisiasi, promosi atau progresi.
5. Stadium kanker
Stadium kanker merupakan keputusan klinis yang berkaitan dengan ukuran tumor, derajat
invasi anja yang telah terjadi dan derajat penyebarannya ke tempat-tempat jauh pada
seseorang . Sebuah anjang secara kuat mengenai kekambuhan penyakit dan lamanya
paparan penyakit pasien yang menyerang di tempat itu serta penyebaran ke organ terdekat,
seperti tulang, hati, paru-paru dan anjan saraf pusat. Secara klinis untuk menentukan
anjang perluasan penyakit, maka akan digunakan hasil pemeriksaan klinis pasien,
hasil observasi selama intervensi pembedahan, dan hasil laporan patologis. Sistem
stadium tumor terbagi menjadi dua yaitu stadium yang masih terbatas dan stadium yang
sudah meluas.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 12
✓ Sistem stadium terbatas termasuk kategori kanker in situ (tumor yang terbatas
pada lapisan atas sel epitel), penyebaran kanker masih terbatas pada satu tempat.
✓ Sistem TNM dapat digunakan untuk pembagian stadium kanker yang meluas,
dimana T (ukuran tumor), N (metastasis ke kelenjar getah bening regional), dan M
(ada atau tidak adanya metastasis jauh). Sistem TNM telah dikembangkan oleh
gabungan The International Agency for Research on Cancer (IARC) dan The
American Joint Committee on Cancer (AJCC)
6. Manifestasi klinis kanker
Manistasi klinis secara umum
• Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh
darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang
sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
• Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk
atau muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan anjang
susu yang mengandung darah, cairan lubang senggama yang berdarah
(diantara menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
• Perubahan kebiasaan buang air besar.
• Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein
(kaheksia).
• Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
• Nyeri akibat penekanan syaraf dan pembuluh darah terutama terjadi pada
jaringan-jaringan yang terletak diruangan yang terbatas seperti tulang atau
otak
• Anemia yang terjadi patologi penyakit dan defisiensi asupan
• Kelelahan sering terjadi akibat gizi yang buruk, malnutrisi protein, dan
gangguan oksigenasi jaringan akibat anemia
Manistasi klinis berdasarkan jenis kanker
• Kanker paru-paru Batuk persisten, dispnea, nyeri pleura (dada), hemoptisis
(batuk berdarah). Anoreksia, penurunan berat badan adalah manifestasi
kanker paru yang lanjut.
• Kanker payudara Adanya benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan
bentuk, kulit menjadi merah, panas, edematosa (pembengkakan),
berindurasi (benjolan) dan nyeri

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 12
• Kanker lambung Gejala dini rasa sedikit tidak enak pada abdomen bagian
atas, rasa penuh setelah makan. Pada akhirnya terjadi anoreksia dan
penurunan berat badan.
• Kanker kolon Perubahan kebiasaan defekasi, pendarahan, nyeri, anoreksia
dan penurunan berat badan
• Kanker andung kemih atau ginjal Ada darah pada air seni, rasa sakit atau
perih pada saat buang air kecil, keseringan atau kesulitan buang air kecil,
sakit pada kandung kemih.
• Kanker prostat Kencing tidak anjan, rasa sakit anjan buang air kecil,
rasa terbakar Limfoma Kelenjar getah bening membesar, mual , muntah ,
anoreksia demam atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
• Leukemia Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, anemia, mual,
muntah, dan demam.
• Kanker otak Sakit kepala sering merupakan manifestasi kanker otak
stadium lanjut
• Kanker mulut Bengkak kecil di dasar mulut yang dapat bergerak dan tidak
menimbulkan nyeri.
• Kanker hati Nyeri akut karena pendarahan dari tumor, acites (penumpukan
cairan di rongga perut), nafsu makan menurun dan muncul anjang
(kuningan)
• Kanker anjang Penurunan nafsu makan, penurunan berat badan dan
nyeri punggung
• Nasofaring Gejala pertama baru muncul setelah pertumbuhan masuk
meluas ke lingkungan sekitar misalnya menyebabkan mata juling, tuli satu
telinga dan bengkak di leher akibat metastasis di kelenjar limfe leher.
• Kanker servik Gangguan siklus haid, keputihan berlebihan dan bau busuk,
penderita sering mendadak sakit perut.
7. Terapi kanker
✓ Pembedahan merupakan terapi yang paling awal dikenal untuk pengobatan kanker.
Pembedahan dilakukan untuk uji diagnostis memastikan karakteristik kanker dan
juga untuk penatalaksanaan
✓ Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi dengan memberikan obat tunggal atau berupa obat
gabungan kombinasi obat kemoterapi padapada penderita kanker untuk

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 12
menghambat pertumbuhan kanker. Kemoterapi diberikan bertahap sebanyak 6-8
siklus agar mendapatkan efek yang diharapkan. Berikut adalah dosis dan jenis
kombinasi kemoterapi.
a) Kemoterapi adjuvant: 6 siklus
b) Kemoterapi neoadjuvant: 3 siklus
c) Kemoterapi terapeutik: diberikan sampai metastasis hilang
atau terjadi intoksikasi.
d) Kemoterapi paliatif: diberikan jangka anjang dengan tujuan
paliatif.
✓ Radioterapi
Radioterapi merupakan terapi loko-regional dan ekternal dengan Co60 ataupun
dengan terapi sinar X. radioterapi dapat dilakukan sebagai radioterapi neoadjuvant
(sebelum pembedahan), radioterapi adjuvant (sesudah pembedahan), palliative
diberikan sebagai terapi paliatif, baik pada tumor primer ataupun pada
metastasistulang, cerebral dan sebagainya.

8. Penatalaksanaan diet penyakit kanker


Tujuan :
✓ Memperbaiki kekurangan zat gizi atau mencegah malnutrisi.
✓ Mencegah komplikasi dan efek samping yang berhubungan dengan zat gizi.
✓ Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ dan massa tubuh yang
lain.
✓ Memberikan kekuatan dan energi bagi tubuh.
✓ Mencegah terkena infeksi.
✓ Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup.
Kebutuhan zat gizi pasien kanker :
Kebutuhan kalori:
Perkiraan : stres berat; malabsorpsi : 35 kkal/kg
Kebutuhan protein :
Pasien kanker tanpa stres : 1 – 1.2 g/kg
Hiperkatabolik : 1.2 – 1.6 g/kg
Stres berat : 1.5 – 2.5 g/kg
Transplantasi sel punca hematopoetik : 1.5 – 2 g/kg
Kebutuhan lemak : ± 30% dari total energi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 12
Penanganan efek samping dari terapi kanker yaitu sebagai berikut :
o Xerotomia. Mulut kering karena atrofi membran mukus, menyebabkan kesulitan
dalam mene- lan dan mengunyah dapat menggu·nakan pengganti kelenjar ludah, Lip
balm, permen rendah kalori, saus/gravie. Meningkatkan intake cairan, makanan
yang halus dan berk.uah (soup, semur, dll). Makanan dihidangkan semenarik
mungkin, dengan potongan yang lebih kecil, dapat dibantu dengan diberi sedikit
minum dalam setiap suapan
o Untuk pasien yang mengalami masalah gigi (karies, dll) hindari gula, makanan yang
manis, diberi sodium fluoride 3 x/ hari . Diperlukan perawatan disekitar mulut setiap
hari
o Saliva yang' kental dapat memperburu k keadaan karies. Sebaiknya tidak terlalu sering
diberi roti dan makanan berminyak. Makanan diberikan dalam bentuk halus
o Pada pasien kanker dengan gangguan pada mulut dan tenggorokan (stomatitis,
mucositis, esophagitis) yang disebabkan oleh local. bieeding, akan sering mengalami
rasa sakit pada saluran pencemaan bagian atas. Makanan yang diberikan sebaiknya
dalam bentuk tekstur dan konsistensi yang sesuai dengan kondisi pasien yaitu apat
diberikan makanan saring dengan bumbu tidak merangsang dan tajam. Sebelum
makan mulut pasien harus dalam keadaan bersih (bilas dengan air dan NaHC03).
Hindari makanan yang asam dan asin. Cairan atau minu man diberikan secara teratur
dengan bantuan sedotan, baik makanan dingin ataupun hangat. Makanan diberikan
dalam porsi kecil
o Dysgeusia (Mouth Blindness), yaitu penolakan terhadap makanan. Makanan
sebaiknya dihidangkan dengan penampilan, warna, dan aroma yang semenarik
mungkin . Makanan dengan rasa agak asam/ segar (contoh Lemonade/ sari buah
lemon) dapat membantu pasien menstimulasi indra perasa.
o Anoreksia, umumnya terjadi karena adanya depresi, perubahan fungsi pancaindra
yang disebabkan oleh tumor. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering,
diupayakan menghidangkan makanan yang segar, makanan kesukaannya, dan
·menciptakan suasana makan senyaman mungkin bagi pasien
o Pada psien yang disertai diare, intake serat kasar dibatasi. Laktose intolerance dapat
terjadi akibat terapi radiasi dan obat. Kurangi makanan yang berlemak ; tingkatkan
intake cairan dan kalium ·; makanan dihidangkan dalam suhu ruang atau dingin.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 12
o Pada pasien yang disertai konstipasi diberikan makanan tinggi serat dan cairan.
Meningkatkan. konsumsi sayuran, buah-buahan, susu, dan biji-bijian.
o Makanan dengan temperatur dingin dapat lebih diterima dibandingkan dengan
makanan yang panas. Dapat diberikan : minuman . dingin, makanan berkuah bening,
es krim, gelatin, buah semangka, melon, anggur, ketimun , ataupun kacang asin.
o Pada pasien yang mengalami malabsorbsi, dapat diberikan makanan parenteral sesuai
dengan kondisi pasien
o Pada pasien dengan kemoterapi, hindari pemberian makan dan minuman 2 jam setelah
terapi untuk n1encegah mual, muntah.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 /
12
DAFTAR PUSTAKA

1. Price SA, Wilson LM. 2006. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi ke-
6. Jakarta: EGC. hlm. 867– 75.
2. Robbins SL, Kumar V. 2007. Buku ajar patologi anatomi , edisi ke-6. Jakarta: EGC. hlm.
27, 113, 572, 595–7
3. Eva May Nunnelly Hamilton, E·leanor Noss Whitney, Frances Sienkiewica Sizer,
Nutrition Concepts in Cuntrorsiea, 1991 West Publishing Company
4. Suryani I, Isdiany N, Kusumayanti D GA. 2018. Buku Ajar Gizi Dietetik Penyakit Tidak
Menular. Kemenkes RI

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 /
12

Anda mungkin juga menyukai